Pengarang : BUYA HAMKA
Penerbit : PT. Bulan Bintang
Tahun Terbit : 1984
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal : 140 Halaman/28 Bab
Sinopsis Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini mengisahkan tetang cinta, adat, keturunan, dan kekayaan. Semua itu masuk dalam kisah yang dibungkus oleh BUYA HAMKA dalm novel Tenggelmanya Kapal Van Der Wijck ini. Kisah cinta abadi dari Zainuddin dan Hayati yang tak lekang oleh waktu, tak terpisah oleh dunia dan pincangnya adat di negeri Minang. Minang kabau sebagai salah satu suku yang memegang tegus adat dan tradisi. Keturunan dan kekayaan menjadi segala-galanya.
Baca Juga : Sinopsis novel bidadari bidadari surga
Ringkasan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Cinta suci Zainuddin untuk Hayati terhalang oleh keturunan dan kemiskinan. Zainuddin yang merupakan keturuna campuran Minang dan Bugis tidak mendapat pengakuan sebagai suku Minang asli, karena ibunya bersuku Bugis. Cinta mereka pun terhalang dan Hayati menikah dengan Aziz, seorang Minang asli dan kaya. Zainuddin setia dan tetap hidup dengan dirinya dan karya-karyanya. Zainuddin pindah ke Pulau Jawa bersama bang Muluk sahabatnya dan menemukan titik kesuksesan disana (Surabaya). Hayati dan Aziz akhirnya berpisah, Aziz mati bunuh diri dan Hayati menjanda.
Zainuddin yang demawan tidak ingin melihat Hayati menderita, meskipun Hayati telah menjadi janda, Zainuddin tidak menikahi Hayati.Hayati diminta untuk pulang ke Padang menaiki kapal Belanda termewah yaitu Kapal Van Der Wijck yang berlabuh ke laut Andalas. Hingga saatnya tiba Hayati pulang dan tak kembali lagi seiring dengan kecelakaan yang menenggelamkan Kapal Van Der Wijck tersebut. Nyawa Hayati tidak dapat diselamatkan.
Baca Juga : Kumpulan Resensi Novel
Zainuddin merasa menyesal atas keputusannya menyuruh Hayati kembali ke Padang. Setelah hayati meningeal dalam peristiwa itu, Zainuddin setiap hati mendatangi kubur Hayati, ia hidup dalam baying cintanya yang tetap ada dihatinya, Zainuddin semakin rapuh dan sakit-sakitan, Zainuddin yang terkenal dengan karya-karya hikayatnya kini telah tenggelam bersama bayang dan angan bersama Hayati.
Hingga setahun kemudian Zainuddin menyusul hayati kea lam abadi. Zainuddin meninggalkan harta benda melimpah dan karya-karya sastranya yang indah. Saat maut menjemputnya Zainuddin menyelesaikan kisah hikayat cintanya bersama Hayati dalam tulisan terkahirnya yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Zainuddinpun di kubur bersama angan dan cintanya yang abadi di samping kubur Hayati sang kekasih abadinya.
Keunggulan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Novel ini mengembangkan jiwa, menjadikan pembaca merasa berada langsung pada periode dan tempat yang ada dalam novel. Buya Hamka membawa pembaca pada periode saat Indonesia masih berada dalam dunia penjajahan. Dibalut dengan kisah cinta yang suci begitu menghaluskan jiwa. Buya Hamka menggambarkan Negeri Padang dengan begitu indah dan menawan.
Kekurangan Novel
Novel ini meskipun telah di cetak ulang sebanyak 16 cetakan, gaya bahasanya telah disempurnakan sesuai dengan EYD, namun tetap saja basahanya masih belum sempurna. Begitu juga dengan adat yang diceritakan dalam novel ini sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, manusia yang berhak mendapat mendapat cinta, pengakuan, dan keluarga.
Baca Juga : Resensi Novel Laskar Pelangi
Manfaat Novel
Manfaat yang dirasakan saat membaca novel ini adalah mampu membuat pembaca kembali mengingat sejarah Indonesia pada era sebelum kemerdekaan.
Berikut ini merupakan struktur teks tenggelamnya kapal van der wijck:
a. Orientasi :
Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini adalah merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah novel populer karya Buya Hamka yang juga berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini dibintangi oleh beberapa artis muda berbakat seperti Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan juga Reza Rahadian. Film ini dirilis pada tahun 2013, dan film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck besutan sutradara Sunil Soraya ini termasuk film yang sukses di pasaran. Terbukti pemutaran film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di berbagai bioskop di tanah air selalu menarik banyak penggemar film untuk berbondong-bondong menyaksikan
b. Tafsiran :
Kisah film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah bermula ketika seorang pemuda yang bernama Zainudin yang diperankan oleh Harjunot Ali pada tahun 1930 berlayar dari kelahirannya Makassar menuju ke Batipuh, Padang Panjang. Batipuh Padang Panjang ini adalah tempat kelahiran dari Ayah Zainudin sendiri. Singkat cerita, Zainudin bertemu dengan Hayati yang dimainkan oleh Pevita Pearce yang menjadi bunga persukuan di Minangkabau. Zainuddin pun kemudian jatuh hati kepada Hayati yang kemudian memberikan kata-kata indah nan mempesona yang bisa membuai setiap wanita yang membacanya.
Dari sini kemudian para penikmat film akan disajikan keromantisan yang begitu menyentuh. Setelah masuk memalui romantisme klasik yang menggetarkan, maka kemudian penonton akan digiring untuk menikmati konflik-konflik yang mulai dimunculkan. Salah satunya misalnya adalah konflik ketika hubungan kedua pecinta tersebut tidak mendapatkan restu dari ninik-mamak dan juga para tetua suku karena alasan Zainuddin belum mampan dan tak punya darah minang.
Pada saat menjelang perpisahannya, kedua kekasih tersebut kemudian menuliskan ikrar janji setia akan menjalani hidup bersama suatau hari nanti. Namun keadaan kemudian menjadi lebih dramatis ketika Zainuddin menyaksikan dalam sebuah pertunjukan opera, ia bertemu dengan Hayati yang datang bersama suaminya yaitu Aziz. Kisah cinta mereka berdua kemudian menjadi semakin pelik.
c. Evaluasi :
Untuk evaluasi dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, secara kesluruhan sudah bisa dikatakan sebuah film yang luar biasa. Ada sedikit kekurangan yang mungkin bisa dijadikan pelajaran adalah pada penggunaan properti yang memang banyak menggunakan latar pada tahun 1930an. Sayangnya adalah penggunaan properti tersebut kurang bisa menggiring dan meyakinkan penonton bahwa peristiwa tersebut memang terjadi pada masa 1930an. Selain itu, alur cerita juga terkesan seadanya sehingga membuat konflik yang terjadi kurang begitu menggigit. Kemudian yang kentara lagi adalah penggunaan backsound lagu Nidji yang notabene adalah band modern dengan penggemar anak muda masa kini. Penggunaan lagu ini terasa kurang klop saja untuk film yang bersetting pada tahun 1930an.
Dan terakhir adalah, penggunaan special effect yang kurang menggigit. Special effect di film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini terkesan dipaksakan yang sama sekali tidak membuat film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck memiliki nilai lebih.
d. Rangkuman :
Rangkuman atau kesimpulan dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini, dengan mengesampingkan beberapa kekurangannya, film ini sangat bagus dan layak ditonton dan bisa menarik penonton banyak berdatangan ke bioskop. Bahkan film ini bisa dikatakan sebagai salah satu film terbaik pada tahun 2013 yang lalu dengan penggunaan kata yang tepat dan pemilihan kostum yang apik dari Sammuel Wattimena. Kekuatan dari film ini yang lain adalah penggunaan kalimat yang puitis bisa menjadi kelebihan yang jarang ditemukan untuk film Indonesia saat ini.
Pembahasan
Teks ulasan atau yang disebut juga review text yaitu merupakan teks yang berisi tinjauan dan penilaian suatu karya baik berupa film, buku, karya sastra, dan lain-lain. Sementara itu, ulasan berdasarkan KBBI yaitu berarti kupasan, tafsiran, atau komentar. Maka dari itu, teks ulasan yang umumnya ditulis dalam bentuk dari artikel yang biasanya berisi informasi tentang suatu karya beserta kelebihan dan kekurangannya.
Pelajari lebih lanjut
- Materi penjelasan tentang teks ulasan terdapat pada link brainly.co.id/tugas/608671
- Materi penjelasan tentang contoh teks ulasan terdapat pada link brainly.co.id/tugas/2236265
- Materi penjelasan tentang tujuan teks ulasan yaitu terdapat pada link brainly.co.id/tugas/1720760
Detil jawaban
Kelas : SD/SMP
Mapel : Bahasa Indonesia
Bab : -
Kode : -
#AyoBelajar
#SPJ2