Dibawah ini yang bukan termasuk alat musik yang berfungsi sebagai pengatur irama adalah

Ilustrasi musik. Foto: Pixabay

Musik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseharian manusia. Meski bukan kebutuhan mendasar, musik membantu manusia untuk mengekspresikan rasa dan eksistensinya.

Sejarah mencatat musik bukan hanya diciptakan untuk dinikmati keindahannya saja, melainkan juga dijadikan sarana mengungkapkan kekaguman kepada Tuhan dalam ritual keagamaan.

Seni musik sendiri terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah musik ansambel. Musik ansambel dimainkan oleh beberapa kelompok secara bersama-sama dengan menggunakan berbagai alat musik sesuai dengan fungsinya.

Berdasarkan fungsinya, alat musik ansambel ada tiga, yakni alat musik melodis, alat musik ritmis, dan alat musik harmonis.

Apa perbedaannya? Simak penjelasannya berikut ini:

Ilustrasi piano. Foto: Pixabay

Alat musik melodis memiliki tangga nada yang menghasilkan nada atau melodi dalam sebuah lagu. Oleh sebab itu jenis alat musik ini berfungsi untuk mengatur nada utama sebuah lagu. Alat musik melodis juga bisa dimainkan secara solo.

Jenis alat musik melodis sangat beragam, mulai dari yang dipetik, digoyang, digesek, hingga diisap. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

  • Ditiup misalnya pianika dan seruling

  • Ditekan misalnya piano dan akordion

  • Dipetik contohnya gitar, kecapi, sasando, dan mandolin

  • Diisap contohnya harmonika

Ilustrasi drum. Foto: Pixabay

Alat musik ritmis yaitu sebuah alat musik yang tidak memiliki tangga nada atau nadanya tidak tetap. Alat musik ini menjadi pengiring lagu yang berfungsi sebagai pengatur tempo atau irama lagu. Ada beberapa cara memainkan alat musik ritmis, di antaranya yaitu dipukul, dikocok, dan digesek.

Beberapa contoh alat musik ini misalnya drum, gong, kendang, marakas, simbal, tamborin, konga, timpani, rebana, tifa, dan triangle.

Alat musik harmonis berguna untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Alat musik ini ciri-cirinya ialah bisa memainkan tiga nada atau lebih secara bersamaan.

Contoh alat musik harmonis di antaranya adalah bonang, saxophone, terompet, seruling, dan masih banyak lagi.

1. Dasar-dasar Bermain Alat Musik Barat [Populer]

Dalam sebuah konser pasti ditemukan aneka alat musik. Ada gitar melodi, gitar ritme, gitar bas, keyboard, organ, piano, biola, flute, saksofon, trompet, trombon, drum, tamborin, triangle, marakas, dan mungkin masih banyak lagi yang lain. Tentu masing-masing alat musik tersebut dimainkan secara bersama-sama untuk mengiringi lagu. Apakah cara memainkan alat-alat musik tersebut sama? Apakah alat-alat musik tersebut menghasilkan bunyi dan nada yang sama? Tentu tidak. Setiap alat musik dimainkan dengan cara berbeda-beda dan untuk menghasilkan bunyi yang berbeda pula. Justru perbedaan bunyi dan nada inilah yang menghasilkan komposisi yang indah bila didengar telinga, bahkan dapat menimbulkan rasa musikan yang indah pula.

Alat musik gitar dimainkan dengan cara dipetik. Keyboard, organ, dan piano dimainkan dengan cara ditekan tutsnya. Flute dan biola dimainkan dengan cara menggesek dawainya. Saksofon, trompet, trombon dimainkan dengan meniupnya. Drum, triangle, marakas, bongo, gendang, tamborin dimainkan dengan cara dipukul.

Bunyi yang dihasilkan dari alat-alat musik tersebut juga berbeda satu sama lainnya. Demikian pula fungsinya. Gitar, keyboard, organ, dan piano menghasilkan bunyi aneka nada yang berfungsi untuk memainkan melodi dan ritem. Flute, biola, saksofon, trompet, trombon menghasilkan berbagai nada yang berfungsi untuk memainkan melodi. Drum, triangle, marakas, bongo, gendang, tamborin menghasilkan satu nada yang berfungsi untuk pengiring melodi utama.

a. Memainkan Alat Musik Ritmis

Alat musik ritmis adalah alat musik yang berfungsi sebagai pengiring melodi pokok. Jenis alat musik ini ada yang bernada dan ada yang tidak bernada. Kamu sudah mengenal alat musik ritmis sejak kamu di SMP. Contohnya drum, ringbell, beduk, triangle, marakas, gendang, bongo, dan lain sebagainya.

Musik ritmis adalah musik pengatur irama. Biasanya alat musik ritmis tidak memiliki nada dan berfungsi sebagai pengiring lagu. Yang termasuk alat musik ritmis di antaranya drum set, tamborin, gendang, tifa, bongo, kongo, triangle, kastanyet, dan marakas.

Sebagai pengatur irama, alat musik ritmis haruslah dimainkan secara konsisten, terutama untuk menghidupkan suasana dan menjaga ritme dan tempo. Karena tidak perlu mengikuti melodi lagu, maka memainkan alat musik ritmis sangat mudah. Hanya saja, dibutuhkan konsistensi agar lagu tetap terjaga ritmenya. Bila pada bagian-bagian tertentu aransemen lagu terdapat break atau jeda, pemain alat musik ritmis harus tahu karena merekalah yang harus memberi isyarat dan tanda.

Kamu cukup mengetuk-ngetuk meja atau benda-benda lain untuk membentuk irama tertentu dalam berlatih memainkan alat musik ritmis. Misalnya, untuk drum set dimainkan seperti contoh berikut:

• irama mars dengan ketukan x – o, x – o, x – o [tak, dung], • irama walz x – x – o, x – x – o [tak, tak, dung],

b. Memainkan Alat Musik Melodis

Memainkan alat musik melodis sama dengan membawakan lagu karena alat musik melodis memang berfungsi untuk memainkan melodi utama lagu. Pemegang alat musik ini harus mampu dan terampil membawakan lagu sebagaimana penyanyi membawakan lagu itu dengan vokalnya. Akan tetapi, tentu masih ditambah pula untuk memainkan intro, interlude, dan fungsi-fungsi tambahan lainnya.

Dalam ansambel modern, alat musik melodis di antaranya saksofon, trompet, trombon, biola, flute, pianika, xylophon, klarinet, oboe, dan lain-lain. Ada dua teknik permainan alat musik melodis, yaitu:

1] Teknik Legato

Teknik legato adalah permainan alat musik melodis yang panjang-panjang sesuai harga atau ketukan not. Pemain membunyikan nada tanpa jeda sampai pada permainan nada berikutnya. Misalnya:

Perhatikan baris pertama yang hampir semua notnya diberi tanda titik [.] di atasnya. Perhatikan pula baris kedua mulai bar kedua yang tidak menggunakan tanda titik [.]. Yang menggunakan titik dimainkan dengan teknik stacatto dan yang tidak menggunakan tanda titik dimainkan dengan teknik legato.

2] Teknik Stacatto

Teknik stacatto adalah permainan alat musik dengan teknik terputus-putus. Tiap not dimainkan dengan durasi pendek-pendek. Permainan teknik stacatto biasanya dimaksudkan untuk menimbulkan kesan semangat, bergairah, dan meledak-ledak.

Perhatikan pemakaian tanda titik [.] di atas atau di bawah not.

c. Memainkan Alat Musik Harmonis

Alat musik harmonis adalah alat musik yang berfungsi sebagai melodis dan sekaligus ritmis. Alat musik ini mampu menghasilkan nada dan juga dapat dimainkan sebagai pengiring dalam paduan nada atau yang lazim disebut akor. Termasuk jenis alat musik harmonis adalah piano, organ, keyboard, gitar, siter, dan sasando

Alat musik harmonis, selain dapat dimainkan secara solo, karena sifatnya yang sekaligus dapat untuk mengiringi irama lagu, dapat pula dimainkan untuk mengiringi permainan alat musik yang lain dalam sebuah orkestra.

Teknik dan gaya bermain musik harmonis hampir sama dengan teknik dan gaya bermain alat musik melodis. Alat musik ini juga dapat dimanfaatkan untuk memainkan akor yang biasanya berfungsi untuk ritem [iringan]. Ketika untuk memainkan akor, pastikan teknik penjarian yang benar. 2. Memainkan Alat Musik dalam Grup

Memainkan musik dalam grup sering disebut sebagai ansambel. Ditinjau dari ragam jenis alat musik yang dimainkannya, ada ansambel sejenis, ansambel campuran, dan orkestra.

a. Ansambel Sejenis

Ansambel sejenis adalah ansambel yang memainkan alat musik dari jenis yang sama, misalnya ansambel perkusi, ansambel tiup, ansambel gesek, dan sebagainya.

1] Ansambel Perkusi

Ansambel perkusi dimainkan dengan alat-alat musik perkusi. Di Indonesia cukup banyak ansambel perkusi, misalnya rampak gendang, rebana, drumband, marching band, gandang, dan lain-lain.

2] Drumband/Marching Band

Dalam drumband/marching band instrumen musik perkusi dibawa oleh pemain dan dimainkan dalam barisan. Kelompok yang memainkan instrumen musik perkusi sambil berjalan disebut juga sebagai drumline atau battery. Ragam instrumen musik perkusi yang digunakan alat drumband umumnya lebih sedikit daripada yang digunakan pada permainan alat marching band. Contoh instrumen ini antara lain snare drum, drum tenor/quint, drum bass, dan simbal.

Pukulan-pukulan dasar pada permainan drum disebut basic sticking. Setiap pola pukulan di bawah ini sangat penting untuk dikuasai karena sangat berpengaruh pada permainan drum dan sangat banyak digunakan.

Jenis-jenis pukulan dalam drumband Keterangan:

R = Pukulan tangan kanan L = Pukulan tangan kiri Single Stroke

R L R L R L R L

Latihan diawali dengan teknik single stroke ini pada snare drum. Latihan dimulai dengan tempo lambat, lalu perlahan percepat tempo sampai secepat mungkin. Untuk pemula yang baru belajar drum harap memukul dengan mengangkat ujung stick drum setinggi bahu, untuk melatih pergelangan tangan. Setelah pukulan cukup bagus dan mendapatkan tempo yang konstan, mulailah mengaplikasikan teknik single stroke pada bagian drum yang lain.

Pukul bagian snare drum [RL RL], lalu tom 1/mounted tom [RL RL], tom 2/ mounted tom [RL RL], dan terakhir floor tom [RL RL]. lakukan dengan tempo lambat, kemudian sedikit demi sedikit naikkan tempo. teknik ini fungsinya untuk fill in pada permainan drum, contoh setelah kita memainkan untuk ketukan irama rock beat, beat 1/8, beat 1/4, beat 1/2, dst. Bisa juga variasi dilakukan pada snare drum saja. Double Stroke

R R L L R R L L

Teknik double stroke sebenarnya sama dengan single stroke yang diulang dua kali. Dalam double stroke lebih dibutuhkan kecepatan gerakan dan kelenturan lengan. Jika sudah lancar dengan single stroke, double stroke tinggal melanjutkan.

Cara melatih double stroke [RR LL]; gunakan bagian snare drum untuk melancarkan permainan. Bisa juga menggunakan rumus LL RR [dibalik sama saja]. Agar suara yang dihasilkan lebih teratur dan menarik, pukulan tangan kanan dan kiri harus seimbang. Berikutnya dapat diteruskan dengan latihan-latihan lanjutan. Penerapan dalam kelompok drumband tentu sesuai dengan kebutuhan.

Triple Stroke R R R L L L R R R L L L Paradiddle R L R R L R L L Paradiddle-diddle R L R R L L Triplet/rough R R L R R L atau L L R L L R b. Ansambel Tiup

Ansambel tiup adalah ansambel yang seluruh instrumen musiknya terdiri atas alat-alat musik tiup. Termasuk alat musik tiup adalah recorder, flute, trompet, saksofon, trombon, klarinet, oboe, french horn.

Trompet

Ada bermacam-macam jenis trompet. Di antaranya jenis C, D, Eb, E, F, G, A, dan Bb. Akan tetapi, yang paling lazim dan sering dipakai adalah trompet Bb. Trompet C paling umum dipakai dalam orkestra Amerika, dengan bentuknya yang lebih kecil memberikan suara yang lebih cerah, dan lebih hidup dibandingkan dengan trompet Bb.

Trompet dapat dimainkan oleh semua orang. Syaratnya memiliki napas yang panjang dan kuat. Oleh karena itu, perokok agak sulit memainkan trompet karena perokok napasnya lebih pendek daripada orang yang bukan perokok. Jadi, jika seseorang menyukai alat musik tiup seperti trompet ini, disarankan tidak merokok atau mempunyai aktivitas atau kebiasaan. Untuk seseorang yang mempunyai penyakit pernapasan sehingga menjadikannya bernapas pendek tidak disarankan memainkan alat musik tiup.

French Horn

French horn merupakan keluarga alat musik tiup logam. Biasanya dimainkan dalam ansambel atau orkestra musik klasik. Juga sering dimainkan sebagai seksi tiup dalam marching band. French horn memiliki tiga katup pengatur yang dimainkan dengan tangan kiri dengan tata cara dalam memainkan yang identik dengan trompet. French horn pada umumnya menggunakan kunci F meski instrumen musik lainnya biasanya menggunakan kunci Bb.

Klarinet

Klarinet adalah instrumen musik dari keluarga alat musik tiup. Namanya diambil dari clarino [Italia] yang berati trompet dan akhiran -et yang berarti kecil. Sama seperti saksofon, klarinet dimainkan dengan menggunakan satu reed.

Klarinet merupakan keluarga instrumen terbesar, dengan ukuran dan pitch yang berbeda-beda. Klarinet umumnya merujuk pada soprano klarinet yang bernada Bb. Pemain klarinet disebut clarinetis. Ada banyak jenis klarinet, beberapa di antaranya sangat langka.

• Piccolo clarinet dalam Ab.

• Soprano clarinet dalam Eb, D, C, Bb, A, dan G. • Basset clarinet dalam A.

• Alto clarinet dalam Eb. • Bass clarinet dalam Bb.

• Contra-alto clarinet dalam EEb. • Contrabass clarinet dalam BBb.

Saksofon tergolong dalam keluarga alat musik tiup, terbuat dari logam dan dimainkan seperti cara memainkan clarinet. Saksofon umumnya berkaitan dengan musik pop, big band, dan jazz, meskipun awalnya merupakan instrumen dalam orkestra dan band militer.

Nama saksofon [aslinya saxophone] diambil dari nama penciptanya, yaitu seorang pemain clarinet dan pembuat alat musik bernama Adolphe Sax dari Belgia pada tahun 1846. Sax memiliki hak paten atas alat musik ini berupa 2 keluarga saxophone yaitu keluarga orkestra [C dan F] dan keluarga band [Bb dan Eb]. Saat ini saksofon yang paling umum digunakan adalah soprano [Bb], Alto [Eb], Tenor [Bb], dan baritone [Eb].

c. Ansambel Gesek

Ansambel gesek merupakan ansambel dengan kelompok alat musik gesek, seperti violin, biola, cello, contra bass.

Biola

Biola adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar [G-D-A-E] yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G.

Alat musik yang termasuk keluarga biola adalah biola alto, cello dan double bass atau kontra bass. Di antara keluarga biola di atas, biolalah memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Notasi musik untuk biola hampir selalu ditulis pada kunci G.

Terdapat berbagai ukuran biola. Dimulai dari yang terkecil 1/16, 1/10, 1/8, 1/4, 2/4 [1/2], 3/4, dan biola untuk dewasa 4/4 [penuh]. Kadang-kadang biola berukuran 1/32 juga digunakan [ukurannya sangat kecil]. Ada juga biola 7/8 yang biasanya digunakan oleh wanita.

Panjang badan [tidak termasuk leher] biola ‘penuh’ atau ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm. Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya, biola ‘penuh’ berukuran sekitar 40 cm. Untuk menentukan ukuran biola yang cocok digunakan oleh seorang anak, biasanya anak disuruh memegang sebuah biola dan tangannya harus sampai menjangkau hingga ke gulungan kepala biola. Beberapa guru juga menganjurkan ukuran yang lebih kecil semakin baik.

Pemain pemula biasanya menggunakan penanda di papan jari untuk menandai posisi jari tangan kiri. Namun, setelah pemain hafal posisi jari tangan kiri, penanda tidak digunakan lagi. Biola biasanya dimainkan dengan cara tangan kanan memegang busur dan tangan kiri menekan senar. Bagi orang kidal, biola dapat dimainkan secara kebalikan.

Cello

Cello adalah sebutan singkat dari violoncello, merupakan sebuah alat musik gesek dan anggota dari keluarga biola. Orang yang memainkan cello disebut cellis. Cello adalah alat musik yang populer dalam banyak segi diantaranya sebagai instrumen tunggal, dalam musik kamar, dan juga sebagai instrumen pokok dalam orkestra modern. Cello memberikan suara yang megah karena nadanya yang rendah.

Ukuran cello lebih besar daripada biola atau viola, namun lebih kecil daripada bass. Seperti anggota-anggota lainnya dari keluarga biola, cello mempunyai empat dawai. Dawai-dawainya biasanya berurutan dari nada rendah ke tinggi C, G, D dan A. Cello hampir sama seperti viola, namun satu oktaf lebih rendah, dan satu seperlima oktaf lebih rendah daripada biola. Berbeda dengan biola, cello dimainkan dengan cara ditaruh di antara dagu dan bahu kiri, cello dimainkan dalam posisi berdiri di antara kedua kaki pemain yang duduk, dan ditegakkan pada sepotong metal yang disebut endpin. Pemain menggesekkan penggeseknya dalam posisi horizontal melintang di dawai.

Kuartet Gesek

Dalam ansambel gesek, terdapat kelompok yang populer, yaitu kuartet gesek. Kuartet gesek merujuk pada sebuah kelompok yang terdiri atas 2 [dua] biola, 1 [satu] viola dan 1 [satu] cello. Biola pertama biasanya memainkan melodi dalam nada yang lebih tinggi. Biola kedua biasanya memainkan nada-nada yang lebih rendah dalam harmoni. Viola menjadi pengiring yang memberikan warna seperti suara tenor dalam paduan suara. Cello berfungsi seperti viola tetapi dalam nada yang lebih rendah seperti bass dalam paduan suara. Kuartet gesek yang standar pada umumnya dianggap sebagai salah satu dari bentuk terpenting dari musik kamar, dan kebanyakan komponis yang penting, sejak akhir abad ke-18, menulis kuartet gesek. Sebuah komposisi untuk empat pemain alat musik petik dapat dibuat dalam bentuk apapun, tetapi bila hanya disebutkan sebuah kuartet gesek.

d. Ansambel Petik [Gitar]

Ansambel petik [gitar] tentu yang dimainkan adalah gitar semua. Sebagaimana namanya, ansambel gitar menggunakan instrumen utama gitar. Banyak versi tentang sejarah gitar. Ada yang menyebutkan bahwa gitar berasal dari Timur Tengah dan Arab. Ada pula yang menyatakan bahwa gitar berasal dari Afrika. Silakan pelajari sejarah gitar melalui sumber-sumber yang baik dari internet atau buku-buku perpustakaan. Lebih jelasnya, gitar yang kita kenal sekarang, disebut sebagai gitar modern, terdari atas gitar akustik dan gitar elektrik. Gitar akustik sering pula disebut sebagai gitar Spanyol karena dalam sejarahnya di Spanyollah gitar bertransformasi menjadi: [1] Guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa

melodi, dan [2] Guitarra Latina untuk memainkan akor. Berikut contoh partitur ansambel gitar. Silakan berlatih untuk menyajikan ansambel berikut. Jika dipandang baik, dapat dimainkan dalam acara perpisahan.

3. Persiapan Pertunjukan Musik

Setelah mengikuti rangkaian pembelajaran teori dan apresiasi seni musik, kita diharuskan menampilkan karya musik. Proses penampilan karya musik ini tentu saja harus melalui rangkaian kegiatan yang terorganisasi sehingga proses penampilan musik bisa baik dan terarah. Kegiatan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan sebuah pementasan musik meliputi kegiatan pengorganisasian pertunjukan, pemilihan dan penyusunan karya musik yang akan ditampilkan, latihan-latihan memainkan musik secara bersama, melaksanakan pertunjukan musik, serta evaluasi kegiatan pertunjukan.

Menyajikan karya musik merupakan hal yang pada umumnya ditunggu setelah melaksanakan proses belajar. Sebagian besar orang ingin menampilkan hasil belajarnya tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan pementasan. Dalam pikiran

mereka biasanya terbanyang penampilan seperti layaknya penyanyi atau pemusik terkenal ketika beraksi di hadapan publiknya. Hal tersebut tidak dapat sepenuhnya disalahkan karena selayaknya seperti itulah proses penampilan musik. Hal-hal yang menentukan keberhasilan sebuah pementasan musik di antaranya kemampuan teknis, seorang pemusik dituntut pula untuk mampu berkomunikasi dengan publiknya, baik secara verbal [dengan ucapan dan kalimat-kalimat biasa] maupun secara nonverbal melalui karya musik yang dimainkannya. Kemampuan berkomunikasi ini tidak lantas muncul begitu saja dalam diri pemusik, ia harus mempersiapkan dirinya terlebih dahulu dari berbagai aspek, seperti bagaimana ia bersikap pada saat memaikan atau penampilan karya musik, bepakaian, memasuki pentas, berjalan di atas pentas, memperlakukan alat-alat musik, mengatasi rasa gugup ketika berhadapan dengan publik, dan sebagainya. Hal-hal tersebut sudah seharusnya dilatih secara cermat oleh setiap pemusik dan penyanyi.

4. Proses Pesiapan Pertunjukan Musik

Agar harapan atau sasaran suatu pertunjukan musik tercapai, maka mau tidak mau harus melakukan persiapan atau perencanaan. Apabila pertunjukan musik bertujuan meningkatkan apresiasi penonton terhadap musik, sasaran mutu dan kualitas lagu harus dapat membuat sejumlah penonton ingin menonton kembali.

Langkah-langkah menentukan pilihan lagu dalam pertunjukan musik a. Memahami tema acara pertunjukan musik.

Ajaklah siswa memahami tema pertunjukan musik. Setelah memahami tema pertunjukan, siswa diberi kebebasan menentukan lagu dan genre musik yang akan disajikan dalam pertunjukan tersebut. Jika pertunjukan musik bertema keagamaan karena dalam rangka menyambut hari besar keagamaan, lagu-lagu yang ditampilkan tentu lagu-lagu yang berkarakter religius. Demikian pula genre musik yang sesuai yang dimainkan. Pilihan atribut, dekorasi, dan tata panggung pertunjukan juga seyogyanya menyesuaiakan dengan tema tersebut. Demikian pula jika pertunjukan seni musik tersebut mengangkat tema-tema yang lain, seperti lingkungan hidup, solidaritas sosial, kepahlawanan, dan lain-lain. b. Memahami maksud dan tujuan tema acara pertunjukan musik.

Banyak maksud dan tujuan disajikannya pertunjukan seni musik. Ada yang bertujuan untuk menggalang amal bantuan bencana alam. Ada yang bertujuan menggalang solidaritas sosial. Ada yang bertujuan promosi album lagu. Ada pula yang bertujuan sekadar untuk hiburan. Maksud dan tujuan pertunjukan ini juga akan mempengaruhi pilihan lagu dan musik yang akan dimainkan. Pertunjukan musik amal untuk korban bencana alam, akan menanpilkan lagu-lagu doa, kebesaran Tuhan, motivasi, dan ajakan beramal bagi yang tertimpa musibah. Tentu berbeda pilihan lagu bila pertunjukan musik ditujukan untuk hiburan, untuk promosi album, atau yang lain.

c. Memahami sasaran penonton/penikmat musik.

Penonton musik juga berbeda-beda tergantung usia, tingkat pendidikan, komunitas, dan lingkungan sosial. Hal ini juga harus diperhatikan jika siswa Anda akan menggelar pertunjukan musik. Kelompok penonton tua dan mapan akan menggemari musik dan lagu kenangan masa lalu. Kelompok penonton muda akan lebih menggemari lagu-lagu baru. Demikian pula kelompok-kelompok atau komunitas yang lain.

d. Struktur urutan lagu disesuaikan dengan tema acara pertunjukan musik [intensitas rendah, sedang, tinggi].

Menikmati musik juga membutuhkan mood. Oleh karena itu, penentuan urutan lagu sangat penting untuk menjaga mood penonton. Lagu dengan beat yang ringan akan lebih cocok ditampilkan pada awal pertunjukan, kemudian meningkat ke lagu-lagu dengan beat yang lebih kuat. Menjelang akhir pertunjukan, sajikan lagu dan musik dengan beat yang kembali ringan.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA