Yang bukan merupakan faktor penyebab perbedaan kadar garam air laut adalah

Laut merupakan sebuah sistem perairan samudera yang terisi oleh air asin. Meski rasa asinnya terlihat sama namun pada faktanya kadar garam setiap air laut berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut. 

Penguapan adalah sebuah proses perubahan wujud yang semula merupakan benda cair berubah menjadi gas. Di dalam air yang cair terdapat berbagai kandungan mineral salah satunya adalah garam. 

Apabila air mengalami proses penguapan maka kandungan mineral termasuk garam akan tertinggal. Oleh karena itu semakin tinggi tingkat penguapan maka akan semakin tinggi kadar air di laut tersebut karena semakin banyak garam yang tertinggal.

2. Curah Hujan

Curah hujan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kadar garam air di lautan.  Semakin tinggi curah hujan maka akan semakin rendah kadar salinitasnya. Hal ini lah yang dialami di wilayah tropis seperti Indonesia. 

Hal tersebut dikarenakan air hujan bersifat tawar sehingga akan menetralisir kandungan garam di lautan. Selain hujan, es yang mencair di Kutub juga bisa menjadi penyebab menurunnya kadar garam.

Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa air yang ada di sungai maupun sumber mata air lainnya akan mengalir ke laut. Sedikit banyaknya air sungai yang masuk ke lautan akan mempengaruhi kadar garam di laut tersebut. Jika laut tersebut mendapat banyak pasokan air dari sungai maka akan semakin rendah kadar garamnya. Begitupun sebaliknya semakin sedikit air sungai yang masuk ke laut maka akan semakin tinggi kadar garamnya. 

4. Penggabungan Air 

Terkadang lautan memiliki kadar garam yang terlalu tinggi sehingga tidak begitu baik untuk kehidupan makhluk hidup. Salah satu cara untuk menetralisirnya adalah dengan cara menggabungkan air laut tersebut dengan sumber mata air lainnya yang memiliki kadar garam lebih sedikit. 

Cara seperti ini dilakukan pada Laut Mati yang memiliki kadar garam 35 persen dan tidak mengalir ke laut manapun karena pada dasarnya laut ini adalah danau luas. Laut ini kemudian digabungkan dengan Laut Hitam dengan cara dibuatkan sebuah muara agar terhubung.. Cara ini pun terbukti menurunkan kadar garam laut mati. 

Laut yang tidak terhubung dengan laut lepas lainnya atau lokasinya terisolasi maka kemungkinan besar akan memiliki kadar garam yang cukup tinggi. Hal tersebut karena tidak ada air lainnya yang berfungsi sebagai penetralisir. 

6. Tingkat Suhu

suhu akan mempengaruhi tingkat penguapan dimana semakin tinggi suhu maka akan semakin tinggi pula tingkat penguapannya. Jika tingkat penguapannya tinggi maka kadar garam di laut tersebut pun semakin tinggi. Begitupun sebaliknya jika suhu rendah maka kadar garamnya pun semakin rendah. 

7. Ventilasi Hidrotermal

Ventilasi Hidrotermal adalah suatu aktivitas di bawah laut tepatnya di dasar laut yang menyemburkan air bersuhu sangat tinggi. Semburan air panas ini melarutkan garam-garam yang ada di dasar.

8. Aktivitas Vulkanisme 

Aktivitas vulkanisme prosesnya hampir sama dengan ventilasi hidrotermal yakni batu-batu panas dari gunung berapi di bawah air akan melarutkan mineral-mineral lainnya termasuk garam. 

9. Arus Laut

Arus laut berdasarkan suhunya terbagi menjadi dua tipe yaitu arus panas dan arus dingin. Laut yang memiliki arus panas maka akan memiliki tingkat keasinan yang tinggi. Hal sebaliknya terjadi pada laut dengan arus dingin dimana semakin rendah suhu arus maka semakin rendah kadar salinitasnya. 

10. Magnesium 

Magnesium adalah salah satu mineral yang menyebabkan air menjadi asin. Setiap air sebenarnya memiliki kandungan mineral ini namun air di lautan memiliki kandungan magnesium yang lebih tinggi. Oleh sebab itu tak heran jika air laut memiliki air yang lebih asin dibandingkan dengan air di sumber mata air lainnya. 

  • banyak sedikitnya curah hujan
  • besar kecilnya penguapan
  • arus laut
  • Banyak sediitnya endapan yang dibawa oleh sungai
  • banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut


Jawaban E Faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut yaitu: 1. Penguapan Air memiliki kandungan mineral organik dan satu di antaranya adalah garam. Apabila air menguap, garam dan kandungan mineral tersebut akan tertinggal dan mengendap di dasar laut. Maka dari itu, semakin banyak air menguap, maka air laut akan menjadi semakin asin karena tingkat garam yang mengendap tinggi. 2. Pemasukan air tawar Sama halnya dengan larutan yang terlalu asin, salah satu cara menetralkannya adalah dengan menambahkan air tawar ke dalamnya, maka lama-kelamaan kandungan garam akan menurun. Pada kasus kadar garam di laut, air tawar bisa berasal dari hujan, air sungai atau rawa, dan juga dari es yang mencair di daerah kutub. 3. Pencampuran air Hal ini terjadi pada Laut Mati dan Laut Hitam. Laut Mati dengan kadar garam yang sangat tinggi karena pada dasarnya Laut Mati merupakan danau asin. Danau tidak terhubung dengan lautan namun, diakibatkan volume air pada Laut Mati menurun cukup jauh hingga permukaannya nampak, maka dibuatlah sebuah muara yang mengubungkan Laut Mati dengan Laut Hitam. Hal ini juga guna menetralisasi kadar garam yang terlalu tinggi di Laut Mati. 4. Air sungai Semakin banyak sungai yang bermuara ke laut, tingkat salinitas air laut akan berkurang, karena tercampur dengan air laut yang berkadar lebih rendah. 5. Letak dan ukuran laut Laut yang terisolasi atau tidak terhubung dengan laut lepas akan memiliki salinitas tinggi. Seperti kasus danau garam, Laut Mati, air di dalam danau sebanyak tujuh juta ton air menguap setiap harinya dan membuat endapan garam di dasar semakin banyak. 6. Arus laut Laut yang dipengaruhi arus panas, maka salinitasnya akan naik (tinggi). Hal ini berlaku pula sebaliknya, dimana laut yang dipengaruhi arus dingin, maka salinitasnya akan turun (rendah). 7. Kelembaban udara Semakin banyak terjadi penguapan, maka udara di sekitar menjadi lembab. Maka semakin tinggi pula salinitas air laut. 8. Kandungan mineral

Konsentrasi mineral tertinggi dalam air laut adalah kandungan magnesiumnya. Air tawar dan air laut, keduanya memiliki magnesium. Namun, jumlah yang terkandung dalam air laut lebih besar, sehinga ini membuktikan bahwa semakin banyak kmineral yang dikandung oleh air, maka air tersebut semakin asin. Hal ini juga dibuktikan oleh kondisi Laut Mati.


Halo, Sobat Zenius! Pernah nggak sih terlintas di benak elo, kenapa air laut bisa asin? Well, pastinya banyak dari elo semua yang penasaran dengan pertanyaan ini. Maka dari itu, gue akan coba jelasin ke elo semua, apa saja sih faktor-faktor yang memengaruhi salinitas (kadar garam) air laut. Yuk, simak sampai habis!

Apa Itu Salinitas Air Laut?

Salinitas air laut. (Dok. Pixabay)

Salinitas air laut merupakan tingkat kadar garam terlarut dalam air. Jenis garam yang terdapat di dalamnya antara lain 55% klorida, 31% natrium, 8% sulfat, 4% magnesium, dan 2% garam lainnya. Nah, kelima jenis garam tersebutlah yang menyebabkan air laut menjadi asin nih, guys! 

Tapi, elo heran gak sih, kenapa bisa ada garam di air laut? Eitss, tenang nggak usah bingung, karena sebenarnya garam-garam ini berasal dari pelapukan batuan di darat dan juga dari gas-gas vulkanik. 

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapanmu sekarang juga!

Baca Juga: Pola Aliran Sungai dan Klasifikasinya – Materi Geografi Kelas 10

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Salinitas Air Laut

Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi salinitas air laut:

1. Kadar Penguapan

Salah satu faktor yang memengaruhi salinitas air laut adalah kadar penguapan air laut. Maksudnya gimana? Sekarang coba deh elo bayangkan ada lautan luas yang sedang mengalami penguapan. 

Nah, adanya penguapan air laut, pastinya akan mengurangi volume air laut bukan? Meski mengurangi volume air laut, tapi kadar garam yang ada di laut ternyata tidak ikut menguap nih, guys. Sehingga pada saat penguapan tinggi, maka salinitas (kadar garam) juga ikut tinggi. 

2. Curah Hujan 

Curah hujan dapat memengaruhi salinitas air laut. (Dok. Pixabay)

Curah hujan juga menjadi faktor yang memengaruhi salinitas air laut, lho! Pada saat curah hujan tinggi, maka salinitas (kadar garam) akan rendah. Hal ini mirip dengan teh manis yang ditambahkan air nih, guys. Semakin banyak air yang elo tuang ke gelas maka tingkat kemanisan teh tersebut akan semakin berkurang. 

3. Arus Laut

Siapa sangka arus laut bisa menjadi faktor yang memengaruhi tingkat keasinan air laut. Tapi, memang begitulah adanya. Pasalnya, arus laut ini memungkinkan kadar garam untuk menyebar sehingga memengaruhi konsentrasi kadar garam.

4. Banyak Sedikitnya Air Tawar/Es yang Masuk ke Laut

Banyaknya air tawar/es dapat memengaruhi salinitas air laut. (Dok. Pixabay)

Selanjutnya, banyak sedikitnya air tawar/es yang masuk ke laut dapat memengaruhi tingkat keasinan air laut. Konsep ini sebenarnya mirip dengan curah hujan. Jadi, semakin banyak air tawar yang masuk ke laut maka salinitas (kadar garam) akan semakin rendah. 

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Siklon Tropis dan Penyebabnya – Materi Geografi Kelas 10

Contoh Soal Salinitas Air Laut

  1. Air laut rasanya asin. Hal ini disebabkan banyak mengandung garam-garaman. Senyawa yang paling banyak terkandung dalam air laut adalah ….

A. KCl

B. Na2CO4

C. NaCl

D. MgCl2

E. CaCl2

Jawaban:

Menurut Lyman dan Fleming, garam-garam yang terdapat di dalam laut dan kadar jumlahnya adalah sebagai berikut:

  • NaCl = 68,1%
  • MgCl2 = 14,4%
  • CaCl2 = 3,2% KBr3 = 0,3%
  • KCl = 1,9%
  • NaSO4 = 11,4%
  • Na2CO3 = 0,6%

Maka, jawaban yang tepat adalah C. 

Baca Juga: Konsep Air Tanah dan Perbedaannya dengan Air Permukaan – Materi Geografi Kelas 10

Nah, itu dia guys pembahasan tentang salinitas air laut. Kalau elo mau tahu lebih banyak lagi mengenai materi ini, yuk download aplikasi Zenius atau bisa juga klik banner di bawah ini, ya! So, sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA