Bagaimana jika dalam sebuah negosiasi tidak tercapai kesepakatan?

 “Dalam bisnis sebagaimana dalam kehidupan, Anda tidak memperoleh apa yang anda inginkan/harapkan, Anda memperoleh apa yang anda negosiasikan” – Chester L. Karras

    Ah, untuk apa saya belajar tentang negosiasi? Pekerjaan saya kan tidak memerlukan banyak negosiasi. Eits, jangan salah! Ternyata negosiasi itu tidak hanya menyangkut pekerjaan saja tetapi dalam komunikasi keseharian kita dengan teman, keluarga, maupun pasangan juga pasti ada negosiasi. Seperti pertanyaan “Nanti siang mau makan apa?” itupun sudah memicu terjadinya negosiasi untuk menyepakati menu makan siang bersama atau ketika kita berdebat dengan anak, agar berakhir dengan baik tentunya kita akan bernegosiasi dengan anak kita. Tidak perlu memandang apa pekerjaan kita, mempelajari teknik bernegosiasi tentunya juga akan menguntungkan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari.

    Menurut Dawson, negosiasi adalah proses pembicaraan terhadap suatu masalah yang hasil akhirnya Anda/pihak Anda merasa menang dan orang/pihak lain juga merasa menang. Adanya dua atau lebih pihak yang masing-masing memiliki kepentingan dan berusaha saling mempengaruhi demi kepentingan pribadi hingga timbul kesepakatan merupakan karakteristik dari negosiasi. Terdapat beberapa prinsip dasar negosiasi yaitu, yang pertama kumpulkan informasi. Sebelum melakukan negosiasi kita harus mengumpulkan informasi terkait permasalahan yang akan dibicarakan, dengan siapa kita bernegosiasi, hingga apa yang hendak dicapai sehingga kita dapat merencanakan jalannya negosiasi. Yang kedua membangun hubungan, seperti kita harus memperhatikan kesan pertama kita saat bertemu dengan mitra negosiasi. Tentunya kita harus terlihat sopan secara penampilan, ucapan, maupun perilaku dan tidak menunjukkan agresivitas atau kepercayaan diri berlebih agar mitra dapat nyaman bernegosiasi dengan kita sehingga akan timbul rasa percaya kepada kita. Kita juga harus menerapkan pola pikir bahwa kita tidak melulu ingin mengambil (take) tetapi juga memberi (give). Yang ketiga sebisa mungkin kita memahami keinginan atau harapan dari mitra negosiasi, dari sini kita dapat mengetahui batas-batas yang dapat kita terima dan berikan. Yang keempat, perhatikan sasaran atau target kita. Dalam bernegosiasi kita pasti memiliki target utama yang ingin kita capai tetapi kita juga harus memperhitungkan target-target alternatif apabila target utama kita tidak dapat disepakati dengan mitra.

    Dalam bernegosiasi kita perlu menentukan strategi agar hasil negosiasi dapat kita raih semaksimal mungkin. Sebelum menentukan strategi kita perlu mempertimbangkan apakah sifat negosiasi yang dilakukan berupa transaksi atau perselisihan? Apakah masalahnya tunggal atau kompleks? Apakah negosiasinya untuk jangka panjang atau pendek? Lalu kita juga perlu mengingat prinsip pertama yaitu kumpulkan informasi, kita sebaiknya mengetahui latarbelakang mitra negosiasi agar kita dapat mengetahui sasaran dari mitra. Selain itu kita juga harus menentukan sasaran kita dengan detail. Kemudian kita telisik sasaran kita dengan mitra apakah sejalan, terdapat sedikit perbedaan, atau bahkan malah sangat bertolak belakang. Dari sini kita bisa menyesuaikan sasaran alternatif dan strategi yang akan kita gunakan.

    Dengan berfokus pada dua dimensi, yaitu kerjasama dan penting atau tidaknya hasil negosiasi ada lima strategi yang dapat dipilih. Strategi pertama adalah menghindar, ini dapat diterapkan apabila salah satu pihak sudah bisa memenuhi sasaran tanpa harus bernegosiasi karena permasalahan yang terjadi sudah pernah dialami sebelumnya dan strategi ini tidak melibatkan kerjasama. Yang kedua ada strategi kompetisi yang hasil negosiasinya penting tetapi mengesampingkan kerjasama. Strategi ini cenderung merugikan salah satu pihak sehingga kurang cocok diterapkan untuk bernegosiasi dengan mitra jangka panjang. Yang ketiga ada strategi kolaborasi yang hasil negosiasinya penting dan melibatkan kerjasama. Nah, strategi ini akan menguntungkan kedua pihak dan sangat cocok untuk membangun hubungan jangka panjang dengan mitra tanpa mengesampingkan hasil yang dicapai. Strategi keempat adalah akomodasi, dapat disebut juga sebagai strategi mengalah yang cocok digunakan ketika permasalahan yang dihadapi atau hasil negosiasi dapat dikesampingkan dan lebih mementingkan kerjasama. Dengan kata lain strategi akomodasi ini dapat digunakan pada saat sasaran negosiasi kita adalah untuk membangun atau memperkuat hubungan jangka panjang dengan mitra. Strategi terakhir adalah kompromi yang letaknya berada di tengah. Strategi ini melibatkan kerjasama dan hasil negosiasinya cukup penting tetapi keputusan yang diambil tidak sepenuhnya memuaskan bagi kedua pihak. Jadi dengan strategi ini tidak ada pihak yang merasa dirugikan maupun diuntungkan.


    Nah, ternyata negosiasi itu ada seninya, tidak asal berbicara jika ingin tujuan kita tercapai karena dengan ilmu yang sudah kita miliki pun terkadang tujuan utama kita belum tercapai. Seperti quotes oleh Chester L. Karras pada awal artikel ini, “Anda tidak memperoleh apa yang Anda inginkan, Anda memperoleh apa yang Anda negosiasikan” jadi diharapkan dengan memiliki ilmu tentang negosiasi ini kita dapat memaksimalkan hasil kita dalam bernegosiasi dan dapat lebih bijak dalam menyikapi suatu permasalahan. Satu lagi yang perlu diingat bahwa negosiasi merupakan soft skill yang seiring berjalannya waktu dan semakin sering kita praktekkan akan semakin terasah juga kemampuan kita dalam bernegosiasi. So, know it, learn it, do it.

Penulis: Azka Annafiah (Pelaksana pada KPKNL Samarinda)

Pencapaian kesepakatan dalam negosiasi, Negosiasi (Negotiation) ini merupakan suatu kegiatan yang akan terus di temui dan banyak dijalankan dalam suatu bisnis. Untuk mendapatkan kesepakatan bersama dan terbaik antara pengusaha dan supplier, pengusaha dengan pelanggan atau pengusaha dengan investor. Suatu negosiasi biasanya yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kurang puas atau kurang sesuai dengan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama. Sehingga perlu dibuat kesepakatan ulang dengan menggunakan metode negosiasi.

Kemampuan negosiasi ini dapat digunakan untuk mendapatkan kesepakatan bersama dengan menguntungkan semua pihak. Selain untuk mendapatkan kesepakatan bersama negosiasi juga dapat digunakan sebagai aternatif penyelesaian sengketa yang pernah dialami dan untuk menyelesaikan sengketa yang belum terselesaikan yaitu dengan negosiasi. Sehingga pentingnya negosiasi dengan mengedepankan tujuan bersama yang ingin dicapai kedua belah pihak supaya dapat terakomodir dengan mendapatkan manfaat bersama (win-win solution).

Berikut cara yang dapat digunakan dalam mencapai kesepakatan terbaik dalam Negosiasi, yang meliputi:

1. Melakukan Riset Terkait Pihak Lain

Dalam melakukan negosiasi pasti akan menemukan beberapa hambatan, untuk menghindari dan memperkecil risiko terjadinya hambatan maka langkah yang sebaiknya diambil yaitu dengan melakukan riset terlebih dahulu mengenai beberapa hal misalnya seperti bagaimana budaya kerja, topik apa yang sebaiknya dihindari dan lain-lainnya. Sehingga hal tersebut dapat mempermudah dalam mencapai tujuan negosiasi antar pihak.

2. Menyampaikan Informasi yang Relevan

Penyampaian informasi yang relevan dan tidak ada hal yang ditutup-tutupi dapat mempermudah dalam proses pencapaian tujuan bersama atau win-win solution. Dengan memberikan informasi yang relevan akan menjadi salah satu cara untuk membuat orang lain percaya kepada pihak kita. Dengan memberikan informasi yang termasuk ke dalam informasi yang bersifat strategis maupun informasi rahasia, cukup berikan informasi yang sesuai dengan tujuan negosiasi tersebut.

3. Menentukan Batas Waktu Negosiasi

Negosiasi yang berlarut-larut tentunya akan menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Tidak hanya itu proses negosiasi yang berlarut-larut juga dapat menyita biaya seperti biaya transportasi dan lain-lainnya. Untuk menghindari proses negosiasi yang macet, sebaiknya tim harus menyampaikan batas waktu negosiasi yang realistis sejak awal.

4. Bersikap Profesional

Bersikap profesional dan fokus dengan tujuan bersama yang ingin dicapai dalam negosiasi. Hindari untuk memaksakan kehendak dan usahakan untuk tidak menanggapinya dengan emosional. Teruslah untuk mencari solusi kreatif yang menguntungkan kedua belah pihak.

5. Membuat Kontrak Perjanjian

Membuat kontrak perjanjian secara tertulis merupakan hal yang penting dalam mencapai kesepakatan dalam proses negosiasi yang panjang. Hal yang biasa dilakukan sebelum menandatangani perjanjian pokok maka kedua belah pihak akan menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) terlebih dahulu sebagai suatu kesepakatan awal. Tanpa adanya perjanjian tertulis ketika hasil negosiasi tidak menghasilkan apa apa (sia-sia) dan mungkin dapat merugikan salah satu pihak, maka pihak lain dapat mengugat apabila pihak lain tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan awal.

teka teki MOS/MPLS-rindu berat-roda berkarat-minuman banddijawab semua kalau tidak saya report​

helep harus dikumpul besok​

buatlah rangkuman dari bacaan tersebut (untuk presentasi)​

apa kalian lakukan jika menjadi murid​

Teka teki mos buah kadal?

teka teki mpls "Snack 3d, Snack bantal, Snack petualang, Snack tongkat Pramuka" jawabannya apa ya, bantu jawab dong​

1. Lihatlah berita di televisi Sumber : a. Peristiwa apa ? b. Siapa yg mengalami cerita itu ? c. Dimana peristiwa itu ? d. Kapan peristiwa itu terjadi … ? e. Mengapa peristiwa itu terjadi ? f. Bagaimana Peristiwa itu terjadi ? 2. Carilah 1 buah cerita di koran/surat kabar (media cetak)Tolong di jawabBesok di kumpulkan​

soal mos- minuman daerah- buah imlek​

harapan di sekolah apa aja​

Dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah, diksi yang digunakan harus bersifat ….​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA