Tokoh yang menjadi saksi sejarah proklamasi kemerdekaan indonesia adalah

Ilustrasi sejarah perumusan teks proklamasi. Sumber foto : www.pexels.com

Perumusan teks proklamasi terjadi setelah Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dikembalikan ke Jakarta dari Rengasdengklok pada 16 Agustus. Seusai peristiwa tersebut, baik golongan muda maupun golongan tua sepakat agar proklamasi segera disusun dan diumumkan kemerdekaan Indonesia.

Mereka pun mencari tempat yang dirasa cukup aman untuk merumuskan naskah proklamasi. Rumah perwira tinggi Angkatan Laut Jepang di Indonesia Laksamana Tadashi Maeda, yang berada di Jalan Meiji Dori (sekarang Jalan Imam Bonjol Nomor 1), Jakarta Pusat, dipilih sebagai lokasi perumusan naskah teks proklamasi pada dini hari, 17 Agustus 1945.

Mengapa di kediaman Laksamana Tadashi Maeda?

Kisahnya, tokoh pergerakan saat itu, Achmad Soebardjo, memiliki kedekatan dengan Laksamana Maeda. Kedekatan ini membuat Maeda lebih lunak terhadap keinginan Indonesia untuk merdeka.

Setelah menjadi Atase di Den Haag dan Berlin, Maeda pindah tugas ke Indonesia, sebagai Kepala Penghubung Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Saat itu, Ia mempekerjakan Ahmad Soebardjo yang dikenalnya sejak lama di Belanda.

Rumah Laksamana Maeda Sebagai Saksi Sejarah Perumusan Teks Proklamasi

Dalam buku Kilas Balik Revolusi karya Abu Bakar Loebis, disebutkan Achmad Soebardjo menjemput Soekarno-Hatta dari Rengasdengklok setelah berhasil meyakinkan Sukarni untuk membawa kedua pemimpin tersebut ke Jakarta. Akhirnya, mereka berhenti di rumah Laksamana Maeda.

Selain karena alasan kedekatan Maeda dan Ahmad Soebardjo, rumah Laksamana Maeda dipilih karena rumah tersebut memiliki hak imunitas terhadap Angkatan Darat Jepang sehingga Soekarno dan Hatta bisa tetap aman.

Di ruang makan Laksamana Maeda itulah dimulai perumusan teks proklamasi kemerdekaan yang merupakan pemikiran tiga tokoh, yaitu Soekarno, M. Hatta, dan Achmad Soebardjo. Hatta dan Achmad Soebardjo menyampaikan pemikirannya secara lisan, sedangkan Bung Karno bertindak sebagai penulis konsep teks proklamasi tersebut. Proses penyusunan naskah ini juga disaksikan golongan muda yang diwakili oleh Sukarni, Sudiro, dan BM Diah. Sementara, dari pihak Jepang ada S. Miyoshi dan S. Nishijima.

Selanjutnya naskah diketik oleh Sayuti Melik. Setelah teks proklamasi selesai diketik segera dibawa kembali ke ruang pengesahan atau penandatanganan naskah proklamasi. Di ruang ini, naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Peristiwa ini berlangsung menjelang waktu subuh, hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan pada bulan suci Ramadan. Atas pertimbangan keamanan, Soekarno mengumumkan bahwa pembacaan teks proklamasi diadakan di halaman depan rumah kediamannya, Jalan Pengangsaan Timur no.56, pukul 10.00 WIB. Lokasi tersebut kini diabadikan sebagai Taman Proklamasi.

Beralih Fungsi Menjadi Museum

Sebelum menjadi rumah Laksamana Tadashi Maeda, bangunan tersebut dipakai sebagai kediaman resmi Konsulat Kerajaan Inggris. Rumah yang dibangun pada 1927 ini, adalah salah satu dari empat rumah tinggal besar di sekitar Taman Surapati. Rumah-rumah tersebut dirancang oleh arsitek yang sama, yaitu Johan Frederik Lodewijk Blankenberg. Saat pendudukan Jepang di Indonesia, rumah itu beralih fungsi menjadi kediaman Laksamana Tadashi Maeda sejak 1942 hingga 1945.

Beberapa tahun kemudian, rumah itu kembali ke fungsi awal sebagai rumah Duta Besar Inggris. Saat akhirnya kontrak Rumah Duta Besar Inggris akan berakhir, pada Desember 1981 diadakanlah Rapat Koordinasi yang melibatkan pihak Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta Sekretariat Negara untuk membahas pengalihfungsian gedung ini.

Mendikbud Prof. Dr. Nugroho Notosusanto saat itu menyatakan bahwa rumah itu diusulkan menjadi museum. Selama proses kajian pendirian museum, gedung itu sementara digunakan sebagai kantor Perpustakaan Nasional sebelum gedung Perpustakaan Nasional yang baru di Jalan Salemba selesai dibangun.

Sebuah tim dibentuk pada Oktober 1984 untuk merealisasikan bangunan di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Jakarta menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Untuk memperkuat nuansa tampilan dan kondisi rumah sesuai dengan konteks peristiwa di 16 Agustus 1945, maka tim kajian menghubungi pihak Kedutaan Besar Jepang untuk mencari tahu keberadaan saksi pelaku yang pernah tinggal bersama Laksamana Tadashi Maeda. Sampai akhirnya pada 1985 Ibu Satsuki Mishima yang saat itu bertugas sebagai Sekretaris Urusan Rumah Tangga datang ke Jakarta.

Pada 26 Maret 1987, pengelolaan gedung ini diserahkan kepada Direktorat Permuseuman Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bekas rumah Laksamana Maeda yang terletak di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 pun ditetapkan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi. (DNR)

Lihat Foto

Perpusnas

Sayuti Melik

KOMPAS.com - Sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, naskah proklamasi terlebih dulu disusun Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Setelah tersusun, naskah pun diketik untuk dibacakan di depan rakyat Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Tokoh yang mengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Sayuti Melik, seorang wartawan yang aktif di dunia politik.

Naskah proklamasi kemerdekaan dari Soekarno diketik oleh Sayuti Melik, dengan alasan agar tidak menimbulkan persepsi yang salah tentang teks proklamasi.

Selain mengetik naskah proklamasi, apa peran Sayuti Melik dalam kemerdekaan Indonesia?

Baca juga: Biografi Sayuti Melik, Pengetik Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sebelum menjadi juru ketik proklamasi, Sayuti Melik telah terlibat dalam proses penyusunannya sejak awal

Ia diketahui menjadi saksi penyusunan teks proklamasi kemerdekaan di ruang makan rumah Laksamana Maeda.

Sayuti Melik mewakili golongan muda untuk membantu Soekarno menyusun naskah proklamasi. Sedangkan Moh Hatta dibantu oleh Sukarni.

Setelah selesai dibuat, Sayuti Melik mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.

Pada awalnya, sempat terjadi perdebatan mengenai siapa yang akan mendantangani naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA