Tata panggung tata busana dan tata kostum merupakan unsur drama yang dilihat dari aspek

Penari membawakan tarian parade, Rabu (25/11/2020). - Berikut unsur-unsur tari, mulai gerak, tata busana, iringan, properti hingga tempat pertunjukan.

TRIBUNNEWS.COM - Ada berbagai unsur yang saling mendukung dalam tarian.

Unsur-unsur tari mampu memunculkan perpaduan yang harmonis.

Menilik KBBI, tari adalah gerakan badan meliputi tangan dan sebagainya yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian seperti musik, gamelan, dan sebagainya.

Unsur tari terdiri atas gerak, busana, tata rias, iringan, properti, tempat pertunjukan.

Baca juga: 10 Contoh Tari Daerah Berpasangan, Mulai Tari Piring hingga Tari Golek Menak

Baca juga: Pengertian Interval Harmonis dan Melodis Lengkap dengan Ciri-ciri Bunyi Interval

Sejumlah penari membawakan tarian parade karakter event pada peluncuran Calender Of Event 2021 Kota Bandung, di Hotel el Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/11/2020).  (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Dikutip dari Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 SD, berikut penjelasan masing-masing unsur tersebut.

1. Gerak

Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain.

Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga.

Ciri khas gerak tari setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.

Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi.

Drama adalah salah satu istilah yang sering di kenal bagi seluruh masyarakat Indonesia, sebab sejak dahulu sebelum kemerdekaan atau sesudah kemerdekaan, kata pementasan dalam drama menjadi sebuah tontonan atau hiburan yang menarik untuk menyampaikan pesan, baik dalam segi perbuatan, tingkah laku, bahasa, dan sebagainya. Adapun secara tektualnya jika menelisik lebih dalam ada beberapa unsur untuk pementasan sebuah drama.

Unsur Pementasan Drama

Pementasan drama adalah bagian daripada kategori penampilan yang ditunjukan kepada khalayak umum untuk dapat dinilai, disaksikan, sekaligus dinikmati. Sebagimana yang ada dalam arti film, namun menjadi pembedanya jikalau drama ada peran orang yang mengharuskan untuk menunjukan penampilannya.

Macam Unsur Pementasan Drama

Sedikitnya ada berabagai jenis unsur drama, diantaranya;

Naskah dalam sebuah drama dapat diartikan sebagai sebuah karangan yang isinya terdapat cerita atau lakon yang akan dijalankan dalam drama tersebut. Naskah drama menjadi unsur terpenting sebab naskah drama tersebut dijadikan sebagai rujukan dalam sebuah pementasan drama.

Pemain bisa diartikan sebagai seseorang yang memeragakan peran di dalam cerita atau yang terdapat dalam naskah. Pemain drama biasa disebut juga aktor atau aktris.

Sutradara dalam sebuh drama dapat diberi pengertian sebagai pemimpin yang ada dalam suatu pementasan drama. Sutradara bertanggung jawab penuh terhadap segala sesuatu yang menyakut dengan jalannya cerita dalam drama tersebut.

Tata rias bias diartikan sebagai seseorang yang bertugas dalam smake up selurih pemain drama. Adapun untuk seseorang yang mengerjakan tata rias disebut dengan penata rias. Oleh karena itu meski tidak ikut andils ecara langsung akan tetapi tata risa memiliki fungsi yang signifikan dalam jalannya pementasan sebuah drama.

Tata busana bisa diakatakn sebagai suatu bagian seseorang yang mengatur pakaian pemain, seperti bahan, model dan cara mengenakannya. Sehingga pemain yang akan memerankan drama dapat menghayati atau menggabarkan lakon yang telah ditujuknya.

Tata panggung dalam sebuah pementasan drama dapat diartikan sebagai seseorang yang bertugus menyiapkan segala tempat para pemain memeragakan lakon dramanya

Unsur pementasan drama yang berkaitan dengan latar belakang panggung yaitu tata lampu dalam pementasan sebuah drama, yang kerapkali dilakukan sebagai seseorang yang bertugas dalam pengaturan cahaya di panggung.

Penonton dalam pementasan drama bisa disebut sebagai pemain ketiga yang menimati pertunjukan sebuah drama. Tanpa adanya penonton drama yang diselenggarakan bisa dikatakan gagal, oleh karena itu meski menjadi bagian daripada sebuah unsur pemetasan drama penonton menjadi penilai daripada pertunjukan drama.

Setelah kita megulas panjang lebar mengenai unsur pementasan drama, selanjutnya sebagai tambahan tulisan ini akan mencoba untuk menguraikan lebih dalam tentang pemain yang diharapkan pemein tersebut dapat mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama dan menggunakan gerak-gerik, mimik, dan intonasi sesuai dengan watak tokoh dalam  pementasan drama

Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Setiap tokoh akan diperankan oleh seorang pemain. Agar berhasil memerankan tokoh-tokoh tadi maka pemain harus dipilih secara tepat. Pemain harus dipilih sesuai dengan karakter tokoh. Dalam upaya memilih pemain drama yang tepat, cara berikut dapat diterapkan:

  1. Naskah yang sudah dipilih dibaca berulang sampai paham. Dari dialog para tokoh  dapat diketahui karakter tiap-tiap tokoh.
  2. Setelah diketahui karakter tokoh kemudian pemilihan pemain yang cocok dan
    mampu memerankan masing-masing tokoh.
  3. Selain mempertimbangkan watak, perlu juga untuk mempertimbangkan perbandingan usia dan perkiraan postur tubuh.
  4. Kemampuan pemain menjadi pertimbangan penting. Pemain harus bisa memerankan
    tokoh sesuai yang dikendaki naskah.

Demikianlah ulasan mengenai drama yang menyangkut tengang, unsur-unsur pementasan dalam drama dan penejalasanya lengkap. Semoga dapat bermanfaat, bagi siapapun yang sedang atau ingin menyelenggarakan sebauah drama.

Secara etimologi, kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu “dram” yang berarti gerak. Banyak orang menyebut drama sebagai sandiwara atau teater. Kata sandiwara berasal dari bahasa Jawa, yaitu “sandi” yang berarti rahasia dan “warah” berarti ajaran. Sandiwara secara umum berarti ajaran yang disampaikan secara rahasia atau tersembunyi.

Dalam arti sempit, drama disebut sebagai kisah hidup manusia yang ditampilkan di atas panggung, disajikan dengan bentuk dialog dan gerakan sesuai naskah, didukung dengan performa dari tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias dan tata busana. Sedangkan dalam arti luas, drama adalah suatu tontonan yang mempunyai cerita dan dipertunjukan di depan orang banyak, mencakup seperti teater tradisional dan teater modern.

Pementasan drama adalah kesenian yang sangat kompleks, karena mempunyai unsur-unsur yang saling terkait di dalamnya, bukan hanya melibatkan seniman. Tetapi membutuhkan unsur-unsur lainnya seperti naskah, pemain, sutradara, tata rias, tata busana, tata lampu, tata panggung, tata suara dan penonton. Jika salah satu dari unsur tidak terpenuhi, maka drama seperti pincang sebelah.

Berikut ini penjelasan unsur-unsur pementasan drama yang wajib antara lain :

Naskah drama adalah sebuah karangan yang isinya terdapat cerita atau lakon. Dalam naskah juga termuat nama-nama tokoh dalam cerita, peran tokoh, dialog yang diucapkan, dan keadaan panggung yang diperlukan. Bentuk dan susunan naskah drama mempunyai perbedaan dengan naskah dari cerpen atau novel.

Naskah drama tidak mengisahkan cerita secara lugas dan langsung, karna lebih mementingkan ucapan-ucapan atau bisa dibilang penuturan ceritanya diganti dengan dialog. Sedangkan naskah cerpen atau novel berisi cerita lengkap dan peristiwa yang terjadi.

Permainan drama terbagi dalam babak demi babak. Setiap babak mempunyai peristiwa tertentu dalam waktu dan susunan tertentu pula. Dengan pembagian seperti ini, para penonton mendapatkan gaambaran atau alur yang jelas bahwa setiap peristiwa itu dapat berlangsung di tempat, waktu dan suasa yang berbeda.

Biasanya untuk mempermudah para seniman yang bermain drama, naskah drama ditulis selengkap-lengkapnya disertain keterangan dan petunjuk seperti gerakan-gerak yang di lakukan pemain, tempat terjadinya peristiwa, perlengkapan logistik yang dibutuhkan setiap babak dan keadaan panggung disetiap babak.

2. Pemain

Pemain merupakan orang yang memeragakan peran di dalam cerita, atau disebut juga aktor/aktris. Beberapa pemain dibututhkan dalam drama berdasarkan banyaknya tokoh yang ada di dalam naskah. Agar berhasil memerankan tokoh dalam pementasan, pemain dipilih secara tepat sesuai dengan peran yang dibutuhkan.

Dalam menentukan pemain di dalam drama, lebih mudah memilih pemain campuran daripada tidak campuran. Maksud pemain campuran yaitu pemain yang terdiri dari pemain laki-laki, perempuan, anak-anak, remaja dan orang tua.

Berikut ini upaya yang tepat dalam memilih pemain drama :

  1. Naskah drama harus dikuasai dan dipahami oleh pemain, mulai dari dialog dan watak-watak tiap tokoh dalam naskah drama itu.
  2. Pemain harus mampu memerankan masing-masing tokoh sesuai watak yang dibutuhkan
  3. Perbandingan usia dan perawakan tubuh pemain dinilai sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan
  4. Pemain memiliki skill dalam berlatih untuk memerankan tokoh yang dikehendaki naskah

3. Sutradara

Sutradara adalam pemimpin dalam pementasan drama. Sebagai pemimpin yang mempunyai tanggung jawab dalam kesuksesan pementasan drama, sutradara harus membuat perencanaan yang matang. Tugas seorang sutradara sangat banyak dan cukup berat, seperti memilih naskah, menentukan pokok penafsiran naskah, memilih pemain, melatih pemain, bekerja dengan staf dan mengkoordinasikan setiap bagian.

Semua tugas yang dilakukan sutradara harus dengan cermat, karna sukses tidaknya suatu pementasan berdasarkan sutradaranya. Tugas awal seorang sutradara adalah memilih naskah. Naskah yang terpilih kemudian dibaca berulang-ulang, untuk menentukan watak tokoh-tokoh, tata rias, pengaturan panggung dan seterusnya.

Meskipun sebagai pemimpin, sutradara harus mendengarkan usul dari berbagai pihak dan mempertimbangkannya. Untuk para pemain, sutradara juga berkewajiban untuk melatih, membimbing dan mengarahakn para pemain agar sesuai dengan peran di dalam tokoh cerita. Selain itu, sutradara juga berhak menegur, mencela atau menyalahkan pemain yang memang salah dalam berakting atau berdialog.

Tugas sutradara sangatlah banyak dan beban tanggung jawab yang cukup berat. oleh karena itu, sutradara sebaiknya mampu :

  1. Memilih naskah yang tepat
  2. Pandai menafsirkan watak para tokoh cerita
  3. Pandai memilih pemain yang sesuai naskah
  4. Sanggup melatih dan membimbing pemain
  5. Bisa bekerja tim dengan crew yang lain
  6. Cekatan dalam memimpin semua tim

4. Tata Rias

Tata rias merupakan bagian yang bertugas dalam mendandani atau make up para pemain. Orang yang mengerjakan tata rias disebut dengan penata rias. Penata rias ada pria dan wanita, dilihat dari keahliannya dalam bidang tata rias. Alat-alat rias seperti bedak, lipstik, pensil alis, kumis palsu, bulu mata dan masih banyak lagi.

Seorang penata rias harus memiliki teknik seni dalam merias seperti teknik shading hidung, meniruskan pipi, menebalkan mata, membentuk alis dan teknik lainnya. Selain itu penata rias juga harus terampil dan cekatan, agar penata rias mampu mengatur waktu sehingga pemainnya bisa siap untuk naik ke atas panggung dengan riasan yang baik.

5. Tata Busana

Tata busana merupakan bagian yang mengatur pakaian pemain, seperti bahan, model dan cara mengenakannya. Tata busana memiliki hubungan yang erat dengan tata rias, oleh karena itu banyak juga tugas tata busana dirangkap langsung oleh penata rias. Meskipun demikian tugas penata rias dan penata busana memiliki tanggung jawab yang berbeda, namun harus bekerja sama saling menyesuaikan dan saling membantu agar hasilnya maksimal.

Penata rias dan penata busana harus mampu menafir dan memantaskan riasan dan pakaian yang akan dikenakan. Seperti pakaian pesta dilengkapi dengan riasan yang full cover, pakaian santai dilengkapi dengan riasan yang natural. Semua bagian saling membantu untuk menunjang penampilan pemain.

6. Tata Panggung

Panggung adalah tempat para pemain memeragakan lakon dramanya. Sebagai seni pertunjukan, biasanya panggung akan di desaign lebih tinggi daripada lantai, lebih tinggi dari tempat duduk penonton agar penonton yang duduk dibelakang masih mampu menyaksikan pertunjukan dengan jelas.

Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan dalam memainkan pementasan. Petugas yang menata panggung disebut penata panggung yang terdiri dari tim, supaya dapat merubah keadaan panggung dengan cepat. Panggung mendeskripsikan tempat, waktu dan suasana yang terjadi. Setiap peristiwa yang memiliki babak berbeda tempat, waktu dan suasana membuat penataan panggung harus lebih cekatan untuk merubahnya.

Tugas penantaan panggung hanya menuruti apa yang dikehendaki naskah, namun juga boleh menambahkan, mengurangi atau mengubah letak perlatan asal perubahan itu menambah estetika keadaan panggung. Sebaiknya yang dipilih untuk menata panggung adalah orang-orang yang mengerti keindahan dan komposisi seni yang baik.

7. Tata Lampu

Tata lampu adalah bagian yang bertugas dalam pengaturan cahaya di panggung. Bagian ini berhubungan erat denga tata panggung. Pengaturan cahaya di panggung harus disesuaikan dengan keadaan panggung yang dibutuhkan. Seperti penataan lampu di rumah orang miskin dan di rumah orang kaya, memerlukan cahaya lampu yang berbeda dan disesuaikan dengan waktu terjadi.

Penata lampu biasanya menggunakan spot light, semacam kotak besar yang memiliki lensa besar berisi lampu ratusan watt. Karena tata lampu berhubungan dengan listrik, sebaiknya penata lampu adalah orang yang mengerti teknik kelistrikan.

8. Tata Suara

Tata suara yang biasa kita kenal adalah bagian yang mengatur pengeras suara (sound system) dan musik pengiring. Alat musik yang digunakan tentu berbeda sesuai dengan suasana yang dibutuhkan, seperti suasana sedih mungkin hanya diiringi dengan seruling yang ditiup mendayu-dayu menyayat hati, suasana pertengkaran yang diiringi dengan musik yang berirama cepat dan keras.

Iringan musik tidak dijelaskan secara mendalam di naskah, penjelasannya hanya secara umum seperti musik pelan, sendu atau sedih. Musik pengiring juga sebaiknya berada dibalik layar, agar tidak mengganggu para pemain drama dan kekerasan yang diatur sesuai dengan kadarnya.

9. Penonton

Penonton adalah unsur penting dalam pementasan drama. Semua unsur drama yang disiapkan, tentu dibuat untuk penonton. Kesuksesan sebuah drama dapat diukur dari respon para penonton yang menyaksikannya. Penonton drama terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, ekonomi maupun kemampuan mengapresiasi atau motivasi.

Ada tiga macam ragam penonton, dilihat dari segi motivasinya :

  1. Penonton Peminat : yaitu penonton intelektual atau penonton yang mampu mengapresiasi seni.
  2. Penonton Iseng : yaitu penonton yang tidak punya ketertarikan khusus pada seni, hanya menikmati untuk hiburan.
  3. Penonton Penasaran : yaitu penonton yang menonton karena penasaran ingin tahu bagaimana lakon , pemain dan cerita dramanya.

Fungsi penontontot yang meminati seni tentu sangat dibutuhkan disetiap pementasan drama, agar drama terasa hidup dengan apresiasi yang penonton berikan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA