Tanaman industri yang merupakan bahan baku pembuatan ban adalah

Kendaraan baik itu pribadi atau umum sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat zaman sekarang. Kendaraan diperlukan untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dengan cepat dan hemat tenaga. Namun, tentu saja selain mesin ada satu komponen yang sangat penting yang harus ada di setiap kendaraan agar bisa berpindah. Komponen ini bernama ban. Ban diperlukan agar terjadi perputaran yang memindahkan entitas dari satu titik ke titik lain. Ketahui proses pembuatan ban sebagai salah satu produk karet dalam artikel ini!

Bahan Baku Ban

Ban sebagai komponen penting yang membantu perpindahan kendaraan harus terbuat dari bahan yang elastis dan kuat. Oleh karena itu, karet dipakai sebagai bahan baku utama untuk membuat ban karena sifatnya yang elastis dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Bahan baku utama produk karet untuk membuat ban adalah karet alam, karet sintetis, dan senyawa-senyawa kimia lain yang membantu proses pematangan karet.

Proses Pembuatan Ban

Banbury

Banbury adalah tahap awal dalam pembuatan ban. Tahap ini karet alam dan sintetis dicampur ke dalam mesin pencampur dengan beberapa senyawa kimia lain yang sebelumnya sudah ditentukan timbangannya agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Hasil akhir proses ini berupa bahan karet kompon.

Extruding

Karet kompon kemudian masuk ke dalam proses extruding untuk kemudian dibentuk menjadi tread dan sidewall. Hasil akhirnya bisa berupa side wall, tread dan filler.

Calender

Pada tahap ini karet yang telah diextrusi disatukan dengan beberapa bahan lain seperti polyester, nylon, dan steel cord untuk menambah kekuatan pada ban.

Bead

Sejalan dengan mesin calender, di sisi lain ada proses bead yaitu pelapisan kawat baja dengan karet. 

Cutting

Proses cutting adalah proses pemotongan karet kompon setelah disatukan dengan benang pada mesin calender. Hasil akhir dari proses cutting ini dinamakan ply dan cap ply.

Building

Tahap ini merupakan perakitan komponen menjadi ban setengah jadi atau yang disebut dengan green tire (GT).

Curing

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan ban yaitu memasak ban mentah (green tire) menjadi ban matang. Kemudian pada tahap ini juga diberi alur kembangan ban dan pengerasan ban.

Quality Control

Tahap paling akhir adalah tahap pengecekan untuk menjaga kualitas dan kondisi ban sebelum dipasarkan.

Ban setelah diproses di pabrik umumnya bisa bertahan selama beberapa tahun lamanya tergantung spesifikasi. Salah satu pabrik karet yang terletak di Bandung adalah Kobe Global Internasional yang juga memproduksi produk karet untuk kebutuhan komponen industri seperti industri otomotif.

Karet dikenal sebagai bahan baku utama dalam pembuatan ban. Namun, tim penelitian yang dipimpin oleh University of Minnesota baru-baru ini berhasil memproduksi ban mobil dari pohon dan rumput.Seperti dilansir phys.org, Rabu (15/2/2017), hasil riset ini dipublikasikan di jurnal terkemuka bernama American Chemical Society's ACS Catalysis."Tim kami menciptakan proses kimia baru untuk membuat isoprene, molekul kunci dalam ban mobil, dari produk alam seperti pohon, rumput, atau jagung," ujar Paul Dauenhauer, profesor teknik kimia dan ilmu material dari University of Minnesota.Di tahap akhir setelah melalui proses panjang, isoprene mereaksikan dirinya sendiri ke dalam rantai panjang untuk menghasilkan polimer padat, yang merupakan komponen utama dalam ban mobil. Tak ada perbedaan antara ban ini dan yang konvensional.Penemuan ini akan benar-benar direalisasikan dalam bisnis ban, yang nilai ekonominya sangat tinggi. Meski memang sejauh ini belum ada pemain di industri tersebut yang menyambutnya.

"Penemuan ini juga bisa berdampak pada produk berbasis karet yang menggunakan teknologi canggih lainnya," ujar Frank Bates, ahli polimer dari University of Minnesota Regents Professor of Chemical Engineering and Materials Science.

Oleh Redaksi Otosia pada 17 Des 2020, 19:15 WIB

Diperbarui 17 Des 2020, 19:15 WIB

Ilustrasi senyawa tumbuhan menjadi bahan pembuatan ban (soynewuses.org)

Otosia.com Teknologi otomotif terus berkembang dengan cepat. Beragam inovasi telah banyak dilahirkan industri otomotif, termasuk dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan. Bukan hanya bahan bakar, ban pun ada yang memanfaatkan tanaman dalam produksinya.

Di luar karet, kini Goodyear menggali potensi material ramah lingkungan dalam pengembangan produknya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kedelai yang diaplikasikan pada produknya.

Minyak kedelai dimanfaatkan sebagai senyawa di dalam tapak ban. Selain ramah lingkungan, kandungan minyak kedelai diklaim dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi konsumsi energi, serta dapat meningkatkan kelenturan ban, meningkatkan traksi terutama di suhu rendah, hujan dan salju.

Tumbuhan lain yang juga dimanfaatkan adalah padi. Dalam proses pembuatan silika, sekam padi dipergunakan untuk menghasilkan abu pembakaran seperti halnya dilakukan dengan berbasis pasir secara tradisional.

 (kpl/nzr)

"Abu silika dari sekam padi membantu memberikan kinerja yang serupa tetapi dengan dampak lingkungan yang lebih kecil karena penggunaan sumber yang terbarukan," kata Wicaksono Soebroto, Head of Communication Goodyear Indonesia.

Menurut dia, eksplorasi terhadap material ini terus dilakukan Goodyear dengan menggandakan penggunaannya di tahun 2021, dari angka 74 persen di tahun 2019.

Material lain yang diriset Goodyear adalah kembang dandelion. Randa tapak atau bunga Jombang (taraxacum oficinale) menjadi beken karena akarnya yang ditengarai memiliki getah karet.

Tanaman tersebut kini berada dalam fokus pengembangan Goodyear Program of Exellence in Natural Rubber Alternatives (PENRA). Dalam riset, getah karet dandelion dapat dipanen dalam waktu enam bulan, jauh lebih cepat daripada masa panen karet tradisional.

Sementara bioisoprene merupakan karet sintetis yang dihasilkan dari proses kimia, hasil kerjasama atara DuPont Industrial Biosciences dan Goodyear.

"Tujuannya menghasilkan karet sintetis berkualitas tanpa harus bergantung pada bahan baku berbasis minyak bumi, sehingga membantu mengurangi jejak karbon Goodyear," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. 

Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik. Bahan Baku Ban Mobil Polimer merupakan karet sintetis untuk pembuatan ban mobil. 

Sebenarnya, ada beberapa jenis polimer pada saat ini. Namun, ada juga pabrikan yang mulai menggunakan bahan alami untuk membuat ban. Berikut jenis-jenis bahan baku membuat ban.

Polimer atau karet sintetis

Polimer yang merupakan karet sintetis untuk pembuatan ban mobil. Sebenarnya ada beberapa jenis polimer pada saat ini. Namun khusus pembuatan ban mobil, polimer yang digunakan adalah polipropilena.  

Polipropilena adalah satu polimer termoplastik yang digunakan secara meluas dalam berbagai industri. Asal jenis polimer ini dari getah putih pohon karet yang dikenal juga sebagai lateks. Kemudian, penggunaannya memang tidak hanya untuk pembuatan ban mobil saja, tetapi juga dimanfaatkan dalam memproduksi pembungkusan makanan, plastik, tekstil, ketentaraan, pembesar suara, bahkan komponen otomotif lainnya. 

Bisa disimpulkan bahwa polipropilena terbuat dari bahan alami yang dibentuk menjadi karet sintetis agar mampu mendukung proses produksi ban mobil. 

Baca juga: Jangan Lengah! Ini Ciri Ban Mobil Harus Diganti

Bahan alami

Selain bahan sintetis, beberapa produsen mulai mencoba membuat ban dengan bahan alami. Salah satunya Goodyear yang sudah mengambil langkah menggunakan material yang ramah lingkungan dalam sejumlah produk terbaru serta bekerjasama dalam riset menggali potensi material ramah lingkungan yang dapat digunakan. 

Setidaknya hingga kini ada empat bahan baku yang berasal dari alam dan ramah lingkungan, serta telah mulai digunakan produsen ban asal Amerika Serikat itu. Keempat bahan tersebut adalah kedelai, sekam padi, kembang dandelion dan bioisoprene atau karet sintetis berkualitas tanpa harus bergantung bahan baku berbasis minyak bumi, sehingga membantu mengurangi jejak karbon ban.

Merawat ban mobil

Dengan mengetahui bahan baku ban, perawatannya juga harus diketahui. Merawat ban mobil bukanlah hal yang dianggap sepele. Ban harus dipastikan kondisinya tetap prima sepanjang waktu. Perawatan ban secara berkala dapat membantu melindungi roda dari masalah keausan, permukaan yang menipis serta menggundul, hingga kebocoran ban mobil. Membersihkan kotoran dari ban juga termasuk penting. Berikut beberapa cara merawat ban.

Periksa kondisi ban 

Saat bepergian menggunakan mobil, khususnya setelah perjalan jauh, kondisi ban harus diperiksa. Pemeriksaan ban harus dilakukan secara rutin sebaiknya setiap pagi. 

Hal ini perlu agar kondisi ban tetap bersih, khususnya dari kotoran bahkan batu atau paku yang bisa merusak ban. Ketika ban mobil tidak dibersihkan dari kotoran yang menumpuk, saat mengering kotoran ini dapat mengganggu laju mobil.

Periksa tekanan

Selanjutnya, salah satu cara merawat ban adalah dengan rutin memeriksa tekanan ban mobil. Ukuran tekanan masing-masing ban harus sesuai dengan standar kebutuhan. 

Pemeriksaan ini berguna agar bisa langsung mengetahui jika ban kekurangan tekanan angin. Selain memeriksa kekurangan, pengecekan tekanan juga dilakukan untuk menghindari tekanan berlebih. 

Jika tekanan berlebih maka mobil terasa tidak stabil sepanjang perjalanan. Dampak negatif lainnya seperti ban menjadi cepat rusak atau pecah dapat terhindari.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Ganti Ban Mobil? Ini Tanda-tandanya!

Rutin ke bengkel ban terpercaya

Selanjutnya, cara merawat ban terakhir adalah rutin melakukan pengecekan di bengkel. Selain ban, komponen roda juga mempengaruhi performa ban. Jadi dengan rutin melakukan pemeriksaan di bengkel maka kondisi roda secara utuh juga bisa diketahui. 

Nah, untuk menghindari kerusakan ban akibat tidak dirawat, maka sebelum dipakai berkendara ban harus dicek terlebih dahulu. Selain ban, roda harus diperiksa secara utuh. 

Sebaiknya buatlah jadwal rutin melakukan cek kendaraan baik mesin termasuk roda. OtoFriends yang ingin merawat kendaraan bisa melakukan booking service melalui OtoKlix. Di aplikasi Otoklix, OtoFriends bisa memilih bengkel servis terdekat untuk mengecek performa kendaraan. 

Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Harganya transparan karena OtoFriends hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera saat booking. Segera booking servis ganti oli di aplikasi Otoklix.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA