Sebutkan 4 sebab kegagalan perlawanan bangsa Indonesia tersebut

Berikut adalah faktor penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah dan alasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Pada masa penjajahan Belanda, bangsa Indonesia telah berusaha sekuat tenaga untuk mengusir penjajah.

Bangsa Indonesia bercita-cita menjadi bangsa yang merdeka.

Berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajah dilakukan oleh para raja, bangsawan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

Mereka melakukan perlawanan dengan cara mengangkat senjata.

Namun, pada umumnya, bentuk perlawanan semacam itu mengalami kegagalan.

Baca juga: Pengaruh Sistem Tanam Paksa/Cultuur Stelsel Pada Masa Penjajahan Belanda di Indonesia

Faktor Penyebab Kegagalan Bangsa Indonesia dalam Mengusih Penjajah dan Alasannya

Penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah antara lain:

a. Perjuangan bersifat kedaerahan

Alasan: Sehingga mudah untuk diadu domba

b. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak

4 Faktor Penyebab Kegagalan Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengusir Penjajah, Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 46.* /Pixabay.com/cocoparisienne


PORTAL PURWOKERTO - Identifikasilah empat faktor penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah dan jelaskan mengapa faktor tersebut menyebabkan kegagalan perjuangan.

Soal 4 faktor penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah dan alasannya merupakan materi kelas 5 SD tema 7.

Simak pembahasan contoh kunci jawaban tema 7 kelas 5 halaman 46 yang berkaitan dengan faktor penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah.

Pembahasan contoh kunci jawaban tema 7 kelas 5 halaman 46 ini merupakan kolaborasi dengan Hening Prihatini, S.Pd, pengajar lepas di lembaga pendidikan di Purwokerto.

Baca Juga: Pada Tahun Berapakah Tanam Paksa Dihapuskan? Kunci Jawaban Kelas 5 SD, Mata Pelajaran IPS Materi Tanam Paksa

Tercatat bahwa bangsa Indonesia mengalami penjajahan Belanda selama 350 tahun yang menyebabkan kesengsaraan rakyat nusantara.

>

Perlawan demi perlawan dilakukan oleh Rakyat Indonesia demi merdeka dari penjajahan Belanda.

Setiap wilayah di tanah air melakukan perlawanan untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi namun beberapa diantaranya gagal melakukan pengusiran tersebut.

Lalu, apakah faktor penyebab kegagalan perjuangan untuk mengusir penjajah yang dilakukan rakyat nusantara pada waktu itu?

Baca Juga: Pengusul Politik Balas Budi Adalah? Apa yang Dimaksud Politik Balas Budi? Ini Penjelasannya

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan, yakni: 

1. Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak. 

2. Peperangan secara fisik masih menggunakan senjata tradisional, seperti bambu runcing, golok, atau senjata tradisional lainnya sehingga kalah dalam hal persenjataan. 

3. Masih dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti tokoh agama atau bangsawan. 

4. Bersifat sporadis atau musiman. 

5. Efektifnya politik adu domba (devide at impera). 

Dengan demikian, pada dasarnya berikut faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah: Pertama, perjuangan yang bersifat masih kedaerahan, kemudian perlawanan tidak dilakukan secara serentak, dan masih bergantung pimpinan (jika pemimpin tertangkap, perlawanan terhenti).

Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab gagalnya perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah Belanda, terutama dalam upaya untuk mengusir mereka dari Negeri ini. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Perjuangan Bersifat Kedaerahan. Alasan pertama yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah perjuangan yang masih bersifat kedaerahan. Yang mana, perjuangan rakyat Indonesia saat itu masih memikirkan kepentingan daerahnya masing-masing. Hal tersebut terlihat dari caranya yang berjuang secara terpisah-pisah, tidak secara bersamaan (serentak) antar daerah di seluruh Indonesia. Sehingga tidak mengherankan kalau perlawanannya mudah dipatahkan dan dipukul mundur oleh penjajah Belanda.
  2. Kurangnya Rasa Persatuan dan Kesatuan. Alasan kedua yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah kurangnya rasa persatuan dan kesatuan. Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan itu tercermin dari poin pertama, di mana perjuangan yang dilakukan masih dilakukan secara terpisah-pisah. Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan itu merupakan akibat belum adanya rasa senasib dan seperjuangan yang dirasakan antar sesama rakyat Indonesia. Sehingga perjuangan yang dilakukan rakyat Indonesia, di mana jumlah pejuangnya yang terlalu sedikit karena masih terpisah-pisah, memudahkan penjajah Belanda untuk memukul mundur mereka.
  3. Kurangnya Rasa Nasionalisme. Alasan ketiga yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah kurangnya rasa nasionalisme. Hal itu tercermin dari penjelasan pada poin 1 dan 2, di mana pada saat itu rakyat belum rasa dipersatukan dalam Negara Indonesia dan belum mempunyai rasa kepemilikan akan yang penuh atas tanah air Indonesia. Sehingga wajah apabila antar suku yang berbeda masih susah untuk dipersatukan karena kurangnya rasa nasionalisme untuk berjuang atas nama bangsa Indonesia.
  4. Lemahnya Persenjataan. Alasan keempat yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah lemahnya persenjataan. Alasan ini juga berpengaruh sangat besar atas gagalnya perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda, di mana senjata yang digunakan saat ini masih sebatas bambu runcing yang sifatnya tradisional sedangkan penjajah Belanda sendiri sudah memakai senjata api yang sifatnya terbilang modern dan canggih pada saat itu. Sehingga wajar saja apabila penjajah Belanda mudah melumpuhkan perlawanan dan memukul mundur pejuang Indonesia dari medan perang.
  5. Politik Pecah Belah. Alasan kelima yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah adanya politik pecah belah. Yang mana, politik pecah belah atau juga dikenal dengan sebutan politik adu domba merupakan taktik penjajah Belanda untuk memecah belah rakyat Indonesia agar tidak bisa bersatu. Taktiknya pada saat itu ialah memecah belah antara penguasa dan rakyat sehingga perjuangan yang dilakukan pun tidak berhasil dengan baik (gagal).
  6. Perencanaan yang Lemah. Alasan keenam yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah perencanaan lemah. Perencanaan ini erat kaitannya dengan strategi dan taktik perang yang dibangun pada saat itu untuk melawan penjajah Belanda. Di mana, karena lemahnya perencanaan terkait strategi dan taktik perang menyebabkan rakyat Indonesia yang banyak kehabisan persediaan bekal dan senjata di medan peperangan.
  7. Kurangnya Tingkat Pendidikan. Alasan ketujuh yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah kurangnya tingkat pendidikan. Kurangnya tingkat pendidikan tercermin dari poin 6, di mana rakyat Indonesia masih belum begitu cerdik dalam menyusun strategi dan taktik perang sehingga menimbulkan masalah yang menyebabkan mereka kalah di medan perang, seperti kehabisan persenjataan. Di samping itu, kurangnya tingkat pendidikan juga mengakibatkan rakyat Indonesia pada saat itu mudah untuk dibodohi dan dibohongi oleh penjajah Belanda.

Dengan demikian, faktor kegagalan,sebelum abad ke-20 perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia masih mengalami kegagalan dalam mengusir penjajahan. Ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan, yakni perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak, kurangnya rasa persatuan dan kesatuan, kurangnya rasa nasionalisme, secara fisik menggunakan senjata tradisional, mudah dipecah belah, perencanaan yang lemah, dan kurangnya pendidikan.

Lihat Foto

Wikipedia

Tentara Belanda merebut benteng Fort Kuto Reh pada 14 Juni 1904 di tahap-tahap akhir Perang Aceh yang berlangsung selama 30 tahun. Perang Aceh menjadi salah satu perang dengan durasi paling panjang dalam sejarah dunia.

KOMPAS.com- Perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah sudah berlangsung cukup lama sejak masa kerkerajaan.

Kedatangan bangsa-bangsa Eropa pada abad ke-16 awalnya hanya untuk berdagang rempah-rempah dan disambut baik.

Namum lama-lama mereka menerapkan kolonialisme dan imperalisme yang ingin menguasai Indonesia.

Karena pada masa itu Indonesia merupakan negara penghasil rempah-rempah di dunia yang dimiliki nilai jual tinggi.

Sehingga muncul perlawanan kepada negara penjajah di berbagai daerah. Kondisi tersebut berlangsung cukup lama sebelumnya akhirya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Hanya saja perjuangan yang dilakukan di berbagai daerah mengalami kegagalan dan mampu ditaklukan.

Baca juga: Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional

Faktor kegagalan

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebelum abad ke-20 perjuaangan dan perlawanan bangsa Indonesia masih mengalami kegagalan dalam mengusir penjajahan.

Ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan, yakni:

  • Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak.
  • Secara fisik menggunakan senjata tradisional, seperti bambu runcing, golok, atau senjata tradisional lainnya. Sehingga kalah dalam persenjataan.
  • Dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti tokoh agama, atau bangsawan.
  • Bersifat sporadis atau musiman.
  • Efektifnya politik adu domba (devide et impera).

Perlawanan tersebut tidak menampakan hasilnya. Bahkan selalu gagal dan dapat diberantas oleh penjajah.

Pada waktu itu mereka berjuang bukan untuk Indonesia merdeka. Tapi bagaimana cara untuk mengusir penjajah dari daerahnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA