Untuk memberikan kesan yang lebih menarik dengan menggunakan majas disebut

Sudahkah Sobat Pintar mengenal jenis-jenis majas? Eits! Majas atau gaya bahasa itu nggak melulu tentang matpel BIndo, loh. Minimal, kalau jago menggunakan majas, followers-mu bakal bertambah karena indahnya rangkaian kata yang Sobat bikin. Mau atau mau banget nih, Sobat? Nah, yuk belajar tentang majas!

Pengertian Majas

Photo byNEOSiAM 2021 on Pexels

Dikutip dari Portal-ilmu.com, majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang imajinatif atau berupa kiasan.Ketika mengiaskan sesuatu dengan menggunakan majas, gaya bahasa kita pun menjadi lebih indah – dan lebih "hidup!" Suasana "hidup" itu membuat pembaca atau pendengar merasakan emosi yang ingin kita ungkapkan.

Ingin followers-mu merasakan kegalauan maupun rasa senangmu, Sobat? Kenali dulu yuk, apa saja jenis-jenis majas di bawah ini.

Macam-Macam Majas dan Contohnya

Photo byJohn-Mark Smith on Pexels

Tahu tentang arti majas saja tak cukup, Sobat. Untuk menciptakan gaya bahasa yang indah dan menarik, kita perlu tahu tentang jenis-jenis majas yang ada.

Kita mengenal empat kelompok majas. Ingin tahu apa saja majas dan contohnya masing-masing pada setiap kelompok? Yuk, lanjut Sobat.

Perbandingan

Sobat Pintar pasti mengenal banyak ragam majas perbandingan dari sekolah. Gaya bahasa yang digunakan dalam kelompok majas perbandingan adalah dengan membandingkan atau menyandingkan – bahwa sesuatu sama, lebih, atau dapat menggantikan yang lain. Beberapa majas dan contohnya yaitu:

1. Personifikasi

Majas personifikasi membandingkan manusia dan benda mati. Gaya bahasa yang digunakan seolah-olah benda tersebut bersikap selayaknya manusia.

Contoh: Laut yang biru seakanmenatapkudalam keheningan.

2. Metafora

Majas metafora membandingkan dua objek yang berbeda namun memiliki sifat yang serupa. Kita mengenal gaya bahasa ini sebagai analogi.

Contoh: SangRaja Siangbersinar dan membawa kehangatan.

3. Asosiasi

Gaya bahasa perbandingan dalam majas metafora ditampilkan secara implisit. Dua objek yang dibandingkan sebenarnya berbeda, tetapi dianggap sama. Keduanya dihubungkan dengan 'seperti,' 'bak,' atau 'bagaikan.'

Contoh: Apa yang telah kamu lakukan itu seperti duri dalam sekam.

4. Hiperbola

Mengekspresikan sesuatu dengan sedemikian rupa sehingga meninggalkan kesan berlebihan itu... lebay. Eh, bukan, Sobat. Itulah majas hiperbola. Gaya bahasa ini digunakan saat kita membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang tak masuk akal untuk disandingkan sebagai perbandingan.

Contoh: Katanya dia berlatih bernyanyi, tapi suaranya bikin pecah gendang telingaku setiap hari.

5. Eufimisme

Saat ada kata yang dirasa kurang etis, kita menggunakan majas eufimisme. Kita menggunakan kata yang lebih sopan dengan makna yang sepadan.

Contoh: Tiba-tiba dia terhenyak dari tempat duduknya dan berlari menuju kamar kecil.

Pertentangan

Dalam majas perbandingan, kata kiasan yang digunakan memiliki makna yang berkebalikan atau bertentangan dengan maksud yang sesungguhnya. Berikut ini beberapa majas dan contohnya.

6. Litotes

Dikenal sebagai lawan dari majas hiperbola, majas litotes mengecilkan atau menyempitkan sebuah ungkapan. Gaya bahasa ini biasanya digunakan untuk tujuan merendahkan diri karena kenyataannya justru tidak seperti yang disebutkan.

Contoh: Ini tanda terima kasih kami, sekedar ongkos angkot.

7. Paradoks

Adakalanya kita membandingkan suatu fakta dengan sesuatu yang berkebalikan. Saat itulah kita menggunakan majas paradoks.

Contoh: Isi kepalanya begitu bising ketika ia duduk sendiri di ruang keluarga yang begitu sepi.

8. Antitesis

Ciri khas gaya bahasa ini adalah pasangan kata yang maknanya bertentangan atau berlawanan. Pasangan kata tersebut biasanya diletakkan berurutan.

Contoh: Setiap perempuan itu cantik, tak jadi soal kurus atau gemuk.

Sindiran

Gaya bahasa bermajas sindiran bertujuan menyindir perilaku, seseorang, maupun kondisi tertentu. Untuk tujuan tersebut, kita menggunakan kata kiasan. Di bawah ini ragam sindiran majas dan contohnya, Sobat.

9. Ironi

Kita menggunakan majas ironi melalui kata-kata yang bertentangan dengan dengan fakta atau kenyataan yang ada. Sekilas kata-kata yang digunakan tampak seperti pujian, tapi tunggu sampai akhir kalimat ya, Sobat.

Contoh: Santun sekali perilakunya, bertanya saja pakai teriak-teriak.

10. Sinisme

Dalam sinisme, kita menyindir secara langsung. Meskipun tanpa memperhalus seperti pada majas ironi, gaya bahasa sinisme tidak dapat serta-merta disebut kasar.

Contoh: Kakakku pelit sekali, tak mau berbagi penganannya denganku.

11. Sarkasme

Sindiran dalam sarkasme disampaikan secara langsung dan cenderung kasar. Bahkan, sarkasme bisa terdengar seperti hujatan.

Contoh: Kontestan itu suaranya jelek sampai-sampai telingaku sakit dibuatnya.

Penegasan

Gaya bahasa ini bertujuan untuk memperkuat pengaruh dan mendapatkan persetujuan pembaca atau pendengar. Sebagian majas dan contohnya ada di bawah ini.

12. Pleonasme

Majas pleonasme menggunakan kata-kata dengan makna yang sama. Kesan yang diperoleh memang sepertinya kurang efektif, tapi memang sengaja dilakukan agar kita mendapatkan efek penegasan yang diinginkan.

Contoh: Berusahalah berhenti terus mengingat sejarah masa lalu.

13. Repetisi

Gaya bahasa ini tampak pada pengulangan yang berkali-kali digunakan. Tujuannya sama, pengulangan dilakukan untuk menegaskan.

Contoh: Rumah adalah tempat yang paling nyaman, rumah juga menjadi tempat bernaung dari panas dan hujan.

14. Retorika

Majas retorika berbentuk kalimat tanya. Sobat tentu sudah tahu bahwa kalimat tanya retorika tak memerlukan jawaban. Iya, tujuan kalimat tanya tersebut memang untuk membuat penegasan.

Contoh: Siapa yang tak ingin kuliah di kampus terbaik?

15. Paralelisme

Lumrah digunakan dalam puisi, majas paralelisme ditunjukkan oleh pengulangan kata. Meskipun diulang-ilang, definisi kata tersebut tak sama antara satu dengan lainnya. Anafora adalah pengulangan di bagian awal kalimat, sedangkan epifora adalah pengulangan di bagian akhir kalimat.

Contoh:

Cintaitu sabar.

Cintaitu lemah lembut.

Cintaitu memaafkan.

Cintaitu tidak serakah.

Kasihitu penyabar.

Kasihitu tidak pernah marah.

Kasihitu selalu mengerti.

Yang terbaik itucinta.

Yang terkasih itucinta.

Yang paling sempurna itucinta.

Perempuan paling hebat itulahibuku.

Perempuan yang penuh kasih sayang itulahibuku.

Perempuan yang penuh pengertian adalahibuku.

Perempuan paling sempurna adalahibuku.

(sumber: Portal-ilmu.com)

Nah, kita sudah belajar tentang pengertian majas dan contohnya. Sudah siapkah Sobat menambah jumlah followers dengan gaya bahasa yang lebih cetar di akun media sosialmu?

Perlu dicatat, masih ada jenis-jenis majas yang lain pada keempat kelompok majas di atas. Terus pelajari dan perbanyak ragam gaya bahasamu biar makin gokil, ya!

Pengertian majas lebih akrab bagi pelajar, karena memang para pelajar mendapat tugas dari sekolah untuk membuat puisi atau karangan yang menggunakan majas. Tapi tahukah Anda, jika penggunaan majas dalam kehidupan sehari-hari juga sering kita temukan loh. 

Biasanya penggunaan majas dalam kehidupan sehari-hari lebih sering digunakan dalam dialog dengan orang yang sudah dekat. Meskipun sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sampai-sampai kita sendiri pun tidak menyadari penggunaan majas ini. apalagi ada banyak sekali macam-macam majas. 

Nah, jika sebelumnya sudah menyinggung tentang majas, barangkali ada yang masih binggung dan tidak tahu apa sih pengertian majas, fungsi dan macam-macammnya. Nah, berikut adalah uraiannya. 

Pengertian Majas

Sebelum masuk ke fungsi dan macam-macam majas. Penting sekali kita mengetahui pengertian majas menurut para ahli, yang tentu saja mereka memiliki pendapatnya masing-masing. Yuks, langsung saja kita simak pengertian dari mereka. 

1. Dale & Warriner

Pengertian majas menurut Dale dan Warriner intinya majas sebagai bahasa kiasan yang dapat mempengaruhi banyak efek. Cara mempengaruhi yang dimaksud dapat dilakukan dengan cara membandingkan ataupun memperkenalkan secara umum. 

Penggunaan majas umumnya pendek. Meskipun pendek, maja memiliki nilai dan rasa sekaligus mampu melahirkan konotasi tertentu. Tidak hanya itu, majas disebut-sebut juga kata imajinatif. 

2. Keraf

Menurut Keraf (1988) pengertian majas adalah usaha seseorang mewakilkan pikirannya menggunakan bahasa yang khas, yang bisa menunjukan kepribadian orang tersebut. Keraf juga mengungkapkan bahwa ada tiga unsur bahasa agar terasa lebih baik, yaitu unsur sopan santun, kejujuran dan menarik. 

3. Meoliono

Menurut Meoliono, majas dibedakan berdasarkan style yang bertujuan untuk menghidupkan karangan. Majas juga disebut-sebut sebagai denotasi untuk mengungkapkan kata yang dialihkan. Ternyata tidak sekedar itu, majas juga sering digunakan untuk membangkitkan indra pembaca. 

Baca Juga: Puisi Lama: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya

4. Ratna

Berbeda dengan Ratna (2009) yang mengartikan bahwa majas memiliki tujuan untuk melahirkan aspek keindahan di sebuah karya sastra. Bagaimanapun juga, keindahan gaya bahasa pada karya sastra sebagai unsur pokok. Karena karya sastra dapat dijadikan sebagai genre hasil peradaban manusia terbentuk karena aktivitas dan kreativitas si pengarang. 

5. Aminuddin

Pengertian majas menurut Aminuddin (1995) lebih menekankan bahwa majas sebagai gaya bahasa atau style yang digunakan sebagai teknik untuk merangkai kalimat. Dimana kalimat yang tersusun inilah dapat digunakan untuk memaparkan gagasan sesuai ide dan norma. Aminuddin juga menyebutkan, bahwasanya majas dikemukakan juga sebagai wawasan retorika klasik yang dianggap sebagai perhiasan lahir. 

Berbeda lagi dalam pandangan tradisi jawa, majas itu sejenis basa rinengga (pemakaian bahasa yang dirangkai jadi indah). Namun seiring berjalannya waktu, majas tidak sekedar sebagai style tetapi memiliki peruntukan yang lebih luas, yaitu memberikan kesadaran bagi penikmatnya. 

Lain lagi dengan pendapat Nurgiantoro, yangn mengartikan bahwasanya majas sebagai gaya bahasa yang memiliki cara dalam pengaplikasiannya. Misalnya bahasa dalam prosa yang berupaya untuk mengungkapkan gagasan dan pikirannya. 

7. Pradopo

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Pradopo (1997) yang juga mendefinisikan majas sebagai bahasa yang cara penggunaannya khusus, untuk mendapatkan efek-efek tertentu dalam karya sastra wajib memasukan adanya majas. 

8. Kridalaksana

Lebih spesifik, kridalaksana (2001) gaya bahasa dapat digunakan untuk memanfaat kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur ataupun dalam bentuk tulis. Majas juga dapat digunakan dalam ragam tertentu untuk memperoleh efek tertentu pula. Kridalaksana pun juga menyampaikan bahwasanya ciri-ciri majas secara keseluruhan memiliki ciri bahasa sekelompok penulis sastra.

Jika disimpulkan dari beberapa pandapat di atas, maka pengertian majas adalah gaya bahasa yang dapat digunakan untuk mempersuasi (mempengaruhi) ataupun meyakinkan bagi pembaca. Caranya bisa dilakukan secara tertulis ataupun dengan lisan. 

Fungsi Majas

Setelah mengetahui pengertian majas, mungkin ada sebagian dari Anda yang bertanya apa sih fungsi majas? Berikut adalah beberapa fungsinya. 

1. Membangun kesenangan

Salah satu fungsi dari pengertian majas adalah membangun kesenangan. Saat kita melibatkan majas, kata-kata yang biasa-biasa saja akan menjadi lebih indah, dan lebih berkesan. Dengan kata lain, anak nilai sentimental disetiap kata yang terdapat majas. 

Jika kata, kalimat atau karangan tersebut diperuntukan untuk orang lain secara khusus, atau diperuntukan untuk pembaca, maka akan menciptakan rasa kesenangan. Tentu saja rasa kesenangan di sini bentuknya bermacam-macam. Tergantung tanggapan orang tersebut. 

2. Menciptakan imajinasi

Fungsi yang lain ternyata mampu mendorong kita untuk melahirkan imajinasi. Kehadiran majas pada sebuah karangan, memang memiliki makna yang bisa saja diartikan berbeda dari satu orang ke orang lain.  Pengartian masing-masing orang tergantung dari cara berfikir, wawasan dan pengetahuan orang. 

Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kualitas imajinasi atau pembentukan perspektif si penikmat atau si pembaca. Tidak hanya itu, fungsi maja ternyata juga dapat mendekatkan antara pembaca dan si penulis loh. 

3. Mendekatkan secara emosi dengan pengarang

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwasanya majas dapat mendekatkan emosi antara pengarang dengan pembaca. Kenapa bisa terjadi demikian? Jawabannya pun sederhana, karena ada banyak sekali bentuk majas, dimana dari banyaknya majas semakin memberikan tekanan nilai lebih esensial. 

Baca Juga: Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi, Apa Saja?

4. Esensial

Sesuatu yang esensial atau esensi memang terasa lebih dalam. Mungkin saja kalimatnya sama, satu kalimat ditulis menggunakan bahasa yang umum dan apa adannya. Kalimat yang satunya, tujuan intinya sama, tetapi menggunakan majas, tentu saja akan dirasakan berbeda dan lebih bermakna atau berkesan. 

5. Meningkatkan daya tarik karya sastra

Jika mau memperhatikan, kehadiran majas tidak lain bertujuan untuk menarik perhatian, meningkatkan nilai lebih, memberikan ruh pada karya sastra, sekaligus membantu dalam memberikan kejelasan gambaran angan dari si penulis. 

Fungsi kehadiran majas tidak lain adalah menciptakan sugestif dari penulis ke pembaca. Tidak hanya itu, ternyata juga dapat melahirkan efek informasi yang kaya, padat, efektif dan menarik bagi pembaca. Sehingga pembaca merasa terhibur dan tetap mendapatkan informasi. 

Itulah beberapa fungsi dari majas. Ternyata selain mengetahui pengertian majas,  juga memiliki banyak peran fungsinya. Jika dilihat dari pembahasan di atas, maka fungsi majas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa (majas) yang digunakan oleh pengarang sebagai sarana mengekspresikan gagasan dan perasaan si penulis itu sendiri agar tetap hidup dan menyenangkan untuk di baca. 

Macam-Macam Majas

Setelah mengetahui fungsi dan pengertian majas, ada banyak sekali bentuk majas. Penasaran, apa saja sih macam-macam majas? Langsung saja, simak ulasannya sebagai berikut. 

Majas perbandingan 

Majas perbandingan adalah majas yang digunakan untuk membandingkan. Majas perbandingan memiliki banyak macam-macamnya, sebagai berikut. 

1. Alegori

Majas alegori adalah majas yang digunakan dalam penulisan cerita dengan cara membuat kiasan. Majas ini bisa dibuat dalam bentuk kalimat ataupun dalam bentuk satu paragraf penuh.

2. Alusio

Majas alusio majas yang sering digunakan untuk merujuk sebuah peristiwa, permepuaan, legenda, pribahasa, sampiran ataupun tokoh. Kelemahan menggunakan majas ini dianggap kurang lengkap, karena terkesan kilat.

3. Simile

Majas Simile adalah majas yang membandingkan sesuatu hal yang berbeda, namun dari segi esensi maknya serupa. Daya unik dari majas satu ini merangkap dua majas sekaligus, yaitu sebagai majas perbandingan dan majas perumpamaan.

4. Metafora

Majas metafora dikemas menggunakan gaya bahasa perbandingan langsung. Menurut Nurgiantoro, metafora adalah berbentuk perbandingan, baik yang membandingkan secara fisik, benda, sifat ataupun ide.

5. Sinestesia

Majas Sinestesia adalah penggunaan gaya bahasa yang telah mengalami perubahan makna akibat terjadinya pertukaran respons. Fungsi dari majas ini digunakan untuk ruh terhadap karya sastra.

6. Litotes

Litotes adalah gaya bahasa yang mencoba untuk menampilkan gagasan tentang sesuatu yang kuat atau besar. Umumnya menggunakan ungkapan yang memiliki nilai yang lemah, hanya saja tujuan bersopan santun.

7. Hiperbola

Hiperbola adalah gaya bahasa yang berbentuk kiasan yang dapat dibesar-besarkan agar mendapatkan efek tertentu. 

Baca Juga: Buku Fiksi: Pengertian, Unsur, Ciri-Ciri hingga Contoh Lengkapnya

Nah, dari beberapa jenis majas di atas, sebenarnya masih ada lagi jenis majas yang lain, yang meliputi sebagai berikut. 

  1. Antropomorfemis
  2. Antonomasia
  3. Aptronim
  4. Metonemia
  5. Hipokorisme
  6. Personifikasi
  7. Pars prototo
  8. Totum proparte
  9. Eufemisme
  10. Depersonifikasi
  11. Disfemisme
  12. Fabel
  13. Parable
  14. Perifrase
  15. Eponym
  16. Simbolik

Majas penegasan 

Majas penegasan ternyata juga memiliki sub majas yang lain. Diantarannya adalah pleonasme, repetisi. Pleonasme merupakan penggunaan gaya bahasa yang menandai beberapa kata untuk di ulang.

Sedangkan repetisi adalah pengulangan yang digunakan untuk mengulang seluruh kata yang penulis buat. Bentuk pengulangan bisa dalam bentuk satu kata, ada juga yang satu klaus, satu frasa dan bahkan ada yang diulang dalam bentuk satu kalimat.

Adapun majas lain yang termasuk dalam majas penegasan, diantaranya sebagai berikut. 

  1. Pararima
  2. Apofasis
  3. Aliterasi
  4. Paralelisme
  5. Tautology
  6. Sigmatisme
  7. Antanaklasis
  8. Klimaks
  9. Antiklimaks
  10. Inversi
  11. Retoris
  12. Ellipsis
  13. Koreksio
  14. Enumerasio
  15. Preterito
  16. Alonim
  17. Kolokasi
  18. Silepsis
  19. Zeugma

8. Majas pertentangan

Majas pertentangan adalah majas yang cukup sering digunakan. Di sana ada yang namannya majas paradox, antithesis dan masih banyak lagi. misalnya adalah majas paradox. Majas paradoks dalam bahasa sederhananya sebagai opini atau argumen yang berlawanan dengan pendapat umum. 

Tanda dari majas paradox aneh dan diluar dugaan. Kunci majas paradoks adalah menyembunyikan kebenaran yang dapat dipertahankan. Ada juga Majas antitese adalah majas oposisi diantara dua gagasan. Umumnya menggunakan dua kata. Apabila kata tersebut disandingkan, tujuannya agar lebih jelas dan menonjol kontras.

Adapun beberapa macam pertentangan yang lain, diantarannya sebagai berikut. 

  1. Paradox
  2. Oksimoron
  3. Kontradiksi interminus
  4. Anakronisme

9. Majas sindiran

Adapun majas sindiran. Adapun yang termasuk majas sindiran, sebagai berikut. 

  1. Ironi
  2. Sarkasme
  3. Sinisme
  4. Satire
  5. Inuendo

Baca Juga: Kuasai 6 Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula

50 Contoh Majas

Dari macam-macam majas yang tertulis di atas, sebenarnya masih ada banyak lagi majas yang belum sempat di eksplore. Sebagai gambaran atau contoh konkrit tentang majas, berikut ada 50 contoh majas. 

Contoh :

  1. Seumpama mawar merekah engkaulah bunga terwangi dalam hati dan pikiranku
  2. Seperti lautan Engkaulah Sang pemilik ilmu pengetahuan lebih lua

Contoh 

  1. Jika kau larang, aku tidak akan datang
  2. Jika sempat, aku datang tepat waktu

Contoh 

  1. Dua hari lalu saya pernah menyampaikan. Ah bukan, baru kemarin.
  2. Tujuan kami datang ke rumah Pak RT, ingin mengajukan acara takbir keliling, maksudnya meminta ijin mengadakan takbir keliling.

Contoh 

  1. Memenuhi sukma, menawan tubuh.
  2. Timbul telangkai bertongkat urat.

Contoh 

  1. Harum sekuntum bunga rahasia.
  2. Segala ada menekan dada.

Contoh 

  1. Seperti air di daunt alas
  2. Laksana air dengan minyak
  3. Nyalakan semangat serupa dian nan tak kunjung  padam
  4. wajah Ibu dan anak itu bagaikan pinang di belah dua
  5. gadis itu sangat cantik, matanya seperti bintang kejora

Contoh :

  1. Keberanian Menjelma kata-kata
  2. Dewi malam telah keluar dari peraduannya
  3. Tono adalah buaya darat

Contoh 

  1. Rinduku bercengkrama pada ilalang tua yang hampir mati
  2. Serangga menangisi kelakuan manusia yang kian egois, alam pun meraung tak mampu menasehati sikap manusia yang acuh tak acuh.
  3. Melambai-lambai, nyiur di pantai
  4. tidak semua percintaan bermuara dalam perkawinan

Contoh 

  1. Jika engka jadi rembulan, aku jadi bintang.
  2. Jika engkau engkau menjadi amplop, aku jadi perangkonya.
  3. Jika aku jadi bunga, engkau jadi kumbangnya

Contoh 

  1. Yogyakarta sebagai miniaturnya Indonesia
  2. Bandung terkenal sebagai paris jawa

Contoh 

  1. Dia sedih atas keberhasilanku memenangkan lomba
  2. Ardi bahagia melihat kegagalanku melamar kerja
  3. Meskipun sudah berjuang dan berusaha, tetap saja gagal

Contoh 

  1. Basuki turun ke bawah. Dia turun

Contoh 

  1. ibu jangan mengkambinghitamkan vaksin

Contoh 

  1. Saya juga sering mendengar teman-teman wanita yang menjual dirinya.
  1. Tidak membawa atriput kampanye
  • Majas sinekdot Totem Pro Prate

Contoh 

  1. Menurut para mahasiswa, anak millenial dan generasi Z lebih melek terhadap teknologi terutama media sosial.

Baca Juga: 4 Langkah Menulis Puisi Berkualitas

Contoh 

  1. CIntaku padamu seluas lautan yang tidak dapat terjamah manusia.
  2. Perceraian orangtua rini menyebabkan kehidupan mereka seolah kiamat bagi mereka

Contoh 

  1. Maaf, kami hanya menyuguhkan teh dingin dan kua kampung saja.
  2. Maaf jika lamban berfikir, karena otak saya jongkok

Contoh

  1. kami berkodak di tepi pantai

Contoh 

  1. Mual aku melihat kalimatmu yang selalu berbohong!
  2. Kemunafikan sikapmu membuatku tak sudi melihatmu

Contoh 

  1. Penampilanmu tidak menarik nafsu cowok
  2. Kebiasaanmu mencuri sudah dikenal sejagad dunia, percuma tobatmu

Contoh 

Bunyi itu memekakkan telinga 

bunyi itu membosankan

Contoh 

  1. Ayah daim serta ibu tak suka berkata-kata melihat sikap Endru.
  2. Kakak saya membenci tingkah laku Aryani

Contoh 

  1. semua orang baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa senang menyaksikan film “tilik”

Contoh 

  1. Mana mungkin orang mati hidup kembali
  2. Orang bodoh mana mungkin bisa sukses

Contoh 

  1. aku, orang orang yang sepuluh tahun bekerja di sini, belum pernah dinaikan pangkatku.

Itulah beberapa ulasan tentang pengertian majas, dan fungsi, macam dan contoh majas. Semoga sedikit pembahasan ini bermanfaat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA