Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para pengrajin batik

Lihat Foto

ferrytakesindonesia

Ilustrasi membatik

KOMPAS.com - Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilais eni tinggi dan menjadi bagian dari budaya Indoensia sejak lama.

Awalnya, tradisi membatik merupakan tradisi yang turun-temurun sehingga suatu motif dapat dikenali berasal dari mana.

Dalam buku Mengenal Aneka Batik (2012) karya Suerna Lestari, beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang, Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya digunakan oleh keluarga keraton.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu.

Baca juga: Tujuan Utama Kegiatan Pelatihan Pembatik dengan Pewarna Alami

Batik yang awalnya hanya digunakan dalam lingkungan kerajaan, dalam perkembangannya mulau meluas hingga menjadi pekerjaan kaum perempuan dalam rumah tangganya.

Selain itu juga berkembang menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik perempuan maupun laki-laki.

Bahan kain putih yang digunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna batik yang digunakan terdiri atas tumbuhan-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri.

Tumbuhan tersebut di antaranya pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dari tanah lumpur.

Pengaruh penggunaan pewarna alami

Penggunaan warna alami pada batik memberikan manfaat yang tinggi, seperti warna alami akan memunculkan warna lebih baik, tidak mudah luntur, tahan dengan sinar matahari, dan semakin lama warnanya akan semakin tua serta indah.

Baca juga: Merancang dan Membuat Pola Batik

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi bagi pengrajin batik adalah harga jual lebih tinggi.

Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik soal buku tematik kelas 5 SD tema 6. (Instagram)

Fotokita.net - Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik yang menjadi soal dalam buku tematik kelas 5 SD tema 6 halaman 160.

Perajin Batik Osing

Masyarakat Osing yang tinggal di daerah pesisir ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi, telah lama melakukan kegiatan membatik. Kegiatan ini, umumnya dilakukan dalam skala industri rumah tangga. Setiap kelompok pembatik, bisa memiliki motif sendiri yang menjadi keunikan dari kelompok tersebut.

Dengan semakin tingginya minat masyarakat umum terhadap batik, para pelaku industri batik di Banyuwangi pun melakukan banyak terobosan. Salah satunya adalah mengembalikan pemakaian bahan pewarna alami untuk batik mereka.

Bahan-bahan yang digunakan adalah berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar rumah perajin, seperti daun krangkong (sejenis kangkung), daun lamtoro, daun mangga, jati, jengkol, kulit kopi, daun ketepeng, putri malu, dan kumis kucing.

Untuk semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi motif, desainer nasional Merdi Sihombing dilibatkan. Ia diminta oleh pemerintah daerah setempat untuk melatih para perajin batik di Banyuwangi yang mayoritas adalah usaha sangat kecil, usaha kecil, dan menengah (UMKM).

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pelatihan yang memadukan antara desainer nasional dan para perajin lokal dilakukan secara berkala dalam rangkaian menuju Banyuwangi Batik Festival (BBF) dan Swarna Fest yang digelar pada 9 Oktober 2016 lalu. BBF adalah agenda tahunan Banyuwangi untuk mendorong geliat industri batik. Adapun Swarna Fest adalah ajang unjuk kreasi industri tekstil berpewarna alam yang digagas oleh Kementerian Perindustrian.

Baca Juga: Jawaban Apa Perbedaan Utama Perpindahan Panas Secara Radiasi dengan Perpindahan Panas Secara Konduksi

”Kami terus mendukung usaha para pembatik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas batiknya. Hal ini, akan memberikan pengaruh meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan pada pembangunan sosial budaya masyarakat setempat.

Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi. Apalagi bahan pewarnanya mudah sekali didapatkan di sekitar kediaman para pembatik,” jelas Pak Bupati.

Page 2

Bayu Dwi Mardana Kusuma Kamis, 17 Maret 2022 | 23:26 WIB

Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik soal buku tematik kelas 5 SD tema 6. (Instagram)

Salah satu perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung, sangat antusias dengan pemakaian pewarna alam ini. Ia dan rekan-rekannya mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini. Salah satunya adalah ia dapat memanfaatkan bahan alami di sekitarnya untuk dijadikan bahan pewarna alami batiknya.

Dengan demikian ia tetap dapat memelihara lingkungannya karena pewarna yang ia gunakan sangat ramah lingkungan. Tidak seperti pewarna kimia yang limbahnya dapat merusak lingkungan sekitar.

Berdasarkan bacaan di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini.

1. Apa tujuan utama diadakannya kegiatan pelatihan pembatikan dengan menggunakan pewarna alami?

Jawaban: Tujuan diadakannya kegiatan pelatihan adalah semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi motif.

Baca Juga: Jawaban Isi Cerita Bacaan Putri Alor Kelas 5 SD Tema 6 Halaman 200

Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik soal buku tematik kelas 5 SD tema 6.

 

2. Apa manfaat dari kegiatan tersebut bagi para pembatik dan masyarakat Banyuwangi?

Jawaban: Meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan berdampak pada pembangunan sosial budaya masyarakat setempat.

3. Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik?

Jawaban: Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi.

4. Bagaimana pengaruh kegiatan tersebut pada pembangunan sosial budaya masyarakatnya?

Jawaban: Dengan menggunakan pewarna alami, masyarakat turut serta dalam menjaga lingkungan sekitar.

5. Adakah kegiatan serupa di daerahmu? Apakah tujuannya?

Baca Juga: Jawaban Unsur Pembeda Suku Bangsa Kelas 5 SD Tema 7 Halaman 55

Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik soal buku tematik kelas 5 SD tema 6.

 

(*)

Bagaimana Pengaruh Penggunaan Pewarna Alami pada Pembangunan Ekonomi Para Perajin Batik?

TRIBUNPADANG.COM -Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik?

Pernyataan tersebut merupakan soal halaman 161 - 162 Tema 6 Kelas 5 SD/MI, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi terbaru revisi 2018.

Soal tersebut terdapat pada Subtema 3 Pengaruh Kalor Terhadap Kehidupan tepatnya pada materi pembelajaran 3

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 161 - 162

Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik?

Jawaban: Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi.

Klik link di bawah untuk kunci jawaban lengkap Tema 6 Kelas 5 Subtema 3 Pembelajaran 3

Baca juga:

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 155 157 158 161 162 163 164 165, Subtema 3 Pembelajaran 3

Perajin Batik Osing

Masyarakat Osing yang tinggal di daerah pesisir ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi, telah lama melakukan kegiatan membatik. Kegiatan ini, umumnya dilakukan dalam skala industri rumah tangga. Setiap kelompok pembatik, bisa memiliki motif sendiri yang
menjadi keunikan dari kelompok tersebut.

Dengan semakin tingginya minat masyarakat umum terhadap batik, para pelaku industri batik di Banyuwangi pun melakukan banyak terobosan. Salah satunya adalah mengembalikan pemakaian bahan pewarna alami untuk batik mereka. Bahan-bahan yang digunakan adalah berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar rumah perajin, seperti daun krangkong (sejenis kangkung), daun lamtoro, daun mangga, jati, jengkol, kulit kopi, daun ketepeng, putri malu, dan kumis kucing.

Untuk semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi motif, desainer nasional Merdi Sihombing dilibatkan. Ia diminta oleh pemerintah daerah setempat untuk melatih
para perajin batik di Banyuwangi yang mayoritas adalah usaha sangat kecil, usaha kecil, dan menengah (UMKM). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pelatihan yang memadukan antara desainer nasional dan para perajin lokal dilakukan secara berkala dalam rangkaian menuju Banyuwangi Batik Festival (BBF) dan Swarna Fest yang digelar pada 9 Oktober 2016 lalu. BBF adalah agenda tahunan Banyuwangi untuk mendorong geliat industri batik. Adapun Swarna Fest adalah ajang unjuk kreasi industri tekstil berpewarna alam yang digagas oleh Kementerian Perindustrian.

”Kami terus mendukung usaha para pembatik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas batiknya. Hal ini, akan memberikan pengaruh meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan pada pembangunan sosial budaya masyarakat setempat. Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi. Apalagi bahan pewarnanya mudah sekali didapatkan di sekitar kediaman para pembatik,” jelas Pak Bupati.

Salah satu perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung, sangat antusias dengan pemakaian pewarna alam ini. Ia dan rekan-rekannya mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini. Salah satunya adalah ia dapat memanfaatkan bahan alami di sekitarnya untuk dijadikan bahan pewarna alami batiknya. Dengan demikian ia tetap dapat memelihara lingkungannya karena pewarna yang ia gunakan sangat ramah lingkungan. Tidak seperti pewarna kimia yang limbahnya dapat merusak lingkungan sekitar.

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA