Berikut adalah dewan-dewan daerah yang dibentuk oleh prri

Lihat Foto

IPPHOS

Ventje Sumual dalam penyelesaian PERMESTA, sedang menyampaikan pidatonya pada Rapat Umum di Minahasa pada tanggal 10 September 1957

KOMPAS.com - Pasca-kemerdekaan, kondisi pemerintahan di Indonesia masih belum stabil, di mana kesejahteraan rakyat dan pembangunan dirasa masih sulit dikembangkan.

Selain itu, terjadi kesenjangan pembangunan di Pulau Jawa (pusat pemerintahan) dan beberapa pulau lain.

Kondisi itu kemudian memicu timbulnya sentimen, khususnya dari rakyat Sumatera dan Sulawesi yang merasa tidak puas karena merasa "diabaikan" oleh pemerintah pusat.

Ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah pusat dan dana pembangunan mendorong terbentuknya beberapa dewan, yaitu Dewan Banteng, Dewan Gajah, dan Dewan Garuda.

Baca juga: Dewan Banteng: Latar Belakang, Pendiri, dan Tuntutannya

Dewan Banteng

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, kondisi para prajurit yang pernah bertaruh nyawa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan sangat mengenaskan.

Tidak hanya nasib para prajurit, kondisi masyarakat pada umumnya juga tidak sejahtera.

Bahkan kondisi rakyat di daerah jauh berbeda dibanding pembangunan di Pulau Jawa. Padahal, pemerintah pusat banyak mendapat sumber devisa dari daerah.

Situasi yang tidak menyenangkan ini kemudian mendorong terbentuknya sebuah dewan yang menjadi cikal bakal Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), yaitu Dewan Banteng di Sumatera Barat.

Dewan Banteng diprakarsai oleh Kolonel Ismail Lengah, mantan Panglima Divisi IX Banteng pada 20 Desember 1956.

Dewan Banteng menuntut empat hal, yaitu:

tirto.id - PRRI/Permesta kerap disebut sebagai pemberontakan dalam sejarah usai pengakuan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia, tepatnya sejak 1957. PRRI singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia, sedangkan Permesta berarti Perjuangan Rakyat Semesta.

Berdasarkan catatan Abdurakhman dan kawan-kawan dalam buku Sejarah Indonesia (2015), latar belakang pemberontakan PRRI/Permesta adalah rasa ketidakpuasan dari angkatan militer di daerah terhadap pusat, terutama muncul dari Sumatera dan Sulawesi.

Situasi kian pelik karena beberapa tokoh militer di daerah-daerah tersebut mulai menunjukkan ketidakpatuhan kepada pimpinan pusat. Bahkan, urusan ini semakin serius ketika tuntutan-tuntutan otonomi daerah mulai diajukan.

Pemerintah pusat dianggap tidak adil kepada warga sipil dan militer soal pemerataan dana pembangunan. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya beberapa dewan perjuangan daerah pada kurun waktu Desember 1956 hingga Februari 1957.

Dikutip dari Prajurit-Prajurit di Kiri Jalan (2011) yang ditulis Petrik Matanasi, PRRI dibentuk di Padang, Sumatera Barat, tanggal 15 Februari 1958.

Sedangkan Permesta berdiri pada 2 Maret 1957 di Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, tak lama kemudia, pusat Permesta dipindahkan ke Manado, Sulawesi Utara.

Baca juga:

  • Pemberontakan DI/TII Kahar Muzakkar: Sejarah Penumpasan
  • Penyebab Sejarah Pemberontakan DI-TII Daud Beureueh di Aceh
  • Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan & Aksi Tokohnya

Tujuan PRRI/Permesta

Beberapa dewan daerah perjuangan yang dibentuk PRRI/Permesta pada 1956-1957 meliputi:

1. Dewan Banteng

Dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein dengan wilayah Sumatera Barat.

2. Dewan Gajah

Berpusat Sumatera Utara dengan pemimpinnya Kolonel Maludin Simbolon.

3. Dewan Garuda

Berlokasi di Sumatera Selatan dan dipimpin oleh Letkol Barilan.

4. Dewan Manguni

Satu-satunya dewan yang berlokasi di Sulawesi. Berada di Manado, Sulawesi Utara, dengan Kolonel Ventje Sumual sebagai pemimpinnya.

Baca juga:

  • Sejarah Pemberontakan Andi Azis: Penyebab dan Dampaknya
  • Sejarah Pemberontakan DI-TII Kartosoewirjo di Jawa Barat
  • Sejarah Pemberontakan DI/TII Amir Fatah di Jawa Tengah

Pada 12 Februari 1958, Ahmad Husein, Ketua Dewan Banteng, memproklamasikan pendirian PRRI, dengan didukung dua dewan perjuangan lainnya. Syafruddin Prawiranegara menjadi Perdana Menteri PRRI.

Di Sulawesi, Permesta telah berdiri sebelumnya, yakni tanggal 2 Maret 1957. Permesta menyatakan bahwa mereka tidak bermaksud melawan pemerintah RI, melainkan hanya menginginkan pemerataan kesejahteraan wilayah timur Indonesia.

Ventje Sumual, salah satu tokoh sentral Permesta, menegaskan bahwa tidak ada kata-kata yang merujuk pada upaya memerdekakan diri.

“Permesta bukan pemberontakan, melainkan suatu deklarasi politik," tandas Ventje Sumual dikutip dari Tempo (April 2009).

Meskipun pembentukan Permesta beriringan dengan PRRI di Sumatera Barat, namun Ventje Sumual menyangkal keterkaitan antara keduanya.

“Tidak ada hubungan apa-apa. Kalau PRRI memang pemberontakan. Tapi Permesta hanyalah suatu program untuk pembangunan Indonesia Timur," elaknya.

Baca juga:

  • Sejarah Peristiwa PKI Madiun 1948: Latar Belakang & Tujuan Musso
  • Akhir Sejarah D.N. Aidit Ketua PKI Usai Peristiwa G30S 1965
  • Nama 7 Pahlawan Revolusi dan Gerakan 30 September (G30S) 1965

Akhir PRRI/Permesta

Pemerintah pusat menganggap aksi PRRI/Permesta sebagai bentuk pemberontakan. Operasi penumpasan pun segera diluncurkan.

Menurut Phill Manuel Sulu melalui buku Permesta dalam Romantika, Kemelut & Misteri (2011), gerakan PRRI di Sumatera mampu dipadamkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam waktu cepat.

Di Sulawesi, Permesta juga mulai kewalahan meskipun dikabarkan sempat mendapat bantuan dari beberapa negara asing seperti Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, dan Filipina.

Gerakan PRRI/Permesta mulai diredam pada Agustus 1958. Tahun 1961, Presiden Sukarno membuka kesempatan kepada mantan anggota PRRI/Semesta untuk kembali ke pangkuan NKRI dan diberikan amnesti.

Baca juga:

  • Sejarah Pemberontakan Ranggalawe di Kerajaan Majapahit
  • Kontroversi Sejarah Pemberontakan Ra Semi di Kerajaan Majapahit
  • Sejarah Pemberontakan Ra Kuti di Majapahit Ditumpas Gajah Mada

Tokoh-tokoh Peristiwa

Tokoh PRRI

Sjafruddin Prawiranegara, Assaat Dt. Mudo, Dahlan Djambek, Maludin Simbolon, Ahmad Husein, Barilan, Soemitro Djojohadikoesoemo, Muhammad Sjafei, Saladin Sarumpaet, Muchtar Lintang, Abdul Gani Usman, Dahlan Djambek.

Tokoh Permesta

Ventje Sumual, Jan Willem Gerungan, Alex Kawilarang, Saleh Lahade, Andi Abdul Muis, Lukas J. Palar, Samuel Karundeng, Daniel Julius Somba, Joop Warouw.

Baca juga:

  • Jenis Pola Hunian Sejarah Kehidupan Manusia Purba Masa Praaksara
  • Sejarah Kemunduran Peradaban Islam: Faktor dan Penyebabnya
  • Sejarah Kerajaan Buleleng: Pendiri, Letak, Raja, & Peninggalan

Baca juga artikel terkait SEJARAH PEMBERONTAKAN atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/isw)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Doni Setyawan | September 19, 2018 | Soal Sejarah SMA |

Dewan Banteng, Dewan Gajah, Dewan Garuda dan Dewan Manguni adalah dewan dewan yang dibentuk pada masa pemberontakan… .

A. PRRI-Permesta

B. Andi Azis

C. RMS

D. DI/TII

E. APRA

Pembahasan:

Pembentukan Dewan Dewan daerah merupakan awal dari pemberontakan PRRI – Permesta.

Para perwira angkatan darat di Sumatera dan Sulawesi kecewa terhadap minimnya kesejahteraan tentara. Persoalan kemudian ternyata malah meluas pada tuntutan otonomi daerah. Ada ketidakadilan yang dirasakan beberapa tokoh militer dan sipil di daerah terhadap pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan. Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan dewan-dewan daerah sebagai alat perjuangan tuntutan pada Desember 1956 dan Februari 1957, seperti :

  • Dewan Banteng di Sumatra Barat yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
  • Dewan Gajah di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolan.
  • Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letkol Barlian.
  • Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual.

*********

Kunci Jawaban: Dewan Banteng, Dewan Gajah, Dewan Garuda dan Dewan Manguni adalah dewan dewan yang dibentuk pada masa pemberontakan… . A. PRRI-Permesta

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA