Tata cara shalat witir sesudah tarawih

Suara.com - Pada umumnya, jumlah rakaat sholat tarawih adalah 8 rakaat sholat tarawih ditambah 3 rakaat sholat witir yang masing-masing dikerjakan setiap 2 rakaat dan diakhiri dengan salam. Seperti apa doa setelah sholat witir?

Sholat tarawih sebaiknya memang ditutup dengan sholat witir yang jumlah rakaatnya ganjil. Niat sholat witir bervariasi, pada umumnya adalah 1 rakaat atau 3 rakaat. Setelah sholat witir, ada doa setelah sholat witir yang perlu dibaca.

Sebelum Anda mengetahui doa setelah sholat witir, simak terlebih dahulu bacaan niat dan tata cara sholat witir yang perlu diperhatikan.

Bacaan Niat Sholat Witir

Baca Juga: Niat Sholat Subuh dan Urutan Doa Setelah Sholat Subuh, Lengkap Tulisan Latin dan Artinya

Umumnya sholat witir dikerjakan 1 rakaat atau 3 rakaat. Berikut niat sholat witir 1 rakaat dan 3 rakaat dengan 1 kali salam.

Niat sholat witir 1 rakaat salam

“Ushallii sunnatal witri rok 'ataini (mustaqbilal qiblati) lillaahi ta'alaa".

Artinya: "Saya niat sholat witir satu rakaat (menghadap qiblat) karena Allah ta'alaa".

Niat sholat witir 3 rakaat 1 kali salam

Baca Juga: Bacaan Tahiyat Akhir Lengkap dengan Artinya yang Dibaca saat Sholat

“Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka'aatain (mustaqbilal qiblati) lillaahi ta'alaa".

ILUSTRASI berdoa - Inilah bacaan doa setelah shalat Tarawih dan Witir disertai Doa Kamilin dengan lafal latin dan artinya.

TRIBUNNEWS.COM - Saat bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah shalat Tarawih yang ditutup dengan shalat Witir.

Shalat Tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan.

Sementara shalat Witir adalah salat sunat dengan jumlah rakaat ganjil.

Selesai melaksanakan shalat Tarawih dan Witir, kita juga dianjurkan untuk membaca beberapa doa.

Baca juga: DOA Buka Puasa Ramadan, Lengkap dengan Niat Salat Tarawih, Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Baca juga: Bacaan Niat Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan Beserta Tata Cara Pelaksanaannya

Bacaan Doa Setelah Shalat Tarawih

Doa Kamilin menjadi salah satu doa yang banyak dibaca setelah shalat Tarawih.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fattah Bandar Lampung, Ustaz Asep Abdullah mengatakan, doa tersebut bernama doa kamilin karena pada awal bacaannya, terdapat kata kamilin.

Dikutip dari Tribun Lampung, doa Kamilin tidak hanya bisa dibaca saat bulan Ramadan, tapi juga bisa dibaca setiap saat, termasuk di luar bulan Ramadan.

"Arti dari doa Kamilin mengharapkan kebaikan, keselamatan, dan minta dihindarkan dari segala bahaya. Jadi, bisa dibaca di waktu apapun di luar bulan Ramadan," kata Ustaz Asep Abdullah, Selasa (2/4/2019).

Selain itu, tak ada dalil yang menyatakan, doa Kamilin hanya boleh dibaca saat bulan Ramadhan.

02 Apr 2022, 17:29 WIB - Oleh: Mia Chitra Dinisari

Salat tarawih

Bisnis.com, JAKARTA - Salat witir adalah salat yang menutup salat sunah.

Setelah salam dari salat Witir, kita dianjurkan untuk tidak segera bangun meninggalkan lokasi. Kita dianjurkan untuk membaca doa dan wirid sejenak sebagaimana keterangan berikut ini:  

??????? ???? ??????? ?????? ????????? ??????? ???????? ????????? ????????? ??????????? ?????? ??????? ?????????? ????? ??????? ???????? ???? ??????? ??????????????? ???? ?????????? ????????? ??? ????? ??? ??????? ??????? ??????? ?????? ????? ????????? ????? ???????  

Baca Juga : Niat Salat Witir Tarawih, dan Tata Caranya

Artinya, “Seseorang dianjurkan setelah shalat witir membaca tiga kali, ‘Subhanal malikil quddus,’ kemudian membaca, ‘Allahumma ini a‘udzu bi ridhaka min sakhathika, wa bi mu‘afatika min ‘uqubatika. Wa a‘udzu bika minka, la uhshi tsana’an alayka anta kama atsnayta ‘ala nafsika,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 101).  

Adapun susunan bacaan setelah selesai shalat Witir adalah sebagai berikut:  

1. Syahadat.   Asyhadu an la ilaha illallah.  

Baca Juga : Simak 4 Lafal Niat Puasa Ramadan yang Mudah Dihafalkan

Artinya, “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah.”  

2. Istighfar.   Astaghfirullah.   Artinya, “Aku memohon ampunan Allah.”  

3. Permohonan ridha dan surga Allah.   Allahumma inni as’aluka ridhaka wal jannah, wa a‘udzu bika min sakhathika wan nar.   Artinya, “Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.”  

4. Poin 1-3 diulang sebanyak 3 kali.  

5. Tasbih (3 kali).  Subhanal malikil quddus.   Artinya, “Mahasuci Tuhan yang kudus,” (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah).  

6. Pujian kesucian.  Subbuhun, quddusun, rabbuna wa rabbul mala’ikati war ruh.  

Artinya, “Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril,” (HR Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni). 

7. Pujian atas keluasan ampunan (3 kali).  Allahumma innaka ‘afuwwun karimun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘anni.   Artinya, “Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku.”  

8. Pujian atas kemurahan dan kasih-sayang Allah.    Ya karimu, bi rahmatika ya arhamar rahimina.  

Artinya, “Wahai Zat yang maha pemurah, (aku memohon) atas berkat rahmat-Mu, wahai Zat yang paling penyayang dari segenap penyayang.”  

9. Permohonan ampunan dan keselamatan.   Allahumma ini a‘udzu bi ridhaka min sakhathika, wa bi mu‘afatika min ‘uqubatika. Wa a‘udzu bika minka, la uhshi tsana’an alayka anta kama atsnayta ‘ala nafsika.  

Artinya, “Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-Mu sendiri,” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).   

10. Doa setelah shalat pada umumnya.  

11. Doa shalat witir.

  ??????????? ?????? ?????????? ?????????? ???????? ???????????? ??????? ???????? ???????????? ??????? ???????? ???????????? ????????? ???????? ???????????? ??????? ???????? ???????????? ??????? ???????? ???????????? ??????? ????????? ???????????? ????????? ?????????????? ???????????? ??????? ???????????? ???????????? ????????? ????? ???????????? ???????????? ???????? ???? ???????? ??????????? ???????? ????????? ?????? ?????????? ???????????? ???????????? ????????????? ?????????????? ?????????????? ????????? ????????????? ??? ?????? ??????????? ?????????????? ???????? ????? ????? ?????? ???????? ?????????? ????????? ??????? ????? ????????????? ???????????? ??????????? ????? ????? ??????????????  

Artinya, "Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.kami mohon kepada-Muampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesaama manusia. Ya Allah, tuhan kami terimalah dari kami: shalat, puasa, ibadah, kekhusyu'an, rendah diri dan ibadaha kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semestra alam.”  

12. Surat Al-Fatihah.  

13. Doa pendek penutup.  

14. Niat puasa Ramadhan.    Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya, “Aku berniat untuk berpuasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Ramadan, salat

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

02 Apr 2022, 17:19 WIB - Oleh: Mia Chitra Dinisari

Syifa Yulinnas Umat muslim melaksanakan Shalat Tarawih pertama di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Minggu (5/5/2019). Sebagian besar umat muslim di Indonesia melaksanakan Shalat Tarawih pertama di bulan Ramadan 1440 H pada 5 Mei 2019./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Salat witir adalah salat yang dikerjakan secara ganjil sebagai penutup salat malam, termasuk pada salat tarawih.

Salat ini, mengutip nu.or.id, dikerjakan menurut kemampuan masing-masing; boleh dengan satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, tujuh rakaat, sembilan rakaat, atau sebelas rakaat. 

Bila tidak memberatkan, salat witir disunnahkan untuk dikerjakan setiap malam, Abu Ayyub al-Anshari r.a. menjelaskan:

Baca Juga : Ini Penjelasan Kenapa Jumlah Rakaat Salat Tarawih Berbeda-beda

Menurut mayoritas ulama, sebagaimana yang dikutip oleh Syekh Wahbah Zuhaili dalam kitab al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, yaitu dimulai setelah melaksanakan shalat Isya’ sampai terbitnya fajar shadiq, dan bukan setelah masuknya shalat Isya’.

Artinya, jika waktu shalat Isya’ sudah masuk tapi seseorang belum melaksanakannya, maka dia tidak dianjurkan melakukan shalat sunnah witir sebab kesunnahan shalat witir dimulai setelah melaksanakan shalat Isya’. Ketentuan waktu ini sudah final, tanpa diperdebatkan oleh para ulama.

Mereka sepakat bahwa salat sunnah witir tidak bisa dilakukan dan tidak sah sebelum melaksanakan salat Isya’, atau setelah terbitnya fajar shadiq (masuk waktu shalat Subuh).  

Baca Juga : Kamus Ramadan: Berikut Arti & Makna Salat Witir

Sedangkan waktu yang lebih baik untuk melakukannya adalah pada akhir malam, tepatnya sebagai penutup dari segala ibadah-ibadah salat yang dilakukan pada malam hari.

Secara umum, salat sunnah witir tidak mempunyai hitungan jumlah rakaat secara khusus. Artinya, orang yang hendak melaksanakannya tidak dituntut melakukannya dalam rakaat tertentu. Ia boleh melakukan sesuai keinginannya asalkan berjumlah ganjil, sebagaimana namanya, witr (ganjil). Ia boleh melakukan satu rakaat, tiga rakaat, atau lima rakaat dan seterusnya.

Adapun bacaan-bacaan surat ketika melakukan shalat witir adalah sebagai berikut:

Jika salatnya satu rakaat maka bacaan surat yang dianjurkan adalah membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas setelah membaca surat al-Fatihah.

Jika salatnya tiga rakaat maka bacaan surat yang dianjurkan adalah membaca surat al-A’la pada rakaat pertama, membaca surat Al-Kafirun pada rakaat kedua, dan membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas pada rakaat yang ketiga.

Jika salatnya melebihi tiga rakaat maka disunnahkan membaca surat Al-Qadr di setiap awal rakaat, dan membaca surat al-Kafirun pada rakaat yang kedua.

Kesunnahan ini terus berlanjut mulai dari rakaat pertama sampai pada rakaat kedelapan. Sedangkan bacaan surat pada rakaat kesembilan mengikuti bacaan yang telah dijelaskan pada poin 2, yaitu membaca surat al-A’la pada rakaat kesembilan, membaca surat al-Kafirun pada rakaat kesepuluh, dan membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas pada rakaat kesebelas.

Tata Cara Melakukan Salat Witir

Sebagaimana ketentuan salat sunnah pada umumnya, salat witir juga mempunyai syarat dan rukun yang harus dipenuhi, yaitu dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, membaca al-Fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, dan lainnya. Hanya saja, dalam praktik pelaksanaannya, salat witir bisa dilakukan dengan dua cara apabila jumlah rakaat yang dilakukan melebihi dari satu rakaat.

Dua cara tersebut adalah: Boleh menyambung (washal), yaitu menggabungkan rakaat terakhir dengan rakaat sebelumnya. Contoh: melakukan shalat witir sebelas rakaat dengan satu kali takbiratul ihram dan satu salam. Boleh dilakukan secara terpisah (fashal), yaitu memisah rakaat sebelumnya dengan rakaat sesudahnya. Contoh: melakukan shalat witir 10 rakaat dengan satu salam lalu ditambah satu rakaat dengan satu salam, atau bisa juga dilakukan dengan satu salam pada tiap dua rakaat.

Cara yang kedua ini lebih utama daripada cara yang pertama. (Habib Zain bin Sumaith, Taqriratus Sadidah, 2003, h. 287).  

Adapun niat shalat witir, yaitu: Ushallî sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’âlâ  

Artinya, “Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.” 

Ushallî sunnatan minal witri rak’ataini lillahi ta’âlâ  

Artinya, “Aku niat shalat sunnah witir dua rakaat karena Allah ta’ala.”  

Lafal niat yang pertama diucapkan ketika hendak melakukan shalat witir satu rakaat, sedangkan lafal niat yang kedua diucapkan ketika hendak melakukan dua rakaat.  

Dalam praktiknya, shalat witir bisa berbeda jika dilakukan di waktu yang berbeda. Contohnya, shalat witir yang dilakukan di selain tanggal lima belas hari terakhir pada bulan Ramadhan, tidak dianjurkan untuk membaca doa qunut pada rakaat yang paling akhir.

Namun, jika dilakukan pada tanggal lima belas hari terakhir di bulan Ramadhan, para ulama sepakat perihal kesunnahan membaca doa qunut saat itu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : niat puasa ramadan, salat

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA