Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia Belajar dari kehidupan manusia pada zaman prasejarah, maka terdapat nilai-nilai budaya sebagai peninggalan yang bisa kita maknai. Adapun nilai-nilai itu sebagai berikut; Manusia prasejarah hidup secara berkelompok, bekerja untuk kepentingan bersama, membangun rumah juga dilakukan secara bersama. Hal itu yang dapat dibuktikan dari adanya bangunan-bangunan megalith yang dapat dipastikan dibangun secara gotong royong. Nilai keadilan sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat prasejarah sejak masa berburu, yakni adanya pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Tugas utama kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan. Sikap keadilan ini berkembang pada masa perundagian. Dari nilai itu, mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak dan kewajiban yang berimbang dengan keahliannya. Nilai musyawarah sudah dikembangkan oleh masyarakat prasejarah dalam interaksi bermasyarakatnya seperti dalam pemilihan pemimpin usaha pertanian dan perburuan. Hal itu menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya prinsip hidup demokrasi. Nilai religius mencerminkan adanya kepercayaan terhadap sesuatu yang berkuasa atas mereka. Dalam hal ini mereka berusaha membatasi perilakunya. Sikap yang perlu diwariskan adalah sikap penghormatan kepada yang lain, mengatur perilaku agar tidak semaunya dan penghormatan serta pemujaan sebagai dasar keagamaan. Demikianlah ulasan mengenai Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia, yang pada kesempatan kali ini dapat dibahas dengan lancar. Semoga ulasan di atas bermanfaat bagi yang menyimaknya. Terima kasih, anda telah menyempatkan diri berkunjung disini, dan untuk kurang lebihnya mohon maaf serta jangan lupa baca artikel lainnya. *Rajinlah belajar demi Bangsa dan Negara, serta jagalah kesehatanmu!!! *Kunjungan anda sangat berarti bagi ReadyyGo!!! Berikut ini merupakan slide pembelajaran tentang "Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia" materi IPS kelas 7 yakni pada pertemuan ketiga semester genap. Sebelumnya telah dipelajari materi tentang periodisasi masa praaksara lalu sekarang dilanjutkan dengan pelajaran bagaimana nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh masyarakat masa praaksara di Indonesia. Peserta didik diharapkan mampu menyelidiki nilai-nilai budaya dan tradisi masa praaksara di Indonesia. Nilai budaya adalah nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam lingkungan masyarakat yang telah mengakar pada kebiasaan, kepercayaan (believe), dan simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang bisa dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi. Terdapat 6 (enam) nilai budaya dan tradisi yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan suri teladan pada kehidupan masyarakat praaksara, yaitu: Untuk mempelajari lebih detail lagi silahkan dilihat video slide sekaligus link download format file ppt.nya di bawah ini: Kegiatan selanjutnya peserta didik dalam kelompoknya bekerja bersama-sama mengumpulkan informasi/data, mengolah, dan menganalisis data untuk memecahkan permasalahan terkait nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia. Baca juga materi pertemuan kedua dalam postingan berikut: Demikian tadi postingan "Slide Presentasi Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia" Materi IPS Kelas 7 semester genap, semoga bermanfaat. Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia Salam sahabat pembelajaranmu sekalian, berikut kita akan membahas mengenai nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia yang masih ada kaitannya dengan artikel yang membahas mengenai masa praaksara. Untuk mempersingkat waktu mari kita simak bersama ulasan berikut ini :Belajar dari kehidupan manusia pada masa praaksara, maka terdapat nilai-nilai budaya dan tradisi yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan suri teladan yang dimana nilai tersebut masih terlihat hingga saat ini. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain adalah sebagai berikut : Masyarakat paraaksara sudah memiliki kepercayaan dengan adanya kekuatan gaib. Meraka percaya bahwa pohon rimbun yang tinggi besar, hutan lebat, gua yang gelap, pantai, laut atau tempat yang lainnya dipandang keramat karena ditempati oleh roh halus atau mahluk gaib. Meraka meyakini bahwa kejadian-kejadian alam seperti hujan, petir, banjir, gunung meletus. Atau gempa bumi adalah akibat perbuatan roh halus atau mahluk gaib. Untuk menghindari malapetaka maka roh halus atau mahluk gaib harus selalu dipuja. Kepercayaan terhadap roh halus ini disebut dengan “Animisme”. Selain percaya kepada roh halus, mereka juga percaya bahwa benda-benda tertentu seperti kapak, mata tombak, atau benda lainnya memiliki kekuatan gaib, karena memiliki kekuatan gaib maka benda tersebut harus dikeramatkan. Kepercayaan bahwa benda memiliki kekuatan gaib disebut dengan “Dinamisme”. Masyarakat praaksara hidup secara berkelompok, mereka bergotong royong untuk kepentingan bersama, contohnya membangun rumah yang dilakukan secara bersama-sama. Budaya gotong royong juga dapat terlihat dari peninggalan mereka berupa bangunan-bangunan batu besar yag dapat dipastikan dibangun secara gotong royong.
dalam kehidupan berkelompok, masyarakat masyarakat praaksara telah mengembangkan nilai musyawarah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan dipilihnya pemimpin yang dianggap paling tua (sesepuh ) yang mengatur masyarakat dan memberikan keputusan untuk berbagai persoalan yang dihadapi bersama.
d. Nilai Keadilan. Nilai keadilan sudah diterapkan dalam masyarakat praaksara, yaitu dengan adanya pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan. Hal ini mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak dan kewajiban sesuai dengan kemampuannya. e. Tradisi Bercocok Tanam. Salah satu cara yang dilakukan masyarakat praaksara untuk memenuhi kebutuhan hidup ialah dengan bercocok tanam. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat khas pertanian yang berupa beliung persegi dan alat lainnya. f. Tradisi Bahari ( Pelayaran ) Masyarakat praaksara telah menganal ilmu astronomi. Ilmu ini sangat membantu pada saat mereka berlayar dari pulau ke pulau dengan memakai perahu yang sangat sederhana. Perahu-perahu cadik merupakan bentuk yang paling umum dikenal pada waktu itu. Perahu bercadik adalah “ perahu yang kanan kirinya dipasang alat dari bamboo dan kayu agar perahunya tidak mudah oleng”. Perahu bercadik memegang peranan yang penting dalam kehidupan masa paraaksara, selain sebagai lalulintas sungai dan laut, perahu ini juga berperan sebagai alat penyebaran budaya. Dari uraian ini dapat diketahui bahwa kehidupan masyarakat praaksara sudah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Dengan memiliki kebudayaan dan nilai-nilai tersebut, masyarakat praaksara di Indonesia mampu mengadakan hubungan dan menerima pengaruh kebudayaan baru yang datang dari luar tanpa mengorbangkan kebudayaan sendiri. Demikainlah penjelasan singkat diatas semoga ada manfaatnya dan juga semoga dapat bernilai ibadah di sisi yang kuasa dan tak lupa kami ucapkan sakses selalu menyertai anda. Terimakasih dan selamat belajar
Berikut adalah 4 nilai budaya dan 2 tradisi.
Pelajari lebih lanjut1. Materi tentang tradisi kesastraan termasuk dalam tradisi brainly.co.id/tugas/7570240 2. Materi tentang tradisi masyarakat desa yang terutama bercirikan kebudayaan lisan dikontraskan dengan tradisi di lingkungan kerato. tradisi budaya yang berkembang dalam masyara... brainly.co.id/tugas/2877719 3. Materi tentang Tradisi apa yang merupakan salah satu kesenian hasil akulturasi tradisi islam dengan tradisi lokal ? brainly.co.id/tugas/5452624 ----------------------------- Detil jawabanKelas: 10 Mapel: Sejarah Bab: Bab 3 - Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Mausia Indonesia Kode: 10.3.3 #JadiRankingSatu |