Sebutkan kendala apa saja yang dihadapi dalam Wirausaha budidaya tanaman hias

Jakarta -

Buat kamu plant lover atau pecinta tanaman, sudahkah kamu mengenal karakter dan juga cara merawat tanaman hias kesayangan? Pastinya kamu ingin tanaman hias kamu bisa tumbuh rimbun, sehat dan subur. Sayangnya jika kamu melakukan kesalahan saat merawat, tanaman hias tersebut akan layu dan muncul beberapa masalah.

Wolipop berbincang dengan kolektor tanaman sultan, Mira Medyaningrum, untuk mengetahui apa saja masalah yang umum terjadi pada tanaman hias. Mira pun merinci tiga masalah yang biasanya terjadi pada tanaman hias, berikut rangkumannya :

1. Daun menguning

Mira mengatakan daun yang menguning, biasanya terjadi karena faktor lokasi dan durasi penyiraman yang kurang tepat. Faktor lokasi, tanaman disimpan atau di tempat yang tidak sesuai dengan karakternya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masalah tanaman hias akan terjadi ketika tanaman yang seharusnya ditempatkan di outdoor, tapi ditempatkan di indoor dalam jangka waktu cukup lama (kurang rotasi) dan sebaliknya. Oleh karena itu sebaiknya kenali dulu karakter tanaman hias sebelum menempatkanya. Bertanya kepada penjual dan plant lovers lainnya sangat disarankan, agar tanaman hiasmu bisa beradaptasi dengan baik.

Ada baiknya juga mengenali area lokasi di rumah sebelum memutuskan membeli tanaman hias. Jadi kita sudah bisa memilah-milah tanaman hias apa yang akan cocok dengan lokasi di rumah. Jangan sampai kamu memaksakan atau lapar mata dalam membeli tanaman, tapi tidak tahu meletakkannya di mana!

Lalu soal penyiraman tanaman hias, menurut Mira, sangat penting untuk mencermati durasi penyiraman. Hal ini juga bergantung kepada lokasi penempatan tanaman. Apabila letaknya di area outdoor yang terekspos sinar matahari, maka dapat dilakukan penyiraman setiap hari.

Plant photography Foto: Getty Images/iStockphoto/Firn

Tanaman hias yang berada di bawah naungan atau tidak terkena sinar matahari langsung, dapat dilakukan penyiraman 1-2 hari sekali. Kata Mira, tanaman indoor sebaiknya lebih jarang siram namun tetap harus dirotasi keluar agar mendapatkan papar sinar matahari.

Namun yang perlu kamu ingat durasi penyiraman tersebut tidak dapat dijadikan patokan ya. Karena masing-masing lokasi mempunyai kondisi yang berbeda. "Pelajari situasi dan mencoba-coba sendiri durasi yang pas dan menyesuaikan dengan lingkungan rumah masing-masing," saran Mira.

Cara Mengobati Tanaman Hias Menguning

Tanaman hias yang menguning daunnya kemungkinan disebabkan karena over atau under water. Media tanam yang becek akibat terlalu banyak disiram dan tidak porous menyebabkan air menjadi busuk dan akibatnya daun menjadi kuning dan layu.

Begitu pun dengan under water, kekurangan durasi siram menyebabkan kurangnya asupan mineral sehingga akar tanaman hias tidak mendapatkan nutrisi yang baik dan berakibat tidak maksimalnya pertumbuhan daun.

Oleh karena itu kata Mira, kamu sebaiknya mengenali lebih dalam tanaman hias yang dimiliki untuk memahami faktor penyiramannya. "Kalau saya klasifikasikan tanaman berdasarkan yang suka jika terkena sinar matahari dan durasi siram. Saya bedakan penempatannya jadi pada saat meyiram pada area yang harus setiap hari disiram dan ada area khusus yang tidak saya siram. InsyaaAllah aman," kata Mira kepada Wolipop.

2. Tanaman Hias Terkena Hama

Hama menjadi salah satu musuh terbesar pecinta tanaman hias terutama di musim hujan. Hama pada tanaman hias sendiri juga ada banyak macamnya. Namun yang paling banyak dikeluhkan adalah hama kutu putih, kutu sisik atau scale, ulat dan belalang.

Bagaimana cara mengobati tanaman hias yang terkena hama? Mira biasanya memakai bahan-bahan alami yang tidak membahayakan lingkungan rumah dan tanaman hias itu sendiri. Untuk hama-hama di atas, Mira biasanya menggunakan Neem Oil. Dia menyemprotkan Neem Oil selama tiga hari berturut-turut.

Foto: Getty Images/iStockphoto/Joe_Potato

"Cara kerja neem oil itu tidak membunuh secara langsung melainkan memutus rantai reproduksi hama sehingga menjadi mandul. Mengurangi nafsu makan hama sehingga tidak menjadi rakus dengan baunya yang menyengat akan mengurangi ketertarikan insect untuk mendekati daun," jelasnya.

Namun apabila hama sudah mulai melakukan invasi dalam jumlah yang lumyan banyak, Mira akan memakai bahan kimia seperti demolish yang banyak dijual di market places. Cara menggunakan demolish untuk mengatasi masalah pada tanaman hias yang terkena hama yaitu dengan mencampurkannya sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan dan semprotkan ke area yang terkena hama.

Kemudian bilas menyeluruh dan pastikan tidak ada hama lagi pada tanaman hias. Pemakaian rutin untuk pencegahan dapat memakai demolish dengan dosis yang dikurangi. Untuk meyakinkan bahwa hama tidak menyerang akar, ada baiknya memeriksa kondisi akar dan mengganti media tanam karena tidak jarang hama sampai menembus media tanam sampai ke akar.

3. Kelembaban Tanaman Hias

Masalah pada kelembaban tanaman hias banyak dijumpai pada jenis tanaman keladi. Jenis tanaman keladi ini sangat suka tempat yang terang atau full sun namun membutuhkan area dengan kelembaban tinggi.

Pada kondisi rumahnya, Mira merasa sulit untuk menciptakan kondisi lingkungan yang disukai keladi. Jadi yang dilakukannya adalah sebatas menempatkannya di area yang terkena sinar matahari namun berada di bawah naungan tanaman berdaun besar lainnya dan posisi pot yg rapat satu sama lain sehingga merimbun.

Cara lainnya adalah dengan menempatkan tatakan plastik berisi batuan atau kerikil kecil yang diisi dengan air sehingga kelembaban bisa terjaga.

Bagaimana, kamu sudah tahu apa saja masalah pada tanaman hias dan solusinya kan sekarang. Selamat mencoba!

(gaf/eny)

tanaman hias masalah tanaman hias cara merawat tanaman hias


24 Jul 2017, 17:16 WIB - Oleh: Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan industri florikultura nasional belum tergarap optimal karena sejumlah kendala mulai dari regulasi, kesiapan logistik, hingga minat daerah yang minim terhadap industri ini.

Padahal, potensi pengembangan industri florikultura nasional masih sangat besar seiring permintaan pasar yang meningkat. Apalagi, didukung keanekaragaman genetis yang luas, kondisi tanah dan agroklimat yang kondusif bagi penanaman florikultura.

Hal ini disampaikan dalam Pencanangan Hari Florikultura dan dialog interaktif Kebangkitan Florikultura Indonesia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (24/7).

Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Holtikultura Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menyampaikan, meski industri florikultura memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi belum banyak pemerintah daerah yang melirik ini sebagai potensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Dia mencontohkan, keuntungan yang diperoleh saat panen krisan sebesar Rp4 juta setiap 100 meter persegi per tiga bulan. Sementara, keuntungan panen melati untuk luas yang sama sebesar Rp6,2 juta.

Contoh lain di sentra melati Slawi, mampu mengekspor melati kualitas A ke Singapura senilai Rp30.000 per kg, sementara melati kualitas B untuk pabrik teh sebesar Rp15.000 per kg.

Pemerintah sebenarnya memiliki program pengembangan kawasan yang berpotensi untuk penanaman florikultura. Namun, program ini terhambat karena tidak banyak pemerintah daerah yang mengusulkan kawasan di wilayahnya yang berpotensi untuk pengembangan florikultura.

Selain itu, pemerintah memberikan fasilitas bantuan benih dan pupuk. "Kebutuhan florikultura masih sangat kurang," kata dia.

Ketua Komite Tetap Pengembangan Pasar Pertanian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karen Tambayong mengatakan, konsumsi terhadap florikultura sesungguhnya terus meningkat, seiring tren penggunaan daun potong dan tanaman hias akibat semakin minimnya lahan hijau. Namun, belakangan ini konsumsi cenderung menurun karena kendala regulasi. "Karena PPN, cenderung menurun. Problem kita adalah PPN," imbuhnya.

Data Kementerian Pertanian menunjukkan, produksi bunga potong nasional meningkat sejak 2012 sebesar 616,8 juta tangkai menjadi 785,2 juta tangkai pada 2015. Namun, produksi menurun menjadi 719,3 juta tangkai pada 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/TOTOKZWW

Ilustrasi tanaman hias calathea.

KOMPAS.com - Tanaman hias dapat mempercantik dekorasi di rumah. Tentunya apabila  dirawat dengan benar.

Merawat tanaman hias memang susah-susah gampang. Kadang ada saja masalah yang ditemukan pada tanaman hias.

Namun penting untuk memastikan tanaman hias terawat dengan baik agar bisa bertahan lama dan tidak mudah terserang hama atau penyakit.

Oleh karenanya, sebelum membeli tanaman hias, pelajari dulu kebutuhannya. Cari tahu berapa banyak cahaya dan air yang dibutuhkan agar tanaman hias tumbuh subur.

Selain itu, saat hendak membeli tanaman, periksalah dengan cermat apakah ada tanda-tanda 'gangguan' pada tanaman termasuk di bagian daun.

Mulailah dengan tanaman hias yang bisa ditanam di pot. Jangan langsung memilih tanaman hias untuk berkebun.

Taruh tanaman hias di pot yang tepat dengan media yang cocok. Tambahkan pupuk dan air untuk membantu tanaman tumbuh.

Tapi perlu diingat, walaupun semua langkah itu sudah dilakukan, tetap ada kemungkinan tanaman hias mengalami masalah.

Berikut 8 masalah yang sering muncul pada tanaman dan cara mengatasinya :

1. Leggy plants

Baca tentang

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA