tuliskan reaksi substitusi etana dengan asam klorida!
No. Tutas I Date..... 1. Sukrosa merupakan suatu zat padat tidak berwarna yang menjadi arang atau menghitam bila di panasi atau bahkan terbakar dengan … nyala kuning Berdasarkan pernyataan tersebut a. Manakah sifat ekstrinsik dan intrinsik (beri alason)
Sebutkan dampak positif ilmu kimia dlm kehidupan sehari-hari tentang bahan bakar
tolong dijawab besok kumpul
tolong dijawab besok kumpulb.satuan massa yang lain dibandingkan dengan "kg" antara lain: 1kg=........g=...........mg
diketahui Delta hf HCl(g)= -92,5 ku delta hf HCI(aq)= -167,2 kj pertanyaan yang benar mengenai data tersebut adalah..
Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi I2 + HNO3 & HIO3 + NO2 + H2O
jawab in dong nanti dapet koin plssssss
jawab dong yang berhasil dapet poin
pada katabolisme,hampir semua jenis asam a amino di konvrensi menjadi ?
Bilangan oksidasi Cr dalam K₂Cr₂O₇ adalah +6.
Pembahasan
Penentuan bilangan oksidasi suatu unsur mengikuti aturan aturan sebagai berikut :
- Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol. Unsur bebas misalnya Na, H₂, Au, Fe, dsb).
Biloks Li = 0
Biloks Br dalam Br₂ = 0
Biloks Zn = 0
Biloks Ag = 0
- Bilangan oksidasi ion monoatom atau ion sederhana adalah sama dengan muatannya. Ion sederhanya misalnya Na⁺, Ca²⁺, Cl⁻ dsb.
Biloks Al³⁺ = +3
Biloks Zn²⁺ = +2
Biloks F⁻ = -1
Biloks S²⁻ = -2
- Bilangan oksidasi unsur hidrogen dalam senyawa sama dengan +1, kecuali dalam senyawa hidrida (NaH, CaH₂) mempunyai biloks sama dengan -1.
Biloks H dalam HBr = +1
Biloks H dalam H₂O = +1
Biloks H dalam KH = -1
Biloks H dalam BaH₂ = -1
- Bilangan oksidasi unsur oksigen dalam senyawa atau ion polyatom adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida (Na₂O₂, H₂O₂) mempunyai biloks -1 dan dalam senyawa OF₂ adalah +2.
Biloks O dalam H₂O = -2
Biloks O dalam BaO₂ = -1
Biloks O dalam CO₃²⁻ = -2
Biloks O dalam K₂O₂ = -1
- Bilangan oksidasi unsur - unsur golongan I A dalam senyawa sama dengan +1, unsur - unsur golongan II A sama dengan +2, dan unsur golongan III A dalam senyawa sama dengan +3.
Biloks Na dalam Na₂SO₄ = +1
Biloks Mg dalam MgCl₂ = +2
Biloks Al dalam Al₂O₃ = +3
Biloks Ca dalam CaCO₃ = +2
- Bilangan oksidasi unsur - unsur golongan VII A dalam senyawa biner dengan logam sama dengan -1 dan unsur golongan VI A dalam senyawa biner dengan logam sama dengan -2.
Biloks Cl dalam KCl = -1
Biloks F dalam CaF₂ = -1
Biloks S dalam CuS = -2
Biloks Br dalam NaBr = -1
- Jumlah bilangan oksidasi atom atom dalam senyawa sama dengan nol (0).
Jumlah bilangan oksidasi atom - atom dalam senyawa H₂SO₄= 0
Biloks {2 H + S + 4 O} = 0
Biloks {2 (+1) + S + 4 (-2)} = 0
Biloks {2 + S - 8} = 0
Biloks S = +6
- Jumlah bilangan oksidasi atom atom dalam ion polyatom sama dengan muatannya.
Jumlah biloks atom atom ion CrO₄²⁻ = -2
Biloks {Cr + 4 O} = -2
Biloks {Cr + 4 (-2)} = -2
Biloks {Cr - 8} = -2
Biloks Cr = +6
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang reaksi redoks brainly.co.id/tugas/2028934
2. Materi tentang reaksi reduksi brainly.co.id/tugas/2068784
3. Materi tentang reaksi oksidasi brainly.co.id/tugas/2319413
-----------------------------
Detil Jawaban
Kelas : X
Mapel : KIMIA
Bab : Reaksi Redoks
Kode : 10.7.6
Kata Kunci: reaksi oksidasi reduksi, redoks, bilangan oksidasi, tingkat oksidasi
BAB 1
(REDOKSSK, KD, & INDIKATOR PENCAPAIAN) (BAB 4)ATOR PENC
SK, KD, & INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannnya dengan tatanama senyawa serta penerapannya
Membedakan konsep oksidasi-reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.
Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks
Memberi nama senyawa menurut aturan IUPAC.
Mendeskripskan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan.
Kimia 10 semester 2 SMAN 15 Kab. Tangerang
(22)www.blognyedewi.wordpress.com
User
BAB 4 REDOKS
1
Bilangan Oksidasi (Biloks)
Menyatakan muatan relative suatu atom disbanding atom lainnya dalam senyawaan (molekul atau ion) berdasarkan perjanjian. Biasanya nilai positif atau negative biloks ditentukan oleh keelektronegatifan dan jumlah eelektron valensi. Dalam senyawaan, atom yang lebih elektronegatif mempunyai bilangan oksidasi negative (-) dan sebaliknya untuk atom yang lebih elektropositif.
Urutan Keelektronegatifan
Logam < H < P < C < S < I < Br < Cl < N < O < F
Untuk menentukan biloks secara umum kita dapat mengikuti perjanjian (konvensi) berikut:
a. Unsur bebas dan molekul unsur mempunyai biloks nol, contoh Fe, Cl2, P4, dll.
b. Jumlah biloks semua unsur dalam senyawa = nol dan biloks ion = muatan ionnya
c. Logam golongan IA, IIA, IIIA, biloksnya sesuai dengan golongannya, misal Na= +1 (IA), Mg= +2 (IIA), Al= +3 (IIIA)
d. H dalam senyawa mempunyai biloks +1, kecuali pada hidrida (senyawa H dengan logam) seperti NaH, biloks H= -1
e. O dalam senyawaan mempunyai biloks -2, kecuali pada peroksida = -1, contoh H2O2; superoksida = -1/2, contoh RbO2, dan O pada OF2 = +2
f. F dalam senyawa selalu -1, halogen lain umumnya juga -1, kecuali pada oksihalogen seperti HClO4 biloks Cl = +7, dan interhalogen seperti IF7, biloks I = +7
(Latihan 1)
1.
2. Biloks Mn tertinggi terdapat dalam senyawa
a. MnCl2d. Mn2(SO4)3
b. K2MnO4e. Mn(NO3)2
c. KMnO4
3. Biloks oksigen tertinggi terdapat pada
a. CaOd. KO2
b. BaO2e. OF2
c. O2F2
4. Biloks H terendah terdapat pada
a. H2Od. H2O2
b. NaHe. H2
c. HNO3
5. Tingkat oksidasi Cl tertinggi terdapat pada
a. natrium klorida
b. natrium hipoklorit
c. natrium klorit
d. natrium klorat
e. natrium perklorat
6. Biloks S terendah terdapat pada
a. H2SO4d. Na2S2O3
b. Na2S4O6e. Al2S3
c. K2SO3
7. Biloks krom dalam senyawa Na2Cr2O7 adalah
a. -12d. +6
b. -6e. +12
c. +3
8. Cu(SO4)3 memiliki nama senyawa
a. Tembaga (I) Sulfat
b. Tembaga (II) Sulfat
c. Tembaga (III) Sulfat
d. Perak (II) Sulfat
e. Perak (III) Sulfat
9. Senyawa yang mempunyai biloks nitrogen = +3 adalah
(1) Amonium klorida
(2) Asam nitrit
(3) Dinitrogen Trioksida
(4) Kalium nitrat
10. Unsur Mn yang mempunyai biloks sama dengan biloks Cr dalam K2Cr2O adalah
a. KMnO4d. MnO2
b. MnOe. MnSO4
c. K2MnO4
11. Biloks klorin dalam kalium klorat adalah
a. -1b. +5c. +1d. +7e. +3
12. Biloks karbon dalam senyawa C2O42- adalah
a. -12b. -6c. +3d. +6e. +12
13. Biloks Cl terbesar terdapat pada
a. NaCl d. Ca(ClO4)2
b. KClOe. Cl2O3
c. Cl2O
14. Biloks Cl dalam senyawa: NaCl, Cl2O, HClO3 berturut-turut adalah
a. -1, 0, +3d. +1, -1, +3
b. -1, +1, +5e. +3, +5, -1
c. +1, 0, +5
15. Rumus kimia dari besi (III) sulfat adalah
a. BiSO4d. Fe3(SO4)2
b. Bi2(SO4)3e. Fe2(SO4)3
c. FeSO4
16. Dalam reaksi :
I2(aq) + 6OH-(aq) I-(aq) + IO3-(aq) +3H2O(l)
Biloks I berubah dari menjadi . dan
a. 0 menjadi +5 dan -1
b. 0 menjadi +4 dan -1
c. 0 menjadi +3 dan -1
d. +1 menjadi -5 dan -1
e. -1 menjadi +5 dan +1
17. UM UGM 2004
Pada reaksi redoks: ICl IO2- + Cl- + I2. Biloks I dan Cl masing-masing dalam senyawa ICl adalah
a. 0 dan 0d. +1 dan +1
b. -1 dan +1e. -1 dan -1
c. +1 dan -1
18. UAN 2003
Biloks Cl dari -1 sampai dengan +7. Ion atau molekul dibawah ini yang tidak dapat mengalami reaksi disproporsionasi adalah
a. Cl2 dan HClO4d. Cl2 dan KClO3
b. HCl dan HClO2e. Cl- dan NaClO4
c. Cl2 dan HClO3
19. Biloks unsur transisi dalam senyawa-senyawa: MoCl2, MgCrO4, KV(SO4)3, NaMnO4 berturut-turut adalah
a. 2, 3, 4, 5d. 2, 4, 5, 6
b. 2, 6, 5, 6e. 2, 3, 4, 6
c. 3, 4, 5, 6
20. Pada oksidasi etanol menjadi asam asetat,
CH3CH2OH + KMnO4 + H+ CH3COOH +
Biloks C berubah dari menjadi
a. +1 menjadi +3
b. -1 menjadi +1
c. -3 menjadi +1
d. -1 menjadi +3
e. 0 menjadi +4
21. UMPTN 1990 Rayon C
Vanadium dengan tingkat oksidasi +4 terdapat pada senyawa
a. NH4VO2d. VOSO4
b. K4V(CN)6e. VCl3
c. VSO4
22. Atom belerang dengan biloks yang sama terdapat ada senyawa-senyawa
a. SO2, Na2S2O3, NaHSO3
b. H2S, H2SO3, CuSO4
c. Na2S2O3, SO3, Na2S
d. NaHSO4, SO3, H2S2O7
e. Na2S2O3, H2S2O7, H2S
23. Logam yang mempunyai biloks +5 terdapat pada ion
a. CrO42-d. Cr2O72-
b. Fe(CN)62-e. SbO43-
c. MnO4-
24. Timah (IV) klorida memiliki rumus kimia
a. SnCl2d. MnCl3
b. SnCl3e. MnCl4
c. SnCl4
25. Biloks Ni dalam ion [Ni(CN)4I]3- adalah
a. -5b. -3c. -2d. +2e. +5
26. UMPTN 1991 Rayon A dan C
Biloks Cl dalam KClO2 adalah
a. +7b. -1c. +3d. +1e. +5
2
Redoks, Oksidator dan Reduktor
Dulu yang dianggap oksidasi adalah reaksi unsur dengan oksigen atau pelepasan hidrogen dan reduksi adalah pelepasan oksigen atau pengikatan oksigen. Dengan demikian, pengertian redoks menjadi sangat sempit. Sekarang definisi redoks diperluas menjadi:
Reduksi merupakan reaksi yang disertai pengikatan eelektron, sehingga biloks menjadi turun
Oksidasi adalah reaksi yang disertai pelepasan eelektron, sehingga biloks naik
Contoh:
2Na(s) + Cl2(g) 2NaCl(s)
Berdasarkan konsep eelektron, reaksi tersebut terdiri dari dua reaksi yaitu:
Reaksi oksidasi : 2Na 2Na+ + 2e
Reaksi reduksi : Cl2 + 2e 2Cl-
Jika dihitung biloksnya, maka:Na merupakan oksidasi, karena biloksnya naik dari 0 (pada atom Na) menjadi +1 (pada senyawa NaCl). Cl merupakan reduksi karena biloksnya turun dari 0 (pada molekul Cl2) menjadi -1 (pada senyawa NaCl)
Zat yang mengalami oksidasi (teroksidasi) disebut reduktor sedangkan zat yang tereduksi disebut oksidator.
Reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) berjalan bersama-sama (serentak). Jadi, bila suatu zat teroksidasi, maka zat lainnya akan tereduksi.
Contoh:
Cu + HNO3 Cu(NO3)2 + NO2 + H2O
0 +5 +2 +4
Oks
Red
Cu = Reduktor
HNO3 = Oksidator
HNO3 juga berperan sebagai pembuat suasana asam
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana hanya satu jenis atom mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus (yang bilangan oksidasinya berubah)
Contoh:
Cl2 + KOH KClO3 + KCl + H2O
0 +5 -1
Oks
Red
(Latihan 2)
1.
2. Reaksi reduksi adalah
a. reaksi pelepasan oksigen dan pengikatan hidrogen
b. reaksi pelepasan dan pengikatan oksigen
c. reaksi pengikatan oksigen
d. reaksi pelepasan dan pengikatan oksigen
e. raksi pelepasan oksigen
3. Jika logam besi dibiarkan di udara, maka dapat terjadi reaksi: 4Fe + 3O2 2Fe2O3. Dalam hal ini, senyawa besi merupakan
a. zat hasil reduksi
b. zat yang teroksidasi
c. zat hasil oksidasi
d. zat yang mengalami reduksi
e. zat yang tereduksi
4. Proses terbentuknya ikatan ion dalam senyawa natrium klorida adalah sebagai berikut:
Na Na+ + e
Cl + e Cl-
Na+ + Cl- NaCl
Reaksi oksidasi dan reduksinya berturut-turut adalah
a. 1 dan 3d. 2 dan 3
b. 2 dan 1e. 3 dan 1
c. 1 dan 2
5. Reaksi berikut yang tidak tergolong reaksi redoks adalah
a. Ag + Cl2 AgCl
b. SnCl2 + I2 + HCl SnCl4 + HI
c. 2CuO + CO Cu2O + CO2
d. K2Cr2O7 + 2KOH K2CrO4 + H2O
e. NO2 + H2O HNO3 + HNO2
6. Reaksi perubahan methanol, CH3OH, menjadi metanal, CH2O, tergolong raksi redoks
SEBAB
Pada reaksi perubahan methanol, CH3OH, menjadi metanal, CH2O, terjadi pengikatan oksigen
7. Hidrogen yang berperan sebagai oksidator terdapat pada reaksi
(1) H2 + S H2S
(2) H2 + N2 NH3
(3) H2 + CO H2CO
(4) H2 + Li LiH
8. Diantara reaksi berikut yang tidak tergolong reaksi disproporsionasi adalah
a. NaOH + Cl2 NaCl + NaClO3 + H2O
b. I2O4 + OH- IO3- + I- + H2O
c. ClO3- + Cl- Cl2 + ClO2-
d. IPO4 + H+ I2 + IO4- + H2PO4- + H2O
e. NO2 + 2H2O HNO3 + HNO2
9. Dari reaksi b