Sebutkan apa saja gangguan psikologis yang terjadi akibat pengaruh it?

Psikoterapi adalah salah satu metode yang umum dilakukan untuk menangani berbagai masalah kejiwaan, seperti stres berat, depresi, dan gangguan cemas. Psikoterapi biasanya dilakukan perorangan, tapi terkadang juga bisa dilakukan secara berkelompok.

Melalui psikoterapi, psikolog atau psikiater akan membimbing dan melatih pasien untuk belajar mengenali kondisi, perasaan, dan pikiran yang menyebabkan keluhan, serta membantu pasien untuk membentuk perilaku yang positif terhadap masalah yang sedang dihadapi.

Dengan demikian, pasien diharapkan akan lebih mampu mengendalikan diri dan merespons situasi yang sulit dengan lebih baik.

Kondisi yang Membutuhkan Psikoterapi

Banyak anggapan yang kurang tepat atau stigma bahwa orang yang menjalani psikoterapi ke psikolog atau psikiater menandakan bahwa orang tersebut mengalami gangguan jiwa atau gila. Padahal, kenyataannya bukan demikian.

Psikoterapi ditujukan bagi siapa saja yang menyadari bahwa dirinya memiliki masalah psikologis atau berisiko tinggi mengalami gangguan mental dan berniat mencari pertolongan untuk mengatasi masalah tersebut.

Berikut ini adalah beberapa keluhan atau masalah kejiwaan yang perlu ditangani dengan psikoterapi:

  • Putus asa atau sedih yang luar biasa selama beberapa bulan
  • Cemas, takut, atau khawatir yang berlebihan yang menyebabkan kesulitan dalam menjalani aktivitas atau pekerjaan sehari-hari
  • Perubahan mood yang ekstrim, misalnya tiba-tiba bersemangat atau sangat sedih tanpa alasan yang jelas
  • Berperilaku negatif, seperti mudah marah, penyalahgunaan zat atau narkoba, kecanduan minuman beralkohol, atau makan berlebihan
  • Berkeinginan untuk bunuh diri atau menyakiti orang lain
  • Halusinasi
  • Kesulitan mengungkapkan perasaan atau merasa tidak ada orang lain yang bisa memahami perasaan atau masalah yangsedang dihadapi

Keluhan-keluhan di atas bisa saja terjadi saat seseorang mengalami tekanan batin atau peristiwa traumatis, misalnya setelah perceraian, ada anggota keluarga atau teman dekat yang meninggal, baru saja kehilangan pekerjaan, atau baru saja menjadi korban bencana atau kekerasan.

Selain karena kejadian traumatis, beberapa gejala di atas juga kemungkinan bisa disebabkan oleh gangguan mental tertentu, seperti depresi, gangguan kepribadian, gangguan bipolar, PTSD, gangguan cemas, dan skizofrenia.

Jenis-jenis Psikoterapi

Metode dan teknik psikoterapi yang dilakukan oleh psikolog atau psikiater ada banyak. Jenis terapi yang akan digunakan umumnya disesuaikan dengan kondisi pasien dan respons pasien terhadap psikoterapi.

Beberapa jenis psikoterapi yang cukup sering dilakukan, yaitu:

1. Terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif bertujuan untuk mengevaluasi pola pikir, emosi, dan perilaku yang menjadi sumber masalah dalam kehidupan pasien. Setelah itu, dokter atau psikolog akan melatih pasien untuk merespons sumber masalah tersebut dengan cara yang positif.

Misalnya, jika dulu pasien sering menggunakan obat-obatan atau minuman beralkohol untuk mengatasi stres, maka dengan psikoterapi ini, pasien akan dilatih untuk merespons stres dengan aktivitas yang lebih positif, misalnya berolahraga atau meditasi.

2. Terapi psikoanalitik dan psikodinamik

Jenis psikoterapi ini akan menuntun pasien melihat lebih dalam ke alam bawah sadarnya. Pasien akan diajak untuk menggali berbagai kejadian atau masalah yang selama ini terpendam dan tidak disadari.

Dengan cara ini, pasien dapat memahami arti dari setiap kejadian yang dialaminya. Pemahaman baru inilah yang akan membantu pasien dalam mengambil keputusan dan menghadapi berbagai masalah.

3. Terapi interpersonal

Jenis psikoterapi ini akan menuntun pasien untuk mengevaluasi dan memahami bagaimana cara pasien menjalin hubungan dengan orang lain, seperti keluarga, pasangan, sahabat, atau rekan kerja. Terapi ini akan membantu pasien menjadi lebih peka saat berinteraksi atau menyelesaikan konflik dengan orang lain.

4. Terapi keluarga

Terapi ini dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga pasien, khususnya jika pasien memiliki masalah psikologis yang berhubungan dengan keluarga. Tujuannya agar masalah yang dihadapi pasien dapat diatasi bersama dan memperbaiki hubungan yang sempat retak antara pasien dan keluarga.

5. Hipnoterapi

Hipnoterapi adalah teknik psikoterapi yang memanfaatkan hipnosis untuk membantu pasien agar bisa mengendalikan perilaku, emosi, atau pola pikirnya dengan lebih baik.

Metode psikoterapi ini cukup sering dilakukan untuk membuat pasien lebih rileks, mengurangi stres, meredakan nyeri, hingga membantu pasien berhenti melakukan kebiasaan buruknya, misalnya merokok atau makan berlebihan.

Jenis psikoterapi tertentu mungkin cocok untuk satu pasien, tetapi belum tentu efekfif jika diterapkan pada pasien yang lain. Oleh sebab itu, Anda dianjurkan berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk menentukan terapi yang sesuai dengan kondisi Anda.

“Kondisi psikologis seseorang bisa mengalami gangguan. Penting untuk mengetahui tanda psikologis terganggu, agar bisa cepat mencari bantuan ahli dan pengobatan. Beberapa tandanya adalah perubahan suasana hati, penarikan diri, dan perubahan pola makan.”

Halodoc, Jakarta - Bukan cuma fisik, kesehatan mental pun perlu diperhatikan. Kondisi psikologis juga bisa mengalami masalah yang perlu diatasi sesegera mungkin. Lantas, bagaimana mengetahui tanda psikologis terganggu? 

Tentunya ada beberapa tanda atau sinyal yang bisa dirasakan. Bahkan, ketika kondisi mental terganggu, gejala fisik juga bisa dirasakan. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk simak pembahasannya!

Inilah Tanda Psikologis Terganggu

Setiap orang bisa mengalami masa-masa baik dan buruk dalam kesehatan mental mereka. Pengalaman yang membuat stres, seperti kehilangan orang yang dicintai, dapat mengganggu kondisi psikologis.

Secara umum, untuk memenuhi kriteria penyakit mental, biasanya gejala yang dialami menyebabkan penderitaan yang signifikan atau mengganggu kualitas hidup, baik dalam aspek sosial, pekerjaan, atau pendidikan selama jangka waktu tertentu.

Menurut American Psychiatric Association, berikut ini tanda psikologis terganggu yang perlu diperhatikan:

  1. Ketakutan atau kegelisahan yang berlebihan. Kamu jadi sering merasa takut, cemas, gugup, atau panik berlebihan, bahkan pada hal sepele.
  2. Perubahan suasana hati. Dapat berupa kesedihan yang mendalam, ketidakmampuan untuk mengekspresikan kegembiraan, ketidakpedulian terhadap situasi, perasaan putus asa, tawa pada waktu yang tidak tepat tanpa alasan yang jelas, atau pikiran untuk bunuh diri.
  3. Masalah berpikir. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau masalah dengan ingatan, pikiran, atau ucapan yang sulit dijelaskan.
  4. Perubahan tidur atau nafsu makan. Kebiasaan tidur dan makan yang berubah secara dramatis (bisa lebih atau kurang) dari biasanya. Biasanya juga disertai kenaikan atau penurunan berat badan yang cepat.
  5. Penarikan diri. Sering duduk dan tidak melakukan apa-apa untuk waktu yang lama, atau berhenti dari aktivitas yang sebelumnya dinikmati.

Penting untuk dicatat, kehadiran satu atau dua dari tanda psikologis terganggu saja tidak berarti bahwa kamu memiliki penyakit mental. Namun, kondisi ini bisa jadi menunjukkan bahwa kamu mungkin perlu evaluasi lebih lanjut.

Jika kamu mengalami beberapa gejala tersebut sekaligus dan itu menghalangi kamu dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sebaiknya bicarakan dengan psikolog di aplikasi Halodoc, ya. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Hal-Hal yang Jadi Penyebab

Tidak ada penyebab tunggal dari penyakit mental. Tanda psikologis terganggu biasanya berasal dari berbagai faktor (kadang-kadang dalam kombinasi).

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang mengembangkan penyakit mental: 

  • Faktor biologis. Zat kimia otak memainkan peran utama dalam penyakit mental. Perubahan dan ketidakseimbangan neurotransmiter, pembawa pesan kimiawi di dalam otak, sering dikaitkan dengan gangguan mental.
  • Paparan zat. Anak-anak yang terpapar zat tertentu di dalam rahim mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit mental. Misalnya, jika ibu minum alkohol, menggunakan obat-obatan, atau terpapar bahan kimia atau racun berbahaya saat hamil, anak mungkin berisiko lebih tinggi.
  • Faktor genetik. Para ahli telah lama mengetahui bahwa banyak penyakit mental cenderung diturunkan dalam keluarga, menunjukkan adanya komponen genetik. Orang yang memiliki kerabat dengan penyakit mental, seperti autisme, gangguan bipolar, depresi berat, dan skizofrenia, mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit itu.
  • Pengalaman hidup. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit mental. Misalnya, peristiwa traumatis yang bertahan lama dapat menyebabkan kondisi seperti PTSD (post-traumatic stress disorder), juga perubahan berulang pada pengasuh utama di masa kanak-kanak memengaruhi perkembangan gangguan keterikatan

Hidup dengan penyakit mental bisa sangat sulit. Namun, ingatlah bahwa bantuan ahli dan pengobatan selalu tersedia. Bila kamu atau orang terdekat mengalami tanda psikologis terganggu, jangan ragu untuk mencari bantuan ahli dan mendapatkan pengobatan, ya.

Referensi:American Psychiatric Association. Diakses pada 2021. Warning Signs of Mental Illness.Very Well Mind. Diakses pada 2021. Mental Illness Types, Symptoms, and Diagnosis.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA