4 faktor yang Mempengaruhi pelayanan kesehatan

  • Hotline Virus COVID-19  119 ext 9
  • Kesiapsiagaan Rumah Sakit dalam Penanganan Penyakit COVID-19 klik disini
  • WASPADA!! Hati-hati apabila ada mendapatkan info melalui whatsapp dan lain sebagainya mengatasnamakan Pejabat Kemenkes. mohon untuk diabaikan!
  • Fatwa MUI Nomor 4 tahun 2016 tentang Imunisasi Klik di Sini

  • Dipublikasikan Pada : Kamis, 25 Januari 2018 00:00:00, Dibaca : 278.422 Kali

    4 faktor yang Mempengaruhi pelayanan kesehatan

    Jakarta, 25 Januari 2018Kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap orang. Namun, kesehatan seringkali menjadi hilir (dampak) dari berbagai permasalahan yang dialami individu dan lingkungan sekitarnya. Padahal, kesehatan merupakan modal awal bagi perkembangan potensi individu dalam hidup.

    Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan secara berturut-turut, yaitu: 1) gaya hidup (life style); 2) lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya); 3) pelayanan kesehatan; dan 4) faktor genetik (keturunan). Keempat determinan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan seseorang.

    Dalam sambutannya pada peringatan Hari Gizi nasional (HGN) ke-58 tahun 2018 di Jakarta, Kamis pagi (25/1), Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M Kes, menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan tidak mungkin mampu sendirian dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan kesehatan. Dalam upaya mengatasi masalah gizi, khususnya masalah stunting pada anak, memerlukan peran lintas sektoral karena disebabkan oleh faktor multidimensi.

    ''Faktor predisposisi dari persoalan-persoalan gizi di antaranya adalah faktor perilaku, pengalaman yang terkait dengan pelayanan kesehatan dan gizi, faktor individu yang berkaitan dengan personal maupun keluarga, juga faktor lingkungan, mempunyai peran yang besar di dalam pemecahan masalah gizi di Indonesia'', ujar Anung.Seperti diketahui, penyebab langsung dari masalah gizi adalah asupan makanan yang tidak memadai, dan keberadaan ancaman penyakit infeksi yang berulang.Adapun faktor-faktor tidak langsung, misalnya kurangnya pengetahuan mengenai gizi dan pola pengasuhan; akses air bersih yang tidak memadai; higienis dan sanitasi yang buruk; keterbatasan (sulit) untuk mengakses pelayanan kesehatan; ketersediaan pangan; kondisi sosial dan pendapatan (ekonomi); hingga ketersediaan stok bahan bakar minyak.''Persoalan makronya ketersediaan pangan, sementara persoalan mikronya karena aksesibilitas'', ungkapnya.Menurut Anung, pendidikan gizi menjadi penting untuk dilakukan oleh semua orang, semua pihak di semua lapisan masyarakat dengan pesan-pesan yang terstandarisasi (baku), harus sampai tidak hanya menyentuh aspek pengetahuan saja, namun juga dapat mempengaruhi aspek sikap bahkan perubahan perilaku.''Pengetahuan bagaimana memilih, mengolah dan menyajikan makanan yang baik dan diperlukan tubuh menjadi satu hal sangat penting. Di luar itu, sanitasi. Kalau kesehatan selalu mengatakan cuci tangan pakai sabun, namun di sana air bersih tidak ada, pasti penyakit infeksi tetap ada'', imbuhnya.Anung juga menegaskan bahwa upaya penyelesaian masalah gizi memerlukan dukungan dari Kementerian/Lembaga lain. Upaya ini harus dilakukan bersama-sama mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, masyarakat, dan lainnya, agar penurunan prevalensi stunting dapat dipercepat dan terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia.''Semuanya harus terlibat. Kita tidak bisa mengandalkan hanya dari sisi kesehatan untuk diberi makanan tambahan, nggak cukup. Karena kalau masalah sanitasinya tidak diselesaikan, kecacingan tidak diselesaikan, kalaupun berat badan anak tersebut berhasil dikeluarkan dari kategori gizi buruk setelah perawatan, saat kembali ke lingkungannya pasti akan kembali (gizi buruk) lagi, bila tidak dipecahkan bersama (masalahnya)'', tandasnya.

    Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. (myg)

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 7 are not shown in this preview.

4 faktor yang Mempengaruhi pelayanan kesehatan

4 faktor yang Mempengaruhi pelayanan kesehatan
Lihat Foto

freepik

Ilustrasi faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan manusia.

KOMPAS.com - Kesehatan sangat penting agar kita bisa tetap beraktivitas setiap harinya. Jika sampai tubuh kita sakit, tentu akan menghalangi kita untuk beraktivitas lebih produktif. Untuk menjaga kesehatan, ternyata banyak yang perlu dilakukan. Berikut penjelasannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia

Menurut Hendrick L. Blumm, ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia.

1. Faktor perilaku

Perilaku sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Kebanyakan penyakit yang menyerang manusia disebabkan oleh perilaku yang tidak bertanggung jawab pada tubuhnya sendiri.

Beberapa perilaku yang mempengaruhi kesehatan antara lain pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur.

Contohn penyakit yang mungkin timbul akibat tidak menjaga perilaku kesehatan adalah tekanan darah tinggi dan kolesterol, akibat terlalu banyak makan makanan yang berlemak. Selain itu, diabetes akibat terlalu sering makan makanan yang manis.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan yang bersih sangat berperan dalam meningkatkan kesehatan manusia. Lingkungan yang tidak terawat dan kotor berisiko menimbulkan berbagai penyakit, seperti demam berdarah, diare, dan gatal-gatal.

Baca juga: Kenali Gejala Demam Berdarah dan Cara Mencegahnya

3. Faktor pelayanan kesehatan

Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang baik akan mempercepat kesehatan masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan yang baik meliputi mutu pelayanan yang baik, ketersediaan tenaga kesehatan yang berkompetensi, akses yang mudah, serta mencapai ke pelosok.

4. Faktor keturunan

Ketiga faktor di atas dapat mencegah berbagai penyakit. Namun, ada beberapa penyakit yang sulit dihindari karena faktor keturunan. Ini merupakan faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia yang keempat.

Beberapa penyakit mungkin langsung diturunkan oleh orangtua, seperti asma. Namun ada pula beberapa penyakit yang menimbulkan risiko terkena lebih tinggi, namun masih bisa dicegah. Contohnya seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kanker.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia meliputi, faktor perilaku, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan.

antvklik.com - Kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam hidup. Jika tubuh sakit, tentu akan menghalangi kita untuk beraktivitas lebih produktif. Untuk menjaga kesehatan, ternyata banyak yang perlu dilakukan.

Berikut 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia, menurut Hendrick L. Blumm

Faktor perilaku

Kebanyakan penyakit yang menyerang manusia disebabkan oleh perilaku yang tidak bertanggung jawab pada tubuh sendiri. Beberapa perilaku yang mempengaruhi kesehatan antara lain pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur. 

Contoh penyakit yang mungkin timbul akibat tidak menjaga perilaku kesehatan adalah tekanan darah tinggi dan kolesterol, akibat terlalu banyak makan makanan yang berlemak. Selain itu, diabetes akibat terlalu sering makan makanan yang manis.

Faktor lingkungan

Lingkungan yang bersih sangat berperan dalam meningkatkan kesehatan manusia. Lingkungan yang tidak terawat dan kotor berisiko menimbulkan berbagai penyakit, seperti demam berdarah, diare, dan gatal-gatal.

Faktor pelayanan kesehatan

Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang baik akan mempercepat kesehatan masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan yang baik meliputi mutu pelayanan yang baik, ketersediaan tenaga kesehatan yang berkompetensi, akses yang mudah, serta mencapai ke pelosok.

Faktor keturunan

Ketiga faktor di atas dapat mencegah berbagai penyakit. Namun, ada beberapa penyakit yang sulit dihindari karena faktor keturunan. Beberapa penyakit mungkin langsung diturunkan oleh orangtua, seperti asma. Namun ada pula beberapa penyakit yang menimbulkan risiko terkena lebih tinggi, namun masih bisa dicegah. Contohnya seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kanker.