Sebutkan hal-hal yang tidak bisa menularkan penyakit hiv atau aids

Penularan HIV dapat terjadi saat Anda merangsang atau mengulum kelamin pasangan yang terinfeksi HIV dengan lidah dan Anda sedang memiliki luka atau sariawan terbuka di dalam mulut.

Bagaimana dengan ciuman? Jika ciuman hanya terjadi pertukaran liur saja, virus HIV tidak akan menyebar.

Berbeda jika saat berciuman terdapat luka, sariawan, atau kontak darah antara Anda dan pasangan yang memiliki virus HIV, penularan dapat terjadi.

Hal yang sama juga berlaku bila bibir atau lidah Anda tak sengaja tergigit oleh pasangan selama berciuman, luka baru itu dapat menjadi gerbang masuk bagi virus HIV melalui air liur pasangan.

2. Donor darah dan cangkok organ

Transfusi darah langsung dari donor darah yang terinfeksi berisiko tinggi untuk menularkan virus HIV.

Namun, penularan virus HIV melalui donor darah dan cangkok organ termasuk kurang umum. Pasalnya, ada seleksi yang cukup ketat bagi calon pendonor sebelum melakukan donor darah.

Pendonor darah atau organ biasanya menjalani pemeriksaan terlebih dahulu, termasuk tes darah HIV.

Hal ini bertujuan untuk meminimalisir penularan HIV dengan cara donor organ dan darah.

Risiko lolosnya darah yang terinfeksi HIV hingga digunakan untuk transfusi sebenarnya kecil. Ini karena pendonor darah dan organ cangkok wajib melalui proses seleksi yang ketat.

Jadi, transfusi darah yang diterima dan nantinya diberikan kepada orang yang membutuhkan darah sebenarnya aman.

Jika ternyata ada satu saja donasi yang terlambat diketahui positif, darah akan langsung dibuang sementara organ calon pencangkokan juga tidak akan dipakai.

Sayangnya, beberapa negara berkembang mungkin tidak memiliki teknologi atau peralatan terkait untuk menguji semua darah dan mencegah penularan HIV/AIDS.

Mungkin ada beberapa sampel sumbangan produk darah yang telah diterima ternyata mengandung HIV. Untungnya, kejadian ini terhitung langka.

3. Digigit oleh orang dengan HIV

Menurut sebuah penelitian tahun 2011 dari jurnal AIDS Research and Therapy, ada kemungkinan biologis yang menyatakan gigitan sesama manusia dapat menjadi cara penularan HIV yang tak terduga.

Air liur selama ini diteliti kurang efektif sebagai perantara pembawa virus HIV karena punya sifat penghambat virus. Namun, kasus yang diteliti dalam jurnal tersebut terbilang unik.

Dalam jurnal tersebut diceritakan bahwa jari tangan seorang pria sehat non-HIV yang memiliki diabetes digigit oleh anak angkatnya yang positif HIV. Jari tangan pria tersebut digigit cukup keras dan dalam sehingga bagian dalam kukunya berdarah.

Beberapa waktu setelah digigit, pria tersebut dinyatakan positif HIV dan terdeteksi memiliki viral load tinggi setelah mengalami demam HIV tinggi dan berbagai infeksi.

Para dokter dan peneliti pada akhirnya menyimpulkan sementara bahwa air liur bisa menjadi media penyebaran HIV, meski belum yakin benar bagaimana mekanisme pastinya.

Diperlukan penelitian dan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan cara penularan HIV yang satu ini.

4. Pakai mainan seks (sex toys)

Penetrasi seks, entah itu lewat vaginal (penis ke vagina), oral (alat kelamin dan mulut), atau anal (penis ke dubur), dengan pasangan yang mengidap HIV dan AIDS bisa membuat Anda tertular.

Tidak hanya lewat kelamin ke kelamin secara langsung, penggunaan benda atau mainan seperti boneka seks berisiko menularkan penyakit, termasuk HIV. Kondisi tersebut semakin berisiko jika mainan seks yang Anda pakai tidak dilapisi pelindung.

Penularan virus HIV dan AIDS dari satu orang ke yang lainnya sering terjadi ketika mainan seks dipakai bergantian. Bila Anda atau pasangan mengidap HIV, jangan menggunakan mainan seks secara bergantian dalam satu sesi bercinta.

Virus HIV memang umumnya tidak bisa hidup lama-lama di permukaan benda mati. Namun, mainan seks yang masih basah oleh sperma, darah, atau cairan vagina bisa saja menjadi perantara virus berpindah ke orang lain.

5. Melakukan piercing, sulam alis, tato alis, sulam bibir

Menindik bagian tubuh atau membuat tato juga dapat meningkatkan risiko penularan HIV. Cara penularan HIV pada proses ini terjadi apabila saat proses menindik dan membuat tato, kulit yang ditusuk kemudian terluka hingga mengeluarkan darah.

Jika alat dipakai secara bergantian, bisa saja orang yang terinfeksi HIV meninggalkan bekas darahnya yang mengandung virus.

Sebenarnya melakukan sulam alis, tato alis, dan sulam bibir cukup aman untuk kesehatan. Namun, tren kecantikan yang sedang naik daun ini juga dapat menjadi cara penularan HIV dan AIDS.

Hal ini bisa terjadi jika proses tersebut dilakukan oleh pegawai yang tidak berpengalaman dan tidak menggunakan peralatan steril. Pasalnya, prosedur sulam atau tato wajah ini melibatkan pengirisan kulit terbuka.

Untuk mencegah penyebaran HIV, sebelum Anda duduk dan disulam alis atau bibirnya, pastikan bahwa semua peralatan yang digunakan masih steril.

6. Bekerja di rumah sakit

Mungkin sekilas Anda berpikir bahwa petugas medis adalah orang paling sehat karena memiliki akses dan pengetahuan yang mumpuni tentang kesehatan.

Namun, selain pengguna narkoba yang berbagi jarum suntik secara sengaja, risiko penularan HIV juga tinggi pada tenaga medis.

Tenaga medis ini meliputi dokter, perawat, petugas laboratorium, hingga petugas pembersih limbah fasilitas kesehatan lewat perantara alat medis.

Jarum suntik dapat menjadi perantara virus HIV saat darah pasien yang positif HIV dapat berpindah kepada petugas kesehatan jika mereka memiliki luka terbuka yang tidak terlindungi oleh pakaian.

HIV juga dapat ditularkan ke petugas kesehatan lewat cara berikut:

  • Jika jarum suntik yang telah dipakai oleh pasien positif HIV tidak sengaja tertancap ke petugas kesehatan (disebut juga needle-stick injury).
  • Jika darah yang terkontaminasi HIV mengenai membran mukosa, seperti mata, hidung, dan mulut.
  • Lewat peralatan kesehatan lain yang digunakan tanpa disterilkan.

Meski begitu, peluang penyebaran virus HIV di antara petugas medis di fasilitas kesehatan melalui jarum suntik bekas tergolong kecil.

Halodoc, Jakarta - HIV/AIDS telah lama dikenal sebagai penyakit mematikan yang bisa menular. Namun sebenarnya, pengidap HIV/AIDS tidak perlu dijauhi. Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat justru sangat dibutuhkan oleh pengidap agar bisa menjalani hari-harinya dengan baik. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mencegah penularannya.

Berikut 4 cara untuk mencegah penularan HIV/AIDS, menurut Centers for Disease Control and Prevention:

1. Melakukan Hubungan Seksual yang Aman

Perlu diketahui bahwa salah satu hal utama yang dapat menjadi cara penularan HIV/AIDS adalah hubungan seksual. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan hubungan intim yang aman. Maksudnya, dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan menggunakan kondom. Agar lebih mudah dan cepat, kamu bisa membeli kondom atau alat kontrasepsi lainnya yang kamu butuhkan lewat aplikasi Halodoc, lho.

Baca juga: Hobi Berganti Pasangan, Hati-hati dengan Penyakit Berbahaya Ini

2. Hindari Obat-obatan Terlarang

Selain melalui hubungan seksual, HIV/AIDS juga dapat menular melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril, lho. Sebab, virus HIV dapat menular melalui darah, sehingga penggunaan jarum suntik secara bergantian dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang penyakit ini.

3. Bicarakan dengan Dokter

Jika didiagnosis HIV/AIDS, bicarakanlah lebih lanjut dengan dokter terkait pengobatan dan upaya-upaya mencegah penularan yang bisa dilakukan. Hal ini juga sangat disarankan untuk ibu hamil. Jika ibu hamil didiagnosis HIV, sebaiknya bicarakan kepada dokter kandungan mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan metode persalinan, untuk mencegah virus menular ke janin. Agar lebih mudah, gunakan saja aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter lewat chat atau buat janji dengan dokter di rumah sakit.

4. Jujur dengan Pasangan

Beri tahu pasangan jika kamu positif mengidap HIV, agar pasangan kamu bisa menjalani tes HIV. Semakin cepat terdeteksi, maka semakin dini penanganan dapat dilakukan dan perkembangan serta penularannya dapat diantisipasi.

Baca juga: Jenis Persalinan untuk Ibu Hamil Pengidap HIV

Ketahui dengan Baik Cara Penularan HIV/AIDS

Bicara soal cara mencegah HIV/AIDS, kamu juga mesti tahu betul bagaimana cara penularan penyakit ini. Penularan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merupakan penyebab AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) terjadi jika darah, sperma, ataupun cairan Miss V pengidap masuk ke dalam tubuh seseorang. Berbagai cara yang memungkinkan hal itu terjadi adalah:

  • Hubungan seksual. Berhubungan intim, baik melalui Miss V maupun anus dengan pengidap HIV/AIDS dapat menjadi cara virus HIV menyebar. Meski sangat jarang terjadi, HIV juga bisa menular melalui seks oral, lho. Namun, penularan lewat seks oral biasanya hanya akan terjadi jika terdapat luka terbuka di dalam mulut pengidap, misalnya gusi berdarah atau sariawan.
  • Transfusi darah. Salah satu cara penularan HIV lainnya adalah melalui darah. Jadi, jika kamu menerima donor darah dari pengidap HIV, sudah bisa dipastikan kamu akan tertular HIV/AIDS.
  • Berbagi jarum suntik. Menggunakan jarum suntik yang sama dengan pengidap HIV/AIDS juga bisa membuat kamu tertular HIV. Cara penularan ini bisa terjadi jika kamu menggunakan obat-obatan terlarang melalui jarum suntik atau jarum untuk pembuatan tato yang tidak steril.
  • Kehamilan. Ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS juga berisiko menularkan virus tersebut ke janin yang dikandungnya. Virus ini dapat menular pada proses melahirkan atau melalui ASI saat proses menyusui.

Baca juga: Inilah 4 Penyakit yang Bisa Ditularkan Melalui Hubungan Intim

Itulah berbagai cara penularan HIV/AIDS yang perlu kamu ketahui. Perlu diingat bahwa bersentuhan kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan pengidap HIV tidak akan membuat kamu tertular virus HIV. Bahkan, terkena butiran ludah dari pengidap HIV/AIDS pun tidak akan membuat kamu tertular, kecuali jika pengidap mengalami sariawan, gusi berdarah, atau luka terbuka lainnya di dalam mulut. Jadi, tidak perlu menjauhi atua mengucilkan pengidap HIV/AIDS, ya.

Referensi: WHO. Diakses pada 2020. HIV/AIDS. Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. HIV/AIDS Prevention. WebMD. Diakses pada 2020. 6 Ways to Prevent AIDS.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA