Agus salim bapak pandu indonesia tahun

Hops.ID - Membaca judul artikelnya ini, Bapak Pramuka Indonesia vs Bapak Pandu Indonesia mungkin kamu bertanya-tanya. Apa bedanya Bapak Pramuka Indonesia dan Bapak Pandu Indonesia?

Bagi sebagian anggota pramuka ada yang berpendapat bahwa kedua gelar tersebut disematkan kepada orang yang berbeda.

Dimana Bapak Pramuka Indonesia diberikan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX sedangkan gelar Bapak Pandu Indonesia diberikan kepada KH. Agus Salim.

Bahkan tahukah kamu, bahwa ada seorang tokoh pramuka lainnya yang digadang-gadang sebagai Bapak Pandu Indonesia? 

Baca Juga: Kementerian kesehatan telah mengkonfirmasi kasus Cacar Monyet di Singapura

Dialah Dr. Moewardi, pendiri Jong Java Padvinders (yang kemudian berganti nama menjadi Pandoe Kebangsaan) dan tokoh Kepandoean Bangsa Indonesia yang sudah sejak awal menyuarakan bersatunya perkumpulan-perkumpulan Pandu saat itu dalam satu wadah.

Berikut beberapa fakta sejarah kepramukaan di Indonesia.

1. Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah salah satu tokoh pramuka yang perjuangannya tidak diragukan lagi dalam pembentukan Gerakan Pramuka.

Terkini

Gerakan Pramuka di Indonesia merupakan bagian dari Gerakan Kepanduan Dunia yang dipelopori oleh seorang mantan tentara Inggris yaitu Robert Stephenson Smyth Baden Powell adalah bapak pandu dunia yang lahir di kota London, Inggris, pada tanggal 22 Februari 1857. para pandu (pramuka) biasa memanggil beliau dengan sebutan Baden Powell atau BP (bee-pee/bipi). Nama kecil dari Baden Powell adalah Ste, Stepe atau Stephenson dan beliau baru dipanggil Robert atau Sir Robert setalah mendapat gelar kesatria dari Raja Inggris, yaitu Raja George V.Baden Powell akhirnya dinobatkan sebagai Bapak Pandu Dunia.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX Sebagai Bapak Pramuka Indonesia

Perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia tida bisa dilepaskan dari peran Sri Sultan Hamengkubuwono IX, siapakah Sri Sultan Hamengkubowono IX ini? Inilah penelusuran sejarahnya yang terkait dengan Gerakan Pramuka.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 – Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 – 1974). Beliau Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).

Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.

Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN. Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.

Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Di dalam Keppres ini Gerakan Rramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan Gerakan Pramuka dilarang keberadaannya.

Perkembangan Gerakan Pramuka

Gerakan pramuka adalah organisasi kepanduan yang telah disesuaikan dengan keadaan dan kondisi Negara Indonesia.

Istilah Pramuka berasal dari bahasa sansekerta yaitu Praja yang berarti Rakyat/manusia, Muda artinya masih muda dan karana artinya berkarya/berpotensi.

Istilah Pramuka juga berasal dari bahasa jawa, yatiu poro muko yakni sebutan bagi pasukan yang berada pada posisi terdepan dalam suatu pertempuran. Kata ini diusulkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Istilah kepanduan juga mendunia hanya saja dengan sebutan yang berbeda, namun pada hakikatnya memiliki tujuan yang sama. Istilah Scouting, Padvinder, Kepanduan, dan Kepramukaan mengandung pengertian yang sama. Misalnya :

Di Malaysia, disebut Persekutuan Pengakap Malaysia. Di Singapura. The Singapore Scout Association. Di Philipina, Kapatiran Scouting Philifinas. Di India, The Bharat Scouts and Guides. Di Amerika Serikat, Boys Scouts of America (BSA).

Sedangkan keparamukaan adalah pendidikan tentang kepanduan yang telah disesuaikan dengan keadaan, kondisi bangsa dan Negara Indonesia. Secara global Gerakan Pramuka memiliki makna kegiatan diluar sekolah sebagai sarana bagi anak dan pemuda untuk mengembangkan bakat dan minat agar menjadi manusia yang lebih baik.

Gerakan Pramuka mempunya tugas pokok yaitu menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan NKRI.

Sedangkan tujuan Gerakan Pramuka adalah untuk menciptakan manusia yang bermoral, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur, terampil serta kuat mental dan fisik yang berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945.

Fungsi Gerakan Pramuka adalah sebagai lembaga pendidikan diluar sekolah dan sebagai wadah pembinaan generasi muda dengan menggunakan dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan perkembangan situasi dan kondisi bangsa Indonesia.

Istanaku, 14 Agustus 2021 (Hari ke-578)

Dikenal sebagai hari apakah tanggal 9 Maret 1961?

Momen pidato Presiden Soekarno di hadapan para tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan di Istana Negara pada 9 Maret 1961 ini kemudian diperingati sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Siapa bapak pandu pertama Indonesia?

Dalam artian, Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan Bapak Pramuka Indonesia yang otomatis dapat disebut juga sebagai Bapak Pandu Indonesia.

Apa nama Gerakan Pramuka sebelum tanggal 14 Agustus 1961?

Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi kepramukaan seperti Pandu Rakyat Indonesia, Kepanduan Bangsa Indonesia, Hizbul Waton dan lain-lain. Sekarang hanya satu organisasi yang disebut Gerakan Pramuka.

Siapa yang pertama kali mengemukakan istilah pandu dan kepanduan dalam Kongres siap tahun 1928?

Oleh karena itu K.H Agus Salim memperkenalkan istilahPandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.