Tentukan nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat raja dan burung fanjah

Hikayat

“ Raja dan Burung Fanjah “

A.   Sinopsis “ Raja dan Burung Fanjah “

            Terkisah seorang raja India bernama Baridun memiliki seekor burung. Burung itu bernama Fanjah dan ia telah memiliki anak. Keduanya bisa berbicara dengan fasih, sehingga raja sangat kagum kepada mereka. Sang raja meminta istrinya untuk menjaga mereka. Sustu ketika sang istri juga melahirkan. Anak burung Fanjah sangat senang dengan kelahiran putra raja dan mereka bisa bermain bersama-sama. Setiap kali burung Fanjah membawa buah-buahan segar dari gunung, ia membagi sama rata buah-buahan tersebut kepada anaknya dan putra raja. Suatu hari burung Fanjah sedang mencari buah-buahan. Ia meninggalkan anaknya dipangkuan putra raja. Tiba-tiba anak burung Fanjah membuang kotorannya di pangkuan putra raja. Hal ini membuat putra raja marah, ia membanting anak burung Fanjah ke tanah hingga mati. Burung Fanjah sangat sedih ketika melihat anaknya sudah mati. Ia menjerit dan mengatakan bahwa para raja sangat jahat dan tidak bisa menjaga janji. Mereka tidak mau memuliakan kecuali jika ada kepentingan. Burung Fanjah pun menyambar wajah putra raja dan mematuk matanya sampai buta. Kejadian ini membuat sang raja gelisah dan sedih. Ia berusaha melakukaan tipu muslihat kepada burung Fanjah yang bertengger di atap rumah. Sang raja berusaha membujuk burung Fanjah untuk kembali kepadanya. Akan tetapi, burung Fanjah sudah terlalu sakit hati dengan pengkhianatan yang dilakukan putra raja. Jadi seberapa kuat bujukan sang raja, burung Fanjah tetap tidak mau kembali lagi kepadanya.    

B.   Unsur Intrinsik

1)      Tema                                       : Pengkhianatan raja kepada burung  Fanjah

2)      Tokoh dan Penokohan

v  Raja Baridun

Watak              : Licik

“Kemudian berharap bisa melakukan tipu muslihat terhadap Burung Fanjah, lalu berhenti di dekat burung yang hinggap di atas rumah dan memanggilnya.”

v  Burung Fanjah

Watak              : Tidak pilih kasih tetapi tidak mudah memaafkan orang lain ( pendendam )

Bukti tidak pilih kasih

“Setiap hari burung Fanjah pergi ke gunung dan datang membawa buah-buahan segar yang tidak dikenal. Separo dia berikan kepada putra sang raja, dan separo sisanya dia berikan kepada anaknya.”

Bukti pendendam 

“Setelah menemukan anaknya sudah mati, kemudian burung Fanjah menyambar dengan kekuatan terkamannya ke atas wajah putra raja lalu mematuk matanya sehingga dia buta.”

v  Anak Burung Fanjah

Watak              : Penyayang

“Kelahiran putra raja itu juga sangat menyenangkan anak Burung Fanjah sehingga anak Burung Fanjah sangat menyayanginya.”

v  Putra Raja Baridun

Watak              : Kejam

“Kemudian anak burung Fanjah membuang kotorannya di pangkuan putra raja sehingga membuatnya marah, lalu anak Fanjah dia pegang dan dibanting ke tanah hingga mati.”

3)      Latar

v  Tempat            :

a.       Kerajaan di India

Bukti   : “Konon salah seorang Raja India.”

b.      Gunung

Bukti   : “Setiap hari burung Fanjah pergi ke gunung.”

c.       Di atas rumah

Bukti   : “Kemudian dia kembali terbang dan hinggap di atas rumah.”

v  Waktu                         :

a.       Setiap hari

Bukti   : “Setiap hari burung Fanjah pergi ke gunung.”

b.      Konon

Bukti   : “Konon salah seorang raja India bernama Baridun memiliki seekor burung bernama Fanjahyang telah meneteskan seekor piyik.”

v  Suasana :

a.       Sedih

Bukti   : “Burung Fanjah datang dan menemukan anaknya sudah mati, lalu dia menjerit dan sedih.”

b.      Senang

Bukti   : “Kelahiran putra raja ini juga sangat menyenangkan anak burung Fanjah, sehingga anak burung Fanjah sangat menyayanginya.”

c.       Tegang

Bukti   : “Kemudian burung Fanjah menyambar dengan kekuatan terkamannya ke atas wajah putra raja, lalu mematuk matanya sehingga dia buta.”

4)      Alur                                         : Maju

Buktinya : Hikayat tersebut menceritakan kehidupan seorang raja dan burung Fanjah semenjak anak burung Fanjah lahir hingga mati ( tidak ada flashback ).

5)      Sudut Pandang                       : Orang ketiga sebagai pengamat.

6)      Bahasa                                   : mudah dipahami.

7)      Amanat                                  : 

                              a. Perbuatan jahat jangan dibalas dengan perbuatan jahat juga, karena permasalahan tersebut tidak akan berakhir.

     b.      Jangan pernah mengkhianati sebuah persahabatan. 

C.   Unsur ekstrinsik

1)      Religi

Sesungguhnya seorang pengkhianat akan dihukum karena pengkhianatannya. Jika dia bisa luput dari hukuman yang lebih cepat, maka dia tidak bakal luput dari hukuman di kemudian hari, sehingga bakal menyusul anaknya, cucunya, dan keturunannya. 

2)      Adat Istiadat

Mereka tidak mau memuliakannya kecuali bila punya kepentingan dan ketamakan terhadap manfaat yang menguntungkannya atau karena mereka membutuhkan ilmu yang dimilikinya, kemudian mereka baru mau memuliakannya.

3)      Latar belakang sosial budaya

Kesetiaan yang ternoda karena pengkhianatan dan tipu muslihat. Yaitu baru dimuliakan apabila mempunyai kepentingan atau membutuhkan.

4)      Silsilah

Raja Baridun memiliki istri dan putra yang telah dijaga oleh burung Fanjah dan anaknya mulai dari saat istri raja masih mengandung. Fanjah melindungi dan memperlakukan anaknya dan putra raja tanpa pilih kasih, tetapi putra raja membunuh anak Fanjah.  

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA