Berapa lama penyakit campak akan hilang

PERHATIKAN  yang biasanya menyerang pada anak. Campak adalah penyakit yang biasa terjadi pada anak-anak.

Saat terkena penyakit ini, timbul ruam di beberapa bagian atau seluruh tubuh, bahkan ada yang sampai mengalami pembengkakan. Campak disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh dan menunjukkan reaksi 1-2 minggu kemudian.

BACA JUGA:Ingat! Campak hingga Tetanus Tak Hilang Selama Covid-19   

Gejala yang ditimbulkan saat terkena campak pada umumnya mata merah dan menjadi sensitif terhadap cahaya, demam, timbul bercak putih pada lidah, dan gejala sepetti mau flu.

Campak merupakan penyakit yang bisa menular. Saat terkena campak, badan akan terasa lebih lemas.

Tetesan menular juga dapat mendarat di permukaan, di mana mereka dapat hidup dan menyebar selama beberapa jam. Anda bisa mendapatkan virus campak dengan meletakkan jari-jari Anda di mulut atau hidung atau menggosok mata Anda setelah menyentuh permukaan yang terinfeksi.

Campak sangat menular dari sekitar empat hari sebelum sampai empat hari setelah ruam muncul. Maka dari itu, saat terkena campak, penderita disarankan untuk banyak minum air putih agar tidak terkena dehidrasi.

Berikut tanda-tanda penyakit campak akan sembuh yang dirangkum Okezone dari berbagai sumber:

1. Penurunan demam pada tubuh

2. Ruam semakin berkurang

3. Rasa gatal dan peradangan sedikit berkurang dan menghilang.

4. Jumlah bercak yang tadinya muncul juga akan mulai berkurang.

5. Tubuh akan meningkatkan nafsu makan yang sebelumnya menurun.

6. Tubuh juga akan tidur lebih nyenyak

7. Tenggorokan yang tadinya sakit, lambat laut akan menghilang.

8.Tubuh yang tadinya mengalami gejala pegal-pegal akan segera menghilang.

9.Perasaan mual dan muntah juga akan menghilang dengan sendirinya.

10. Mata kembali cerah seperti sebelumnya.

11. Hidung yang sebelumnya pilek akan terasa lebih lega saat bernafas.

12. Stamina tubuh akan kembali membaik dan tidak terasa lelah ataupun lemas.

13. Diare akan sembuh. Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang dengan gejala campak yang berat.

14. Batuk-batuk sembuh.

15. Penglihatan akan kembali membaik.

16. Bersin-bersin akan mulai berkurang.

17. Hilangnya pembengkakakn pada beberapa area tubuh, seperti kelopak mata.

Demikian informasi tanda-tanda penyakit campak akan sembuh yang bisa membantu Anda. (RIN)

  • #gejala campak
  • #tanda tanda campak
  • #tips kesehatan
  • ##kulit
  • #penyakit campak

Campak Jerman, atau dikenal pula dengan nama rubella, merupakan penyakit akibat infeksi virus rubella. Penyakit ini ditandai dengan demam ringan dan ruam kemerahan di kulit.

Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak. Anak yang terinfeksi campak Jerman umumnya hanya menunjukkan gejala ringan saja. Namun penyakit ini berbahaya jika menyerang ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan pada janin yang dikandung. Bahkan bisa menyebabkan keguguran.

Anak-anak yang menderita campak Jerman umumnya menunjukkan gejala yang lebih ringan dibandingkan penderita dewasa. Meski demikian, bukan berarti penyakit ini boleh dianggap remeh karena meski ringan tetap dapat menyebar 

Campak Jerman disebabkan oleh infeksi virus rubella. Virus ini ditularkan melalui percikan air liur atau cairan dari hidung penderitanya. Seseorang dapat menderita penyakit ini bila melakukan kontak dengan penderita campak Jerman yang bersin atau batuk.

Seseorang dapat menularkan virus rubella pada orang lain seminggu sebelum ruam yang merupakan tanda campak Jerman muncul, hingga 1 minggu setelah ruam sembuh. Sedangkan pada wanita hamil, penularan virus ke janin dalam kandungan terjadi lewat aliran darah.

Menentukan diagnosis campak Jerman tidaklah sulit. Dengan mengetahui keluhan yang dialami penderita, melihat ruam kulit yang dialami, dan meraba adanya pembesaran kelenjar getah bening di belakang telinga atau di belakang kepala, umumnya dokter dapat menentukan adanya campak jerman.

Untuk memastikannya, dapat dilakukan pemeriksaan antibodi terhadap virus penyebab campak jerman (IgM antirubella) melalui pemeriksaan darah.

Gejala awal campak Jerman berupa demam ringan (suhu tubuh berkisar antara 37–37,8oC) selama 1–2 hari. Kondisi ini disertai pembesaran kelenjar getah bening di bagian belakang kepala (oksipital) atau di belakang telinga.

Setelah itu, muncul ruam kemerahan di kulit yang dimulai dari daerah wajah, lalu perlahan menyebar ke dada, punggung, hingga ke tangan dan kaki. Ruam tersebut umumnya akan menghilang dalam tiga hari. Keluhan lain yang dapat muncul adalah sakit kepala, nyeri-nyeri sendi, batuk, pilek, atau tidak nafsu makan.

Namun demikian, bila penderita campak Jerman memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia tidak mengalami gejala apapun. Sekalipun tak menunjukkan gejala, penyakit ini tetap bisa menular kepada orang lain yang belum memiliki daya tahan tubuh terhadap infeksi campak jerman.

Bila campak Jerman menyerang ibu hamil, janin yang dikandung dapat menunjukkan adanya sindroma rubella kongenital (congenital rubella syndrome) saat lahir. Sindroma tersebut dapat berupa penyakit jantung bawaan, tuli, katarak, retardasi mental, gangguan penglihatan, gangguan hati, atau gangguan darah.

Campak jerman akan sembuh dengan sendirinya dalam 3–5 hari. Untuk mempercepat penyembuhan, penderita campak Jerman dianjurkan untuk banyak istirahat. Untuk mengurangi ketidaknyaman yang timbul akibat demam atau nyeri-nyeri sendi, obat parasetamol atau ibuprofen dapat dikonsumsi.

Agar penyakit campak Jerman tak menular kepada orang lain, terutama pada ibu hamil, penderita campak Jerman dianjurkan untuk tak keluar rumah dahulu hingga benar-benar sembuh.

Cara paling efektif untuk mencegah campak Jerman adalah dengan imunisasi rubella. Imunisasi ini diberikan setidaknya sebanyak dua kali, yaitu saat anak berusia 15 bulan dan 5 tahun.

Di Indonesia, imunisasi ini diberikan dalam bentuk imunisasi MMR (mumps, measles, rubella) atau imunisasi MR (measles, rubella). Imunisasi ini akan memberikan kekebalan terhadap infeksi campak jerman.

Imunisasi MR atau MMR juga dapat diberikan pada orang dewasa yang belum memiliki kekebalan tubuh terhadap infeksi campak Jerman, asalkan ia tidak sedang mengandung. Kekebalan tubuh terhadap campak Jerman sangat penting, terutama bagi wanita usia subur, untuk melindunginya terkena penyakit ini saat hamil. Bila seorang wanita belum memiliki daya tahan tubuh terhadap campak Jerman, sebaiknya ia melakukan imunisasi paling lambat 1 bulan sebelum merencanakan kehamilan.

Klikdokter

Saat muncul bintik-bintik, ruam, atau gabagen pada anak serta bayi apa yang pertama kali Anda lakukan sebagai orangtua? Walaupun terlihat sepele, tidak menutup kemungkinan gejala ini mengarah pada masalah kesehatan yang cukup serius seperti campak. Simak penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri atau gejala campak yang perlu Anda ketahui di bawah ini!

Mengutip dari Mayo Clinic, campak atau rubeola adalah masalah kesehatan yang terjadi karena infeksi dari paramyxovirus.

Tidak hanya itu saja, campak pada bayi juga merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang tergolong sangat menular.

Campak atau tampek menginfeksi saluran pernapasan lalu menyebar ke seluruh tubuh.

Biasanya, campak yang bisa serius hingga fatal ini ditularkan lewat kontak langsung dan melalui udara.

Kondisi ini juga menyebabkan timbulnya ruam pada kulit atau gabagen di seluruh tubuh pada bayi maupun anak-anak.

Penyakit ini juga tidak bisa disepelekan karena campak bisa membunuh 100 ribu orang per tahun, sebagian besar anak dan bayi di bawah usia 5 tahun.

Namun, vaksin campak atau vaksin MMR bisa menurunkan kematian bayi maupun anak sekitar 73 persen atau sekitar 23,3 juta jiwa, antara tahun 2000 sampai 2018.

Apa saja gejala dan ciri-ciri campak?

Setelah anak atau bayi terpapar virus campak, diperlukan waktu 7 hingga 14 hari hingga akhirnya gejala campak mulai terlihat.

Saat sudah terinfeksi, gejala pertama yang muncul biasanya adalah batuk demam tinggi, serta mata terlihat merah.

Lalu, ada kemungkinan juga mengalami bintik Koplik (bintik merah kecil bercampur biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam atau gabagen muncul pada anak atau bayi.

Berikut beberapa gejala atau ciri-ciri campak pada anak maupun bayi yang perlu diperhatikan orangtua:

  • Demam pada anak
  • Batuk
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Mata berair dan kemerahan

Setelah dua hingga tiga hari, gejala atau ciri-ciri campak yang juga muncul, di antaranya adalah:

  • Diare
  • Bintik Koplik
  • Ruam atau gabagen yang menyebar pada seluruh tubuh bayi maupun anak

Perlu pula diketahui orangtua bahwa gejala serta infeksi campak terjadi secara berurutan dalam jangka waktu dua hingga tiga minggu, seperti:

1. Masa infeksi dan inkubasi

Seperti yang udah dijelaskan sebelumnya, virus campak mempunyai masa inkubasi di dalam tubuh yaotu sekitar 7 hingga 14 hari.

Pada masa ini, tidak akan terlihat gejala apapun pada tubuh anak maupun bayi termasuk ruam atau gabagen.

2. Gejala dan ciri-ciri campak nonspesifik

Gejala campak pada anak maupun bayi biasanya dimuali dengan demam ringan hingga sedang.

Lalu, seringkali disertai pula dengan batuk terus menerus, pilek, hingga sakit tenggorokan. Kondisi ini tergolong ringan dan berlangsung selama dua hingga tiga hari.

3. Kondisi akut dan munculnya ruam

Setelah itu, muncul gejala campak lainnya seperti ruam atau gabagen pada anak maupun bayi. Ruam terdiri dari bintik-bintik merah kecil dan ada beberapa di antaranya sedikit menonjol.

Bercak, bintik merah, yang tergolong rapat bisa membuat tampilan kulit di selurut tubuh terlihat kemerahan. Bagian tubuh yang pertama kali muncul bintik atau gabagen pada bayi adalah wajah.

Beberapa hari kemudian, ruam mulai menyebar ke bagian lengan, perut, paha, hingga kaki. Pada saat yang sama, demam pada anak mulai mengalami peningkatan hingga 40°C.

Akan tetapi, tidak perlu khawatir karena gejala campak ini akan berangsur-angsur mereda dan menghilang.

Ruam biasanya terjadi 14 hari setelah terpapar virus, dengan kisaran 7-18 hari.

Lalu, ruam, bintik-bintik atau gabagen pada bayi maupun anak ini berlangsung selama 5-6 hari hingga akhirnya memudar.

4. Periode gejala yang menular

Saat gejala campak sudah muncul, ada kemungkinan anak dapat menyebarkan virus ke orang lain selama delapan hari.

Penularan ini dimulai ketika gejala seperti ruam atau gabagen pada bayi maupun anak muncul selama empat hari.

Kapan harus ke dokter setelah gejala campak muncul?

Campak merupakan salah satu penyakit yang cukup serius dan sangat menular.

Maka dari itu, ketika Anda sudah melihat ciri-ciri campak pada bayi maupun anak, tidak ada salahnya untuk langsung bertemu dokter.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran serta anak bisa mendapatkan penanganan secara langsung.

Ada beberapa kondisi dari gejala serta ciri-ciri campak yang membuat Anda harus membawa anak ke dokter, yaitu:

  • Sulit dibangunkan
  • Linglung atau terus menerus mengigau
  • Kesulitan bernapas dan tidak membaik setelah Anda membersihkan hidungnya
  • Mengeluhkan sakit kepala parah
  • Terlihat sangat pucat, lemah, dan lunglai
  • Mengeluhkan sakit telinga
  • Mengeluarkan cairan kuning dari mata
  • Masih demam setelah hari keempat ruam timbul
  • Demam semakin parah

Dokter biasanya bisa mendiagnosis campak dengan melihat tanda dan gejala. Selain itu, akan dilakukan tes darah untuk memastikan apakah ada virus rubella atau tidak.

Tidak hanya itu saja, apabila anak mempunyai sistem imun yang rendah, maka ia diharuskan untuk beristirahat total.

Ini dilakukan sampai semua gejala campak pada anak maupun bayi termasuk gabagen benar-benar hilang.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA