Sebutkan dan jelaskan teori masuknya agama Hindu Budha di Indonesia

Lihat Foto

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Keindahan Candi Gedong Songo yang berada di lereng Gunung Ungaran, Kebupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/7/2011). Candi Hindu yang dibangun sekitar abad VII tersebut ditemukan Loten tahun 1740. Rafles mencatat kawasan candi tersebut dengan nama Gedong Pitoe sesuai dengan kelompok bangunan yang berjumlah tujuh.

KOMPAS.com - Masuknya Hindu dan BUddha ke Indonesia melalui kalur perdagangan. Hubungan perdagangan antara China (Asia Timur) dan India (Asia Selatan) yang melintasi kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia sudah terjalin dari awal masehi. 

Indonesia merupakan daerah strategis dalam perdagangan, termasuk pelayaran. Hal ini yang menyebabkan pengaruh Hindu-Buddha yang berkembang di India menyebar ke Indonesia. 

Berdasarkan buku Sejarah Politik dan Kekuasaan (2019) karya Tappil Rambe dan kawan-kawan, hubungan pelayawan dan perdagangan Nusantara dengan bangsa asing memberikan pengaruh positif bagi keduanya. 

Masyarakat Nusantara mendapatkan berbagai kebudayaan baru, termasuk mengadopsi sebagian kebudayaan dari bangsa India. 

Sebelum Hindu-Buddha masuk

Sebelum masuknya pengaruh kebudayaan India ke Nusantara, masyarakat masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Kepercayaan itu dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia ketika kebudayaan India masuk.

Periode Hindu-Buddha dimulai sekitar abad ke-3, di mana pada masa itu masyarakat Nusantara belum mengenal agama dan masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Baca juga: Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia

Teori masuknya Hindu-Buddha

Banyak teori dan opini yang diberikan para ahli sejarah tentang masuknya agama Hindu- Buddha ke Nusantara.

Berikut beberapa teori masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara:

Teori Brahmana

Teori Brahmana diungkap oleh J.C Van Leur. Dia menyatakan bahwa agama dan kebudayaan Hindu-Buddha yang datang ke Nusantara dibawa oleh golongan Brahmana.



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Ajaran agama dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia masuk dengan berbagai cara. Ada empat teori yang menyebutkan bagaimana agama Hindu Buddha bisa masuk dan berkembang di Nusantara. Bersumber dari e-Modul Sejarah Indonesia Kelas X Kemendikbud Ristek, terdapat dua pendapat tentang teori masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia.  Pendapat pertama adalah pendapat bahwa agama Hindu Buddha masuk ke Indonesia tanpa peran bangsa Indonesia sendiri atau secara pasif. Artinya bangsa India yang secara aktif menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu Buddha pada masyarakat Indonesia pada saat itu. Teori yang mendukung pendapat pertama adalah teori Brahmana, Ksatria, dan Waisya.  Pendapat kedua adalah masyarakat Indonesia secara aktif pergi ke India dan mempelajari ajaran Hindu Buddha kemudian menyebarkannya ke Indonesia. Pendapat kedua didukung oleh teori Arus Balik yang dicetuskan oleh F.D.K Bosch.   Baca Juga: Kapan Batas Akhir Simpan Permanen Akun Siswa? Simak Informasinya dari LTMPT Ini

Teori Brahmana

Teori masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia yang pertama adalah teori Brahmana. Teori ini dikemukakan oleh Van Leur.  Teori ini muncul berdasarkan pengamatan berdasarkan sifat unsur budaya India yang ada pada budaya Indonesia.  Pada saat itu, penguasa atau raja di Nusantara mengundang para brahmana (pendeta atau golongan cendekiawan) datang ke Indonesia. Para brahmana kemudian memperkenalkan kebudayaan India yang berasal dari kebudayaan golongan brahmana.  Hal ini mempertegas bahwa ajaran agama Hindu datang dan diajarkan oleh golongan brahmana. Para brahmana memiliki hak dan kemampuan membaca kitab Weda (kitab suci agama Hindu) sehingga memahami keseluruhan agama Hindu.  Bahasa Sansekerta yang ditemukan di banyak prasasti Indonesia merupakan bahasa yang digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan di India. Hanya golongan atau kasta brahmana saja yang mengerti dan menguasai bahasa tersebut.

Teori Ksatria

Teori selanjutnya adalah teori ksatria yang merupakan teori dari Cornelis Christian Berg atau C.C. Berg.  Bersumber dari Sejarah Indonesia Paket C Kemendikbud Ristek, Berg beranggapan bahwa para ksatria (prajurit dan bangsawan) dari India datang ke Indonesia setelah mengalami kekalahan akibat peperangan di India.  Teori ini dibuktikan dengan cerita Jawa kuno, Panji Jawa. Disebutkan bahwa seorang ksatria dari seberang laut dayang ke pulau Jawa untuk mendirikan kerajaan atau merebut posisi tertinggi di sebuah kerajaan dengan menikah dengan putri raja tersebut.  Baca Juga: Jadwal Terbaru SNMPTN 2022, Siswa Bisa Buat Akun LTMPT hingga Pekan Depan

Teori Waisya

Teori ini dicetuskan oleh N.J. Krom yang menyatakan bahwa agama dan kebudayaan Hindu dari India masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan waisya atau pedagang.  Para pedagang tersebut datang dan berlabuh di Indonesia selain untuk melakukan kegiatan jual-beli juga mengajarkan kebudayaan dan agama Hindu Buddha.  Sambil menunggu angin yang tepat untuk melanjutkan perjalanan, para pedagang tinggal untuk sementara di Indonesia. Namun ada juga pedagang yang memilih tinggal di Indonesia sehingga terbentuk komunikasi yang lebih kuat dengan masyarakat Indonesia.

Teori Arus Balik

Teori Arus Balik merupakan teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia yang masuk dalam pendapat kedua.  Teori ini dicetuskan oleh F.D.K. Bosch. Bosch berpendapat bahwa bangsa Indonesia memiliki peran aktif dalam penyebaran agama Hindu.  Tidak hanya menerima pengetahuan dari orang lain, bangsa Indonesia juga aktif mencari informasi tentang agama Hindu dan Buddha ke India.  Setelah mendapatkan pengetahuan yang cukup, mereka kemudian kembali ke Indonesia dan menyebarkan ajaran Hindu Buddha ke masyarakat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Kalian pasti tidak asing lagi dengan candi Borobudur, candi Prambanan, maupun peninggalan lain – berupa prasasti dan sebagainya, yang tersebar di Indonesia dan menjadi objek wisata popular. Hal tersebut merupakan bukti bahwa pengaruh agama Hindu dan Budha di Indonesia cukup besar dan menjadi salah satu pembentuk keanekaragaman budaya di tanah air.

Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia sendiri berlangsung lebih dari 10 abad. Tersebar luasnya pengaruh tersebut mengundang pertanyaan bagaimana kebudayaan Hindu-Budha dari India itu bisa masuk ke Indonesia?

Setidaknya, terdapat beberapa teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia antara lain Teori Brahmana, Teori Waisya, Teori Ksatria, dan Teori Arus Balik.

Teori Brahmana

Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang pertama adalah Teori Brahmana yang diajukan oleh Jacob Cornelis Van Liur. Teori ini mengemukakan bahwa pengaruh Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh para brahmana atau kalangan pemuka agama dari India. Teori ini dilandaskan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia pada masa lampau.

Mayoritas prasasti yang ada di Indonesia ini menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Di India sendiri, aksara dan bahasa tersebut tidak sembarang orang yang bisa menguasainya dan hanya para golongan brahmana yang menguasainya.

Teori ini juga dikuatkan oleh kebiasaan agama Hindu yang menempatkan brahmana sebagai satu-satunya otoritas dalam ajaran agama Hindu. Maka hanya kalangan brahmana yang memahami ajaran Hindu yang benar dan utuh, konsekuensinya hanya merekalah yang berhak menyebarkan ajaran Hindu.

Menurut kerangka teori ini, para brahmana ini diundang ke Nusantara oleh para kepala suku untuk menyebarkan ajarannya beserta keluhuran nilainya pada masyarakat di Indonesia yang masih memiliki kepercayaan asli yaitu animisme dan dinamisme.

Teori Ksatria

Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang kedua adalah Teori Ksatria yang dikemukakan oleh C.C. berg Mookerji dan J.L Moens. Dalam teori ini disebutkan bahwa golongan bangsawan atau ksatria dari India yang membawa masuk dan menyebarkan pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia.

Sejarah penyebaran agama Hindu-Budha di kepulauan Nusantara tidak bisa dilepaskan dari sejarah kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui, bahwa di awal abad ke 2 Masehi kerajaan-kerjaan di India mengalami keruntuhan karena adanya perebutan kekuasaan.

(Baca juga: Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia)

Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di kerajaan-kerajaan yang kalah perang pada masa itu dianggap melarikan diri ke Indonesia, kemudian mendirikan koloni maupun kerajaan baru yang bercorak agama Hindu-Budha.

Wilayah Indonesia menjadi pilihan karena mengikuti jalur perdagangan antara India dan Indonesia pada masa itu. Dalam perkembangannya, mereka pun kemudian menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama tersebut pada masyarakat local yang ada di Indonesia.

Teori Waisya

Teori Waisya ini dikemukan oleh NJ Krom, dimana teori ini menjelaskan bahwa masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh orang India berkasta Waisya atau golongan pedagang. Para pedagang merupakan kelompok masyarakat asal India yang paling banyak berintekasi dengan masyarakat pribumi.

Menurut kerangka teori ini, para pedagang India mengenalkan ajaran Hindu dan Budha beserta nilai-nilai budanya kepada masyarakat local. Kegiatan itu dilakukan saat berlabuh ke Nusantara untuk berdagang, lantaran saat itu pelayaran sangat bergantung pada musim angin sehingga dalam beberapa waktu mereka akan menetap di kepulauan di Indonesia sampai angin laut yang akan membawa mereka kembali ke India berhembus.

Teori Arus Balik

Teori arus balik ini dikemukan oleh F.D.K Bosch yang mengatakan penyebaran pengaruh Hindu-Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat Indonesia sendiri. Pengenalan pengaruh Hindu-Budha ini merupakan inisiatif oleh orang-orang India atau para pendeta tetapi yang menyebarkan adalah orang Indonesia yang diutus oleh raja di Nusantara untuk mempelajari agama dan budaya para pendeta India di Negara asalnya.

Setelah utusan tersebut menguasai ajaran agama maka mereka akan kembali ke Indonesia dan menyampaikan pada Raja. Selanjutnya, raja akan meminta para utusan tersebut untuk menyebarkan dan mengajarkan pengetahuan yang diperoleh pada penduduk atau rakyat kerajaan.

Hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap semakin berkembangnya ajaran agama baik Hindu maupun Budha dan terbentuklah kerajaan-kerajaan yang bercorak baik itu agama Hindu maupun Budha di Nusantara.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA