Sebutkan jenis-jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi

Sebutkan jenis-jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi

Ilustrasi batu. (sumber: unspash)

Bola.com, Jakarta - Batuan merupakan kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral yang telah dalam keadaan mengeras atau membeku. Batuan juga dikenal sebagai benda alam yang menjadi penyusun utama materi bumi.

Berdasarkan penelitian para ahli, diketahui bahwa pembentukan batuan memerlukan waktu hingga jutaan tahun. Siklus batuan berawal dari terbentuknya batuan beku, pelapukan batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis dan pencairan magma kembali.

Dalam pengelompokannya, batuan dibedakan berdasarkan komposisi mineral dan kimia dengan tekstur partikel dan proses pembentukannya.

Secara umum, batuan diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut mempunyai beberapa jenis lagi.

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis batuan beserta penjelasan, seperti dilansir dari laman Ilmugeografi, Senin (29/3/2021).

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena proses pembentukannya terjadi dari magma yang telah mengalami pendinginan atau pembekuan. Umumnya batuan ini berada di dalam kerak bumi. Hingga kini setidaknya sudah terdapat 700 jenis batuan beku yang terindentifikasi.

Berdasarkan cara terbentuknya, batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yaitu intrusive, ekstrusif, dan hipabissal. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Intrusive

Batuan intrusive merupakan satu di antara batuan beku yang dalam proses pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi. Batuan jenis ini merupakan bentuk dari pembekuan magma kerak bumi sehingga memiliki bentuk dan tekstur yang kasar.

2. Ekstrusif

Batuan beku ekstrusif merupakan batuan yang terjadi di atas permukaan kerak bumi. Hal ini disebabkan adanya proses pencairan magma di dalam kerak bumi.

Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan batuan beku intrusive. Pasalnya, proses pembekuan terjadi di atas permukaan bumi.

3. Hipabissal

Batuan hipabissal terbentuk oleh adanya proses naik turunnya magma di dalam mantel atau kerak bumi. Batuan ini terbentuk di antara batuan vukanik dan plutonik.

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan terjadi proses pembekuan pada suhu tekanan udara rendah. Batuan ini merupakan batuan yang sudah ada sebelumnya dan terkena berbagai jenis pelapukan.

Hasil dari proses pelapukan dan erosi tersebut mengendap di dalam cekungan dan menjadi satu. Seiring berjalannya waktu, kumpulan endapan tersebut menjadi sebuah batu yang baru.

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu batuan sedimen klasik, batuan sedimen biokimia, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen vulkanik.

Batuan sedimen klasik merupakan jenis batuan yang terdiri dari silikat dan beberapa fragmen batuan yang diangkut menggunakan sebuah fluida dan kemudian material yang diangkut oleh fluida ini akan terhenti, di mana fluida ini juga terhenti.

Bentuk dan ukuran dari batuan sedimen klasik dibedakan lagi sesuai skala ukuran partikel yang mendominasi dan menggunakan ukuran skala butir.

Batuan sedimen biokimia terdiri dari berbagai organisme, biasanya merupakan organisme mikro yang ikut mengangkut material sehingga berkumpul pada tempat tertentu dan membentuk sebuah batuan.

Jenis-jenis batuan sedimen biokimia ini, di antaranya batu gamping, batubara, batu endapan rijang.

Batuan sedimen kimia merupakan batuan yang terbentuk dari sebuah kejadian ketika kumpulan material terperangkap di dalam sebuah tempat dan kandungan mineral di dalam larutannya menjadi jenuh dan membeku dengan proses anorganik atau secara kimiawi.

Contoh dari batuan sedimen kimia yang paling banyak ditemukan, antara lain batu gamping oolitik dan batuan lain yang mengandung evaporit, seperti silvit, halit, barit, serta gypsum.

Batuan sedimen vulkanis terbentuk karena adanya arus piroklastik, breksi vulkanik, breksi impact, dan proses lainnya yang jarang sekali ditemukan dan hanya ada pada beberapa kasus saja.

Batuan metamorf atau malihan merupakan jenis batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku. Batuan ini merupakan hasil transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya, atau biasa disebut dengan metamorfosis.

Proses pembentukan batuan ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yaitu protolith. Batuan ini akan mengalami perubahan kimia atau fisika yang cukup besar. Pasalnya, protolith atau batuan asal akan dikenai panas lebih dari 150 derajat celcius.

Batuan metamorf juga memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini penjelasan beberapa jenis batuan matamorf tersebut:

1. Batuan Metamorf Kontak

Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamorfisis akibat adanya suhu yang sangat tinggi. Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan.

Beberapa contoh dari batuan metamorf ini, yaitu batu marmer, batolit, lakolit, dan batuan sill.

2. Batuan Metamorf Regional

Batuan metamorf regional merupakan sebuah kumpulan batuan metamorf dalam ukuran yang cukup besar dan luas. Sebagian besar batuan di bawah kerak bumi merupakan batuan metamorf yang mengalami proses metamorfosis ketika terjadinya tabrakan lempeng benua ini.

3. Batuan Metamorf Katalakstik

Batuan ini terjadi karena adanya proses mekanisme deformasi mekanis. Jadi, ketika ada dua lempeng yang saling bergesekan maka akan menghasilkan panas yang sangat tinggi. Nah, bagian yang masih mengalami gesekan tersebut yang akan mengalami perubahan struktur di dalamnya.

4. Batuan Metamorf Tindihan

Sesuai namanya, batuan metamorf tindihan ini merupakan hasil dari batuan yang tertimbun dalam kedalaman yang sangat dalam hingga mencapai perubahan suhu yang sangat drastis.

Batuan ini bisa berubah menjadi batuan metamorf regional jika terjadi perubahan suhu dan tekanan yang terjadi secara terus menerus.

Sumber: Ilmugeografi

Sebutkan jenis-jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi
Macam-macam-Batuan-Pembentuk-Permukaan-Bumi

Hallo sobat Edukasi Lovers,senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua.Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Macam-Macam Batuan Pembentuk Permukaan Bumi Beserta Penjelasannya Terlengkap (Batuan Beku, Sedimen, dan Malihan)

Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat diklasifikasikan atau dibagi menjadi tiga bagian, yakni batuan beku (igneous rock), batuan sedimen (sedimentary rock), dan batuan malihan ( metamorphic rock).Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai macam-macam batuan pembentuk permukaan bumi.

Sebutkan jenis-jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi
Batuan Beku

Apa itu batuan beku? Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat. Menurut salah satu teori tentang terjadinya bumi, dahulu bumi berupa massa cair yang dinamakan magma. Magma ini selanjutnya membeku membentuk lapisan kerak bumi. Oleh karena itu, sebagian besar batuan kerak bumi terdiri atas jenis batuan beku. Pada kenyataannya 80% batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma, batuan beku dibagi atas tiga macam, yaitu batuan beku dalam, batuan beku gang, dan batuan beku luar.

Sebutkan jenis-jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi
Granit

Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Batuan beku dalam adalah hasil pembekuan magma di bagian dalam  litosfer sehingga proses pendinginannya berlangsung sangat lambat atau lama. Hasilnya adalah batuan beku dengan kristal penuh yang besar-besar (holokristalin). Yang termasuk ke dalam batuan beku dalam yakni adalah granit, gabro, dan diorit. Granit terutama mengandung kuarsa dan feldspar, di samping hornblende dan mika. Jenis batuan granit biasanya memiliki tekstur rata. Diorit juga merupakan batuan yang memiliki tekstur rata. Gabro adalah batuan yang di dalamnya terdapat mineral yang berwarna gelap.

Batuan beku gang (korok) terjadi dari magma yang membeku di lorong antara sarang magma dengan permukaan bumi. Jika magma telah meresap di antara lapisan-lapisan litosfer maka pembekuannya berlangsung lebih cepat sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya beraneka merupakan ciri batuan beku gang atau korok ini. Batuan ini dicirikan ketampakan kristal-kristalnya ada yang besar ada yang kecil (tekstur porfir).

Batuan beku luar (batuan beku lelehan) terjadi dari sebagian magma yang membeku setelah tiba di permukaan bumi. Batuan ini membeku secara cepat di permukaan bumi. Akibatnya, batuan ini mempunyai tekstur kristal-kristal yang sangat lembut (mikro), bahkan sering menimbulkan adanya mineral-mineral gelas (glassy minerals) jika pendinginan sangat cepat. Contohnya, obsidian. Yang termasuk batuan beku luar (lelehan) adalah basal, andesit, diorit, obsidian, scoria dan pumice atau batu apung. Basal merupakan jenis batuan  beku luar yang paling sering dijumpai. Basal ada yang berwarna hitam, cokelat, abu-abu tua, atau hijau tua. Andesit adalah diorit yang keluar di permukaan bumi. Nama andesit berasal dari Andes, yaitu nama pegunungan di Amerika Selatan dan tempat berlimpahnya andesit. Obsidian atau batu kaca adalah batuan bersinar yang berwarna hitam, abu-abu, kuning,  atau cokelat.

Sebutkan jenis-jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi
Batuan  Beku Sedimen (Glasial)

Batuan beku yang telah terbentuk pada permukaan bumi mengalami  pelapukan lalu mengalami erosi. Bagian-bagian yang lepas akibat erosi diangkut oleh agen-agen geomosfik, seperti air, es, angin, dan gletser; kemudian diendapkan di suatu cekungan sedimen sehingga mengalami proses litifikasi (proses pembatuan) sehingga menjadi batuan sedimen. Proses litifikasi ini memakan waktu beribu-ribu bahkan jutaan tahun.

Berikut penjabaran selengkapnya mengenai batuan sedimen.

Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat, yakni batuan sedimen aeris, glasial, aquatis, dan marine.

1)    Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis terbentuk oleh tenaga angin, misalnya tanah loss.

2)    Batuan Sedimen Glasial terbentuk oleh tenaga es, misalnya morena.

3)    Batuan Sedimen Aquatis terbentuk oleh tenaga air, misalnya batu lempung dan batu pasir berlapis.

4)    Batuan Sedimen Marine terbentuk oleh tenaga air laut, misalnya terumbu karang.

Contoh batuan sedimen, antara lain yakni breksi dan konglomerat. Breksi adalah batuan sedimen yang terdiri atas fragmen-fragmen yang bersudut-sudut tajam yang sudah terekat satu sama lain. Batu konglomerat adalah batuan sedimen yang terdiri atas fragmen-fragmen dengan bentuk bundar-bundar yang terekat satu sama lain.

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dapat dikelompokkan atas tiga macam, yaitu batuan sedimen klastik, kimiawi, dan organik.

1)    Batuan Sedimen Klastik

Klastik sendiri berasal dari kata Yunani klastos yang berarti terangkut. Susunan kimia batuan endapan klastik, relatif hampir sama dengan susunan kimia batuan asalnya. Hal ini berarti batuan asal mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi ukuran kecil, dan mengalami transportasi kemudian mengendap membentuk batuan sedimen klastik. Contoh umum batuan endapan klastik adalah batu pasir dan batu lempung (shale). Batuan sedimen klastik terbentuknya sudah berpindah dari tempat asalnya. Suatu bukit, misalnya akibat pelapukan dan erosi menjadi terlepas partikel-partikelnya. Kepingan itu diangkut oleh air hujan yang mengakibatkan longsor berguling-guling di lereng dan masuk ke dalam sungai. Arus sungai menggerus batu itu sehingga menjadi kerikil, pasir, dan lumpur. Selanjutnya, dibawa ke sebuah cekungan sedimen, di mana endapan-endapan tidak bisa berpindah tempat lagi.

2)    Batuan Sedimen Kimiawi

Batuan sedimen kimiawi pada pengendapannya terjadi proses kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dan dehidrasi. Batuan sedimen kimiawi dapat dibentuk secara evaporasi dan biokimia.

a)    Dibentuk Secara Evaporasi

Pada proses ini batuan sedimen kimiawi dibentuk dari penguapan air laut pada endapan sehingga mineral-mineralnya tertinggal. Batuan sedimen evaporit ini penyusunannya adalah bersifat monomineralit (mineral-mineral tunggal) yang dikenal dengan mineral garam. Batuan-batuan evaporit belum pernah ditemukan di Indonesia, paling banyak ditemukan di Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah.

b)    Dibentuk Secara Biokimia

Batuan sedimen ini dibentuk dari pengendapan unsur-unsur kimia yang ada di air tawar atau air laut, kemudian terendapkan selapis demi selapis.Contohnya, menguapnya air laut dari larutan NaCl membentuk garam dan menguapnya airu laut dari larutan garam kalsium membentuk gips.

3)    Batuan Sedimen Organik

Batuan sedimen organik terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa rumah atau bangkai binatang di dasar laut. Batuan ini dibentuk dari reaksi biokimia sewaktu tumbuh-tumbuhan dan organisme-organisme tertentu masih aktif (hidup). Misalnya, organisme batu karang (koral) mengambil kalsium karbonat (CaCO3) dari air laut untuk membangun bahan rangka (skeletal). Ketika batu karang mati, rangka mengumpul membentuk limestone.

Sebutkan jenis-jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi
Batuan Malihan (Marmer)

Apa itu Batuan Malihan? Batuhan malihan atau metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk, dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, ataupun metamorf yang mengalami proses metamorfosa. Metamorfosa adalah suatu proses rekristalisasi di dalam kerak bumi (3 – 20 km) yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat yakni tanpa melalui fase cair sehingga membentuk struktur dan mineral baru akibat pengaruh temperatur yang sangat tinggi. Tipe-tipe metamorfosa, antara lain yakni metamorfosa thermal dan metamorfosa kataklastik.

Metamorfosa thermal  atau metamorfosa kontak disebabkan oleh adanya kenaikan temperatur pada batuan tertentu. Panas intrusi yang diteruskan pada batuan sekitarnya mengakibatkan metamorfosa kontak. Contohnya, yakni batu gamping yang terkena sebuah intrusi akan menjadi marmer.

Batuan metamorfosa kataklastik ini dijumpai pada daerah yang mengalami dislokasi, misalnya pada daerah sesar yang besar. Proses metamorfosanya terjadi pada lokasi batuan yang mengalami proses penggerusan secara mekanik yang disebabkan oleh faktor penekanan baik tegak maupun mendatar.Contohnya, batuan iklonik.

Sebutkan jenis-jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi
Batu Sabak

Batuan Metamorfosa Beban (Burial) ini terbentuk karena proses pembebanan massa sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan yang sangat luas atau dikenal dengan sebutan cekungan geosinklin. Jika pembebanan dan penekanan lama maka suhu juga akan meningkat sehingga tekanan (P) akan berbeda-beda menurut kedalamannya. Contohnya, batu sabak.

Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Macam-Macam Batuan Pembentuk Permukaan Bumi Beserta Penjelasannya Terlengkap (Batuan Beku, Sedimen, dan Malihan).Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers  semuanya.Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan ini menjadi lebih baik.Jika ada permintaan,pertanyaan,kritik,maupun saran,silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.

                         Salam Edukasi…