Tuliskan 2 contoh perjuangan fisik untuk mempertahankan kemerdekaan

Sebutkan 2 (dua) macam interaksi antara manusia dan alam​

mata air sungai di Indonesia berasal dari dua sumber yaitu air hujan dan​

Quizz 1. Pada masa awal kemerdekaan Kepulauan Nusa Tenggara disebut Provinsia. Sunda Kecil   b. Sunda Besar c. Nusa Tenggara Baratd. Nusa Tenggara Tim … ur 2. Tanjung Pinang ibu kota Provinsia. Riaub. Kepulauan Riau c. Jambid. Bangka BelitungGood luck guys ​

Bagaimana contoh kepemimpinan otentik oleh kepala sekolah di sekolahnya

Sebutkan yang merupakan sikap yang harus dimiliki dalam mencapai cita-cita

obyek wisata Ancol terdaport di propinsi​

Sebutkan 2 dampak positif dan negatif yang timbul karena interaksi manusia dengan hutan ​

pohon jati berguna untuk

koperasi adalah......tolong dijawab dengan benar ya kk... jangan ngasal :) ​

Sebutkan contoh produk olahan minyak bumi berupa bahan kimia !​

Bayu Dwi Mardana Kusuma Kamis, 10 Maret 2022 | 23:59 WIB

Pertemuan tokoh perwakilan negara yang terlibat Perjanjian Linggarjati. Paling kanan, Sutan Sjahrir, wakil Indonesia yang tandatangani isi Perjanjian Linggarjati. (NIGIS (Netherlands Indies Government Information Service), Nationaal Archief/Wikimedia Commons)

Fotokita.net - Berikut jawaban bentuk perjuangan fisik dan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan soal buku tematik kelas 5 SD Tema 7 halaman 134.

Dikutip dari jurnal Perjuangan Lasykar Rakyat dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Lampung Selatan tahun 1945, karya Dany Lapeba, dkk, disebutkan bahwa perjuangan fisik merupakan perjuangan yang dilakukan dengan menggunakan senjata atau mengandalkan kekuatan militer.

Selain itu, biasanya perjuangan fisik dapat menimbulkan banyak korban yang berjatuhan.

Perjuangan para pahlawan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni perjuangan fisik dan diplomasi.

Perjuangan fisik dilakukan dengan mengandalkan kontak senjata, sementara perjuangan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan.

Perjuangan diplomasi adalah kebalikan dari perjuangan fisik.

Perjuangan diplomasi merupakan perjuangan yang lebih mengutamakan perundingan, menarik simpati dunia internasional, serta menghasilkan kesepakatan.

Baca Juga: Jawaban Unsur Pembeda Suku Bangsa Kelas 5 SD Tema 7 Halaman 55

Perjuangan diplomasi sama sekali tidak menggunakan senjata sehingga tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan.

Perjuangan secara diplomasi juga dilakukan dari perundingan satu keperundingan yang lain.

Lihat Foto

Wikipedia/Daan Noske

Perundingan dalam Konferensi Meja Bundar

KOMPAS.com - Dalam sejarah Indonesia, perjuangan mempertahankan kemerdekaan tidak selalu dengan mengangkat senjata.

Ada juga perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan cara diplomasi atau melalui perundingan.

Beberapa contoh perjuangan diplomasi adalah Perjanjian Renville, Perjanjian Roem-Royen, Perjanjian Linggarjati, dan Konferensi Meja Bundar.

Adapun tujuan dari perjuangan diplomasi adalah mencari jalan keluar dari konflik yang terjadi.

Berikut adalah beberapa perjuangan diplomasi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Mengapa Harus Ada Proklamasi?

Perundingan Philip Christison adalah perundingan yang digagas oleh Philip Christison, panglima perang Allied Forces Netherlands East Indies (ANFEI).

Perjanjian antara Belanda dan Indonesia ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 1946.

Saat itu, pihak Indonesia saat itu diwakili oleh Sutan Sjahrir. Sedangkan Belanda diwakili oleh Hubertus Julius Van Mook.

Dalam perundingan tersebut, dibahas tentang bentuk negara dan daftar wilayah yang dapat dimasukkan ke dalam negara Indonesia.

Perundingan tersebut tidak mendapatkan hasil yang konkret. Hal itu disebabkan oleh kurangnya persiapan dari pihak Indonesia maupun Belanda.

Baca juga: Mengapa Belanda Ingin Menguasai Kesultanan Palembang?

Lihat Foto

Wikiwand

Warga Desa Juata akan melapor ke NICA di Tarakan, setelah evakuasi pada 9 Mei 1945, selama Pertempuran Tarakan melawan Jepang.

KOMPAS.com – Perjuangan fisik adalah perjuangan dengan mengandalkan kekuatan militer. Sedangkan perjuangan diplomasi lebih mengutamakan perundingan.

Baik perjuangan fisik maupun diplomasi, semuanya membutuhkan semangat nasionalisme yang tinggi serta sikap pantang menyerah.

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan perjuangan fisik dan diplomasi?

Perjuangan fisik

Dalam jurnal yang berjudul Perjuangan Lasykar Rakyat dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Lampung Selatan tahun 1945, karya Dany Lapeba, dkk, disebutkan jika perjuangan fisik merupakan perjuangan yang dilakukan dengan menggunakan senjata atau mengandalkan kekuatan militer.

Perjuangan fisik dilakukan lewat pertempuran. Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan.

Dalam memerdekakan Indonesia, banyak pahlawan yang menggunakan perjuangan fisik untuk mengusir penjajah. Berikut contoh perjuangan fisik di Indonesia, yang mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran ini terjadi pada 15 Oktober hingga 20 Oktober 1945. Pertempuran ini bermula dari tawanan Jepang yang kabur saat akan dipindahkan dari Cepiring ke Bulu.

Sesaat setelah tawanan kabur, Jepang melakukan serangan mendadak bahkan tersiar kabar pula jika Resevoir Siranda atau cadangan air minum untuk warga Semarang telah diracun oleh Jepang.

Dr. Kariadi sebagai Kepala Laboratorium Rumah Sakit Purusara pergi untuk mengecek kebenaran soal kabar tersebut. Dalam perjalanan, tiba-tiba Jepang menembak Dr. Kariadi secara brutal.

Para pahlawan Indonesia tidak terima karena Jepang tidak mau menghormati bahkan mengakui kemerdekaan Indonesia. Akhirnya pertempuran di Semarang tidak dapat dihindarkan. Banyak korban jiwa berjatuhan dalam pertempuran tersebut.

Sebagai bentuk penghargaan, di Semarang didirikan Monumen Tugu Muda dan nama Dr. Kariadi diabadikan menjadi nama rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr. Kariadi.

Baca juga: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Berbagai Daerah

Pertempuran Margarana di Bali

Pertempuran ini juga dikenal dengan istilah pertempuran puputan, yang berarti pertempuran habis-habisan. Pertempuran Margarana terjadi pada 20 November 1946 dan dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai.

Sebelum pertempuran ini terjadi, I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya menyerang markas Belanda di Tabanan pada 18 November 1946. Pertempuran ini dimenangkan oleh I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya.

Dua hari setelahnya, Belanda melakukan aksi balas dendam atas kekalahannya di Tabanan. Belanda mengerahkan seluruh pasukan untuk mengepung dan menyerang Bali.

Saat pertempuran tersebut terjadi, I Gusti Ngurah Rai menyerukan pertempuran puputan. Prinsipnya Belanda harus angkat kaki dari Bali, jika ingin Bali dalam kondisi aman dan damai.

Pertempuran Medan Area

Pertempuran ini terjadi pada 13 Oktober 1945. Pertempuran ini bermula dari aksi seorang penghuni hotel di Jalan Bali, Kota Medan yang menginjak lencana merah putih.

Saat itu, para pemuda Indonesia di Medan bersatu dan melawan Sekutu serta NICA. Mereka bertempur untuk merebut gedung pemerintahan yang diambil alih Jepang.

Pertempuran terus berlanjut hingga akhirnya, Sekutu dan NICA mengarahkan kekuatannya untuk menyerang dan menduduki Kota Medan pada 10 Desember 1945.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA