Berikut penyebab terjadinya inflasi yang cukup berat pada awal kemerdekaan Indonesia

15 Nov 2019, 16:12 WIB - Oleh: Media Digital

Bisnis.com, JAKARTA -- Pernahkah kamu merasa kalau harga barang terus meningkat tiap tahunnya? Atau merasa semakin lama pengeluaran menjadi lebih besar dari pendapatan? Hal tersebut biasanya disebabkan oleh inflasi.

Berbagai macam faktor yang ada di negara kita, secara tidak langsung tentunya akan mempengaruhi tingkat Inflasi. Inflasi merupakan proses naiknya harga secara terus menerus.

Sehingga nilai mata uang turun secara berkesinambungan. Inflasi menjadi suatu permasalahan yang cukup pelik yang dirasakan oleh berbagai negara, khususnya Indonesia.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi, oleh karena itu kamu perlu mengetahui beberapa faktor penyebab inflasi di Indonesia yang paling sering ditemui.

1. Peningkatan kebutuhan

Inflasi dapat disebabkan oleh peningkatan kebutuhan atau permintaan yang berlebihan di pasar.

Karena adanya hukum supply-demand, seiring dengan meningkatnya permintaan, maka harga pun akan meningkat, sehingga menyebabkan inflasi.

Biasanya peningkatan permintaan terjadi pada saat perekonomian sedang baik dan tingkat pengangguran kecil.

Hal ini sangat relevan di Indonesia, yang bisa dibilang masyarakatnya relatif konsumtif. Pada era 1980-an, Indonesia mengalami perkembangan ekonomi yang cukup pesat disebabkan oleh pemotongan pajak dan berkurangnya suku bunga.

Akibatnya, permintaan properti meningkat, menyebabkan harga properti yang juga meningkat pesat di angka 30%.

Peningkatan harga properti ini berimbas juga pada pengeluaran yang menjadi lebih tinggi. Di sisi lain, nilai tabungan menjadi lebih rendah dan terjadi peningkatan pinjaman yang cukup tinggi.

2. Inflasi Karena Dorongan Biaya

Inflasi dorongan biaya berarti terjadi kelangkaan dalam produksi atau distribusi barang sehingga harga barang menjadi naik. Berkurangnya produksi atau distribusi barang disebabkan oleh peningkatan biaya, misalnya dalam hal produksi barang. Peningkatan biaya bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

Adanya serikat perdagangan menjamin kesejahteraan karyawan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan tawar-menawar ke perusahaan untuk upah karyawan yang lebih baik.

Di sisi lain, meningkatnya upah tersebut dapat menjadi suatu faktor utama tumbuhnya kenaikan inflasi, karena upah merupakan biaya yang paling signifikan bagi banyak perusahaan.

Selain itu perlu diingat, kenaikan upah juga menyebabkan meningkatnya kebutuhan (demand) karena kesejahteraan yang cenderung membaik.

  • Kenaikan Harga Bahan Baku

Perubahan biaya produksi juga sangat sensitif dipengaruhi perubahan harga bahan baku.

Harga baku umumnya meningkat disebabkan oleh kelangkaan bahan baku tersebut (hukum supply-demand). Sebagai contoh, pada tahun 1974, harga bahan baku minyak naik hingga hampir 400% di Amerika Serikat, disebabkan kelangkaan bahan baku tersebut.

Hal ini disebabkan embargo dari negara Timur Tengah selaku produsen minyak. Kejadian tersebut menyebabkan salah satu inflasi terburuk di sejarah.

  • Kenaikan Harga Barang Impor

Adanya depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing seperti Dollar akan menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal.

Harga barang domestik yang menggunakan bahan baku barang impor akan terpengaruh, dan sebagai efeknya juga akan menjadi lebih mahal.

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan cukai akan menyebabkankenaikan harga barang.

Contohnya, ketika bea cukai rokok meningkat, begitu pula harga jual rokok, sehingga masyarakat perlu mengeluarkan uang lebih dalam membeli rokok tersebut. Penurunan daya beli ini yang menyebabkan inflasi.


3. Mencetak Banyak Uang

Apabila suatu Bank Sentral mencetak uang dalam jumlah yang lebih banyak maka pasti akan menimbulkan inflasi, karena jumlah uang yang beredar sangat memiliki peran dalam menentukan nilai mata uang tersebut.

Ketika masyarakat memegang terlalu banyak uang, sementara jumlah barang yang dijual tetap atau lebih sedikit, maka akan terjadi kenaikan harga barang, yang nantinya akan menyebabkan inflasi.

Bagi masyarakat yang mempunyai pendapatan tetap, inflasi adalah hal yang sangat merugikan. Sebagai contoh, seorang pensiunan pegawai negeri dapat mencukupi semua kebutuhan sehari-hari hidupnya hanya dengan dana pensiun, tapi 10 tahun kemudian dana pensiunnya tidak lagi mencukupi kebutuhan hidupnya karena daya beli yang jauh
menurun disebabkan oleh inflasi.

Hal yang Perlu Dipersiapkan Saat Terjadi Inflasi

Inflasi menyebabkan nilai riil dari uang yang terus menurun tiap tahunnya, maka dari itu mengembangkan dana sangat esensial dalam meminimalisir dampak dari inflasi.Cara mengembangkan dana dapat dilakukan melalui investasi.

Investasi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari membeli emas, properti, dan reksa dana. Saat ini ada alternatif lain untuk pengembangan dana selain instrumen investasi konvensional, yaitu Peer-to-Peer lending (P2P Lending).

Saat memilih investasi, kamu juga perlu lebih selektif agar investasi yang dilakukan memberikan imbal hasil yang lebih besar dari tingkat inflasi.

Perlu diperhatikan juga, tingkat inflasi selalu meningkat setiap tahunnya.

Kembangkan Dana di Platform P2P Lending Akseleran dan Nikmati Imbal Hasil Hingga 21% per tahun!

Alternatif investasi yang saat ini sedang berkembang adalah Peer-to-Peer (P2P) Lending. P2P Lending adalah sebuah platform yang mempertemukan pemberi dana (lender) dan peminjam dana (borrower) yang membutuhkan dana secara online.Dengan adanya P2P Lending, baik pemberi dana dan peminjam dana akan mendapatkan keuntungan.

Bagi kamu calon lender yang ingin mengembangkan dana, namun masih bingung menentukan instrumen dengan keuntungan yang tinggi, P2P Lending bisa jadi salah satu pilihan.

Sedangkan, untuk pemilik usaha yang membutuhkan dana (borrower), dengan adanya P2P Lending, proses peminjaman dana menjadi relatif
lebih mudah dibandingkan melalui lembaga keuangan konvensional.

P2P Lending juga merupakan salah satu alternatif investasi baru yang dapat kamu coba untuk menghadapi kenaikan inflasi.

Ada beberapa penyedia jasa P2P Lending Indonesia, salah satunya adalah Akseleran, yang menyediakan alternatif investasi yang mudah, aman dan menguntungkan.

Akseleran akan membantu kamu untuk mempersiapkan diri menghadapi inflasi yang tiap tahunnya selalu menggerus daya beli.

Selain itu, di sini kamu bisa memulai pendanaan awal kamu hanya dengan Rp 100rb dan kamu akan dapatkan hasil rata-rata hingga 21% per tahun. Khusus untuk kamu sebagai calon lender baru yang ingin mencoba platform P2P Lending ini, kamu bisa menggunakan kode promo BISNISCOM2019 untuk mendapatkan dana awal sebesar Rp 100rb yang bisa kamu kembangkan langsung.

Yuk, mulai lakukan pendanaan di Akseleran untuk menghadapi inflasi
dengan lebih baik!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : akseleran

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Permasalahan yang selalu muncul dari tahun ke tahun apalagi kalau bukan inflasi di indonesia. Dengan berbagai macam permasalahan yang ada di negara kita, secara tidak langsung tentunya akan mempengaruhi tingkat inflasi. Berbicara mengenai inflasi mungkin sebagian dari kamu belum banyak yang tahu mengenai apa itu inflasi ataupun pengertian inflasi itu sendiri.

Inflasi adalah proses naiknya harga secara terus menerus. Jadi, inflasi ini juga bisa dikatakan suatu proses turunnya nilai mata uang secara berkesinambungan. Inflasi menjadi suatu permasalahan yang cukup pelik yang dirasakan oleh berbagai macam negara. mengingat banyak faktor yang membuat inflasi ini terjadi, nah kamu harus tau nih beberapa faktor penyebab inflasi di indonesia seperti.

Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Inflasi ini relatif masih mudah untuk dikendalikan dan belum mengganggu perekonomian suatu negara. Besaran inflasi ringan yang tergolong ringan yaitu di bawah 10% per tahun.

Inflasi ini merupakan kondisi dimana kenaikan harga yang dapat menurunkan kesejahteraan dari masyarakat yang memiliki penghasilan tetap namun tidak sampai membahayakan perekonomian negara. Inflasi ini ada di kisaran 10% – 30% per tahun.

Kondisi ini adalah kondisi yang dapat mengakibatkan kekacauan perekonomian dalam suatu negara. Kondisi ini mengalami kenaikan mulai dari 30% hingga 100% per tahunnya.

Pada kondisi yang sangat berat ini maka sudah bisa dipastikan kondisi perekonomian dari suatu negara mengalami kekacauan dengan tingkat yang sudah sangat parah. Hal itu sangat sulit untuk dikembalikan kepada kondisi awalnya. Inflasi ini juga berada di angka 100% per tahun.

Penyebab Inflasi 

1. Peningkatan Kebutuhan

Ya, benar peningkatan kebutuhan, apalagi di Indonesia yang bisa dibilang masyarakatnya sangat konsumtif. Pada 1980-an indonesia mengalami perkembangan ekonomi yang cukup cepat. Pada saat itu, pemerintah memotong pajak dan memangkas suku bunga. Harga properti meningkat cepat di angka 30%. Peningkatan harga properti ini berimbas juga pada pengeluaran yang lebih tinggi, tabungan yang lebih rendah dan peningkatan pinjaman cukup tinggi.

Oleh karena itu, inflasi terus menerus meningkat tajam dengan adanya peningkatan kebutuhan yang cukup tinggi itu.

2. Inflasi Dorongan Biaya

Jika ada peningkatan dalam beberapa sektor seperti peningkatan biaya perusahaan, maka biaya akan diteruskan kepada konsumen. Inflasi dorongan biaya disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

Jika ada serikat perdagangan dan bisa menghadirkan front persatuan maka mereka melakukan tawar menawar untuk upah yang lebih baik. Meningkatnya upah adalah suatu faktor utama tumbuhnya kenaikan inflasi, karena upah merupakan biaya yang paling signifikan bagi banyak perusahaan. Selain itu perlu diingat upah juga pastinya berkontribusi pada meningkatnya demand.

Jika harga minyak naik maka akan berdampak signifikan terhadap sebagian besar barang lainnya dalam perekonomian dan ini akan membuat suatu inflasi dorongan biaya. Seperti, pada tahun 1974 ada lonjakan minyak yang menyebabkan suatu periode inflasi  di Indonesia yang cukup tinggi di dunia.

jika terdapat devaluasi, maka pasti harga impornya akan lebih mahal dan ini juga akan menyebabkan peningkatan inflasi.

Jika pemerintah sudah menetapkan kenaikan pajak seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan cukai tentunya ini akan menyebabkan harga yang melambung tinggi oleh karena itu Consumer Price Index (CPI) juga akan meningkat. Tetapi, kenaikan pajak ini juga akan meningkat sesekali. Bahkan memiliki tingkat dan ukuran inflasi yang dapat mengabaikan pengaruh peningkatan / penurunan pajak sementara.

3. Mencetak Banyak Uang

Bagaimana sih maksudnya mencetak banyak uang? Seperti contoh apabila suatu Bank Sentral mencetak uang dalam jumlah yang lebih banyak maka dapat diprediksi akan terjadi kenaikan inflasi, karena jumlah uang yang beredar sangat memiliki peran dalam menentukan harga. Misalnya uang yang beredar sebanyak Rp. 100,- dan terdapat lima barang yang identik, maka harga barang tersebut Rp. 20,- Tetapi ketika uang beredar bertambah menjadi Rp. 200,- maka harga barang bisa naik jadi Rp. 40,- karena jumlah barangnya tetap.

4. Meningkatnya Harga Rumah

Berbicara mengenai pengertian inflasi tidak akan terlepas dari faktor yang satu ini. Kenaikan harga rumah ataupun properti secara tidak langsung akan menyebabkan inflasi. Ketika harga rumah naik, tentunya kekayaan seseorang juga bisa naik apabila rumah tersebut dijual Dengan bertambahnya kekayaan, demand akan barang tertentu akan naik sehingga menyebabkan demand-pull inflation.

Bagi masyarakat yang mempunyai pendapatan tetap, inflasi adalah hal yang sangat merugikan. Karena kenapa? Contoh seorang pensiunan pegawai negeri pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari hidupnya, namun pada tahun 2005 daya beli akan jauh menurun.

5. Kekacauan Ekonomi dan Politik

penyebab inflasi lainnya adalah kekacauan ekonomi dan politik. Yang mana jika sebuah negara dalam kondisi yang tidak aman, maka harga barang di negara tersebut akan cenderung menjadi mahal. 

Contohnya yang pernah terjadi yaitu di Indonesia pada tahun 1998 lalu dimana pada tahun tersebut ada kekacauan politik dan ekonomi. Level inflasi di Indonesia pada tahun itu bahkan menyentuh angka 70 persen. Padahal level inflasi cenderung normal, berkisar dari 3 persen sampai 4 persen.

6. Utang Nasional

utang nasional juga dapat membuat terjadinya inflasi. Ketika utang di suatu negara meningkat, maka umumnya pemerintah memiliki dua opsi. Pertama, pemerintah dapat menaikkan pajak. Kedua, pemerintah melakukan pencetakkan lebih banyak uang untuk melunasi hutang negara tersebut. 

Bila pajak mengalami kenaikan, maka tentunya bisnis akan bereaksi. Mereka akan menaikkan harganya. Hal itu dilakukan untuk mengimbangi kenaikan tarif pajak di perusahaan tersebut. Jika pemerintah memilih pilihan kedua, maka hal itu akan berdampak pada peredaran uang di masyarakat. Hal itu akan mengarahkan kepada kenaikan harga dan devaluasi mata uang.

7. Faktor Luar Negeri

Ingat! Penyebab inflasi tidak hanya terjadi karena faktor internal. Namun, inflasi juga bisa berasal dari faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah faktor dari luar negeri. Contohnya seperti adanya kenaikan dalam harga minyak mentah. Kenaikan pada komoditas impor lainnya juga berpengaruh. Seperti bahan makanan dan bahan minuman. Terlebih kenaikan tersebut terjadi secara berkelanjutan. 

Dampak Inflasi

Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat. ada beberapa celah dampak positif yang dapat dirasakan karena adanya hal ini. Pada kondisi tertentu seperti ketika terjadi inflasi lunak, pengusaha akan terdorong untuk memperluas produksi sehingga perekonomian meningkat.

Namun berbeda dengan pekerja yang memiliki pendapatan tetap. Kebanyakan dari mereka akan mendapatkan dampak buruk dari terjadinya hal ini, karena penghasilan yang tetap namun harga barang kebutuhan atau jasa mengalami peningkatan.

Kondisi ini dapat menyebabkan minat menabung masyarakat menjadi berkurang. Ketika inflasi terjadi, masyarakat cenderung enggan menabung di bank karena bunga tabungan lebih kecil daripada inflasi padahal pembayaran biaya administrasi tetap berjalan.

Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi, karena biaya ekspor akan lebih mahal. Dan daya saing barang ekspor biasanya mengalami penurunan sehingga menyebabkan berkurangnya devisa negara. Di mana hal ini biasanya berdampak terhadap negara mitra dagang.

Inflasi berdampak pada kalkulasi harga pokok. Hal itu dikarenakan prediksi yang salah tentu akan berdampak buruk kedepannya. Maka kemudian akan membuat proses penetapan harga pokok dan harga jual menjadi tidak akurat. Ini membuat para produsen atau pengusaha akan kesulitan dan menyebabkan kekacauan dalam bidang perekonomian.

Itulah beberapa penyebab inflasi yang perlu kamu ketahui, beberapa hal di atas juga berlaku dan dapat menjadi penyebab inflasi di Indonesia.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA