Ayat al-quran yang merupakan dalil bahwa allah al azim adalah al-quran surah

Nama Allah, Al ‘Azhiimu ( العظيم ) dibaca Al ‘Azhiim termasuk Al-Asma`ul Husna, firman Allah :

  • Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);  tidak mengantuk  dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar(Al-Baqarah [2]: 255)
  • Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar(Asy-Syuura [42]: 4) 

Baca Juga : Al Halim Artinya

Makna Kata Al ‘Azhiimu

Nama Allah, Al ‘Azhiimu  bermakna Yang Maha Agung, Yang tidak mungkin dapat digambarkan dengan akal pikiran, tidak mungkin dapat dibahas dengan ilmu pengetahuan.

Firman Allah :

“… dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahaagung.” (QS. Al-Baqarah/2: 255)

Allah عزّوجلّ Yang Mahaagung, milik-Nya semua sifat dan makna yang mengharuskan keagungan-Nya. Tidak ada makhluk yang bisa memuji-Nya sebagaimana mestinya dan tidak ada yang mampu menghabiskan pujian kepada Nya. Bahkan, Dia memuji diri-Nya dan melebihi segala pujian yang diberikan hamba-Nya. Ketahuilah bahwa segala makna kebesaran yang hanya tetap bagi Allah عزّوجلّ ada dua bagian:

Baca Juga : Al Khabir Artinya

Bahwa Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan. Milik-Nya kesempurnaan yang paling sempurna, yang paling besar, dan yang paling luas. Bagi-Nya ilmu yang meliputi (segala sesuatu), kekuasaan yang terlaksana, serta keagungan dan kebesaran. Sebagian dari tanda kebesaran-Nya adalah bahwa langit dan bumi di telapak tangan ar-Rahmaan lebih kecil daripada biji sawi, seperti yang dikatakan Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما dan yang lainnya.

“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya…”(QS. Az-Zumar/39: 67)

“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap, tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah…” (QS. Faathir/35: 41)

Dia Yang Mahatinggi lagi Mahaagung berfirman:

“Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Rabb)… ” (QS. Asy-Syuura: 5)

Dalam hadits yang shahih dari Nabi saw: “Sesungguhnya Allah berfirman:

“Kesombongan adalah selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku, maka siapa pun yang mengambil salah satunya dari-Ku, niscaya Aku akan mengadzabnya.’

Allah عزّوجلّ memiliki sifat kebesaran dan keagungan. Dua sifat yang tidak ada seorang pun yang bisa mengukurnya dan tidak ada yang bisa sampai kepada hakikatnya.

Baca Juga : Al Latif Artinya

Bagian kedua: Sebagian dari makna kebesaran-Nya, bahwasanya tidak ada seorang makhluk pun yang berhak dibesarkan sebagaimana Allah عزّوجلّ dibesarkan. Sudah menjadi hak Allah agar semua hamba membesarkan-Nya dengan hati, lidah, dan anggota tubuh mereka.

Yaitu, dengan bersungguh-sungguh dalam mengenal-Nya, mencintai Nya, menghinakan diri kepada-Nya, inkisar (lemah) dihadapan-Nya, tunduk bagi kebesaran-Nya, takut kepada-Nya, menggunakan lisan untuk memuji-Nya, dan menggunakan anggota tubuh untuk bersyukur dan beribadah kepada-Nya. Termasuk membesarkan-Nya adalah Dia ditakuti (dengan sikap takwa) dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya. Dia ditaati dan tidak didurhakai, diingat dan tidak dilupakan, serta disyukuri dan tidak dikufuri.

Di antara bentuk membesarkan-Nya adalah membesarkan segala yang diharamkan-Nya (dengan meninggalkannya), yang disyari’atkan-Nya (dengan mengamalkannya) pada setiap waktu, tempat, dan setiap aktivitas.

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati” (QS. Al-Hajj/22: 32)

Baca Juga : Al Adl Artinya

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terbormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Rabbnya…” (QS. Al-Hajj/22: 30)

Termasuk membesarkan-Nya adalah bahwa Dia tidak dibantah (dikritik) atas sesuatu yang diciptakan dan disyari’atkan-Nya.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٟهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌۭ وَلَا نَوْمٌۭ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٟوَٟتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍۢ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٟوَٟتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ ﴿﴾

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa´at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Jakarta -

Arti Al Azim adalah Yang Maha Agung, salah satu nama-nama baik milik Allah SWT dalam Asmaul Husna. Al Azim mengindikasikan zat yang telah mencapai tingkatan yang paling tinggi dari sifat agung.

"Sifat agung ini tidak bisa dibayangkan akal dan tak dapat dilihat mata. Dialah Allah SWT yang memiliki ketinggian, kemuliaan, dan kekuasaan," tulis buku 99 Asmaul Husna Kisah dan Mukjizat dari Chris Oetoyo.

Sifat Al Azim العظيم kadang ditulis sebagai Al Adzhiim atau Al Azhim. Meski tulisanya berbeda, artinya sama yaitu Allah SWT Yang Maha Agung.

Sifat dan arti Al Azim bisa dilihat dalam beberapa ayat Al Quran. Misalnua dalam Asy Syura ayat 4,

لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Arab latin: Lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Artinya: "Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar."

Ayat lainnya adalah Al-Waqi'ah ayat 96,

لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Arab latin: Lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Artinya: Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Selain dalam Al Quran, sifat dan arti Al Azim juga disebut dalam beberapa hadits. Salah satunya yang diceritakan Hudhaifah bin Al Yaman,

نْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ يَقُولُ إِذَا رَكَعَ: ‏"‏ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ ‏"‏ ‏ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، وَإِذَا سَجَدَ قَالَ: ‏"‏ سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى ‏"‏ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

Artinya: Diceritakan Hudhaifah bin Al Yaman, dia mendengar Rasulullah SAW mengucapkan kalimat ini ketika membungkuk "Subhana Rabbiyal-'Azim (Segala puji untuk Allah SWT, Tuhanku yang Maha Agung)," lalu saat sujud dia berkata, "Subhana Rabbiyal-A'la (Segala puji untuk Allah SWT, Tuhanku yang Maha Tinggi)," tiga kali.

Rasulullah SAW dalam haditsnya juga menjelaskan, doa yang dapat dibaca seorang muslim yang dalam kesulitan atau punya permohonan pada Allah SWT. berikut doa yang menyertakan Asmaul Husna Al Aziz,

مَنْ كَانَتْ لَهُ حَاجَةٌ إِلَى اللَّهِ أَوْ إِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِهِ فَلْيَتَوَضَّأْ وَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ لْيَقُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ أَسْأَلُكَ أَلاَّ تَدَعَ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا لِي ثُمَّ يَسْأَلُ اللَّهَ مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ مَا شَاءَ فَإِنَّهُ يُقَدَّرُ

Artinya: Rasulullah SAW datang pada kami dan berkata, Siapa saja yang sedang dalam kesulitan atau ada permohonan untuk Allah SWT hendaklah dia wudhu dan sholat dua rakaat lalu berdoa, "La ilaha illallahul-Halimul- Karim. Subhan-Allahi Rabbil-'arshil-'azim. Al-hamdu Lillahi Rabbil-'Alamin. Allahumma inni as'aluka mujibat rahmatika, wa 'aza'ima maghfiratika, wal-ghanimata min kulli birrin, was-salamata min kulli ithmnin. As'aluka alla tada'a li dhanban illa ghafartahu, wa la hamman illa farrajtahu, wa la hajah hiya laka ridan illa qadaitaha li (Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pemurah. Maha Suci Allah, Tuhan Arsy yang Perkasa. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu sarana rahmat dan ampunanMu, manfaat setiap amal kebaikan dan keselamatan dari segala dosa. Aku memohon kepadaMu untuk tidak meninggalkan dosaku melainkan Engkau mengampuninya, atau kesusahan apa pun tetapi Engkau menghilangkannya, atau segala kebutuhan yang menyenangkan-Mu tetapi Engkau memenuhinya.)," lalu mintalah apa yang diinginkan di dunia ini dan setelahnya sesuai ketentuan." (HR Ibnu Majah).

Detikers, semoga penjelasan arti Al Azim dalam Asmaul Husna bisa menambah keimanan dan pengetahuan kamu ya. selamat membaca.

Simak Video "Asa Menjadi Penghapal Al-Qur'an"


[Gambas:Video 20detik]
(row/erd)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA