Sistematika penulisan laporan pada bagian awal yang tepat adalah .

Menyusun sistematika penulisan laporan hasil observasi bertujuan untuk menyajikan dokumen yang dapat dijadikan acuan, serta dapat diketahui oleh umum, terutama oleh peneliti yang barangkali mengalami masalah yang sama dengan yang dilaporkan.

Secara umum, sistematika penulisan laporan hasil observasi terdiri dari 3 bagian yaitu: awal, pokok, dan akhir. Berikut ini sistematika laporan hasil observasi:

Bagian Awal Laporan Hasil Observasi

Bagian awal laporan hasil observasi terdiri dari: halaman judul, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Sebelum masuk ke masing-masing item bagian awal laporan, disajikan terlebih dahulu tentang sampul/cover laporan.

Bagian Pokok Laporan Hasil Observasi

Bagian pokok laporan, terdiri dari bab-bab yang menjadi laporan. Secara umum, bagian pokok laporan terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Pelaksanaan dan Hasil Penelitian, Bab V Penutup.

Bagian Akhir Laporan Hasil Observasi

Bagian akhir dari format laporan penelitian terdiri dari Daftar Pustaka dan lampiran-lampiran. Ada dua hal yang berkaitan dengan Daftar Pustaka/acuan, yaitu: 1) Petunjuk pengacuan pada teks, dan 2) Penyusunan Daftar Pustaka.

Bagian ini mencantumkan semua bacaan atau referensi yang dimuat dalam bagian pokok laporan ini. Teknik yang dipergunakan dalam menulis referensi, kita bisa menggunakan metoda penulisan yang telah diseragamkan oleh American Psychological Association (APA).

Lampiran memuat hal-hal atau informasi yang mendukung bab-bab sebelumnya yang terdapat pada bagian pokok laporan penelitian, misalnya: RPP, instrumen pengumpulan data (tes, lembar observasi, questionaire, data dokumen, wawancara dan seterusnya) baik sebelum maupun setelah uji coba, informasi yang terkait dengan hasil baik data mentah maupun olahan komputer, diskripsi, hasil uji validitas dan reliabilitas dan sebagainya.

Kelengkapan Laporan

Hasil pengamatan dapat ditulis dalam dua bentuk yaitu secara bentuk laporan dan bentuk berita

Dengan menyusun sistematika penulisan laporan , maka kelengkapan suatu laporan dapat mengorganisir data yang mencakup semua segi masalah yang dilaporkan. Penyajian dalam bentuk uraian akan lebih lengkap kalau ditunjang dengan supporting data (data penunjang) misalnya, data statistik, grafik, skema, dan sebagainya.

Laporan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga tidak memberikan kesempatan timbulnya masalah atau persoalan baru. Ini berarti bahwa uraian yang dikemukakan harus tegas dan konsisten antara bagian laporan yang satu dengan bagian yang lainnya.

Baca Juga: Apa Manfaat Menyimpulkan Isi Teks? Begini Penjelasannya

Keterangan yang dilaporkan harus tetap, artinya si pelapor harus konsekuen atas keterangan yang dikemukakannya dalam keadaan dan situasi apapun.

Agar pimpinan dapat menentukan kebijaksanaan selanjutnya dan dapat menyelesaikan masalah dengan benar maka ketepatan waktu penyampaian laporan harus benar-benar diperhatikan.

Laporan harus diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan kepada pimpinan. Tidak tepatnya waktu penyampaian suatu laporan berarti tindakan korektif yang harus diambil ataupun follow up-nya akan mengalami keterlambatan. Hal ini akan mengakibatkan hal yang negatif pada organisasi.

Laporan pada dasarnya mengandung pengertian komunikasi timbal balik antara yang memberi laporan dengan penerima laporan atau antara atasan dan bawahan. Di satu pihak atasan ingin mengetahui sampai di mana pelaksanaan tugas yang telah diberikannya, dan di lain pihak bawahan ingin mengetahui atau mendapatkan respons dari atasan atas laporannya serta bagaimana follow up dari laporan tersebut. Oleh karena itu, laporan harus benar-benar sampai kepada yang memintanya.

Laporan yang tidak sampai kepada sasarannya dan sampai kepada orang yang tidak berhak membacanya, akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan, misalnya terjadi kebocoran rahasia, laporan bagi yang memintanya sudah tidak ada nilainya lagi, dan penilaian negatif oleh atasan terhadap bawahan bersangkutan.

Sistematika Penulisan Laporan Penelitian - Sebelum menyusun laporan penelitian secara lengkap, terlebih dahulu peneliti perlu menyusun format atau sistematika secara benar. Ada beberapa format atau sistematika penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian. Dalam hal ini Burroghs menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan format penelitian, yaitu: (1) pembaca dapat memahami secara mudah apa yang telah dilakukan oleh peneliti, termasuk di dalamnya tujuan dan hasil penelitian, dan (2) laporan penelitian harus mencantumkan langkah dan metode secara jelas sehingga pembaca dapat mengulangi proses penelitian apabila pembaca menghendaki.

Adapun format atau sistematika laporan penelitian yang lazim dipergunakan adalah sebagai berikut:

A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Penemuan-Penemuan Sebelumnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Pemilihan Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

C. Teknik Pengumpulan Data

A. Deskripsi Hasil Penelitian

B. Analisis Data Penelitian

Mengenai Teknik Penulisan Laporan Penelitian ini mungkin dapat membantu

Sebelum laporan penelitian tersebut dijilid, terlebih dahulu peneliti harus melengkapinya dengan membuat halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lain sebagainya.

Dalam bab pertama, yakni pendahuluan, peneliti memaparkan beberapa hal yang melatarbelakangi kegiatan penelitian tersebut, yakni terkait dengan pentingnya mengangkat suatu masalah untuk diteliti. Setelah itu peneliti juga perlu menuliskan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan kegunaan atau manfaat penelitian. Dengan demikian pembaca akan dapat mehamami arti penting dari penelitian tersebut.

Dalam bab kedua, yakni tinjauan kepustakaan, sedapat mungkin peneliti mengungkapkan beberapa penemuan yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya. Berdasarkan atas penemuan-penemuan sebelumnya itulah peneliti memilih permasalahan yang belum terangkat atau permasalahan yang belum terpecahkan. Langkah selanjutnya peneliti harus memaparkan beberapa teori yang melandasi kegiatan penelitian yang dilaksanakan. Penting juga peneliti menyusun kerangka pemikiran sehingga pembaca akan memahami pola pikir yang dikembangkan oleh peneliti. Setelah itu peneliti memaparkan hipotesis yang merupakan dugaan-dugaan sementara sebelum dibuktikan melalui kegiatan penelitian.

Dalam bab tiga, yakni metodologi penelitian, peneliti harus menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan sekaligus menjelaskan subjek penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian. Teknik sampling yang dipergunakan juga harus dijelaskan seperlunya sehingga pembaca akan memperoleh keyakinan berkaitan dengan validitas data yang dijadikan landasan dalam proses analisis nanti. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan juga harus dijelaskan di dalam bab tiga tersebut.

Dalam bab empat, yaitu pembahasan, peneliti terlebih dahulu memaparkan deskripsi tentang hasil-hasil penelitian. Kemudian dalam bab ini peneliti juga memaparkan proses dan sekaligus hasil analisis. Pembahasan merupakan hal terpenting yang perlu dipaparkan dalam bab empat tersebut. Di sinilah para pembaca akan dapat menilai sejauh mana peneliti mengembangkan wawasannya dalam sebuah penelitian.

Bab kelima, yakni penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dapat dikatakan sebagai inti dari proses penelitian yang telah dilaksanakan. Selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran atau rekomendasi terhadap beberapa instansi yang dipandang memiliki kaitan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan. Selanjutnya peneliti perlu mencantumkan beberapa buku yang telah dikaji selama proses penelitian berlangsung. Jika ada beberapa hal yang dipandang perlu untuk dilampirkan, peneliti dapat menyisipkannya setelah daftar kepustakaan disusun.

Sekian mengenai Sistematika Penulisan Laporan Penelitian, semoga dapat bermanfaat.

Lihat Foto

KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri

Secara umum, sistematika laporan hasil penelitian terdiri atas bagian pendahuluan, bagian utama atau isi, dan bagian akhir atau penutup.

KOMPAS.com - Penelitian dilakukan untuk menemukan fakta baru atau membuktikan hipotesis yang telah disusun sebelumnya.

Agar dapat dipertanggungjawabkan, hasil penelitian harus dibuat dalam laporan yang memiliki sistematika penulisan tertentu.

Dikutip dari buku Metodologi Penelitian Pendekatan Multidisipliner (2020) oleh Siti Fadjarani dkk, laporan penelitian adalah dokumen tertulis mengenai hasil pelaksanaan penelitian.

Dokumen itu harus dibuat sejelas mungkin, disusun sesuai metode penulisan, dan menggunakan bahasa yang lugas.

Sistematika laporan penelitian

Dilansir dari buku Metodologi Penelitian Kesehatan dan Keperawatan (2021) karya Wawan Kurniawan dan Aat Agustini, secara garis besar, sistematika penulisan laporan penelitian terdiri atas:

  1. Bagian muka atau pendahuluan
  2. Bagian utama atau inti
  3. Bagian belakang atau akhir.

Baca juga: Manfaat Statistik dalam Penelitian Sosial

Berikut penjelasannya:

Bagian muka

Menurut Tarjo dalam buku Metode Penelitian Sistem 3X Baca (2019), bagian muka atau awal berisi:

  1. Halaman judul atau kover
  2. Halaman pengesahan
  3. Halaman persembahan
  4. Halaman pernyataan orisinalitas atau keaslian
  5. Halaman abstrak
  6. Kata pengantar
  7. Daftar isi
  8. Daftar tabel
  9. Daftar gambar
Bagian utama

Adalah bagian inti atau isi penelitian yang ingin disampaikan. Umumnya, bagian utama memuat:

  • BAB I Pendahuluan
    • Latar belakang masalah
    • Rumusan masalah
    • Tujuan penelitian
    • Kegunaan penelitian
  • BAB II Landasan Teori dan Kerangka Berpikir
    • Landasan teori
    • Kerangka berpikir
  • BAB III Metodologi Penelitian
    • Metode penelitian
    • Teknik pengumpulan data
    • Populasi
    • Sampel
    • Sumber data
    • Teknik analisis data
  • BAB IV Hasil dan Pembahasan
    • Sejarah dan gambaran umum lokasi penelitian
    • Hasil penelitian
    • Pembahasan

Baca juga: Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Sebagai tambahan informasi, Bab I merupakan bagian pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dan rumusan masalah. Bab ini juga membahas tujuan penelitian.

Bab II memuat landasan teori yang digunakan peneliti dalam mengkaji temuan datanya. Ini juga meliputi kerangka berpikir peneliti.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA