Apa yang menjadi alasan Jepang melakukan ekspansinya ke wilayah Asia Pasifik pada Perang Dunia II

Serangan Jepang di Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941 secara otomatis memulai Perang Pasifik dalam Perang Dunia II. Tujuan utama Jepang mengobarkan perang ini adalah untuk memperluas wilayah agar dapat memperkuat industrinya baik dari segi sumber daya alam maupun tempat pemasaran hasil industrinya. Jepang sendiri adalah negara terbelakang sampai terjadi Revolusi Meiji di akhir abad 19.

Dengan demikain, alasan Jepang mengobarkan Perang Pasifik adalah untuk melakukan ekspansi wilayah dan memperkuat industrinya.

Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Tanggal 7 Desember 1941 menjadi saksi bisu terjadinya huru-hara di Hawaii, tepatnya Pearl Harbour. Sebuah ultimatum diberikan Jepang ke pangkalan militer angkatan laut Amerika Serikat. Jepang tidak mungkin melakukan pengeboman terhadap pangkalan militer Amerika Serikat jika dirasa tidak membahayakan bagi kedaulatan Jepang. Dugaan Jepang terhadap Amerika Serikat adalah ketakutan Jepang jika Amerika Serikat menguasai wilayah Asia Pasifik. Alasan lain yang menguatkan penyerangan Jepang adalah dugaan terhadap Amerika Serikat yang dianggap akan mengintervensi kekaisaran Jepang. Maka dari itu, Jepang dengan sigap melakukan serangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat sebagai bukti bahwa Jepang tidak ingin ada pihak manapun yang ikut campur dalam ekspansi Jepang di Asia Pasifik.

Serangan udara Jepang datang sebagai kejutan yang menghancurkan pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour dengan kerusakan lima dari delapan kapal perang rusak, tiga kapal rusak, tujuh kapal lainnya tenggelam serta rusak parah, dan lebih dari 200 pesawat hancur. Sebanyak 2.402 orang Amerika Serikat tewas dan 1.282 terluka. Serangan mendadak yang dijatuhkan Jepang kepada Amerika Serikat benar-benar memberikan kejutan yang tragis bagi sejarah dunia. Secara tidak langsung Jepang menyampaikan informasi kepada dunia bahwa kekuatan Jepang tidak bisa diremehkan.

Penyerangan terhadap Pearl Harbour menjadi pembukaan bagi Jepang dalam keikutsertaannya di perang dunia kedua. Hal ini dinyatakan langsung oleh Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt yang secara terbuka menyatakan perang terhadap Jepang. Amerika Serikat tergabung dalam Blok Sekutu yang meliputi Britania Raya, Uni Soviet, dan Tiongkok. Sedangkan Jepang tergabung dalam Blok Poros, bersama dengan Jerman dan Australia. Keterlibatan Jepang dalam Blok Poros berlatar belakang konflik yang telah dialami dengan Tiongkok maupun Amerika Serikat. Jepang yang berambisi untuk menguasai wilayah Asia Pasifik rupanya sedikit terhambat karena keterlibatan Amerika Serikat dan Tiongkok dalam Blok Sekutu. Alasan lain yang memperkuat adalah keterlibatan Jepang dalam perjanjian Washington yang merasa dirugikan oleh pihak Amerika Serikat. Hal ini kemudian diperkuat oleh serangan Jepang menuju pangkalan militer angkatan laut Amerika Serikat.

Invasi Jepang yang berusaha untuk menguasai wilayah Asia Pasifik rupanya tidak berjalan dengan mulus dalam pergerakannya. Hal ini terjadi karena masih ada pihak lain yang berseteru dengan Jepang selain Korea dan Cina. Amerika Serikat menjadi bayang-bayang Jepang dalam menguasai Asia Pasifik terbilang cukup gagal, lantaran kalahnya negosiasi dengan Amerika Serikat perihal ekspansi di wilayah Asia Pasifik. Hanya saja sikap Jepang yang terlalu gegabah dalam menentukan sikap membuat kerugian besar dalam sejarah peradaban Jepang. Memang benar, dengan serangan yang dilontarkan menuju Pearl Harbour menjadi suatu keberhasilan bagi Jepang, namun tidak secara jangka Panjang. Pasalnya setelah peristiwa pengeboman tersebut, Amerika Serikat tidak tinggal diam. Respon cepat yang diberikan Amerika Serikat adalah pernyataan terbuka perihal perang Amerika Serikat melawan Jepang. Tidak hanya berhenti pada perang, empat tahun setelahnya Amerika Serikat menjatuhi ultimatum kepada Jepang berupa bom atom pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 di kota Hirosima dan Nagasaki. Ultimatum tersebut merupakan bentuk sikap serius Amerika Serikat dalam menjaga kedaulatan negara.

Video Pilihan

Bagaimana bisa negara kecil seperti Jepang dapat menguasai seluruh wilayah Asia?

Munculnya semangat Jepang untuk melakukan invasi ke berbagai negara adalah ketika pengetahuan Barat masuk ke negara tersebut. Sejak itu, Jepang melakukan berbagai usaha serius untuk melakukan modernisasi. Hasilnya, pada awal abad ke-20 hampir seluruh masyarakat Jepang sudah dapat membaca dan menulis. Hal tersebut menempatkan Jepang sebagai negara yang memiliki rakyat paling terdidik di kawasan Timur.

Modernisasi yang dilakukan oleh Jepang dimulai dari pembangunan berbagai sektor industri. Banyaknya pembangunan membuat Jepang berada pada sebuah permasalahan, di mana sumber daya alam yang ada di negara tersebut tidak mencukupi kebutuhan pembangunan mereka. Akhirnya keputusan yang diambil oleh Jepang dalam menghadapi permasalahan mereka adalah dengan melakukan penaklukan terhadap wilayah-wilayah di luar Jepang. Keputusan yang diambil oleh Jepang tersebut meniru sikap kolonialis Barat.

Invasi Jepang yang pertama dilakukan pada 1875 dengan menyerang dan menguasai Kepulauan Kurile yang dikuasai oleh Rusia. Kemudian pada 1879 Jepang melanjutkan dengan menguasai Kepulauan Ryukyu yang dikuasai oleh Cina. Ketika penaklukan tersebut, Jepang mengalami serangkaian peperangan dengan negara besar. Salah satunya pada 1904 terjadi perang antara Jepang dengan Rusia. Dalam perang tersebut Rusia mengalami kekalahan, dan terpaksa melepas wilayah Sakhalin dan Manchuria kepada Jepang. Ketika Perang Dunia I (1914-1918), Jepang bergabung dengan kelompok Sekutu untuk melawan kelompok Sentral yang dipimpin Jerman.

Serangkaian penyerangan yang dilakukan oleh Jepang terhadap beberapa wilayah mendapatkan reaksi keras. Jepang lantas memilih untuk keluar dari Liga Bangsa-Bangsa, organsisai perdamaian yang dibentuk pasca Perang Dunia I. Jepang menganggap pembatasan atas segala ekspansinya merupakan bentuk kelicikan Barat yang tidak ingin melihat negara Timur maju.

Pada Perang Dunia II, Jepang semakin menunjukkan watak ekspantifnya dengan bergabung bersama Jerman dan Italia yang dianggap akan memenangkan perang tersebut. Jepang memusatkan penyerangannya di kawasan Asia dengan menduduki beberapa wilayah yang dikuasai pihak musuh. Jepang berhasil menginvasi Filipina, Hong Kong, Burma, dan Malaya.

Tujuan utama Jepang menguasai wilayah jajahannya adalah untuk mengeruk sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut, yang kemudian digunakan untuk pembangunan negara. Akan tetapi berbagai perang yang dilakukan oleh Jepang membuat kebutuhan militer mereka melonjak tinggi. Kebutuhan tersebut akhirnya memaksa pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan bagi rakyat di negaranya untuk bekerja dan mengikuti wajib militer. Rakyat Jepang mengalami kesengsaraan selama perang berlangsung demi pembangunan yang mereka lakukan.

Memasuki tahun 1943, Jepang mulai terdesak. Tentara sekutu mulai mengasai kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang. Ditambah pemberontakan yang dilakukan oleh penduduk asli wilayah jajahan mereka. Hingga akhirnya Jepang benar-benar kalah ketika AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Sumber : Baskara, Nando. 2008. Kamikaze : Aksi Bunuh Diri Terhormat Para Pilot Jepang. Jakarta : PT. Buku Kita.

Foto : nationalgeographic.co.id

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA