Gambar 10. Pemasangan thermostat
4. Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pendingin
Pemeriksaan dan pengujian dalam sistem pendingin adalah pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin. Untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin diperlukan alat yang
disebut “Radiator Cap Tester“. Alat tersebut disamping dipakai untuk memeriksa kebocoran pada sistem pendingin juga dapat digunakan untuk menentukan kondisi tutup
radiator.
Pemeriksaan tutup radiator dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1 Melepas tutup radiator, kemudian pasang tutup radiator pada radiator cap tester alat
uji tutup radiator. Untuk mencegah terjadinya bahaya panas, tidak diperkenankan membuka tutup radiator dalam keadaan mesin masih panas, karena cairan dan uap
bertekanan akan menyembur keluar. 2 Memeriksa tutup radiator dengan alat uji tutup radiator. Lakukan pemompaan dan
ukurlah tekanan pembukaan katup vakum.
Gambar 11 . Pemeriksaan tutup radiator
Tekanan pembukaan standar : 0,75 – 1,05 kgcm2 10,7 – 14,9 psi Tekanan pembukaan
minimum : 0,6 kgcm2 8,5 psi Untuk pemeriksaan tutup raditor sebaiknya menggunakan pembacaan maksimum sebagai tekanan pembukaan. Apabila tekanan pembukaan kurang dari
minimum, maka tutup radiator perlu diganti.
Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1 Isilah radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang pengisian media pendingin pada radiator.
Gambar 12. Pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin
2 Pompalah radiator cap tester sampai tekanan 1,2 kgcm2 17,1 psi, dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun berarti ada kebocoran pada
sistem pendingin atau pada komponen sistem pendingin. Oleh karena itu perlu diperiksa kebocoran pada saluran pendingin, radiator, dan pompa air. Apabila tidak
ditemukan kebocoran pada komponen tersebut, maka perlu diperiksa blok dan kepala.
Rangkuman
1. Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin Pemeriksaan media pendingin dalam hal ini adalah air pendingin mutlak diperlukan, karena apabila kapasitas dan kualitas air
pendingin tidak pernah diperhatikan akan mengganggu proses pendinginan. Kekurangan media pendingin akan menyebabkan mesin overheating, yaitu temperatur mesin berlebihan
sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin. Hal tersebut dapat terjadi karena sistem pelumasan akan terganggu akibat kenaikan suhu yang berlebihan. Demikian
juga kualitas pendingin sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem pendingin. Air pendingin yang tidak pernah diganti akan menimbulkan kerak-kerak pada komponen yang
dilalui media pendingin sehingga proses pendinginan tidak optimal. 2. Pemeriksaan komponen pompa air meliputi pemeriksaan bearing pompa, seal pompa, dan
rotor pompa. Bearing pompa yang sudah bersuara berisik mengindikasikan bahwa komponen telah rusak dan perlu segera diganti. Apabila kerusakan bearing tidak segera
diperbaiki, dikhawatirkan pompa akan macet tidak dapat berputar sehingga proses pendinginan akan terhenti. Akibatnya mesin menjadi overheating yang pada gilirannya
komponen mesin menjadi rusak. Dalam melakukan pelepasan dan perakitan pompa air, harus memperhatikan prosedur atau langkah-langkah yang benar, karena kesalahan
pemasangan akan mengakibatkan gangguan proses kerja pompa air. Setelah komponen pompa dilepas ada beberapa komponen yang tidak boleh dipasang lagi, artinya komponen
tersebut harus diganti dengan yang baru. Komponen tersebut antara lain : bearing, rotor, satuan seal, dan gasket.
3. Pemeriksaan thermostat diperlukan manakala air pendingin tidak dapat bersirkulasi. Namun demikian penyebab air tidak dapat bersirkulasi bukan semata-mata disebabkan
kerusakan thermostat. Penyebab lain dari gejala tersebut adalah kerusakan pada pompa air,
dimana rotor pompa aus atau keropos sehingga pompa air tidak dapat menekan media pendingin tersebut. Prosedur pemeriksaan thermostat harus dilakukan dengan cermat
mengingat cara kerjanya didasarkan atas perubahan suhu. Dengan demikian pada waktu melakukan pengamatan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu saat membukanya katup
dan pada suhu berapa thermostat tersebut membuka. 4. Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin diperlukan alat
khusus yang disebut “Radiator cap tester“ alat uji raditor yaitu suatu alat yang dapat memberikan tekanan pada sistem
pendingin. Alat tersebut diperlukan karena kadang-kadang pada saat mesin berhenti atau dalam keadaan dingin tidak nampak adanya kebocoran, tetapi pada saat mesin hidup
sampai pada temperatur tertentu, baru Nampak adanya kebocoran. Hal tersebut dapat terjadi karena pada temperatur tinggi tekanan media pendingin naik sehingga mampu
menembus bagian tertentu dari sistem pendingin selang air, radiator, pompa, dsb yang sudah lama umur pemakaiannya. Dengan demikian pada saat mesin dingin tidak terjadi
kebocoran, tetapi setelah mesin panas kebocoran baru nampak. Untuk itu diperlukan alat uji kebocoran dengan jalan memberi tekanan pada sistem pendingin.
Tugas
1. Terjadinya overheating dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain karena gangguan pada sistem pendingin. Buatlah ringkasan beberapa penyebab mesin overheating dengan
observasi di bengkel umum terhadap kasus-kasus mesin overheating yang masuk ke bengkel tersebut. Jelaskan juga bagaimana cara mengatasi problem tersebut sehingga
mesin dapat kembali normal. 2. Seorang pemilik mobil mengeluh bahwa mobilnya cepat panas, padahal media pendingin
dalam keadaan penuh. Bagaimana cara anda menentukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin mobil tersebut ? Langkah-langkah apa yang harus anda lakukan mulai
dari yang paling sederhana sampai pada kasus yang agak kompleks. Nama
:……………………………… Kelompok :………………………………
Kelas :………………………………
Tes formatif
1. Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan thermostat ? 2. Jelaskan mengapa pemeriksaan kebocoran sistem pendingin harus dengan alat khusus yaitu
radiator cap tester. 3. Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin ?
4. Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan tutup radiator.
………………………SELAMAT BEKERJA……………………
I. Judul
Overhaul mesin bensin.
II. Kompetensi
1. Membongkar Mesin Bensin. 2. Mengidentifikasi Komponen-Komponen Mesin Bensin.
3. Memasang Mesin Bensin.
III. Sub Kompetensi
Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa dapat : 1. Membongkar Unit Engine Stand
2. Mengidentifikasi komponen mesin secara umum. 3. Memasang Unit Engine Stand
IV. Alat dan Bahan
1. Engine Stand
2. Tool Box
3. Kunci Momen 4. Kunci Sock 1 box
5. Kunci T 10 6. Kunci T 12
7. Piston Ring Expender
8. Piston Ring Compresor
9. Connecting Rod aligner
10. V Block
11. Nampan 12. Manual Book
13. Majun
V. Keselamatan Kerja
1. Saat melaksanakan praktikum jangan bercanda 2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Hati-hati terhadap benda kerja yang berat 4. Gunakan pakaian praktikum wearpack
VI. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan 2. Amati engine stand secara keseluruhan sebeum memulai membongkar
3. Lakukan pembongkaran pada engine stand -Keluarkan oli dan tamping ditempata ang ersih
-Keluarkan ai radiator -Lepas selang bensin, selang vacum dan selang radiator
-Lepas knalpot -Lepas intake dan exhaust manifold besama-sama dengan karburator
-Lepas tutup rocker arm -Lepas rocker arm
-Lepas push rod, letakan ditemapat yang bersih dan jangan diacak -Lepas baut kepala silinderdengan prosedur yang benar
-Lepas Kepala silinder -Lepar karterOil Pan
-Lepas kipas pendingin -Lepas tutup rantai timing
-Lepas rantai timing dan roda gigi sprocket -Lepas pompa bensin
-Lepas distributor -Lepas poros nok
-Lepas roda gila -Lepas pompa oli
-Lepas tutup bantalan batang piston -Keluarkan unit piston dan batang piston
-Lepas tutup bantalan utamametal duduk -Lepas poros engkol
4. Identifikasi nama dan letak setiap komponen 5. Periksa kondisikerusakan pada komponen
6. Rakit kembali komponen-komponen engine stand 7. Catat hasil pengamatanidentifikasi pada lapoan sementara
VII. Laporan Sementara
Isilah tabel dibawah ini Nama
Kondisi Fungsi
ANALISIS BUTIR SOAL dan HASIL EVALUASI
MATA PELAJARAN :
PSKOMO BENTUK SOALTUGAS
: ESSAY JUMLAH SOAL TUGAS
: 10 KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN
: XI MA 1 2016 - 2017 JUMLAH PESERTA
: 30
N o
Nama Siswa SKOR YANG DIPEROLEH
Jml.Skor Terca
pai Tuntas
No.Soal 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 Skor
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Ya Td
1 AGA JUNIANTO KARLISNA
2 AKBAR GUMELAR
3 ARBY HARBANY
4 ARIYANTO
5 AZIZ RIYAN ANDIKA PRATAMA
6 BANGUN IRVAN SULISTIAWAN
7 BONDAN MUSTAKIM
8 DIMAS KRISNA PRAMANDHA P
9 EDO DHAMARJATI
10 INANG PRIAMTOMO
11 IRAWAN AJI PRASETYO
12 JOKO AHMAT TRIWAHYUDI
13 MUH. ARIF NUR GUNAWAN
14 NAZAR JUNIOR CHRISTIAWAN
15 ODI NUR RAHMAD
16 RAMADHAN JANUAR MANGGARA P
17 REYHAN ALMERYUDHIS S
18 RIFANI ANDRIYANTO
19 RIZKI WIDHAS RAMADHAN
20 ROHMAT VANI ABDUL RAHMAN
21 RYAN SETIAWAN
22 SIDIK ISNAN NUR MEI MAWANTO
23 TRI AJI FAHRUL YULIANTO
24 TRI NANDA BUDI PRADANA
25 VENO KRISTIAN W
26 YOSUA KUSUMA WICAKSONO
27 YUNUS ACHIKARULLAH KAHFI
28 ZANUAR FERIYANTO WIBOWO
29 30
ANALISIS BUTIR SOAL dan HASIL EVALUASI
MATA PELAJARAN :
PSKOMO BENTUK SOALTUGAS
: ESSAY JUMLAH SOAL TUGAS
: 10 KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN
: XI MB 1 2016 - 2017 JUMLAH PESERTA
: 29
N o
Nama Siswa SKOR YANG DIPEROLEH
Jml.Skor Terca
pai Tuntas
No.Soal 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 Skor
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Ya Td
1 ACHMAD YOGO PRIYONO
2 ADI TRISULA
3 ANANG ANNAS DEWANTORO
4 ANAS WILDAN FAUZI
5 ANGGI DWI GUSTI PANGESTU
6 ANJAR RAGIL SAPUTRO
7 BHIMA ASMARA ESNIPA DWI
8 CANDRA BAGUS BOMONTARA
9 DENIS SANJAYA
10 FAIZAL RAHMAN NUR SHIAM
11 FANDI PURNAMA PUTRA
12 FIRMANSYAH JULAINTO PUTRA E
13 FREDI RAHMANTO
14 HERI SUSANTO
15 IRFANI LUGAS SAPUTRA
16 IRVANDI
17 KURNIAWAN GILANG PAMUNGKAS
18 MAULANA SAJUDIN
19 MUH FITRI FAUZI
20 MUH. DIVA
21 MUH. NUR RIFQI
22 MUHAMMAD AZIZ RAFEI
23 MUHAMMAD HAIFANI HILLAL
24 NOOR HIDAYAT WIJAYANTO
25 NURMANSYAH ADI SAPUTRA
26 RAGIL ADI PAMUNGKAS
27 REFSI BINTANG KUSUSMA
28 RIZKY DAFA DARMAWAN
29 RODZI DWI SUSANTO
30 TUHU SUDWIKATM ONO
31 WILLY KARNEGAHARA
32 YOYO ACHM AD RIVANU S
ANALISIS BUTIR SOAL dan HASIL EVALUASI
MATA PELAJARAN :
PSKOMO BENTUK SOALTUGAS
: ESSAY JUMLAH SOAL TUGAS
: 10 KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN
: XI MC 1 2016 - 2017 JUMLAH PESERTA
: 29
N o
Nama Siswa SKOR YANG DIPEROLEH
Jml.Skor Terca
pai Tuntas
No.Soal 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 Skor
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Ya Td
1 ALBERTUS ADVEN BIMANTARA
2 AHMAD ANDRI KURNIAWAN
3 ALBERTUS GALIH SURYA P
4 ALDO NIGA SANJAYA
5 ANTONIUS ALINO TRI S
6 AUFA RIFQY RAMADHAN
7 BAGAS ABIT KUNCORO
8 BAYU AGUNG PRATAMA
9 CHANDRA ADI KUSUMA
10 DESTIAN PRISIHONO
11 DEWA RIAN PANGGAYUHAN
12 EKO BRAMANTORO ADI
13 ENDRY WINARTO
14 FAJAR LISTYANTO N
15 HENDRA HERKUTANTO
16 ILYAS HASTAMI SANTOSO
17 IQBAL ANGGA PRASETIA
18 KRISNA YUSUF
19 LUTFI DIAN ANGGRI HIMAWAN
20 RAFI ARDYANTO
21 RIKO KASWARI MAHKOTA BUDI
22 RIYCGA JENDI PRATAMA
23 SATRIO GUNTUR PRASETYA
24 SUKU ADI WALUYO
25 TAUFIK SULISTIYO
26 27
28 29
30
Keterangan: 1. Prosentase ketercapaian belajar siswa =
ideal Skor
siswa diperoleh
yang skor
Jumlah
x 100 2. Seorang siswa tuntas belajar apabila telah menguasai 76 .
3. Seorang siswa tidak tuntas belajar apabila baru menguasai bahan ketercapaiannya belajarnya = 75 x 100 4. Ketentuan belajar pada tabel di atas:
a. Jumlah siswa :
siswa b. Yang tuntas
: siswa
c. Tidak tuntas :
siswa d. Prosentase ketuntasan :
5. Kesimpulan: a. Perlu perbaikan secara klasikal untuk soal nomor
: b. Perlu perbaikan secara individual untuk siswa nomor
: c. Perlu program pengayaan untuk siswa nomor
:
PROGRAM KEGIATAN PERBAIKAN PENGAYAAN
Mata Pelajaran : PSKOMO
Kelas : XI M Pertemuan ke
: 1 Semester
: 1GASAL SK KD
: Komponen motor Tahun Pelajaran
: 2016 2017
A. PERBAIKAN
No PROGRAM TUGAS SOAL PERBAIKAN
BOBOT SKOR
RENCANA PELAKSANAAN
KETERANGAN
SOAL PERBAIKAN 75
Pertemuan ke 8 Perbaikan nilai
ujian di bawah KKM 7,5
B. PENGAYAAN
No PROGRAM TUGAS SOAL PENGAYAAN
BOBOT SKOR
RENCANA PELAKSANAAN
KETERANGAN
TUGAS 75
Pertemuan ke 8 Pengayaan guna
perbaikan nilai ujian harian di
bawah KKM 7,5
Yogyakarta, 25 Agustus 2016 Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
Drs. Musli Dahlan Donansar kalimanto
LAPORAN HASIL KEGIATAN PERBAIKAN
Video yang berhubungan