Jelaskan dengan menggunakan dalil mengenai sikap tawadhu

ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com

JATENG | 28 Juni 2020 06:30 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Setiap umat muslim selalu dianjurkan untuk memiliki sifat tawadhu saat menjalani kehidupan sehari-hari. Tawadhu merupakan sikap batin yang harus senantiasa diwujudkan secara proporsional dan wajar. Memiliki perilaku tawadhu atau rendah hati merupakan salah satu cerminan seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT.

Dilansir dari NU Online, tawadhu adalah perilaku manusia yang memiliki watak rendah hati, tidak sombong, atau merendahkan diri agar tidak terlihat sombong. Tawadhu bukan hanya sekadar tata kerama belaka, namun perilaku ini memiliki makna yang jauh lebih dahulu dari sopan santun, yaitu sikap batin yang menjelma dalam praktik lahiriyah secara wajar dan bijaksana.

Seseorang yang memiliki tata krama belum tentu memiliki sikap tawadhu, sebab ke-tawadhu-an sulit diukur. Tawadhu hanya bisa dilihat dalam praktik lahiriah yang dilakukan dengan terukur dan wajar. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Syekh Ibnu Athaillah, yang artinya:

"Orang yang tawadhu itu bukan ia yang ketika merendah menganggap dirinya lebih tinggi dari yang dilakukannya. Namun, orang yang tawadhu itu ia yang ketika merendah menganggap dirinya lebih rendah dari yang dilakukannya."

2 dari 4 halaman

©Shutterstock

Tawadhu merupakan salah satu akhlak baik yang harus senantiasa dilakukan oleh umat islam. Adapun nama lain dari tawadhu ialah sikap rendah hati, namun bukan berarti rendah diri. Tawadhu dapat diartikan sebagai sebuah tindakan yang percaya diri, optimis, berani, serta tidak merasa diri kita lebih baik dari orang lain sekalipun memiliki banyak kelebihan.

Sikap tawadhu atau rendah hati selalu dianjurkan untuk dimiliki setiap muslim. Seseorang yang senantiasa menjalankan perilaku ini secara lahir batin, akan diangkat drajatnya oleh Allah SWT. Pasalnya, sikap tawadhu juga menjadi salah satu bukti keimanan yang ditujukkan kepada-Nya. Hal ini sebagaimana yang di terangkan dalam salah satu surah Alquran berikut ini, yang artinya:

"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. al-Furqon ayat 63)

3 dari 4 halaman

©2020 Merdeka.com

Tawadhu merupakan salah satu sikap yang terpuji di mata Allah SWT. Seseorang yang senantiasa menjalankan perilaku ini dalam kehidupan sehari-hari dianggap sebagai mukmin sejati. Sebaliknya, seseorang yang bersikap takabur atau merasa dirinya lebih baik dari orang lain, diancam tidak akan masuk surga, sampai dirinya benar-benar bertobat.

Sikap tawadhu memang sulit untuk diukur, sebab akhlak ini berada di kedalaman batin seseorang yang menjelma menjadi perilaku kehidupan sehari-hari. Dilansir dari NU Online, menurut Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitab Risalatul Muawanah wal Mudhaharah wal Muwazarah tanda-tanda orang yang memiliki sifat tawadhu ialah sebagai berikut:

1. Seseorang yang memiliki sikap tawadhu ialah mereka yang lebih senang tidak dikenal daripada menjadi orang terkenal

2. Bersedia menerima kebenaran dari siapapun, baik dari kalangan orang terpandang maupun dari kalangan orang yang rendah kedudukannya

3. Mencintai fakir miskin dan tidak segan-segan duduk bersama mereka

4. Selalu bersedia untuk mementingkan kepentingan orang lain dan senang ketika dimintai pertolongan

4 dari 4 halaman

klubwanita.com ©2020 Merdeka.com

1. Menghindarkan dari Sikap Takabur

Takabur atau menyombongkan diri merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah. Seseorang yang berperilaku sombong diancam akan dimasukkan ke neraka, sampai dirinya bertobat. Oleh karena itu, salah satu manfaat bersikap tawadhu adalah menghindarkan diri dari sikap takabur.

Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Al-Kharaithi, imam Al-Hasan bin Sufyan, Ibnu La’al, dan imam Ad-Dailami dari sahabat Anas bin Malik r.a, berikut ini:

"Tidak ada manusia kecuali di kepalanya ada dua rantai, rantai di langit ke tujuh dan rantai di bumi ke tujuh, jika ia tawadhu’ maka Allah akan mengangkatnya dengan rantai ke langit ke tujuh, dan jika ia sombong maka Allah akan merendahkannya dengan rantai ke bumi ke tujuh."

2. Mengangkat Derajat

Tawadhu merupakan akhlak terpuji yang sangat dicintai oleh Allah. Selain itu, setiap muslim yang memiliki sikap tawadhu maka drajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Sedangkan, orang yang mempunyai sifat sombong akan dihinakan oleh Allah. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini, yang artinya:

"Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." (HR Imam Muslim)

(mdk/jen)

Tawadhu. Foto: iStock

Jakarta - Tawadhu, lawan kata dari sombong. Seseorang yang memiliki sikap tawadhu senantiasa akan hidup lebih bahagia. Apa keutamaan dari tawadhu dalam Islam?Tawadhu adalah nama lain dari sikap rendah hati. Tawadhu bukan rendah diri, akan tetapi tawadhu adalah percaya diri, berani dan optimis. Memiliki sifat tawadhu berarti merasa diri kita orang biasa, sekalipun memiliki banyak kelebihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ciri-ciri dari sifat tawadhu adalah tidak suka atau tidak berambisi menjadi orang terkenal, menjunjung tinggi kebenaran, mau bergaul dengan fakir miskin dan bahkan tulis mencintai mereka serta ringan tangan membantu orang. Tawadhu yang dibenarkan adalah tamalluq. Yakni sikap rendah hati seorang murid pada gurunya agar dia dapat mengambil manfaat ilmunya. Islam memerintahkan umatnya agar berendah hati tetapi melarang kita berendah diri.Berikut keutamaan tawadhu yang menjadi salah satu sifat terpuji di dalam Islam:1. Diangkat DerajatnyaAllah SWT akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang tawadhu sehingga manusia pun menghormatinya.Dalam sebuah sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda,"Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." 2. Tawadhu Menghasilkan KeselamatanTawadhu dapat memberikan kita keselamatan, mendatangkan persahabatan, menghapuskan dendam dan menghilangkan pertentangan.Rasulullah SAW bersabda:"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga seseorang tidak merasa bangga lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya kepada orang lain." HR Muslim (XVII/200 dalam Syarh Shahiih Muslim, Imam an-Nawawi) dan selainnya, dari hadits 'Iyadh bin Hamad.3. Menghindarkan Diri dari Sifat SombongBegitu spesialnya tawadhu, sehingga Allah mengistimewakan mereka yang memiliki sifat tawadhu. Allah akan mengangkat derajat mereka yang memiliki sifat tawadhu, dan akan membenamkan mereka yang bersifat sombong.Dengan bertawadhu, kita senantiasa akan dihindarkan dari sikap sombong. (lus/erd)

Jakarta -

Dalam Islam, Tawadhu diartikan sebagai sikap yang rendah hati. Lalu, apa keutamaan dari penerapan sifat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari?

Secara bahasa, arti dari tawadhu adalah ketundukan dan rendah hati. Asal katanya berasal dari Tawaadha'atil ardhu yang berarti tanah itu lebih rendah daripada tanah di sekelilingnya.

Memiliki sifat tawadhu berarti merasa diri kita orang biasa, sekalipun memiliki banyak kelebihan. Dengan sifat tawadhu pun kita senantiasa akan merendahkahkan diri kepada Allah dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat tawadhu adalah dia tidak suka atau tidak berambisi menjadi orang terkenal, berkenan bergaul dengan fakir miskin dan bahkan tulis mencintai mereka, menjunjung tinggi kebenaran, serta bersedia membantu orang lain.

Allah pun berfirman dalam QS. Al-Furqan: 63 bahwa Allah mengasihi hamba-Nya yang bersifat tawadhu.

وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا

Bacaan latin: Wa 'ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna 'alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā

Artinya: "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan 'salam,'"

Sebaliknya, sifat sombong merupakan lawan dari tawadhu . Perumpamaan orang yang memiliki sifat somnong dalam buku yang ditulis oleh Salim 'Id Hilali dengan judul Hakikat Tawadhu dan Sombong, terlihat sebagai orang yang selalu meninggikan badannya untuk menggapai bangunan yang tinggi.

Sebagaimana dalam firman Allah dalam QS. Al-Isra' ayat 37 yang berbunyi:

وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًا

Bacaan latin: Wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innaka lan takhriqal-arḍa wa lan tablugal-jibāla ṭụlā

Artinya: "Dan janganlah kalian berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kalian tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung."

Penerapan sifat tawadhu yang dibenarkan tamalluq. Islam memerintahkan umatnya untuk berendah hati, namun bukan untuk berendah diri.

Berikut rangkuman keutamaan tawadhu dalam penerapan sehari-hari:

1. Diangkat Derajatnya

Allah SWT akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang tawadhu sehingga manusia pun menghormatinya.

Dalam sebuah sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

"Dan tidaklah seorang bertawadhu dengan niat semata-mata hanya karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim)

2. Tawadhu Menghindarkan dari Perilaku Aniaya

Dengan tawadhu, orang Islam tidak akan menjadi sombong dan berlaku tidak adil dengan orang lain. Diriwayatkan dalam hadits Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga kalian tidak merasa bangga diri lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya terhadap orang lain."

3. Menghindarkan Diri dari Sifat Sombong

Tentu saja dengan menerapkan sifat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari, kita akan senantiasa terhindarkan dari sifat sombong.

Semoga detikers bisa menjadi salah satu orang yang tawadhu ya!

(erd/erd)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA