Apa fungsi ois pada kamera hp

tirto.id - Image Stabilization merupakan salah satu fitur yang dibutuhkan dalam sebuah kamera. Fitur ini dapat membuat kamera menghasilkan resolusi gambar atau video yang tajam.

Pada dasarnya, Image Stabilization diperlukan untuk dapat memotret gambar bergerak tetap fokus dan meminimalisasi guncangan pada saat melakukan perekaman video.

Hal ini penting untuk diadaptasikan supaya gambar tidak buram dan video yang dihasilkan tetap stabil. Apalagi ketika sedang memotret gambar bergerak dengan kecepatan rana atau shutterspeed rendah.

Shutterspeed rendah berarti rana terbuka untuk waktu yang lama, sehingga memungkinkan lensa menangkap cahaya dari luar dalam jumlah yang sangat banyak.

Kehadiran Image Stabilization inilah yang membuat gambar bisa tetap tajam. Memotret gambar bergerak pun masih akan terlihat baik walau cahaya yang masuk berlebihan.

Seiring perkembangan teknologi, fitur ini sekarang tidak hanya ditemukan pada perangkat kamera profesional saja, melainkan pada sejumlah smartphone mid-range dan high-end.

Teknologi yang disematkan pun turut dikembangkan hingga akhirnya diciptakan lah beberapa jenis Image Stabilization yang di antaranya Optical dan Electronic Image Stabilization.

Lantas apa perbedaan dari kedua jenis image stabilization tersebut? Berikut ulasan singkat mengenai Optical Image Stabilization (OIS) dan Electronic Image Stabilization (EIS).

Optical Image Stabilization (OIS)

Dilansir dari Ubergizmo, OIS merupakan stabilisasi gambar optik yang digunakan untuk mengatasi masalah umum seperti gambar buram akibat gerakan pengguna (gemetar) atau gerakan kamera saat merekam video.

Fitur ini menggunakan sistem mikro-elektromekanis (MEMS) dengan gyro-sensor untuk mendeteksi gerakan dan menyesuaikan sistem pada kamera.

Stabilisasi gambar optik dihasilkan apabila terdapat elemen yang bergerak dalam lensa. Fitur ini dapat membantu dalam mengkompensasi penggunaan normal gerakan kamera yang tidak diinginkan.

Pada praktiknya dapat disertakan beberapa mode untuk mengimbangi gerakan kamera, misalnya menggerakan dan memiringkan secara horizontal atau vertikal.

Electronic Image Stabilization (EIS)

Berbeda dengan OIS yang sepenuhnya dilakukan secara mekanis, Electronic Image Stabilization atau EIS justru menggunakan teknologi perangkat lunak atau software untuk mengurangi guncangan.

EIS memiliki sensor untuk mendeteksi setiap gerakan yang akan direkam atau dipotret. Sensor pada software ini akan menginterprestasikan setiap gerakan dan memperbaiki frame demi frame.

Pada gambar, fitur ini sangat penting dalam proses HDR dan mode malam. Sementara untuk video, software akan membantu menemukan titik kontras tinggi dan berupaya menjaganya agar tetap selaras.

Akan tetapi, penggunaan software ini memiliki beberapa kekurangan di antaranya terdapat distorsi yang tampak aneh pada video dan tepi gambar terpotong saat fitur diaplikasikan, demikian ditulis Android Authority.

Baca juga:

  • Mengenal Istilah dalam Fotografi, dari Aperture hingga ISO
  • Tips dan Cara Menemukan Kamera Tersembunyi di Kamar Hotel
  • OPPO Reno3 Tersemat 5 Kamera, Apa Fungsi dan Fiturnya?

Baca juga artikel terkait IMAGESTABILIZATION atau tulisan menarik lainnya Adrian Samudro
(tirto.id - dro/ale)


Penulis: Adrian Samudro
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Adrian Samudro

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Penjelasan Singkat Mengenai OIS (Optical Image Stabilization) – Belakangan ini, istilah “OIS” sering kali muncul pada tabel deskripsi soal spesifikasi dari suatu smartphone. Yap, sebagian vendor pembuat gadget memang sengaja untuk menyematkan fitur canggih ini pada produk ponselnya karena semakin hari, minat konsumen akan fotografi menggunakan ponsel semakin meningkat saja, dan nampaknya hal itu dianggap sebagai suatu hal yang serius untuk “digarap” dan dikembangkan lebih lanjut, salah satunya dengan penambahan fitur ini pada perangkatnya.

BACA JUGA : Tips Fotografi Menggunakan Smartphone Ala Admin Techijau

Tapi sebelumnya mungkin sebagian dari kamu masih belum paham dan bakal bertanya-tanya, sebenarnya OIS itu apa sih?

OIS adalah singkatan dari Optical Image Stabilization, yang kalau dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah penstabil gambar secara optik (gitu kali ya? Ah intinya mirip-mirip begitu deh 😛 ). Fitur ini juga dikenal dengan istilah IS (image stabilizer) OSS (Optical SteadyShot), AntiShake, atau yang lainnya. Terus, fungsinya buat apa? Yaa seperti namanya itu, supaya gambar bisa stabil. Ehehehe, kurang memuaskan banget ya jawabannya… Okedeh, di posting kali saya bakal buatkan sedikit penjelasan singkat mengenai OIS dengan bahasa orang awam agar lebih mudah untuk dimengerti, dengan harapan bisa menghilangkan rasa penasaranmu soal istilah ini.

Fungsi OIS

Pernah nggak sih foto kalian hasilnya ngeblur gara-gara kamera (hape) goyang alias nggak stabil waktu ambil foto? Yap, hal itu emang cukup sering terjadi, khususnya ketika ambil foto dalam pencahayaan minim (gelap) karena biasanya, kamera akan menurunkan shutter speed menjadi lebih lambat agar foto dapat terlihat lebih terang.

BACA JUGA : 3 Hal Utama Yang Mempengaruhi Kecerahan Foto

Sedangkan, seperti yang sudah pernah saya bahas sebelumnya, untuk dapat menghasilkan foto yang tajam atau terhindar dari blur ketika menggunakan settingan shutter speed lambat, kamera harus tetap stabil pada posisinya.

BACA JUGA : Apa Itu Shutter Speed Pada Kamera?

Nah, disinilah peran OIS menjadi sangat penting untuk menjaga agar lensa tetap stabil untuk meminimalisir efek getaran atau goncangan saat mengambil foto, seperti yang terlihat pada gambar diatas yang menggambarkan soal perbedaan dari foto yang diambil tanpa OIS (IS Off) dengan foto yang diambil dengan kamera dengan fitur OIS (IS On).

Cara Kerja

Terus, cara kerjanya gimana? Kamu pernah perhatiin kepala ayam? Kurang lebih seperti itulah cara OIS untuk membuat foto menjadi stabil. Kalau masih kurang jelas, mending kamu tonton dulu deh video dari LG untuk memperkenalkan OIS pada smartphone flagship mereka (pada saat itu) yakni LG G2, yang kebetulan juga merupakan smartphone Android pertama yang menggunakan fitur OIS. Tapi perlu dicatat yaa, bahwa sebelumnya sudah ada smartphone dengan OS selain Android yang menggunakan fitur serupa, yaitu Nokia dengan Lumia 920 nya.

Nah, setelah nonton video diatas, saya yakin pasti sudah pada paham kan fungsi OIS dan gambaran soal cara kerjanya? Yap, kamera (atau lebih tepatnya lensa optik) pada perangkat yang menggunakan fitur ini bakal bergerak untuk meminimalisir efek getaran jika sensor mendeteksi adanya getaran.

Berbeda dengan EIS (Electronic Image Stabilization) yang meminimalisir efek blur secara “digital”, OIS bekerja dengan secara nyata bergerak atau menggerakkan lensa secara fisik. Jelas, fitur ini bakal menambah biaya produksi dari suatu perangkat, sehingga jangan heran kalau cuma beberapa perangkat smartphone mahal saja yang dibekali dengan fitur ini.

OIS juga sangat berguna ketika kita ingin mengambil sebuah video agar minim guncangan, sehingga video yang dihasilkan jadi lebih stabil dan lebih enak dipandang.

Gimana? Sekarang udah paham kan? Oke, mungkin sekian dulu dari saya untuk postingan kali ini. Kamu bisa menjelajahi blog Techijau.com ini untuk menemukan berbagai informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat! 😀

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA