5 alasan teratas untuk pergantian karyawan 2022

Sebagai pemilik bisnis yang memiliki satu atau banyak karyawan, Anda perlu memahami adanya kemungkinan pergantian karyawan atau employee turnover. Pasalnya, fenomena ini akan lumrah terjadi, seiring dengan pertumbuhan bisnis dalam segi pemberdayaan kualitas sumber daya manusia perusahaan.

Menurut salah satu survey dari Indeed, dari 1.000 orang pencari kerja, 44% di antaranya meninggalkan perusahaan sebelumnya pada 6 bulan pertama mereka bekerja. Meskipun umum terjadi, Anda sebagai pemilik bisnis sebisa mungkin mengurangi peluang tersebut karena employee turnover tidak selamanya berdampak positif bagi perusahaan. Karena tingginya jumlah turnover dapat mempengaruhi kualitas moral karyawan, produktivitas kerja perusahaan, dan pengeluaran dana perusahaan yang tidak sehat sehingga memicu kerugian (pure risk).

Untuk itu, melalui artikel ini, Anda dapat mengetahui lebih dalam apa jenis dan penyebab employee turnover serta bagaimana cara mencegahnya. Dengan demikian, perusahaan Anda mampu berkembang dengan lebih seimbang dan bersinergi (sustainability management) karena employee retention lebih meningkat.

  • Apa Itu Employee Turnover?
  • Jenis Employee Turnover
    • 1. Voluntary vs Involuntary Turnover
    • 2. Desirable vs Undesirable Turnover
  • Penyebab Employee Turnover
  • Cara Menghitung Employee Turnover
  • Cara Mengurangi Employee Turnover
    • 1. Merekrut Kandidat Karyawan Secara Seksama
    • 2. Menawarkan Kompensasi atau Tunjangan Karyawan yang Kompetitif
    • 3. Beri Reward Untuk Karyawan Berprestasi
    • 4. Memberikan Jalur Karier yang Terbaik

Apa Itu Employee Turnover?

Mengutip dari Netsuite, pergantian karyawan atau employee turnover adalah jumlah total karyawan yang meninggalkan perusahaan selama periode waktu tertentu dan selanjutnya digantikan oleh karyawan baru. Pergantian karyawan ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari pengunduran diri, PHK, pensiun, pemindahan lokasi, atau bahkan kematian.

Karyawan dapat meninggalkan perusahaan tempat ia bekerja karena berbagai alasan, bisa bersifat sukarela atau paksaan dari perusahaan. Namun, secara keseluruhan, employee turnover tidak bisa dianggap selalu berdampak baik bagi perusahaan. Sebab, pergantian karyawan akan menjadi proses yang merugikan ketika perusahaan kehilangan karyawan yang memiliki kinerja baik untuk perusahaan.

Di sisi lain, jika karyawan yang berkinerja buruk diganti, maka hal tersebut dapat membawa beberapa dampak positif bagi perusahaan. Misalnya, lingkungan kerja menjadi lebih positif atau pencapaian bisnis lebih berkulitas. Jadi, proses employee turnover memiliki dampak positif dan negatifnya sendiri untuk seluruh elemen bisnis.

Pada dasarnya, baik buruknya pergantian karyawan pada satu perusahaan dengan perusahaan lainnya akan berbeda, tergantung pada jenis dan alasan di baliknya. Adapun jenis-jenis employee turnover yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut.

Baca Juga:

5 alasan teratas untuk pergantian karyawan 2022

  • Pengertian Year Over Year Growth dan Langkah Menghitungnya
  • Pengertian Business Social Enterprise dan Kelebihannya

1. Voluntary vs Involuntary Turnover

Voluntary turnover adalah istilah untuk karyawan yang meninggalkan perusahaan secara sukarela karena beberapa alasan pribadi. Contohnya, mendapatkan pekerjaan baru di perusahaan lain, melanjutkan studi, atau untuk pensiun. Jenis turnover ini murni karena pilihan karyawan untuk melepaskan diri dari perusahaan, tanpa tekanan dari pihak eksternal mana pun.

Sedangkan involuntary turnover adalah pergantian atau pemberhentian karyawan melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh pihak perusahaan karena suatu hal. Misalnya, karyawan tersebut gagal memenuhi standar kinerja perusahaan dan harapan kerja atau telah melakukan pelanggaran.

2. Desirable vs Undesirable Turnover

Berbeda dengan PHK, pergantian karyawan yang diinginkan atau desirable turnover adalah upaya perusahaan untuk memberhentikan karyawan sebelumnya yang berkinerja buruk dengan harapan dapat mempekerjakan karyawan baru yang lebih berkualitas. Meskipun desirable turnover mungkin tidak berjalan dengan baik untuk merekrut banyak karyawan, namun turnover ini penting untuk menjaga momentum perkembangan dalam perusahaan.

Berbeda dengan undesirable turnover yang berarti sebuah perusahaan kehilangan karyawan yang berkinerja baik di waktu yang tidak terduga. Jenis turnover ini cukup merugikan perusahaan karena ada kemungkinan bahwa perusahaan akan sulit menemukan karyawan lain yang kinerjanya sama bagusnya dengan karyawan yang keluar sebelumnya.

Penyebab Employee Turnover

5 alasan teratas untuk pergantian karyawan 2022

Seiring dengan perkembangan kultur organisasi, ada banyak alasan mengapa karyawan memilih meninggalkan departemen atau perusahaan Anda. Dengan memahami penyebab pergantian karyawan, maka Anda dapat membantu bisnis Anda untuk terus berkembang dan mempertahankan tenaga kerja terbaik pada tingkat yang Anda inginkan.

Berdasarkan jenis turnover di atas, adapun beberapa penyebab turnover yang paling umum adalah sebagai berikut:

  • Kurangnya kesempatan untuk bertumbuh atau mengembangkan karir yang lebih profesional.
  • Kurang mendapat pelatihan, dukungan, atau sumber daya yang karyawan perlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
  • Masalah promosi atau transfer internal antar karyawan.
  • Beban kerja tidak sesuai dengan kemampuan diri karyawan sehingga kurang tercapainya work-life balance.
  • Tidak nyaman dengan atasan atau manajemen perusahaan.
  • Lingkungan kerja yang toxic.
  • Masalah keluarga atau kehidupan pribadi.
  • Mendapatkan tawaran kerja di perusahaan lain yang lebih kompetitif.

Baca Juga:

  • Manfaat Warehouse Management System Untuk Operasional Bisnis
  • Mengenal Apa Itu Supply Chain Management Dalam Strategi Bisnis

Cara Menghitung Employee Turnover

Sejatinya, setiap perusahaan perlu menghitung tingkat pergantian karyawan mereka sebagai sarana untuk memprediksi dampak turnover pada produktivitas, layanan pelanggan, atau bahkan moral karyawan di lingkungan bisnis.

Untungnya, cara hitungnya cukup mudah. Anda hanya perlu melakukan analisis perkembangan siklus retensi karyawan dan menggunakan rumus berikut ini.

ETR = (Jumlah karyawan yang keluar dalam kurun waktu tertentu: Rata-rata jumlah karyawan yang bekerja dalam kurun waktu tertentu) x 100

Misalkan, terdapat 10 karyawan dari total 100 karyawan Anda yang bekerja selama Januari 2021 sampai Januari 2022 keluar dari perusahaan Anda. Maka ETR atau tingkat pergantian karyawan di perusahaan Anda adalah:

ETR = (10 : 100) x 100 = 10%

Menurut Netsuite, besaran persentase pergantian karyawan sangat bervariasi menurut niche industrinya. Namun, Netsuite menyarankan manajer dan tim HR tiap perusahaan bisa mematok persentase ideal untuk turnover tahunan maksimal 20%, dengan rata-rata bulanan maksimal 3,2%. Sehingga, hasil ETR di atas masih tergolong ideal.

Cara Mengurangi Employee Turnover

5 alasan teratas untuk pergantian karyawan 2022

Seperti yang telah disebutan di awal artikel, employee turnover lumrah terjadi dan bahkan mungkin tidak bisa dihindari. Tetapi sebagai pemilik bisnis, Anda dapat mengurangi taraf turnover pada karyawan Anda.

Untuk jenis involuntary turnover, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengelola dan mengayomi karyawan Anda dengan baik serta membuat mereka tetap terlibat dengan perusahaan Anda. Dengan begitu, karyawan Anda merasa puas dan bangga (employee activation) bisa bekerja di perusahaan Anda serta setia dengan perusahaan Anda.

Berikut ini 4 cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi tingkat turnover karyawan.

1. Merekrut Kandidat Karyawan Secara Seksama

Sebagai langkah awal cara pertama ini, Anda harus melatih staf tim HR Anda agar mampu mengidentifikasi setiap kandidat karyawan yang sesuai dengan resolusi perusahaan Anda. Tentu proses ini tidak dapat terwujud dalam waktu semalam karena membutuhkan pengalaman bertahun-tahun untuk mempelajarinya.

Setelah tim HR perusahaan Anda telah dilatih dengan baik, maka trigger mereka untuk menjadikan proses wawancara calon karyawan lebih selektif sehingga Anda dapat mempekerjakan orang yang tepat. Ini termasuk memastikan bahwa kandidat cocok dengan profil dan kebutuhan perusahaan Anda, menyatu dengan budaya organisasi, dan lain sebagainya.

2. Menawarkan Kompensasi atau Tunjangan Karyawan yang Kompetitif

Selanjutnya, Anda bisa menganalisis besaran kompensasi yang perusahaan Anda tawarkan, apakah jumlahnya perlu ditingkatkan atau tidak. Misalnya, apakah karyawan juga butuh beasiswa studi, jaminan pensiun, asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja, dan lain-lain. Anda bisa meminta bantuan tim SDM internal perusahaan untuk melakukan penelitian terkait pendapat karyawan Anda tentang kompensasi perusahaan.

3. Beri Reward Untuk Karyawan Berprestasi

Tanyakan kepada manajer anggota tim apa saja pencapaian bulanan atau triwulanan mereka. Jika Anda rasa pencapaiannya membanggakan, maka Anda dapat memberi reward atau hadiah yang pantas sebagai bentuk terima kasih atas kinerjanya selama ini. Ini adalah salah satu cara yang paling efektif dan hemat untuk meningkatkan kepuasan karyawan.

4. Memberikan Jalur Karier yang Terbaik

Buatlah outline jalur pertumbuhan karier yang jelas untuk karyawan Anda. Supaya lebih efisien, Anda bisa mendiskusikan hal ini dengan karyawan setiap tahun.

Buat mereka mengutarakan keinginan mereka terkait pengembangan karier di perusahaan Anda. Misalnya, apakah perlu menambah pelatihan-pelatihan karyawan atau lainnya. Jika mereka tidak nyaman berbicara langsung dengan manajemen, dorong mereka untuk berbicara dengan manajer atau supervisor tim mereka.

Itulah beberapa penjelasan tentang employee turnover yang perlu Anda ketahui sebagai pemilik bisnis.

Pada intinya, Anda perlu lebih selektif dalam merekrut karyawan baru dan memperbaiki manajemen perusahaan Anda yang lebih mengayomi karyawan Anda. Dengan begitu, besar kemungkinan untuk karyawan Anda merasa aman, nyaman, dan mampu berhasil dalam pekerjaan mereka.

Jika Anda telah menghitung tingkat turnover karyawan Anda dan menemukan bahwa Anda perlu menguranginya, manfaatkan cara kami pada artikel ini sehingga dapat meningkatkan peluang retensi karyawan Anda.

Baca Juga:

  • 7 Tips Mempertahankan dan Mengembangkan Bisnis UMKM
  • Langkah-Langkah Membuat Perencanaan Bisnis

inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.

Kenapa turn over karyawan tinggi?

Mengapa Tingkat Turnover Karyawan Tinggi? Banyak studi setuju bahwa penyebab turnover yang tinggi yaitu tawaran dari posisi baru di tempat lain yang lebih baik dalam 5 hal ini: gaji, waktu libur, benefit yang lebih baik, promosi, dan prospek dari bos yang lebih suportif.

Apa yang menyebabkan terjadinya turn over pada perusahaan?

Faktor yang mempengaruhi terjadinya turnover cukup komplek dan saling berkaitan satu sama lain.diantara faktor-faktor tersebut yang akan dibahas antara lain adalah usia,lama kerja,tingkat pendidikan,keikatan terhadap organisasi,kepuasan kerja dan budaya perusahaan.

2 Menurut saudara apa yang akan terjadi jika dalam suatu perusahaan memiliki tingkat turnover karyawan yang tinggi?

Turnover yang tinggi dapat memberikan dampak moral dan juga produktivitas tim. Misalnya saja ketika orang yang pergi memberikan dampak besar bagi tim dan perusahaan dan berganti dengan orang yang belum tentu sama berpengaruhnya dari yang sebelumnya. Kemungkinan penurunan moral dan produktivitas bisa saja terjadi.

Faktor apa yang menyebabkan terjadinya perputaran tenaga kerja dan absensi?

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perputaran tenaga kerja adalah faktor individu, faktor manajemen dan faktor lingkungan. Faktor individu dipengaruhi oleh umur, masa kerja, pendidikan dan jabatan.

Perubahan tidak dapat dihindari, tetapi bisa mahal untuk bisnis Anda. Perputaran karyawan adalah elemen perubahan yang secara langsung mempengaruhi laba Anda. Dengan demikian, penting untuk mengidentifikasi motif pekerja yang berangkat dan merancang strategi retensi yang efektif.

Berikut adalah empat alasan utama banyak karyawan yang baik mengundurkan diri:

1. Mereka termotivasi oleh gaji yang lebih tinggi

Tidak peduli seberapa besar seseorang suka bekerja untuk Anda dan percaya pada bisnis Anda, jika mereka disajikan dengan tawaran yang lebih baik, mereka kemungkinan akan mempertimbangkan untuk pergi.

Simpan tab tentang kompensasi apa yang ditawarkan oleh pesaing Anda dan pastikan Anda menawarkan paket manfaat yang sebanding. Anda juga dapat melakukan survei upah dan gaji tahunan untuk mendapatkan wawasan tentang pandangan karyawan Anda tentang gaji mereka.

Selain kompensasi "gaji dan manfaat" tradisional, beberapa perusahaan juga memilih untuk menawarkan tunjangan tambahan seperti jadwal fleksibel, hak istimewa pekerjaan jarak jauh, ruang kebugaran di tempat atau penitipan anak, diskon untuk layanan atau perjalanan, dan program bantuan karyawan.

Untuk membantu karyawan Anda sepenuhnya menghargai bagaimana Anda menghargai mereka, berikan kepada setiap karyawan dengan pernyataan tahunan dari total kompensasi yang menunjukkan semua upah mereka ditambah manfaat lain yang Anda berikan diterjemahkan ke dalam jumlah dolar, seperti:

  • Kontribusi majikan untuk premi manfaat
  • Kontribusi majikan ke akun pensiun
  • Waktu luang (PTO)
  • Pilihan Persediaan
  • Bantuan Pendidikan
  • Bantuan adopsi

2. Mereka tidak bertunangan

Keterlibatan karyawan mungkin terdengar seperti kata kunci perusahaan lain, tetapi karyawan yang terlibat berbagi sejumlah sifat umum:

  • Mereka mencari pekerjaan yang menantang
  • Mereka pandai menyelesaikan dan/atau menemukan solusi untuk masalah
  • Mereka secara proaktif berbagi ide dan solusi dengan kolega
  • Mereka menawarkan dukungan kepada kolega yang sibuk
  • Mereka mencari pelatihan dan peluang pengembangan

Ada banyak cara untuk meningkatkan keterlibatan di antara karyawan Anda, dan pendekatan Anda harus didasarkan pada apa yang tepat untuk budaya perusahaan Anda. Berikut adalah beberapa strategi penambah keterlibatan yang mungkin ingin Anda coba:

  • Buat karyawan Anda bersemangat tentang apa yang mereka lakukan melalui kegiatan pembangunan tim.
  • Biarkan karyawan Anda berkontribusi dalam cara -cara besar jika memungkinkan dan sorot dampak yang mereka buat untuk perusahaan Anda.
  • Pastikan semua orang tahu misi, visi, dan nilai -nilai perusahaan Anda. Terus kabari mereka di tempat yang terlihat dan pastikan semua karyawan baru menerima salinannya di Hire.
  • Berkomunikasi dengan karyawan Anda secara teratur dan memiliki kebijakan pintu terbuka.
  • Bagikan kesalahan sehingga semua orang dapat belajar darinya.
  • Turun di parit dan bekerja berdampingan dengan karyawan Anda dari waktu ke waktu. Anda dapat belajar banyak tentang apa yang sebenarnya terjadi di perusahaan Anda hanya dengan tetap terlibat.

Penting juga untuk memastikan kepemimpinan perusahaan Anda terlibat. Ambil pendekatan proaktif untuk hubungan karyawan dan pastikan manajer Anda juga melakukannya. Buat peluang bagi para pemimpin Anda untuk menghabiskan waktu bersama membahas tujuan, berbagi kisah sukses dan memberikan umpan balik yang memperkuat misi, visi, dan nilai -nilai Anda.

3. Mereka bosan

Pekerja berkinerja tinggi perlu merasa bahwa mereka ditantang dan bergerak maju dalam hal pertumbuhan dan pengembangan profesional. Luangkan waktu untuk bertemu dengan karyawan Anda dan bersikap proaktif dalam membahas rencana karier dan suksesi dengan mereka.

Pastikan untuk berbaur dalam pertumbuhan dan peluang pengembangan ke dalam tanggung jawab karyawan Anda jika memungkinkan. Tidak ada yang ingin merasa seperti mereka dalam pekerjaan buntu. Ini bisa datang dalam bentuk menugaskan karyawan ke proyek khusus atau menempatkan mereka dalam peran yang diperluas. Itu juga bisa terjadi melalui membangun peluang bagi pekerja Anda untuk saling melintasi satu sama lain.

Jika saran -saran ini tidak tampak seperti jawaban yang tepat untuk perusahaan Anda, tanyakan pada diri Anda pertanyaan ini:

  • Apakah orang yang tepat dalam peran yang tepat?
  • Apakah Anda memiliki terlalu banyak orang untuk jumlah pekerjaan yang perlu dilakukan?
  • Apakah Anda perlu mengatur ulang?
  • Apakah orang -orang Anda mendapatkan umpan balik dan pengakuan yang mereka butuhkan?

Jawaban atas pertanyaan -pertanyaan ini dapat membawa Anda ke akar penyebab kebosanan lain dalam tenaga kerja Anda.

4. Mereka dikelola dengan buruk

Bos yang buruk dapat membuat karyawan itu sengsara. Bahkan jika staf Anda benar -benar berkomitmen untuk bisnis, jika penyelia langsung mereka menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman, mereka dapat mempertimbangkan untuk pergi.

Karyawan sering secara sukarela meninggalkan pekerjaan karena hubungan yang mereka miliki dengan manajer langsung mereka. Sebagai manusia, kita mendambakan rutin, struktur, dan konsistensi. Secara umum, jika hubungan kerja positif dan memotivasi, karyawan akan menerima upah rata -rata dan pekerjaan biasa atau bahkan sangat menegangkan. Tanpa elemen hubungan itu, karyawan akan memiliki mata yang berkeliaran.

Pastikan manajer baru di organisasi Anda memiliki alat dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam peran kepemimpinan baru mereka. Berikan pelatihan dan peluang pengembangan yang dirancang khusus untuk penyelia Anda. Dan hati -hati bahwa Anda tidak melindungi manajer yang buruk. Mereka harus selalu melalui proses evaluasi kinerja yang sama dengan karyawan Anda yang lain. Pastikan karyawan Anda memiliki cara yang tepat untuk mengomunikasikan umpan balik tentang manajer mereka. Bicaralah dengan mereka secara langsung dan sertakan pertanyaan tentang penyelia mereka tentang survei iklim tahunan.

Dengan memahami alasan umum untuk pergantian karyawan yang tinggi, Anda akan lebih mampu melindungi bisnis Anda dari nasib yang sama. Karyawan yang kompensasi dengan baik, ditantang, terlibat, dan dikelola dengan baik kemungkinan akan menjadi anggota tenaga kerja Anda yang loyal dan produktif di tahun-tahun mendatang.

Untuk lebih banyak cara untuk membangun staf terbaik dan tetap termotivasi, unduh e-book gratis kami, cara mengembangkan tenaga kerja terkemuka yang akan mempercepat bisnis Anda.

5 alasan teratas untuk pergantian karyawan 2022

Apa penyebab utama pergantian karyawan?

Empat penyebab utama pergantian adalah kurangnya pertumbuhan dan perkembangan, manajemen yang tidak efisien, kompensasi yang tidak memadai, dan budaya tempat kerja yang buruk. Alasan -alasan untuk cuti staf ini hadir di banyak organisasi di seluruh dunia.lack of growth and progression, inefficient management, inadequate compensation, and poor workplace culture. These reasons for staff leaving are present at many organizations around the world.

Apa salah satu alasan utama untuk pergantian karyawan yang tinggi?

Sebagian besar pergantian sukarela disebabkan oleh orang yang mencari - tanpa urutan tertentu - lebih banyak uang, manfaat yang lebih baik, peningkatan keseimbangan kerja/kehidupan, lebih banyak peluang untuk maju dalam karier mereka, waktu untuk mengatasi masalah pribadi seperti masalah kesehatan atau relokasi, peningkatan fleksibilitas, atau untuk melarikan diri dari seorang manajer yang beracun atau tidak efektif ...more money, better benefits, an improved work/life balance, more opportunities to progress in their careers, time to address personal issues like health problems or relocations, increased flexibility, or to escape a toxic or ineffective manager ...

Apa yang mempengaruhi pergantian karyawan?

Perputaran karyawan mengacu pada berapa banyak karyawan yang meninggalkan organisasi dalam jangka waktu.Beberapa faktor kunci yang mempengaruhi karyawan untuk berhenti dari pekerjaan mereka adalah kepuasan kerja, komunikasi, hubungan kolega, komitmen organisasi, keadilan, politik, reputasi, dll.job satisfaction, communication, colleague relation, organizational commitment, justice, politics, reputation, etc.

Apa alasan dan konsekuensi dari pergantian staf?

Penyebab 1: Kurangnya peluang untuk pertumbuhan.....
Penyebab 2: Budaya Tempat Kerja Beracun.....
Penyebab 3: terlalu banyak bekerja.....
Penyebab 4: Dibayar rendah.....
Penyebab 5: Kurangnya pengakuan dari manajemen.....
Efek 1: Penurunan produktivitas.....
Efek 2: Biaya rekrutmen.....
Efek 3: moral perusahaan yang lebih rendah ..