Berikut penulisan alamat dan tanggal surat yang benar adalah

Penulisan Alamat Surat – Sebagai media penyampai informasi dari pengirim kepada penerima, tentu surat memiliki banyak aturan dalam penulisannya.

Aturan tersebut ditujukan agar informasi yang hendak disampaikan dapat tersalurkan kepada penerima sesuai yang dimaksudkan.

Dalam menuliskan surat tentu sangat penting agar kita menuliskan alamat tujuan surat, hal ini bertujuan agar surat kita sampai kepada tujuannya.

Memiliki tujuan sangat penting untuk surat, alamat surat tidak boleh di tuliskan sembarangan dan memiliki aturan baik dari segi penempatan maupun penulisan susunannya.

Penulisan alamat di dalam surat dapat dituliskan secara singkat, tapi penulisan alamat di luar surat harus dituliskan dengan lengkap.

Untuk mempermudah pemahamanmu dalam menuliskan alamat surat mari baca uraian dibawah!

[lwptoc]

1. Alamat Surat di Kiri Surat

Alamat surat haruslah di tuliskan di kiri surat antara hal surat dan salam pembuka.

Penempatan ini bertujuan agar tidak terjadi pemenggalan tulisan untuk alamat yang panjang.

2. Alamat Surat Tidak Dituliskan dengan Kata Kepada

Dalam penulisan surat kata “kepada” berfungsi sebagai penghubung antara kalimat yang menyatakan arah sehingga tidak perlu lagi dituliskan dalam alamat surat.

  Mahir Membuat Surat Resmi dengan Memahami Bagian Bagiannya

3. Diawali Dengan Kata Yth

Alamat surat dituliskan dengan kata Yth dengan diikuti tanda titik (Yth.).

4. Tuliskan Sapaan

Sebelum menuliskan nama penerima surat, biasakan untuk menuliskan kata sapaan seperti : Bapak, Ibu, Saudara/i, Ayahanda/Ibunda, Kakanda/Adinda yang diikuti nama penerima.

Jika penerima surat memiliki gelar akademik, ada baiknya menuliskan gelar tersebut dalam alamat surat tentu saja dengan penulisan yang baik dan benar.

Adapun jika penerima surat memiliki jabatan atau pangkat maka tambahkan pula jabatan atau pangkat tersebut dalam alamat.

Dalam penulisannya kata sapaan tidak berhimpit dengan gelar atau jabatan penerima surat.

Contoh :

Yth. Ibu Nur Hafizqi

Yth. Nur Hafizqi, S.Pd.

Yth. Kapten Nur Hafizqi

6. Ditulis Berurutan

Urutan dalam penulisan alamat surat yaitu jalan (dimana penulisan jalan tidak boleh disingkat), nama gang, nomor serta RT/RW (ditulis komplit menggunakan huruf kapital pada awal kata).

Urutan selanjutnya yaitu nama kota dan provinsi (menggunakan huruf kapital diawal, tidak digaris bawahi dan tidak ditambahkan tanda baca apapun), dan mencantukan kode pos jika kota yang dituju memiliki kode pos.

Pencantuman kode pos ini untuk mempermudah pengiriman surat.

Jika surat dikirimkan keluar negeri maka tambahkan nama negaranya.

Contoh :

Yth. Ir. Nur Hafizqi, M.Si.

Direktur PT. Permata Bersama Medan

Jalan Wilam Iskandar No. 2

Medan 2012

7. Ditulis dengan Alamat Umum

Ada kalanya kita tidak mengetahui pasti siapa penerima surat kita misalnya surat lamaran kerja yang kita tidak ketahui siapa penerimanya maka ada baiknya kita menuliskan alamat yang umum sebagai tujuan surat.

  Tips Membuat Resume Desainer Industri, Bisa Kamu Coba untuk Melamar

Contoh :

Yth. Pimpinan Pabrik Minyak Permata Bersama

Jalan Wiliam Iskandar

Medan

8. Ditulis dengan Tujuan Pemasang Iklan

Jika kita hendak mengirim surat berdasarkan iklan yang kita dapatkan pada media massa maka ada baiknya agar kita menuliskan alamat pada pemasang iklan dan bukan kepada iklannya.

Contoh :

Yth. Pemasang Iklan

pada harian Kompas

Kotak Pos 2012 Medan

di Bawah No.685

9. Menggunakan u.p

Penggunaan u.p (untuk perhatian) pada penulisan alamat penerima digunakan didepan nama bagian dari instalansi yang dianggap dapat diselesaikan oleh pejabat.

Contoh :

Yth. Kepala Pusat Pembina Kesehatan

u.p Kepala Subbagian Keuangan

Jalan Wiliam Iskandar

Ramamangun

Medan 2024

10. Penulisan Sesuai POS Indonesia

Pada penulisan alamat penerima sesuai POS Indonesia, alamat di tuliskan pada bagian pojok kanan bawah di depan surat.

Urutan mulai dari nama penerima (sesuai kartu identitas), alamat penerima lengkap (nama jalan dan nomor jalan, RT/RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten, Provinsi, dan Negara), Po.Box dan kode POS.

Serta tambahkan nomor penerima yang dapat dihubungi agar mempermudah pengonfirmasian pengiriman surat.

Semoga penjabaran 10 cara menulis alamat surat diatas bermanfaat serta mampu mempermudah kamu yang hendak melakukan pengiriman surat, tetapi khawatir surat yang kamu tujukan akan salah alamat.


Home » Lifestyle » Cara Penulisan Alamat Surat yang Benar Beserta Contoh

Dibaca Normal : 6 Menit

Yakin kamu sudah mengetahui cara penulisan alamat surat yang benar?

Surat-menyurat merupakan hal sederhana yang biasa dilakukan. Tapi apakah kamu tahu bahwa untuk menulis surat resmi, beberapa hal perlu diperhatikan agar legalitasnya menjadi kuat? Cara penulisan alamat surat yang benar adalah sebagai berikut.

Jangan Asal, Menulis Surat Resmi Memiliki Aturan

Terdapat beberapa aturan yang berlaku dalam menulis surat resmi yang baik dan benar. Mulai dari kepala surat, kop surat, nomer surat, lampiran, dan sebagainya. Hal ini perlu diperhatikan dengan benar agar legalitas surat menjadi kuat.

Selain itu, akan menjadi memalukan apabila kamu mewakili suatu instansi dan surat yang kamu tuliskan salah. Jadi, pastikan betul bahwa surat yang kamu kirimkan sudah sesuai dengan standar aturan penulisan surat yang ada.

Penulisan Surat Resmi yang Baik dan Benar

Ada beberapa bagian penting yang harus diperhatikan saat menulis surat. Kamu harus mengetahui jenis surat yang kamu tulis, cara menulis nama penerima surat, cara menulis alamat surat, dan pola surat yang akan kamu tulis terlebih dahulu.

Berikut ini adalah panduan penulisan alamat surat yang benar adalah sebagai berikut:

#1 Jenis-Jenis Surat

Bentuk surat itu beragam. Untuk itulah, kamu harus mengetahui setiap jenis surat agar kamu dapat memahami perbedaannya sebelum memutuskan untuk menulis. Bentuk-bentuk surat tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Surat Pribadi: jenis surat yang isinya berkaitan dengan kepentingan pribadi sehingga bahasanya pun tidak perlu baku.
  2. Surat Dinas: jenis surat resmi yang dibuat serta dikeluarkan oleh instansi ataupun lembaga pemerintah dengan tujuan untuk berbagai keperluan dinas.
  3. Surat Niaga: jenis surat yang dibuat oleh perusahaan maupun perorangan untuk tujuan bisnis ataupun perdagangan.
  4. Surat Resmi: jenis surat yang dibuat serta digunakan untuk kepentingan yang sifatnya resmi. Penulisan surat resmi bisa dilakukan oleh instansi, perseorangan, lembaga, maupun organisasi.

Nah, untuk menulis surat yang sifatnya resmi, kamu harus memperhatikan tata cara penulisannya.

[Baca Juga : Contoh Surat Penawaran Harga, Produk dan Kerja Sama]

#2 Penulisan Nama Penerima Surat

Hal pertama yang akan kamu tuliskan dalam surat tentunya adalah nama penerima sebelum dilanjutkan dengan alamat tujuan. Supaya kamu tidak bingung, berikut pembahasan lengkap mengenai penulisan nama surat.

  1. Pastikan bahwa sebelum alamat, suratmu diawali dengan kata “Yth” diikuti dengan tanda titik. Bisa juga dengan menuliskan kata “Yang terhormat” tanpa diikuti tanda titik.
  2. Sebelum pencantuman nama orang yang dituju, penulis surat hendaknya menuliskan sapaan berupa Ibu, Bapak, Saudara, atau singkatan (Bpk, Ibu, Sdr).
  3. Apabila nama orang yang dituju memiliki gelar akademik di depannya, maka kamu tidak perlu menambahkan kata sapaan seperti Bapak, Ibu, ataupun Saudara. Gelar tersebut (Dr, dr, Ir, dan sebagainya) dapat menjadi kata sapaan pengganti. Hal ini juga berlaku pada penerima surat yang mempunyai pangkat lain seperti sersan, kapten, dan lain-lain.

#3 Penulisan Alamat Surat

Hal berikutnya yang akan kamu tuliskan dalam surat adalah tujuan alamat di mana surat akan dikirimkan. Berikut ketentuannya.

  1. Kamu dapat menulis alamat tujuan pada sisi sebelah kiri surat dengan jarak tengah antara halaman surat dan salam pembuka. Penulisan di sisi sebelah kiri lebih menguntungkan ketimbang sisi sebelah kanan. Hal ini dikarenakan alamat yang panjang sekalipun dapat dituliskan tanpa dipenggal.
  2. Penulisan alamat surat yang benar tidak diawali dengan kata “Kepada” sebab kata tersebut memiliki fungsi sebagai penghubung intra kalimat yang menyatakan arah. Hal ini juga berlaku pada penulisan alamat pengirim ya. Jadi, kamu tidak perlu menambahkan kata “Dari” karena kata tersebut merupakan penghubung intra kalimat yang menyatakan asal.
  3. Perlu diperhatikan bahwa penulisan kata “Jalan” tidak boleh disingkat. Setelah alamat ditulis dengan jelas, lengkapi pula dengan nomer serta kode pos dengan huruf kapital pada setiap awal kata. Selanjutnya diikuti dengan nama kota serta provinsi yang juga ditulis dengan huruf kapital pada awal kata. Tak perlu tanda baca apapun termasuk garis bawah.
  4. Apabila kamu ingin mengirimkan surat pada suatu instansi dan nama penerima tidak diketahui persis, maka kamu dapat menggunakan nama tujuan yang umum seperti kata “Pimpinan”, “Kepala”, dan sebagainya.
  5. Pada alamat surat yang dituju seringkali menggunakan singkatan “u.p.” yang berarti untuk perhatian. Bentuk singkatan ini digunakan pada bagian depan nama instansi apabila masalah surat dipandang cukup diselesaikan oleh pejabat yang tercantum. Biasanya penambahan tanda ini menunjukkan bahwa tidak diperlukan penentuan kebijaksanaan langsung dari pemimpin instansi tersebut.

#4 Mengetahui Pola Surat

Jika kamu sudah mengetahui tata cara penulisan nama dan alamat surat, selanjutnya kamu akan masuk dalam penulisan isi surat.

Untuk menulis isi surat, kamu harus terlebih dahulu mengetahui pola surat yang ada. Fungsinya agar kamu mengetahui susunan dan letak penulisan surat tersebut.

Berikut hal yang harus kamu pahami.

  1. Surat Lurus Penuh (Full Block Style): bentuk penulisan yang semuanya dimulai dari sebelah kiri baik tanggal, lampiran, hingga kata penutup.
  2. Surat Lurus (Block Style): tidak jauh berbeda dengan surat lurus penuh. Perbedaannya hanya pada penempatan nama jelas, tanggal, nama jabatan, nama instansi, serta salam penutup.
  3. Surat Setengah Lurus (Semi Block Style): memiliki posisi menjorok ke dalam pada setiap alinea baru. Bentuk ini banyak diterapkan pada surat resmi perusahaan.

[Baca Juga : 5+ Kiat Jitu Membuat Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris]

  1. Surat Lekuk (Indented Style): penulisan alamat surat yang tidak rata atau memiliki bentuk seperti tangga. Pada surat lekuk, penulisan pada setiap alinea baru dimulai agak menjorok ke dalam paragraf.
  2. Surat Menggantung (Hanging Paragraph): penulisan alamat dengan paragraf yang menggunakan rata kiri dengan baris setelahnya agak menjorok ke dalam paragraf.
  3. Surat Resmi Indonesia Lama: penulisan surat dengan format alamat surat yang diketik pada sisi kanan di bawah tanggal surat.
  4. Surat Resmi Indonesia Baru: kombinasi dari bentuk setengah lurus dengan bentuk resmi Indonesia lama. Salam penutup ada di sisi kanan sejajar dengan penulisan tembusan.

GRATISSS Download!!! Contoh Surat Pengunduran Diri Kerja

#4 Contoh Penulisan Surat Resmi

Sekarang, kamu sudah memahami konsep dari penulisan surat resmi. Agar lebih dapat dipahami, berikut contoh penulisan surat resmi yang dapat kamu ikuti.

Direktur PT Sumber Sentosa

Jalan Ahmad Yani No. 73

Surabaya 60234

  1. Kepala Departemen Pemasaran

PT Karya Renovasi Gemilang

Jalan Jendral Sudirman 109

Jakarta Selatan 12190

Mari Belajar Penulisan Alamat Surat yang Benar

Saatnya kamu memahami cara penulisan surat yang baik dan benar. Pasalnya, selain memperkuat legalitas surat, penulisan surat yang tepat juga dapat menggambarkan profesionalisme kamu dalam berkomunikasi.

Jadi, sudahkah kamu menulis surat resmi dengan pedoman di atas? Cek kembali cara menulis surat yang kamu lakukan sebelum mengirimkannya.

Mau baca info seputar akta-akta lainnya? Kamu bisa mendapatkannya lewat aplikasi Finansialku. 

Yuk unduh sekarang!

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Apakah selama ini kamu sudah menulis surat dengan cara yang benar? Jika belum, ini saatnya untuk berubah!

Selamat mencoba!

Sumber Referensi:

  • Admin. Contoh Penulisan Alamat Surat yang Benar. Netsains.com – //bit.ly/2Sg5yIz

keyboard_arrow_leftPrevious

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA