10 penyebab kecelakaan di tempat kerja 2022

Penyebab kecelakaan kerja bisa berasal dari faktor manusia dan alam sekitar, tidak hanya perkakas atau material kerja. Berikut lima contoh umumnya.

Kecelakaan kerja tidak hanya disebabkan oleh faktor mesin atau lingkungan kerja. Penyebab kecelakaan kerja bisa datang dari faktor manusia maupun alam. Mengetahui penyebab kecelakaan dari faktor-faktor tersebut bisa membantu perusahaan menerapkan kebijakan dan prosedur keamanan yang sesuai.

Berikut beberapa penyebab umum kecelakaan terkait kedua faktor ini.

1. Kondisi Medis

Kondisi medis pekerja adalah faktor penyebab kecelakaan kerja yang umum. Kondisi ini bisa terkait penyakit atau kondisi seperti penyakit jantung, diabetes, asma, penyakit saraf yang menyebabkan getaran otot (tremor), dan penyakit akibat virus. Penyakit atau kondisi medis bisa mengurangi fokus, kecepatan, serta koordinasi yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko kerja.

Penyebab lain terkait kondisi medis antara lain dehidrasi, kekurangan nutrisi, keracunan makanan, tau cedera laten akibat kejadian masa lalu seperti kecelakaan.

2. Stres, Kelelahan, Kurang Tidur

Kondisi seperti stres, kelelahan, dan kurang tidur bisa mempengaruhi berbagai faktor yang penting untuk menghindari kecelakaan kerja. Semua kondisi tersebut berisiko mengurangi daya ingat, fokus, koordinasi, dan kemampuan mengerjakan beberapa tugas sekaligus (multitasking).

Perlu diingat bahwa stres dan kelelahan juga bisa terjadi akibat tuntutan yang terlalu besar di tempat kerja atau kekhawatiran finansial. Hal ini wajib menjadi pertimbangan perusahaan terkait penyebab kecelakaan kerja.

3. Sabotase dan Tindak Kriminal

Setiap perusahaan harus mempertimbangkan faktor sabotase atau tindak kriminal sebagai salah satu penyebab kecelakaan. Keduanya bisa dilakukan oleh pihak di dalam maupun di luar perusahaan.

Sabotase bisa bersifat fisik seperti perusakan mesin produksi, pengolahan limbah, alat kerja, perangkat lunak, sistem digital, cloud, dan sebagainya. Jika sabotase berdampak pada cedera atau kematian, hal tersebut bisa dianggap sebagai penyebab kecelakaan kerja. Hal serupa berlaku untuk tindak kriminal, baik yang dilakukan terhadap aset perusahaan maupun pekerja secara langsung.

4. Kurangnya Disiplin dalam Menjaga Kerapian

Menjaga kerapian dan keteraturan tempat kerja bukan hanya soal penampilan. Tempat kerja yang berantakan dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Contohnya adalah bahan-bahan pembersih kimia yang ditaruh sembarangan, karpet atau kabel yang dibiarkan berantakan sehingga membuat tersandung, hingga benda tajam yang tidak disimpan secara aman.

Kurangnya disiplin ini juga bisa merembet ke hal yang lebih besar. Contohnya adalah pengabaian terhadap keluhan terkait kerusakan atau gangguan teknis. Jika dibiarkan, hal ini bisa mengakibatkan kecelakaan kerja seperti kebakaran atau sengatan listrik akibat konslet.

5. Lingkungan Ekstrem

Kecelakaan kerja bisa terjadi ketika tempat kerja berada di lingkungan yang secara alami memiliki karakteristik ekstrem. Contoh jenis lingkungan yang dapat menyebabkan kecelakaan antara lain:

  • Lingkungan yang rawan bencana alam (gempa bumi, banjir, badai)
  • Lingkungan di lokasi yang rawan secara fisik (pegunungan tinggi, daerah berbatu, lautan)
  • Lingkungan dengan suhu ekstrem tinggi atau rendah (gurun, daerah bersalju)
  • Lingkungan yang penuh ancaman biologis seperti tanaman beracun, serangga pembawa penyakit, atau hewan berbisa
  • Lingkungan bertekanan tinggi (dalam laut, luar angkasa)

Perusahaan seperti ini biasanya menerapkan kebijakan dan perlindungan ekstra untuk pekerja karena risikonya tinggi dan tidak terhindarkan.

Perusahaan bisa mengantisipasi penyebab kecelakaan kerja akibat faktor manusia dan alam lewat pelatihan. MUTU Institute adalah solusi pemberian pelatihan keamanan dan keselamatan kerja untuk berbagai perusahaan, organisasi, dan institusi.

Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun serta sistem pelatihan yang intensif sekaligus profesional, MUTU Institute membantu perusahaan menciptakan kesadaran terkait kecelakaan kerja dan cara mencegahnya, apapun penyebabnya.

Faktor manusia dan alam wajib diperhitungkan dalam manajemen risiko terkait kecelakaan kerja. Ketahui berbagai penyebab kecelakaan kerja sebelum menerapkan program pelatihan dari MUTU Institute agar risiko bisa diturunkan secara signifikan.

Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui  atau 081918800013. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Institute sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Institute di @mutu_institute untuk update pelatihan lainnya.

Post Views: 93

7 Apa yang menyebabkan kecelakaan kerja?

Berikut penyebab kecelakaan kerja akibat ulah manusia:.
Perilaku Manusia. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perilaku manusia merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja. ... .
Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. ... .
Penggunaan Alat Pelindung Diri. ... .
Prosedur atau SOP..

8 Apa yang menyebabkan kecelakaan kerja?

Adapun sejumlah faktor penyebab kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh manusia adalah sebagai berikut:.
a. SOP atau Prosedur. SOP yang tidak memperhatikan keselamatan pekerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja. ... .
b. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. ... .
c. Penggunaan APD. ... .
d. Perilaku Manusia..

Apa saja contoh penyebab kecelakaan kerja?

Faktor Teknis.
Tempat Kerja. Tempat kerja harus memenuhi standar yang layak dalam menciptakan keamanan dan kesehatan kerja seperti: ... .
Kondisi Mesin dan Peralatan. ... .
Bahan dan Peralatan yang Bergerak. ... .
Ketidaktahuan. ... .
Keterampilan. ... .
Disiplin. ... .
Mengabaikan Keselamatan..

Hal apa saja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja karena faktor manusia?

Faktor manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah karakteristik pekerja (usia, tingkat pendidikan, masa kerja, dan latihan kerja), kurangnya konsentrasi pada pekerja, disiplin kerja (APD) dan faktor psikologis (status perkawinan).