Mengetahui cara menghitung indeks massa tubuh (IMT) yang benar, sangat berguna bagi kesehatan Anda. Pasalnya, memiliki IMT terlalu rendah atau kelewat tinggi, bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit tertentu.
02 Oct 2019|Nina Hertiwi Putri
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Cara menghitung IMT yang benar adalah dengan membagi berat badan dan tinggi badan kuadratTerlalu gemuk, terlalu kurus, atau justru sudah pas? Salah satu perhitungan yang bisa memberikan jawabannya adalah indeks massa tubuh (IMT). Cara menghitung IMT adalah dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan Anda.Anda perlu mengetahui IMT. Pasalnya, IMT yang terlalu rendah atau tinggi, dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit tertentu di tubuh. Namun tenang, IMT bukanlah satu-satunya acuan sehat atau tidaknya tubuh Anda.Ukuran lain, seperti lingkar perut, persentase distribusi lemak, dan pertimbangan lainnya, masih harus diperhatikan untuk melihat risiko kemunculan penyakit.
Mengenal apa itu IMT atau indeks massa tubuh
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau BMI adalah hasil penghitungan ukuran tubuh kita. Menentukan angka IMT dilakukan dengan melihat berat badan dan tinggi badan seseorang.Fungsi IMT dalam dunia kesehatan adalah sebagai salah satu alat deteksi yang bisa menandakan apakah berat badan seseorang termasuk normal, kurang, kelebihan, atau bahkan obesitas. Kekurangan dan kelebihan berat badan sama-sama membawa risiko kesehatan.Mereka yang kelebihan berat badan dan obesitas risiko terkena penyakit diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan gangguan kardiovaskular. Sedangkan seseorang yang berat badannya kurang atau di bawah batas ideal berisiko mengalami malnutrisi, osteoporosis, dan anemia.Cara menghitung IMT yang tepat
Indeks massa tubuh, merupakan perhitungan yang didapatkan dari membagi berat badan (dalam kilogram) dengan ukuran tinggi badan (dalam meter). Nilai IMT, merupakan salah satu acuan untuk melihat posisi berat badan Anda.IMT dapat dibagi menjadi kekurangan berat badan, berat badan normal, kelebihan berat badan, dan obesitas. Nilai IMT merupakan salah satu pengukuran, yang dilihat oleh dokter untuk menilai risiko Anda mengalami suatu penyakit kronis, seperti jantung dan diabetes.Cara menghitung IMT yang tepat, dapat dilihat menggunakan rumus di bawah ini:IMT = Berat badan (dalam kg) : Tinggi badan (dalam m)²Hasil pengukuran IMT orang Indonesia, berbeda dari orang yang berasal dari benua Eropa ataupun Amerika. Berikut ini acuan IMT dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Rentang nilai indeks massa tubuh untuk perempuan dewasa adalah sebagai berikut:- Kurus: < 17 kg/m²
- Normal: 17 – 23 kg/m²
- Kegemukan: 23 – 27 kg/m²
- Obesitas: > 27 kg/m²
- Kurus: < 18 kg/m²
- Normal: 18 – 25 kg/m²
- Kegemukan: 25 – 27 kg/m²
- Obesitas: > 27 kg/m²
Akurasi nilai IMT sebagai indikator kegemukan tubuh
Setelah mengetahui cara menghitung IMT di atas, Anda juga perlu memahami bahwa banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang dikatakan gemuk. Sehingga, angka IMT bukanlah satu-satunya indikator.Oleh karena itu, penghitungan IMT di atas hanya berlaku untuk orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun dan tidak berlaku untuk bayi, anak, remaja, ibu hami, maupun atlet.Ada beberapa hal tentang IMT yang perlu Anda ketahui, seperti berikut ini.- Pada nilai IMT yang sama, perempuan cenderung memiliki lemak yang lebih banyak dibandingkan laki-laki.
- Pada nilai IMT yang sama, orang Asia memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan ras lainnya.
- Pada nilai IMT yang sama, lansia rata-rata memiliki lemak tubuh yang lebih banyak jika dibandingkan dengan orang dewasa muda.
- Pada IMT yang sama, atlet memiliki lebih tubuh lebih sedikit jika dibandingkan dengan orang yang non-atlet.
- Ketebalan lipatan kulit, untuk melihat sebarapa banyak lemak yang ada di tubuh.
- Evaluasi pola makan dan aktivitas fisik.
- Riwayat penyakit keluarga, seperti penyakit jantung dan gangguan kesehatan lainnya.
Kelebihan dan kekurangan BMI atau IMT
Menghitung indeks massa tubuh sebagai alat ukur untuk mengukur rata-rata obesitas pada suatu populasi memang efektif. Cara menghitung BMI memiliki rumus yang sederhana, tidak mahal, dan hasil yang relatif tepat.Lewat indeks massa tubuh, para ilmuwan di dunia medis menjadi lebih mudah untuk mengumpulkan data, melihat tren perubahan berat badan pada suatu populasi, mengamati bagaimana perubahan pola makan di suatu populasi tertentu berkaitan dengan berat badan, dan sebagainya.Namun, pengukuran BMI ini juga mempunyai kekurangan, seperti:- Luput memperhitungkan asal berat badan, karena hanya dilakukan dengan tinggi badan dan berat badan saat ini
- Tidak mempertimbangkan lingkar pinggang dan massa otot
- Tidak memperhitungkan jenis lemak pada tubuh
Cara lain selain IMT untuk mengukur berat badan ideal
Salah satu cara lain untuk mengukur berat badan ideal adalah dengan metode hitung Broca. Rumus menghitung berat badan ideal pria dan wanita dengan rumus Broca adalah:Berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan (sentimeter) – 100) x 10 persen]Contohnya untuk pria, jika Anda memiliki tinggi badan 170 sentimeter, cara menghitungnya adalah (170-100)-[(170-100)x10%], 70-7= 63. Maka, berat badan ideal Anda adalah 63 kilogram jika memiliki tinggi 170 cm.Berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan (sentimeter) – 100) x 15 persen]Untuk wanita, jika Anda memiliki tinggi badan 158, maka cara menghitungnya adalah (158-100)-[(158-100)x15%), 58-8,7= 49,3. Hasilnya menunjukkan bahwa, berat badan ideal Anda adalah 49,3 kilogram untuk tinggi 158 cm.Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal Wanita dengan AkuratKenali risiko kelebihan serta kekurangan berat badan
Apabila Anda telah mencoba cara menghitung IMT di atas dan menemukan bahwa tubuh Anda berukuran di atas atau di bawah rentang normal, maka sudah saatnya untuk berusaha mengurangi agar bisa mencapai nilai yang ideal.Memiliki berat badan berlebih atau justru kekurangan, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit. Sehingga, apabila masuk ke dalam salah satu kelompok tersebut, maka sebaiknya Anda perlu lebih berhati-hati dan mulai menjalankan gaya hidup yang lebih sehat.Meski sering terlewatkan, Anda perlu tahu bahwa memiliki tubuh yang terlalu kurus, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti di bawah ini.- Malnutrisi, defisiensi vitamin, atau anemia
- Osteoporosis akibat terlalu sedikit asupan vitamin D dan kalsium
- Daya tahan tubuh berkurang
- Peningkatan risiko komplikasi apabila menjalani operasi
- Gangguan kesuburan bagi perempuan, akibat siklus menstruasi yang tidak lancar
- Diabetes tipe 2
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung dan stroke
- Beberapa jenis kanker
- Apnea tidur
- Osteoartritis
- Perlemakan hati
- Penyakit ginjal
- Gangguan kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklampsia
Catatan dari SehatQ
Mengenali cara menghitung IMT bisa membantu untuk mengenali tinggi rendahnya risiko Anda terkena berbagai penyakit kronis seperti anemia, jantung, hingga diabetes.Jika IMT Anda terlalu rendah atau terlalu tinggi, segera ubah gaya hidup Anda dan mulai konsumsi makanan yang sehat serta olahraga yang teratur.IMT bukan satu-satunya tolok ukur kesehatan Anda. Sehingga, pertimbangkan hal lain seperti jumlah lemak hingga pola aktivitas fisik yang sehari-hari Anda alami. Jadikan pengetahuan mengenai IMT ini, sebagai salah satu motivasi Anda untuk mulai hidup sehat.Anda juga bisa cek berapa nilai IMT saat ini dengan menggunakan kalkulator BMI SehatQ.berat badan idealmenurunkan berat badanobesitaskelebihan berat badanKementerian Kesehatan Republik Indonesia. //www.depkes.go.id/index.php?txtKeyword=status+gizi&act=search-by-map&pgnumber=0&charindex=&strucid=1280&fullcontent=1&C-ALL=1
Diakses pada 1 Oktober 2019Heart Foundation. //www.heartfoundation.org.au/your-heart/know-your-risks/healthy-weight/waist-measurement?_ga=2.5467184.2035964911.1569908227-2122975955.1569908227
Diakses pada 1 Oktober 2019CDC. //www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/index.html
Diakses pada 1 Oktober 2019Medical News Today. //www.medicalnewstoday.com/articles/323622.php
Diakses pada 1 Oktober 2019NIH. //www.niddk.nih.gov/health-information/weight-management/health-risks-overweight
Diakses pada 1 Oktober 2019Healthline. //www.healthline.com/health/underweight-health-risks
Diakses pada 1 Oktober 2019
Double chin seringkali dianggap mengganggu estetika wajah bagi sebagian orang. Untuk mengatasinya, ada berbagai cara menghilangkan lemak di dagu yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
Berat badan bayi baru lahir adalah salah satu indikator yang cukup penting agar dokter bisa memantau perkembangan dan pertumbuhannya kelak. Namun, berat badan saat ia lahir bukan menjadi patokan berat badannya saat dewasa nanti.
14 Jun 2019|dr. Adelina Haryono
Tidak semua orang tahu, obesitas yang dapat memicu beragam penyakit mematikan, bermula dari penumpukan body fat atau lemak tubuh. Untuk menghindarinya, Anda bisa mulai dengan mengetahui cara menghitung body fat, lho!
03 Feb 2020|Aditya Prasanda
Dijawab Oleh dr. Vina Liliana
Dijawab Oleh dr. Supiah Sandra Dewi Sangadji
Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti