Tuliskan 2 contoh sejarah sebagai peristiwa dan 2 contoh sejarah sebagai kisah

Sejarah dapat dipahami dalam dua aspek yang berbeda, yakni sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah. Sejarah sebagai peristiwa adalah kenyataan sejarah yang benar-benar terjadi di masa lampau dan tidak akan terulang kembali. Sedangkan sejarah sebagai kisah adalah peristiwa masa lampau dihadirkan kembali dalam bentuk kisah. Sehubungan dengan sejarah sebagai peristiwa dan kisah, Sartono Kartodirdjo membagi sejarah menjadi 2, yakni sejarah dalam arti objektif dan sejarah dalam arti subjektif. Sejarah dalam arti objektif adalah peristiwa sejarah yang tidak dapat terulang. Sedangkan sejarah dalam arti subjektif adalah kisah sejarah. Contoh sejarah sebagai peristiwa adalah Peristiwa Proklamasi 1945, sedangkan contoh sejarah sebagai kisah adalah kisah Roro Jonggrang yang dipentaskan dalam suatu acara.

Dengan demikian, sejarah sebagai peristiwa adalah kenyataan sejarah yang benar-benar terjadi di masa lampau dan tidak akan terulang kembali. Sedangkan sejarah sebagai kisah adalah peristiwa masa lampau dihadirkan kembali dalam bentuk kisah. Contoh sejarah sebagai peristiwa adalah Peristiwa Proklamasi 1945, sedangkan contoh sejarah sebagai kisah adalah kisah Roro Jonggrang yang dipentaskan dalam suatu acara.

Manusia hidup tidak bisa lepas dari masa lalunya yang berkaitan dengan perilaku serta pengalaman hidup manusia itu sendiri, entah baik atau buruk. Melalui masa lalu, manusia bisa belajar serta memperkirakan hal-hal yang mungkin akan terjadi dan memersiapkan rencana hidupnya kedepan. Masa lalu atau hal yang telah terjadi itulah yang disebut dengan sejarah. Namun arti dari sejarah juga tidak sesempit itu. Ada banyak pembagian konsep sejarah, salah satunya ialah sejarah sebagai peristiwa. Pernahkan kamu mendengar atau membaca mengenainya? Untuk mengetahuinya, simak materi Sejarah Sebagai Peristiwa Serta Contohnya berikut ini ya.

Pengertian Sejarah Sebagai Peristiwa

Sumber: rapafm.pakpakbharatkab.go.id/rapafm/read/199/sejarah-kemerdekaan-indonesia

Sejarah berasal dari bahasa Arab “Syajaratun” yang memilki arti pohon kayu. Dimana pohon bertumbuh, kemudian memunculkan cabang, bunga, daun, serta berbuah. Hal tersebut, menggambarkan sejarah, yang di dalamnya memang menyimpan arti pertumbuhan ataupun kejadian. Selain itu, cabang pohon mengarah pada silsilah, dimana banyak dibahas dalam sejarah.

Baca juga: Manusia Purba di Indonesia

Pengertian sejarah sebagai peristiwa lainnya yaitu dari kata “geschichte” bahasa Jerma artinya terjadi, lalu dalam bahasa Belanda “geschiedenis” yang artinya terjadi. Serta dari bahasa Yunani Kuno “Historia” yang memiliki makna yang diketahui melalui penyelidikan. Sehingga sejarah, bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, segala sesuatu yang terjadi dalam masyarakat. Berdasarkan istilah-istilah sejarah tersebut, para ahlipun sepakat untuk membaginya dalam 3 konsep sejarah, yaitu Sejarah sebagai peristiwa, kisah, dan Ilmu.

Sejarah sebagai peristiwa memiliki arti yang berhubungan dengan segala kejadian nyata dan benar-benar terjadi di masa lampau yang berhubungan dengan manusia. Hingga kemudian dari fakta-fakta tersebut akan disusun secara ilmiah untuk direkontruksi kembali. Sebagai manusia sudah pasti memilki keterbatasan, khususnya dalam mengingat suatu kejadian. Oleh karena itu banyak peristiwa di masa lampau yang hilang. Sehingga manusia menciptakan sebuah media untuk bisa menyimpan ingatan peristiwa itu dalam bentuk tulisan.

Melalui pengertian sejarah sebagai peristiwa ini, dengan tidak memandang besar kecilnya suatu kejadian yang terjadi. Sejarah berusaha untuk kembali merekontruksi apa yang telah terjadi dimasa lampau, bahkan untuk memprediksi kejadian yang akan datang. Dalam sejarah sebagai peristiwa ini, bukti yang banyak digunakan ialah tulisan, karena itu merupakan bukti konkret. Namun tidak menutup kemungkinan juga pada sumber lisan, dari mulut ke mulut.

Sumber lisan ini sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu sejarah lisan/oral history serta ingatan lisan/oral reminiscence (Sjamsuddin, 1996:78). Sejarah lisan merupakan peristiwa yang telah disampaikan dari generasi ke generasi selanjutnya, sehingga bukan dari orang pertama. Sedangkan ingatan lisan merupakan ingatan dari tangan pertama yang didapatkan melalui wawancara.

Ciri Ciri Sejarah Sebagai Peristiwa

Tidak semua hal yang terjadi di masa lalu disebut dengan peristiwa sejarah. Berdasarkan (Mustopo, 2007:5), bahwa untuk digolongkan sebagai perisitwa sejarah memilki ciri-ciri, diantaranya:

Unik

Yang artinya kejadian tersebut tidak akan terjadi kembali. Kejadian tersebut memiliki sesuatu yang khas sehingga tidak dapat disamakan dengan kejadian lainnya. Mungkin akan ada jenis peristiwa yang sama, namun waktu, tempat, serta pelakunya tidak akan sama lagi.

Memiliki Dampak yang Besar

Dimana peristiwa yang terjadi ini akan banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam skala yang cukup luas dan menjadi penting dalam kehidupannya, baik pada masa tersebut atau bahkan yang akan datang.

Sehingga bisa diketahui bahwa tidak semua hal yang terjadi disebut sejarah sebagai peristiwa. Karena untuk disebut sebagai peristiwa, terdapat beberapa kriteria atau ciri ciri sejarah sebagai peristiwa yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Contoh Sejarah sebagai Peristiwa

Setelah mengetahui mengenai Pengertian sejarah sebagai peristiwa serta kriterianya, tentunya mulai terbayang peristiwa apa saja di Indonesia yang bisa masuk dalam konsep sejarah ini.

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Peristiwa ini termasuk unik dan memiki dampak yang besar. Disebut unik karena hanya terjadi sekali dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu pada tanggap 17 Agustus 1945. Dimana proklamasi tersebut dibacakan oleh Ir. Soekarno yang berdampak pada kehidupan rakyat Indonesia yang kemudian merdeka dari bangsa penjajah.

Dampak dari peristiwa tersebut tidak hanya berpengaruh di masa itu saja, namun hingga masa kini. Peristiwa tersebut banyak mengubah aspek dalam diri Indonesia. Sehingga menjadi penting bagi rakyat. Bahkan hingga hari inipun tanggal proklamasi selalu diperingati sebagai hari kemederkaan Bangsa Indonesia.

Bukti-bukti ataupun sumber yang didapatkan memiliki bukti yang sangat kuat bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Bahkan juga ada saksi-saksi serta pendokumentasi. Oleh karena itu peristiwa ini memang nyata terjadi dan sumber-sumber yang ditemukan juga sangat kuat, sehingga merupakan bagian dari contoh sejarah sebagai peristiwa.

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Salah satu contoh sejarah sebagai peristiwa lainnya ialah yang terjadi pada tanggal 27-28 Otober 1928 di Batavia (Jakarta). Kongres yang dilakukan oleh para pemuda ini tentunya memiliki dampak yang besar, khususnya dalam pergerakan nasional untuk memerdekakan rakyat Indonesia. pada kongres ini melahirkan sumpah pemuda bertanah air yang satu, berbangsa yang satu, serta berbahasa yang satu yaitu Indonesia. Melalui peristiwa ini jiwa pemuda semakin berkobar untuk memperjuangkan cita-cita kemerdekaan.

Berdasarkan ciri ciri sejarah sebagai peristiwa, kejadian ini juga unik, karena hanya terjadi sekali baik itu waktu, tokoh, dan tempatnya. Sumpah pemuda ini juga tidak hanya berpengaruh pada masa itu, namun hingga masa kini. Dimana sumpah yang diucapkan juga menjadi landasan bangsa Indonesia, untuk berbahasa satu, berbangsa satu, serta bertanah air yang satu. Hal ini masih dibawa dalam diri rakyat Indonesia sampai hari ini. Bakan karea peristiwa ini begitu penting, tiap tanggal 28 Oktober disebut sebagai hari sumpah pemuda hingga sekarang.

Peristiwa G30S/PKI

Merupakan peristiwa besar yang bahkan masih menjadi kontroversi hingga hari ini. Merupakan peristiwa besar dimana tejadi penculikan dewan jendral. Gerakan ini berpengaruh pada perkembangan politik Indonesia yang tidak hanya pada masa itu, namun juga masa selanjutnya. Walaupun pada masa sebelumnya pernah ada pemberontakan PKI pada tahun 1948, namun waktu, tempat, kejadian, tokoh, serta motif dibaliknya berbeda.

Terjadi pada kurun waktu yang belum terlau lama, yaitu pada 30 September 1965, sehingga terdapat banyak bukti kejadian. Sehingga diketahui bahwa kejadian ini memang pernah terjadi, yang dibuktikan dengan fakta-fakta. Gerakan ini juga memilki pengaruh besar di masyarakat, bahkan ideologi ini menjadi terlarang hingga kini. Peristiwa ini juga masih diperingati hingga sampai sekarang. Oleh karena itu peristiwa ini merupaan bagian dari contoh sejarah sebagai peristiwa.

Peristiwa Lahirnya Pancasila

Merupakan kejadian yang amat berpengaruh pada kehidupan Bangsa Indonesia. Pada tanggal 1 Juni ini, presiden Soekarno mengemukakan pendapatnya mengenai konsep pancasila sebagai dasar negara pada sidang BPUPKI. Lima sila yang dicetuskan kemudian dijadikan sebagai dasar negara Indonesia. Peristiwa ini memuat tatanan baru dalam kehidupan masyarakat, oleh karena itu memiliki pengaruh yang luas dan kuat.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Peristiwa ini juga tergolong unik, karena hanya terjadi satu kali saja. Dampaknya yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat membuatnya menjadi peristiwa yang penting. Bahkan hingga saat ini, tanggal 1 Juni masih diperingati sebagai hari lahirnya pancasila.

Nah, demikianlah materi mengenai Sejarah sebagai peristiwa dan contohnya yang bisa dijelaskan. Sebenarnya peristiwa bersejarah, masih sangat banyak. Namun yang harus ditekankan ialah, bahwa tidak semua kejadian yang terjadi pada masa lalu disebut sejarah sebagai peristiwa. Terdapat beberapa kriteria seperti yang telah dijelaskan pada materi di atas.

Baca juga: Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Nah, untuk mendapatkan lebih banyak materi jangan lupa untuk terus membaca ya. Semoga materi ini bisa cukup membantumu belajar dan mendapatkan wawasan baru.

Daftar Rujukan:

Sjamsuddin, H. 1996. Metodologi Sejarah. jakarta: Depdikbud

Mustopo, H. 2007. Sejarah 1: SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA