Apa jadinya jika Bumi tidak memiliki satelit seperti Bulan

Apa jadinya jika Bumi tidak memiliki satelit seperti Bulan
bulan merupakan satelit alami bumi

MATA INDONESIA, JAKARTA-Bulan merupakan satelit alami bumi. Selain menghiasi langit malam, bulan juga memiliki pengaruh terhadap pasang surut laut di Bumi. Tak hanya itu, satelit alami tersebut juga menjadi penyebab gerhana Matahari.

Namun, apakah Anda pernah membayangkan apa jadinya jika bulan menghilang? Mungkinkah peristiwa tersebut memiliki pengaruh besar bagi Bumi?

Seperti dikutip dari laman Forbes.com, berikut 4 hal yang terjadi jika Bumi tak memiliki bulan:

  1. Langit Malam Akan Terang Secara Natural

Begitu Bulan hilang, objek paling terang yang ada di Tata Surya adalah Matahari. Pada malam hari, kita hanya akan melihat cahaya Bulan dan Bintang.

Padahal, Matahari secara alami lebih terang 400.000 kali dibandingkan dengan Bulan. Jika Bulan tak lagi ada di Tata Surya, tak menjadikan Bumi gelap gulita.

Benda lain di langit masih dapat memantulkan sinar Matahari ke Bumi. Bahkan, malam-malam di Bumi akan lebih terang secara natural.

  1. Tidak Akan Ada Fenomena Gerhana

Mau itu gerhana bulan ataupun gerhana matahari total tidak akan pernah terjadi apabila satelit alami Bumi tidak ada lagi di Tata Surya.

Lazimnya, fenomena gerhana membutuhkan tiga objek untuk disejajarkan: Matahari, planet dan bulan. Tetapi tanpa bulan sama sekali, tidak ada yang bisa terjadi.

  1. Gelombang Laut Akan Kecil

Efek lain yang akan muncul apabila Bulan tak lagi ada di Tata Surya adalah tidak adanya pasang surut air di laut.

Gelombang di pantai pun juga tidak akan besar. Walaupun di Bumi masih akan ada pasang surut air laut yang disebabkan oleh Matahari, namun ukurannya sangatlah kecil.

  1. Adanya Asteroid yang Menabrak Bumi

Efek buruk yang akan terjadi yaitu; Bumi rentan bertabrakan dengan benda atau objek lain di Tata Surya. Misalnya asteroid yang akan mendekat ke Bumi akibat efek gravitasinya.

Jika ada Bulan tak ada, maka asteroid akan mendekat lalu menabrak Bumi. Manusialah yang akan menjadi korbannya.

Jakarta -

Bulan merupakan satelit alami bagi Bumi. Bulan mempunya banyak kegunaan bagi Bumi. Salah satunya sebagai penerang saat malam hari. Jika tidak ada bulan di dekat Bumi keadaan akan menjadi sangat gelap.

Adapun bulan juga berperan dalam lamanya durasi 1 hari. Bulan juga menyebabkan terjadinya perubahan musim. Nah apakah kalian pernah membayangkan bagaimana dampak jika tidak ada bulan di dekat Bumi?

Berikut penjelasannya yang dikutip dari akun Instagram Observatorium Bosscha di Institut Teknologi Bandung:

Bulan meminjam sinar matahari sehingga dapat memantulkan cahaya dari matahari. Jika tidak ada bulan pada malam hari, hari akan menjadi jauh lebih gelap dibandingkan malam-malam pada umumnya.

Tanpa cahaya bulan kita akan sulit melihat apa yang ada di dekat kita misalnya tangan.

2. Tidak Ada Gerhana

Jika tidak ada bulan mungkin tidak ada peristiwa gerhana matahari dan bulan. Hal ini dikarenakan bulan merupakan elemen penting di dalam gerhana. Jika gerhana matahari bulan membelakangi bumi sedangkan dalam gerhana bulan bumi membelakangi bulan.

3. Pasang Surut Air Laut Mengecil

Pasang surut air laut juga dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari. Jika bulan tidak ada, matahari memiliki pengaruh yang lebih lemah daripada bulan. Sehingga pasang surut air laut akan menyusut menjadi sepertiga dari ukuran saat ini.

4. Hari Menjadi Lebih Pendek

Bulan juga memberikan tarikan gravitasi pada Bumi. Bulan menarik Bumi sehingga memperlambat rotasi Bumi. Jika tidak ada bulan, Bumi akan berotasi lebih cepat.

Satu harinya akan berlangsung selama 6-12 jam, dan akan ada lebih dari 1000 dalam setahun.

5. Terjadi Perubahan Musim

Bulan juga mempengaruhi kecepatan angin di Bumi. Tanpa Bulan kecepatan angin di Bumi akan meningkat dan mempengaruhi sumbu kemiringan di Bumi.

Saat ini, Bumi memiliki kemiringan 23,5 derajat yang menyebabkan terjadinya perubahan cuaca. Tanpa adanya tarikan bulan, kemiringan Bumi akan menjadi ekstrem dan menghasilkan musim yang lebih ekstrem. Jika kemiringan Bumi berkurang, di Bumi tidak ada musim sama sekali.

Nah itulah dampak jika tidak ada bulan di dekat Bumi. Mengerikan ya detikers!

Simak Video "Yuk, Tur ke Bulan! Bisa Nggak, Ya?"



(atj/erd)

JAKARTA - Bulan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sejak awal peradaban. Tidak sekadar mempercantik langit malam, Bulan juga sangat memberikan peran penting dalam kehidupan di Bumi.

Bumi dan Bulan sendiri, telah menjadi "teman" sejak mereka terbentuk, sehingga tidak dapat dipisahkan. Tetapi, ada pertanyaan yang mungkin sempat muncul dalam benak kita, misalnya apa yang terjadi pada Bumi jika Bulan tidak ada?

Tentu bukan hanya langit malam yang akan kosong dan lebih muram, tetapi juga dampaknya lebih hebat lagi, yaitu kemungkinan gangguan besar terhadap iklim Bumi dan satwa liar.

Guna menjawab pertanyaan itu, berikut dampak yang terjadi pada Bumi bila Bulan tidak ada, seperti dirangkum dari ZME Science, Rabu (22/6/2022).

1. Memengaruhi pasang-surut laut

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tarikan gravitasi Bulan memiliki dampak yang luar biasa pada pasang surut. Tanpa Bulan, pasang surut akan jauh lebih lemah, yakni antara 50 dan 75 persen lebih rendah daripada saat ini. Hal ini tentu berdampak pada ekosistem di laut.

2. Mengancam hewan-hewan laut

Beberapa hewan laut seperti kepiting, remis, bintang laut, dan siput sangat bergantung pada pasang surut untuk kelangsungan hidup mereka. Tanpa Bulan, tentu bisa mengancam keberlangsungan hidup mereka.

3. Gangguan iklim

Gerakan pasang surut memainkan peran penting dalam iklim Bumi. Hal ini karena pasang surut mendorong arus, yang pada gilirannya mendistribusikan air hangat ke seluruh dunia.

Tanpa pasang surut, suhu regional bisa menjadi lebih ekstrem, baik dingin maupun hangat, dan cuaca aneh seperti angin topan akan jauh lebih sering terjadi.

4. Langit malam lebih gelap

Walaupun Bulan hanya memantulkan antara 3 dan 12 persen dari sinar matahari yang mengenainya, tetapi itu cukup untuk membuat segala sesuatunya terlihat pada malam hari.

Tanpa Bulan, langit malam akan lebih gelap dan banyak hewan nokturnal seperti burung hantu dan singa yang akan sangat terganggu. Beberapa hewan tersebut akan lebih cepat punah karena tidak dapat memperoleh makanan.

5. Musim yang kacau balau

Bulan memiliki pengaruh besar di Bumi dan kehidupan. Misalnya, di awal sejarahnya, Bumi menyelesaikan rotasi di sekitar porosnya setiap empat jam, tetapi ini secara bertahap melambat menjadi 24 jam karena Bulan menghabiskan energi dari momentum berputar Bumi.

Bumi berputar di sekitar sumbu yang miring pada 23,5º, dan inilah mengapa kita memiliki musim.

Selama musim panas, Belahan Bumi Utara miring ke arah Matahari sehingga kita mendapatkan hari yang lebih panjang dan cuaca yang lebih hangat.

Namun, di musim dingin, Belahan Bumi Utara dimiringkan menjauh dari Matahari sehingga hari-hari kita lebih pendek dan cuaca lebih dingin.

Lantas, jika Bulan tidak ada, tentu akan mengacaukan peristiwa ini, dan pergantian musim di seluruh dunia akan berubah drastis dan itu mengerikan.

"KESETIAAN" bulan mengelilingi bumi membuat bumi menjadi lebih stabil ketika berotasi, kata Direktur Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat Premana Wardayanti Premadi.

Peran bulan dalam membantu menjaga kestabilan bumi saat berotasi berdampak besar terhadap kehidupan manusia.

Baca juga: Mahasiswa Pelototi Dana Penanggulangan Pandemi

"Dengan gravitasi bumi yang tidak seragam --ada gunung hingga samudera dalam-- bumi akan rentan untuk wobbling di dalam berotasi," kata Premana, akrab disapa Nana, di webinar bersama Komunitas Tintin Indonesia, Minggu (20/9).

Jika bumi tidak stabil saat berputar, manusia dan makhluk yang tinggal di sana akan sulit beradaptasi. Sebab, tidak ada keteraturan yang terjaga seperti musim yang akan lebih acak. 

Dosen Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) juga bicara tentang dampak bulan terhadap bumi dan seisinya.

Gravitasi bulan dan matahari yang mempengaruhi pasang surut air laut di bumi juga berperan dalam kehidupan manusia. Posisi bulan terhadap bumi akan mempengaruhi pasang dan surut air laut, sebuah pola alam yang jadi patokan aktivitas makhluk hidup.

"Misalnya ada penyu yang bertelur pas purnama, telur dibawa lagi ke laut pas saat yang betul-betul memakai ritme pasang surut ini. Para pelaut juga tahu betul ini (pasang surut air laut)," ujar ilmuwan yang namanya diabadikan sebagai nama asteroid, Asteroid 12937 Premadi.

Di tempat yang belum terjangkau listrik, bulan adalah sumber penerangan untuk aktivitas di luar ruangan pada malam hari.

Baca juga: Alokasi Dana Desa Naik, Akurasi Data Desa Harus Ditingkatkan

Tanpa bulan, manusia bisa jadi hanya mengenal hari dan tahun karena satelit alami bumi ini berfungsi juga sebagai penala waktu.

"Bulan (month) jadi penala waktu yang lebih besar dari hari, tapi lebih kecil dari tahun. Bisa dipakai di kalender Masehi dan Hijriah. Penting untuk aktivitas manusia," katanya. (Ant/OL-6)