Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 139
• Meningkatnya angka pengangguran karena teknologi dapat menggantikan manusia dalam segala bidang.
Iptek diibaratkan seperti pisau, jika digunakan oleh chef pemasak profesional pisau itu akan sangat bermanfaat, tapi jika digunakan oleh pembunuh pisau itu
akan merugikan banyak orang. Artinya Iptek bisa membantu serta memudahkan kita dalam segala aktivitas, tapi juga bisa menjadi boomerang untuk kita jika kita
tidak mampu memilih mana yang harus diterima, mana yang harus ditolak, mana yang benar dan mana yang salah. Kita harus bisa menanggulangi dan mencegah
dampak negatif tersebut agar tidak terjadi.
Jika dikaitkan dengan hidup kekristenan, Iptek juga mempunyai dampak positif dan negatifnya. Misalnya:
1 Dampak Positif. • Jika kita ingin mengabarkan Injil semakin mudah berkat alat telekomunikasi
dan transportasi yang semakin canggih. • Jika kita ingin memperdalam iman kita semakin mudah dengan
perkembangan internet yang semakin luas. • Pembuatan peralatan yang berhubungan dengan kebaktian gereja semakin
mudah mendapatkan. • Pembuatan Alkitab semakin mudah.
• Kebaktian-kebaktian gereja semakin menyenangkan. 2 Dampak Negatif.
• Tuhan tidak lagi jadi prioritas utama. • Mengakibatkan timbulnya sikap tinggi hati .
• Mengakibatkan timbulnya kesenjangan sosial dalam beragama. • Dapat menimbulkan sikap egois.
• Menimbulkan godaan dunia semakin memikat hati manusia untuk
mendapatkanya.
4. Sikap dalam menghadapi perkembangan Iptek
Bagaimana seharusnya orang Kristen menyikapi perkembangan Iptek? Apakah kita harus menerima Iptek dengan tangan terbuka? Ataukah kita harus menolak
Iptek demi pemeliharaan iman kita akan Yesus Kristus? Menerima atau menolak. Amsal 1:5 menjelaskan: “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan
baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.”
Dari ayat di atas, jelas bahwa Tuhan memerintahkan kepada manusia untuk senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan terus
mencari suatu bahan pertimbangan, agar manusia menjadi bijak dan berpengertian. Ilmu dan pengertian yang kita dapat haruslah dimanfaatkan sebagai sarana bagi
kemuliaan nama Tuhan dan bagi kesejahteraan sesama umat manusia, sebagai
Diunduh dari
bse.kemdikbud.go.id
140 Buku Guru Kelas XI SMASMK
wujud ucap syukur atas karunia Tuhan berupa akal budi, kepandaian, kecerdasan dan talenta yang dianugerahkan-Nya bagi kita. Artinya, Allah tidak pernah
melarang penggunaan Iptek, dan menolak Iptek berarti melanggar irman Tuhan. Tetapi yang terpenting dalam hal ini ialah bagaimana kita memanfaatkan Iptek itu
dalam terang Firman Tuhan.
Dalam Kejadian 1:27-28, Allah memberikan manusia suatu amanat illahi Mandat Budaya yaitu untuk menaklukkan alam semesta. Untuk dapat
menaklukkan alam semesta, manusia membutuhkan pengetahuan. Manusia harus mampu untuk memeriksa alam serta mengambil suatu tindakan yang tepat
bagi kesejahteraan alam semesta. Untuk itu, manusia perlu ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan, bukanlah musuh bagi orang Kristen, melainkan sebagai
jalan untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada Tuhan, apabila manusia dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai saluran beribadah untuk memuji
dan memuliakan nama Tuhan.
C. Penjelasan Alkitab
Iptek dalam Alkitab
Iptek dan Alkitab tidaklah saling bertentangan, justru kehadiran kemajuan Iptek membantu orang percaya untuk lebih percaya pada kesaksian tertulis dalam
Alkitab yang terjadi di masa lalu. Penggunaan Iptek sudah ada sejak zaman dahulu, sejak manusia diciptakan
sudah ada Iptek. Ilmu pengetahuan berasal dari Tuhan yaitu Firman Allah dan teknologi juga berasal dari Tuhan yang dikembangkan oleh manusia. Dengan lain
kata, Iptek berasal dari Tuhan.
Kejadian 1:28
Pengaruh kekristenan yang mendorong lahirnya Iptek merupakan cermin sikap kristiani yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Allah
kepada manusia sebagaiamana tertulis dalam kitab Kejadian 1:28: “Allah memberkati mereka, lalu Allah berirman kepada mereka:
“Beranakcuculah dan bertambah banyak: penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi.”
Dari Kejadian 1:28 yang mendasari lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mandat Allah yang pertama kepada manusia untuk beranakcucu
dan bertambah banyak di bumi, dan berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung, dan segala binatang. Dari ayat tersebut yang melahirkan di pikiran manusia
bagaimana mereka dapat menguasai bumi sesuai dengan kehendak Allah.
Diunduh dari
bse.kemdikbud.go.id
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 141
Berikut ini perwujudan Iptek dalam sejarah manusia di Alkitab: a. Dalam sejarah air bah, Allah memerintahkan Nuh membuat kapal untuk
menyelamatkan ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah. Dimensi ruang, cara pembuatan, kapal atau pun bahan telah ditentukan oleh Allah
Kejadian 6:14-15. b. Ketika Musa diperintahkan untuk membuat Kemah Suci Keluaran 25:9,
Allah sendiri telah menjadi arsitek yang merencanakan ruang-ruang, dimensi dan bahan untuk kemah suci tersebut Keluaran 25:1-27:21.
Kemudian kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci tersebut Keluaran 40:35.
c. Tentang Bait Suci dan istana yang dibangun oleh Salomo 1 Raja-raja 7-8. Iptek bukanlah tujuan tetapi alat. Oleh karena itu, manusia tidaklah dikuasai
oleh Iptek, tetapi manusia harus menguasainya agar tujuan Iptek dapat tercapai sesuai yang dikehendaki Tuhan, yaitu sebagai pengabdi kepada Tuhan dan
sesama manusia 1 Korintus 6:12.
Amsal 1:7a
Ayat tersebut memberikan dasar bagi kita bagaimana harus bersikap terhadap perkembangan Iptek. Takut akan Tuhan merupakan dasar pengertian
yang benar tentang ilmu pengetahuan dan hikmat dari Tuhan merupakan pegangan supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan karena Iptek. Sering
kali Iblis memakai Iptek untuk memperdaya kita melalui tipu muslihatnya. Internet, ponsel, televisi, mobil, bahkan apapun bisa membuat kita jatuh dalam
pencobaan. Apapun bentuk pencobaannya, sadar atau tidak sadar Iptek sering kali membuat kita terlena. Efesus 6:10-17 membekali kita untuk berperang
melawan tipu muslihat iblis.
Perisai iman dan ketopong keselamatan. Dengan keyakinan iman bahwa
kita telah ditebus dari dosa dan diselamatkan maka kita telah menjadi milik Kristus seutuhnya. Iman kita menjadi perisai yang melindungi kita sehingga si
jahat tidak akan dapat mengambil kita dari pada-Nya. Ketika kita berada dalam posisi sulit dalam pencobaan, kita tahu dan yakin Tuhan akan menyelamatkan
kita karena kita adalah milik-Nya.
Pedang Roh Firman Allah. Firman Allah menjadi pelita saat berjalan
dalam dunia yang semakin gelap Mazmur 119:105. Membaca irman Tuhan setiap hari membuat kita semakin mengerti kehendak Tuhan. Firman Tuhan
yang tertanam dalam hati menjadi senjata bagi kita untuk melawan godaan- godaan dari si jahat. Bahkan orang yang merenungkan irman Tuhan siang
dan malam akan bertumbuh dan berbuah seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air Mazmur 1: 1-3. Orang yang sungguh-sungguh merenungkan dan
melakukan irman Tuhan bukan hanya menjaga dirinya dari dosa tapi juga menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Diunduh dari
bse.kemdikbud.go.id
142 Buku Guru Kelas XI SMASMK
Berdoa merupakan cara berkomunikasi secara pribadi dengan Tuhan.
Dengan berdoa kita mengundang campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita. Doa seperti peperangan roh, Roh Tuhan bekerja melawan si jahat,
sementara kita diberi kekuatan untuk tetap bertahan dalam pencobaan dengan tetap memiliki damai sejahtera dari Tuhan. Akhirnya “kenakanlah seluruh
perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis” Efesus 6:11.
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1: Curah Pendapat
Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, lalu masing-masing kelompok mendiskusikan pertanyaan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan 2: Evaluasi Diri
Guru memberi waktu kepada peserta didik untuk merenungkan tentang dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan Iptek bagi manusia pada umumnya,
dan bagi remaja Kristen khususnya. Serta bagaimana sikap mereka terhadap perkembangan Iptek. Hasil perenungan dan evaluasi dikumpulkan sebagai bahan
penilaian.
Kegiatan 3: Melakukan Wawancara
Peserta didik melakukan wawancara kepada orang Kristen mengenai bagaimana seharusnya orang Kristen menyikapi perkembangan Iptek. Hasil wawancara
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan 4: Penugasan
Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pandangan alkitab terhadap Iptek.
E. Penilaian
Penilaian terhadap peserta didik dilakukan selama proses belajar mengajar, serta melalui tercapainya seluruh indikator. Bentuk penilaian dapat berupa tes
lisan, penilaian diri, penugasan, dan penilaian produk.
Diunduh dari
bse.kemdikbud.go.id
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 143
F. Penutup
Bagian penutup ini berisikan: • Rangkuman
• Ayat mas peserta didik diminta melengkapi ayat Alkitab kemudian
menghafalkannya • Bernyanyi dan Berdoa
Kelas diakhiri dengan menyanyikan lagu dan doa bersama. Guru meminta salah satu untuk memimpin lagu dan membacakan doa yang terdapat dalam buku.
Peserta didik juga dapat memimpin doa dengan menggunakan kalimat sendiri.
Diunduh dari
bse.kemdikbud.go.id
144 Buku Guru Kelas XI SMASMK
Penjelasan Bab XIV
Berjalan Ke Masa Depan Bersama Tuhan
Bahan Alkitab:
Mazmur 1:1-3; Amsal 19:21; Yakobus 4:13-17
Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarga agar siap
menghadapi gaya hidup modern 2.2.
Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarga untuk menghadapi gaya hidup modern.
3.2. Menjelaskan pentingnya nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarga untuk
menghadapi gaya hidup modern. 4.2.
Berperan aktif mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarganya untuk menghadapi gaya hidup modern.
Indikator
• Memahami arti sebuah cita-cita dan harapan • Menjelaskan bahwa motivasi sebagai salah faktor penting dalam meraih masa
depan • Mendeskripsikan dasar cita-cita sebagai remaja Kristen
A. Pengantar
Setiap orang menginginkan masa depan yang lebih baik, kesuksesan dalam pekerjaan, mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi seringkali kita terbentur oleh
berbagai kendala. Kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri. Seperti halnya kita menginginkan sesuatu tanpa ada usaha mustahil untuk mendapatkannya, dan
kita mau berusaha tetapi tidak ada semangat dalam diri, hal ini pun sulit untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.
Diunduh dari
bse.kemdikbud.go.id
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 145
B. Uraian Materi
1. Arti sebuah cita-cita
Video yang berhubungan