KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jahe, rempah-rempah yang kaya manfaat. Namun, baikkah jahe dikonsumsi setiap hari?
Manfaat jahe yang paling populer adalah membantu meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh melawan infeksi virus dan bakteri.
Baca Juga: 5 Minuman Detoks yang Baik untuk Mengelola Gula Darah pada Penderita Diabetes
Menurut MedicineNet, jahe mengandung vitamin C dan B6, magnesium, dan sedikit zat besi serta kalsium.
Minum teh jahe dapat membantu mengatasi batuk, pilek, infeksi tenggorokan, mengi, dan masalah pernapasan lainnya.
Jahe juga melancarkan pencernaan dan meningkatkan kesehatan usus.
Tak hanya itu, karena gingerol memiliki sifat relaksasi otot, jahe juga bermanfaat bagi orang yang menderita refluks asam, gangguan pencernaan, atau ketidaknyamanan perut.
Tanaman herbal ini juga memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.
Itulah mengapa minum jahe sering dilakukan untuk meredakan nyeri ringan, nyeri, dan kram, serta peradangan umum.
Selain terhadap fisik, manfaat jahe mampu memberi efek menenangkan yang mengurangi stres psikologis.
Minum jahe juga dapat untuk memperbaiki suasana hati seseorang dan mengurangi tekanan darah.
Dengan manfaat jahe yang berlimpah, tak heran jika sebagian orang senang minum jahe secara rutin.
Namun, bolehkah minum jahe setiap hari? Berikut ulasannya.
Dampak minum jahe setiap hari
Jahe segar banyak digunakan dalam berbagai jenis minuman, makanan, dan makanan penutup.
Banyak orang dari waktu ke waktu meyakini manfaat kesehatan yang didapatkan dari minum jahe.
Jadi, bolehkah minum jahe setiap hari? Secara umum, minum jahe aman dilakukan.
Namun, efek samping minum jahe sebetulnya bisa berbeda pada setiap orang. Medical News Today menyebutkan. idealnya kita membatasi konsumsinya maksimal 5 gram per hari.
Meski ada banyak sekali manfaat minum jahe, mengonsumsinya terlalu banyak bisa memberikan efek samping seperti:
- Peningkatan kecenderungan perdarahan
- Ketidaknyamanan perut
- Aritmia jantung (jika konsumsinya berlebihan)
- Depresi sistem saraf pusat (jika konsumsinya berlebihan) Dermatitis (penggunaan topikal)
- Diare
- Mual
- Maag
- Iritasi mulut atau tenggorokan
Komponen akar jahe dapat mengiritasi selaput lendir saluran pencernaan.
Untuk itu, minum jahe tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki lesi gastrointestinal erosif-ulseratif atau inflamasi.
Menurut Pusat Nasional untuk Kesehatan Komplementer dan Integratif AS (NCCIH), orang-orang dengan penyakit batu empedu juga harus berhati-hati saat minum jahe karena dapat meningkatkan aliran empedu.
Sementara bagi penderita diabetes dan sudah minum obat, jahe berpotensi mengganggu pengobatan.
Bagi ibu hamil, meskipun minum jahe dapat membantu mengatasi mual di pagi hari, penting untuk berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsinya setiap hari karena setiap kehamilan berbeda.
Namun, sebuah studi di 2013 yang melibatkan 1.020 ibu hamil menemukan bahwa minum jahe selama kehamilan tidak meningkatkan risiko sejumlah kondisi kesehatan.
Kondisi kesehatan yang dimaksud antara lain kelahiran mati, berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, serta skor Apgar rendah, yang merupakan tes untuk memeriksa detak jantung, tonus otot, dan tanda-tanda lainnya pada bayi baru lahir.
Meski begitu, ibu hamil tetap harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum minum jahe secara rutin.
Baca Juga: Kunyit Boleh Dikonsumsi Setiap Hari, Benarkah?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkah Minum Jahe Setiap Hari?",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
-
INDEKS BERITA
Tag
- unlisted
- Jangan Lewatkan
- Efek samping jahe
- Jahe
- Jahe Rempah
Merdeka.com - Jahe selama ini dikenal sebagai salah satu jenis rempah-rempah yang tinggi akan manfaat sehat tubuh. Sebab berbagai macam bahan alami di dalamnya tinggi akan sifat anti inflamasi serta mampu menyehatkan tubuh terutama di musim hujan seperti saat ini.
Meskipun sehat, ternyata ada beberapa kondisi kesehatan tertentu yang menyarankan Anda untuk tidak makan jahe. Penasaran? Dilansir dari boldsky.com, berikut adalah penjelasannya.
Wanita hamil
Tahukah Anda bahwa jahe bisa berbahaya untuk dikonsumsi mereka yang sedang hamil? Hal ini disebabkan karena stimulan alami yang ada dalam jahe dapat menyebabkan kontraksi dini yang bisa berujung pada keguguran atau kelahiran bayi secara prematur. Oleh karena itu wanita hamil disarankan untuk menghindari konsumsi jahe dalam bentuk apapun.
Kekurangan berat badan
Makan jahe merupakan salah satu solusi terbaik untuk menurunkan berat badan. Sebab jahe mampu meningkatkan sistem metabolisme dalam tubuh serta menekan nafsu makan. Karena manfaat inilah maka mereka yang kekurangan berat badan justru tidak disarankan untuk makan jahe.
Gangguan darah
Jahe memiliki manfaat sehat untuk meningkatkan sirkulasi darah. Dengan demikian makan jahe mampu meningkatkan aliran darah ke organ-organ tubuh. Namun orang-orang dengan penyakit haemophilia justru disarankan untuk tidak makan jahe.
Mereka yang sedang dalam perawatan obat tertentu
Ternyata, ada beberapa jenis obat-obatan tertentu yang tidak baik untuk dikonsumsi dengan jahe. Salah satunya adalah aspirin. Makan jahe saat Anda sedang dalam perawatan dokter untuk mengonsumsi aspirin justru mampu meningkatkan efek samping aspirin dalam tubuh Anda.
Ternyata, jahe pun bisa memberikan efek buruk pada tubuh terutama jika tubuh Anda sedang dalam salah satu kondisi di atas. Jadi, pelajari dahulu kondisi tubuh Anda sebelum Anda mengonsumsi jahe.
[feb]