Bagi yang melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan sanksi berupa…

Penampakan penyesalan yang dialami seseorang karena telah melanggar norma kesusilaan. Foto: Pixabay

Norma kesusilaan merupakan bagian pedoman hidup yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada norma kesusilaan, sebenarnya tidak lepas dari ketentuan yang berlaku dalam norma agama.

Dirangkum berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP oleh Mochlisin (2008: 05), norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia dan berlandaskan ajaran Tuhan Yang Maha Esa.

Norma kesusilaan menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan sesuatu yang dianggap baik dan sesuatu yang dianggap buruk.

Berdasarkan kodrat kemanusiaannya, hati nurani setiap manusia memiliki potensi akan nilai-nilai kesusilaan. Hal ini sebanding dengan hak asasi manusia yang dimiliki setiap manusia, sebagai anugerah yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Potensi nilai-nilai kesusilaan yang tersimpan di dalam hati nurani setiap manusia disebut sumber norma kesusilaan. Lantaran berasal dari dalam hati seseorang, potensi adanya pelanggaran terhadap norma kesusilaan juga sangat tinggi.

Lalu, bagaimana sanksi pelanggaran norma kesusilaan? Lebih jelasnya, simak uraian lengkapnya berikut ini.

Sanksi berupa penjara merupakan salah satu hukuman bagi pelanggar norma kesusilaan. Foto: Pixabay

Sanksi Pelanggaran Norma Kesusilaan

Kepatuhan terhadap norma kesusilaan akan menimbulkan rasa bahagia, karena yang bersangkutan merasa tidak mengingkari hati nuraninya. Sebaliknya, pelanggaran terhadap norma kesusilaan merupakan pengingkaran terhadap hati nuraninya sendiri.

Sanksi terhadap pelanggaran norma kesusilaan akan berwujud pengucilan, baik secara fisik (dipenjara dan diusir) maupun psikis (dijauhi orang-orang).

Selain itu, seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan merasakan malu, gelisah, hingga penyesalan dan rasa bersalah yang sangat mendalam.

Namun, hukuman yang dirasakan ini hanya muncul pada orang yang memiliki akhlak dan moral yang baik. Bagi seseorang yang tidak memiliki hati nurani, tentunya tidak akan timbul rasa penyesalan atas kesalahan yang diperbuatnya.

Sebagai contoh, hati nurani dalam diri seseorang memerintahkan “Hendaklah engkau berkata jujur”. Namun, dalam kenyataannya seseorang telah berbicara bohong kepada orang lain. Ketika melakukan itu, ia pasti akan merasa gelisah dan menyesal karena telah berbohong.

Norma kesusilaan bersumber dari hati nurani yang dapat menimbulkan rasa bersalah ketika melanggarnya. Foto: Pixabay

Mengutip dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII karya Sri Nurhayati, S.Pd dkk (2020: 45), norma kesusilaan bersifat umum, universal, dan dapat diterima oleh seluruh umat manusia.

Adapun contoh-contoh sikap yang mencerminkan patuh terhadap norma kesusilaan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut.

  1. Mengembalikan utang secara baik-baik.

  2. Menghargai orang lain, tanpa melihat kedudukan atau keturunannya.

  3. Berbuat baik kepada orang lain, tanpa memandang kedudukan atau jabatannya.

  4. Berlaku jujur, adil, dan benar dalam kehidupan bermasyarakat.

  5. Tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya.

  6. Tidak berlaku kasar dan dilarang membunuh terhadap sesama manusia.

  7. Membantu orang lain yang membutuhkan.

  8. Tidak mengganggu orang lain.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA