Jelaskan apa yang dimaksud dengan menjadi garam dan terang dalam kehidupan?

176 Kelas X SMASMK

C. Belajar dari Alkitab: Nehemia Membangun Kembali Tembok Kota Yerusalem

Dalam cerita Alkitab, Nehemia dikenal sebagai seorang nabi yang membangun kembali tembok kota Yerusalem serta memotivasi umat Israel untuk memiliki pengharapan akan masa depan. Nehemia berada dalam pembuangan bersama bangsa Israel lainnya. Ia menjadi juru minum raja. Pada zaman itu menjadi juru minum raja berarti menjadi orang kepercayaan raja dan dengan sendirinya memiliki relasi yang dekat dengan raja. Nehemia mendengar kisah tentang runtuhnya tembok Yerusalem sehingga menimbulkan suatu kehinaan bagi bangsanya. Nehemia yang berada pada posisi terhormat dan ‘enak’ sebagai juru minuman raja rela meninggalkan kedudukannya untuk berjuang dan membangun kembali tembok Yerusalem ini. Dengan bergantung kepada Tuhan, ia akhirnya bisa membangun kembali tembok Yerusalem dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pembangunan kembali tembok Yerusalem memiliki makna yang strategis bagi penyatuan kembali Israel sebagai satu bangsa yang telah terserak dalam pembuangan, sekaligus menggalang kekuatan serta pengharapan akan perubahan hidup yang lebih baik. Pada lain pihak, Yerusalem merupakan kota penting dimana orang-orang datang berkumpul dan beribadah di sana. Neremia menghadapi tantangan berat ketika akan melaksanakan niat baiknya itu, bahkan dukungan dari bangsa Israel, bangsanya sendiri amat minim, sedangkan dukungan utama diperolehnya dari Raja Artahsasta yang adalah orang asing. Peran remaja Kristen sebagai pembaharu kehidupan dapat mengacu pada ajaran Yesus mengenai menjadi garam dan terang kehidupan. Melalui perumpamaan ini, Yesus ingin para pengikutnya membawa misi perubahan bagi dunia. Menjadi pengikut Yesus tidak hanya atribut semata melainkan harus dinampakkan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Menjadi Garam dan Terang kehidupan

1. Menjadi Garam Kehidupan

Salah satu fungsi garam yang utama bukan hanya mengasinkan makanan namun mencegah “kebusukan” karena garam berfungsi mengawetkan daging supaya tidak menjadi busuk dan rusak. Dalam Injil Matius 5:13 dikatakan: “Kamu adalah garam dunia” jika garam itu menjadi tawar dengan apakah diasinkan? 177 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Garam merupakan sarana pengawet daging, buah dan sayur agar tidak membusuk. Oleh karena itu, garam digambarkan seperti jiwa yang dimasukkan ke dalam tubuh yang mati supaya menjadi hidup. Orang Kristen yang berada di tengah dunia dituntut untuk berperan menjadi pengawet yang mencegah kehancuran dari segala pembusukan norma dan moral dalam masyarakat. Yesus menggunakan garam sebagai kiasan untuk menggambarkan peran orang beriman dalam kehidupan. Garam adalah zat yang amat dibutuhkan oleh manusia dan dikenal oleh manusia dari berbagai kalangan. Karena itu, kiasan ini dapat dipahami dengan mudah oleh setiap orang. Menjadi garam kehidupan berarti berperan aktif sebagai pembawa perubahan bagi orang lain atau menjadi agen perubahan sekaligus turut mempengaruhi orang lain untuk tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari norma, etika dan moral dalam masyarakat. Misalnya, kebiasaan menyontek, merokok, penggunaan obat terlarang, tidak toleran terhadap sesama, bolos sekolah, tawuran, tidak peduli terhadap kebersihan dan keselamatan lingkungan dan alam serta berbagai perbuatan menyimpang lainnya. Menjadi garam kehidupan berarti turut memberi warna bagi kehidupan di sekitarnya. Contoh: makanan tanpa garam akan menjadi hambar, sikap orang Kristen berpadanan dengan fungsi garam tersebut yaitu menyedapkan dan memberi cita rasa dalam kehidupan. Orang Kristen memberi makna baru kepada kehidupan manusia yang penuh ketegangan, tidak ada sukacita, permusuhan, itnah, dengki. Dalam situasi seperti itu, orang Kristen bisa memberi warna ketenangan, sukacita, solidaritas, cinta kasih dan damai sejahtera. Jadi, sebagai garam dunia, kamu dapat menunjukkan kepada dunia di sekita dengan menjadi berkat dalam perkataan, tindakan dan perbuatan yang memberikan dampak positif dimana saja kamu berada.

2. Menjadi Terang Kehidupan

Materi S2C  : Selasa, 04 Desember 2018       Durasi: 20 Menit

Nats           : Matius 5:13

Tema         : Arti menjadi Garam Dunia

PENDAHULUAN.

          Saat Tuhan Yesus khotbah dibukit–Matius 5-7, Ia menyampaikan beberapa pengajaran. Salah satu pengajaranNya adalah orang Kristen harus menjadi garam dunia-Mat.5:13. Garam amat dibutuhkan. Garam merupakan contoh yang nyata, sederhana namun sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, semua orang mengetahui manfaatnya. Garam dapat dipakai untuk mengawetkan makanan, memberi cita-rasa dalam makanan, dan lainnya. Makna garam dan terang merupakan contoh yang dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menjelaskan suatu nilai dan manfaat hidup yang begitu penting. Pengertian “Jadilah garam dan terang dunia” menunjuk panggilan agar kita berjuang untuk “menjadi” garam dan terang bagi dunia ini. Tetapi pengertian “Kamu adalah garam dunia” lebih menunjuk kepada suatu identitas diri dan karakter. Setiap umat percaya memiliki identitas diri dan karakter sebagai garam bagi dunia ini. Artinya setiap identitas dan karakter umat yang tidak memiliki “Karakter dan Fungsi” sebagai garam, layaklah ia dibuang-Mat.5:13.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): apa arti menjadi Garam Dunia?

  1. Mencegah pembusukan dunia

Garam dipakai untuk mengawetkan, mencegah pembusukan. Jika kita garam dunia, pengaruh “asin” kita yaitu hidup baru, harus meresap kelingkungan sekitar kita, baik keluarga, maupun lingkungan lainnya. Untuk mencegah pembusukkan moral. Sekarang ini kejahatan ada di mana-mana. Ketidakpedulian merajalela. Di tengah situasi semacam ini, kita terpanggil untuk menunjukkan jati diri kita. Kita mempertahankan apa yang baik dan mencegahnya dari kebusukan. Lingkungan yang dulu menakutkan diubah menjadi baik, keberadaan kita dapat mencegah kehancuran dari segala pembusukan norma-norma yang Tuhan tetapkan ditengah masyarakat umumnya, mereka yang  hidupnya tidak suci, tidak takut akan Allah, tidak jujur dan tidak tulus. Namun jika kita berada disekitar mereka, maka mereka tidak berbuat demikian. Fungsi inilah yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita atau hidup menjadi garam dunia.Berikan ilustrasi!

Garam digunakan sebagai bumbu masakan, untuk menyedapkan. Tanpa garam masakan yang termahal pun akan terasa hambar dan tidak enak untuk dimakan oleh orang lain. Jadi garam sangat mempengaruhi makanan. Karena itu, kalau kita adalah garam dunia, maka kita harus mempengaruhi orang-orang di dunia ini dan bukan sebaliknya, orang-orang dunia yang mempengaruhi kita-Rom.12:2. Apakah kehadiran kita benar-benar sudah menjadi garam yang memberkati dan mempengaruhi orang- orang di sekitar kita bagi kemuliaan Tuhan? keluarga, tetangga, sekolah, tempat kerja pergaulan, media sosial, dan lain-lain. Memberikan rasa yang baik berarti memberikan dampak yang baik bagi lingkungan sekitar kita.

  1. Mempengaruhi dan bukan dipengaruhi

Kita tidak dituntut untuk menghasilkan rasa asin bagi diri kita sendiri. Sebagai garam, kita sudah asin. Identitas di dalam Kristus adalah sumber rasa asin kita. Kita hanya perlu berbagi rasa asin kepada dunia sambil menjaga diri send iri agar tetap asin. Bila kita kita gagal istilahnya “menjadi tawar” (mōranthē) secara hurufiah berarti “menjadi bodoh,” karena kata dasar mōrainō memang mengandung arti “menjadi atau menunjukkan diri bodoh”-1Kor.1:20; Rom.1:22. Begitu pula dengan orang-orang Kristen yang gagal berfungsi sebagai garam dunia. Mereka bukan hanya menjadi “tidak berguna,” melainkan diremehkan oleh dunia!

Kesimpulan. Seorang Kristen bisa berfungsi menjadi garam dan terang dunia karena sesungguhnya potensi garam dan terang yang merupakan refleksi kehidupan Kristus. Amin. berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Ilustrasi Garam dan Terang Dunia dalam Matius 5. Foto: Pixabay

Kalimat garam dan terang dunia mungkin sudah tidak asing lagi bagi umat Nasrani, baik Kristen maupun Katolik. Wajar saja, kalimat tersebut kerap kali disinggung dalam khotbah di gereja. Kalimat yang tercatat dalam Matius 5 itu juga dijadikan lirik lagu rohani.

Seperti diketahui, kalimat garam dan terang dunia ditulis oleh salah satu murid Tuhan Yesus, yaitu Matius. Kalimat itu dituangkan dalam Injil Matius 5 dalam Perjanjian Baru dengan tajuk “Garam Dunia dan Terang Dunia”.

Kalimat garam dan terang dunia yang tercantum dalam pasal tersebut berkaitan erat dengan kerohanian orang Kristen. Kalimat itu juga menjadi panggilan umat Nasrani yang harus dipenuhi dalam kehidupan.

Lalu, apa makna garam dan terang dunia dalam Matius 5? Ketahui penjelasannya melalui artikel berikut ini.

Ilustrasi Garam dan Terang Dunia dalam Matius 5. Foto: Unsplash

Bunyi Ayat Alkitab dalam Matius 5

Sebelum maju ke pembahasan garam dan terang dunia, ada baiknya untuk membaca beberapa ayat Alkitab dalam Matius 5 terlebih dahulu:

(13) "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

(14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

(15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

(16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

(17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

(18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

(19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

(20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Ilustrasi Garam dan Terang Dunia dalam Matius 5. Foto: Unsplash

Makna Garam dan Terang Dunia dalam Matius 5

Garam dan terang dunia dalam Matius 5 Alkitab berhubungan erat dengan panggilan orang Kristen. Menurut Dr. Vernito Sitanggang (2020) dalam buku Penuh Roh Kudus, garam merupakan senyawa ionik yang mampu memberikan cita rasa lezat pada makanan yang tawar.

Sementara itu dalam konsep garam dan terang dunia, umat Kristen sebagai garam harus bisa memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan. Umat juga diminta menjadi contoh kesucian dan kemurnian bagi orang-orang sekitarnya.

Kemudian, konsep terang dunia merujuk pada umat Kristen yang harus tampak jelas dan bisa dilihat semua orang. Bukan dilihat secara negatif, namun secara positif.

Umat Nasrani harus mampu menjadi pembimbing orang lain yang tersesat dan memberikan pengharapan, nasihat, serta motivasi bagi sesama.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA