Sebutkan 2 tahap dalam membuat gambar kerja dan contohnya

Waktu Baca / 3 Menit

Sebuah proyek konstruksi melibatkan banyak pihak yang menjalankan kewajiban masing-masing. Salah satunya adalah pembuatan gambar kerja yang dilakukan oleh bagian engineering.

Ada beberapa jenis gambar kerja yang biasa dikenal di dunia konstruksi dan salah satunya adalah shop drawing. Berikut akan dibahas lebih lengkap pengertian serta cara efektif pembuatan gambar kerja ini.

Pengertian Shop Drawing

Shop Drawing atau Gambar kerja merupakan suatu gambar yang dikerjakan oleh pihak kontraktor. Gambar ini akan menjadi landasan atau dasar dari sebuah penyelenggaraan proyek konstruksi di lapangan.

Dari pengertian ini tentu sudah jelas bahwa fungsi dari gambar tersebut sangatlah penting dalam suatu proyek konstruksi.

Bisa dikatakan bahwa sebuah proyek konstruksi akan berjalan lancar dengan adanya panduan dari gambar kerja tersebut. Gambar ini akan menjadi acuan yang jelas bagi semua pihak yang bekerja di lapangan.

Selain itu, gambar kerja tersebut juga akan meminimalisir terjadinya kesalahan di lapangan. Jika kesalahannya minimal, maka waktu dan biaya konstruksi tidak akan membengkak.

Fungsi

Sebuah proyek konstruksi membutuhkan perencanaan yang matang. Hal ini dilakukan agar proses pembangunan bisa berjalan secara efektif dari segi waktu maupun biaya.

Gambar kerja ini memiliki fungsi penting untuk mewujudkan berjalannya proyek konstruksi yang efektif. Pekerja lapangan bisa bekerja dengan panduan yang jelas sehingga setiap langkah yang diambil tidak akan sia-sia.

Gambar kerja juga berfungsi penting dalam pengendalian pemakaian material pembangunan. Tidak hanya digunakan sebagai acuan berjalannya proyek, gambar kerja ini juga sangat berperan membantu proses perhitungan dan belanja material.

Pelaksanaan proyek akan jauh lebih mudah dan perencanaan biaya juga bisa dilakukan secara optimal.

Pihak Pembuat

Gambar kerja ini tidak dibuat oleh sembarang orang yang terlibat di dalam suatu proyek konstruksi. Pihak yang memiliki hak untuk membuat gambar tersebut adalah konsultan perencana, bisa dari perusahaan maupun individu.

Pembuat gambar harus bekerja sebelum proyek konstruksi dimulai. Gambar ini akan menjadi acuan pembangunan sehingga proses pembuatannya harus dilakukan di awal mula proyek.

Inilah poin penting yang membedakan dengan gambar kerja as built drawing. As built drawing dibuat oleh pihak kontraktor atau pelaksana proyek dan dikumpulkan setelah proyek konstruksi selesai.

Fungsinya adalah untuk membandingkan apakah ada perbedaan antara gambar sebelum dan sesudah pembangunan.

Proses Pembuatan Shop Drawing

Pembuatan gambar kerja ini jelas tidak bisa dilakukan asal-asalan. Sebagai acuan berjalannya konstruksi, maka gambar harus dibuat sebaik mungkin dengan alur pembuatan yang tepat. Berikut adalah cara efektif pembuatan gambar kerja shop drawing.

1. Survei

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pembuatan gambar kerja ini adalah survei lapangan. Gambar ini harus memiliki keakuratan yang tinggi agar proses pembangunan bisa berjalan tanpa hambatan. Dibutuhkan survei untuk melihat secara langsung seperti apa kondisi lokasi konstruksi.

Pembuat gambar akan jauh lebih mudah membuat rancangan gambar jika mengetahui detail lokasi konstruksi.

Tidak hanya luas wilayah konstruksi, namun penting juga untuk mendapat informasi lengkap mengenai detail lokasi tersebut. Data-data ini akan membantu menghasilkan gambar kerja yang efektif.

2. Pengamatan Gambar Kontrak

Selanjutnya, pembuat gambar kerja akan melihat gambar kontrak dan RKS atau rencana kerja dan syarat-syarat. Dokumen ini akan menjadi dasar bagi pembuat gambar untuk bekerja. Setelah melakukan survei dan mengolah data dari dokumen-dokumen tersebut maka gambar kerja siap untuk dibuat.

3. Pembuatan Gambar Kerja

Tahap ini menjadi bagian yang penting dimana pembuat gambar akan menghasilkan sebuah rencana gambar yang lengkap. Gambar kerja sudah memuat bentuk bangunan serta ukuran yang jelas.

Informasi yang jelas dari gambar kerja ini sangat penting karena akan menjadi acuan bagi pekerja lapangan. Semakin jelas informasi yang ada di gambar kerja maka pekerja lapangan bisa bekerja lebih efektif.

Gambar kerja akan sangat berpengaruh pada hasil akhir konstruksi. Itulah mengapa sangat penting untuk memastikan bahwa gambar kerja ini dibuat oleh orang yang tepat. Pemahaman mengenai lokasi proyek dan rencana konstruksi sangat penting untuk dimiliki.

4. Pengajuan Gambar

Jika gambar kerja sudah siap, maka gambar ini bisa segera diajukan. Pengajuan gambar dilakukan kepada konsultan pengawas atau manajemen konstruksi. Pihak yang mendapat pengajuan ini berhak untuk memberikan penilaian terhadap gambar kerja tersebut. Jika dirasa gambar kerja belum memenuhi kriteria yang diharapkan, maka bisa dilakukan perbaikan.

Pihak konsultan pengawas atau manajemen konstruksi memiliki hak untuk memberikan masukan terhadap pembuatan gambar kerja. Mereka juga berhak menolak hasil gambar jika dirasa tidak bisa digunakan sebagai acuan pembangunan.

Jika gambar sudah disetujui, barulah dokumen gambar tersebut bisa dikembalikan lagi kepada pihak kontraktor.

5. Distribusi ke Personel Lapangan

Gambar yang sudah disetujui artinya bisa digunakan sebagai acuan proyek konstruksi. Pihak kontraktor bisa segera mendistribusikan gambar kerja tersebut kepada semua personel kerja lapangan.

Gambar ini juga harus dipahami dan dianalisis oleh para pekerja yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi di lapangan.

Baca juga:
Apa Perbedaan Kertas HVS dan Kertas Folio?

Dokumen gambar kerja yang dibagikan kepada para pekerja di lapangan adalah salinan. Sementara itu dokumen gambar kerja yang asli akan disimpan oleh pihak kontraktor sebagai arsip.

Gambar kerja ini nantinya akan dibandingkan dengan as built drawing yang dibuat setelah proyek konstruksi selesai.

Itulah pengertian hingga cara pembuatan shop drawing di dunia konstruksi. Gambar kerja ini memiliki peran penting dalam kelancaran sebuah proyek. Kepuasan klien juga tentu akan sangat bergantung pada kesempurnaan gambar kerja tersebut.

Pembuatan gambar kerja yang akurat akan sangat mempermudah terwujudnya hasil konstruksi yang berkualitas.

Gambar kerja adalah istilah yang untuk menyebutkan gambar-gambar perencanaan yang memiliki ukuran dan skala yang pasti sehingga bisa dijadikan acuan untuk pelaksanaan proyek. Ada beberapa jenis gambar kerja yang berlaku saat pelaksanaan pekerjaan yaitu gambar perencanaan (as plan drawing), gambar shop drawing, dan gambar asbuilt drawing Di samping jenis gambar kerja di atas, masih ada banyak lagi jenis gambar lain seperti gambar sketsa, gambar 3d, rendering, dll namun bukan merupakan gambar kerja yang bisa dijadikan acuan ukuran pasti di lapangan.

gambar perencanaan arsitektural

Gambar perencanaan adalah gambar kerja yang berisikan rencana teknis bangunan dari lingkup umum hingga mendetail. Gambar perencanaan atau as plan drawing dibuat oleh konsultan perencana, baik oleh konsultan arsitektural, konsultan struktur maupun konsultan MEP. Tugas masing-masing konsultan berbeda, yaitu sebagai berikut :

Konsultan arsitektural biasanya bertugas membuat gambar bangunan mulai dari site plan, layout plan, denah, tampak, potongan dan detail arsitektural. Setelah gambar denah dan potongan jadi, biasanya diserahkan kepada konsultan struktur dan MEP untuk melanjutkan.

Konsultan struktur biasanya bertugas membuat gambar struktur dan perhitungan pembebanan pada bangunan. Dari gambar yang dihasikan arsitek, akan diperjelas mengenai ukuran-ukuran strukturnya mulai dari pondasi, sloof, kolom, balok, pelat lantai dan struktur atap.

Konsultan MEP biasanya datang terakhir dengan bertugas untuk membuat gambar rencana utilitas bangunan, mulai dari rencana elektrikal dan titik lampu, jalur pipa, pemadam kebakaran dan lainnya yang sudah lengkap dengan ukuran dan spesifikasi peralatan yang dibutuhkan.

Baca juga : Mengenal Gambar Denah Lantai (Floor Plan)

Jika owner menginginkan gambar yang sangat detail, biasanya akan ada tambahan gambar perencanaan dari konsultan interior dan lansekap yang masuk setelah konsultan MEP. Konsultan interior bertugas untuk merencanakan ruang dalam termasuk dalam pemilihan material, desain elemen interior, furniture dan furnishing. Sementara konsultan lansekap bertugas untuk menata taman mulai dari hardscape, waterscape, softscape dan memilih jenis tanaman.

Gambar yang dihasilkan oleh para konsultan ini hendaknya sinkron sesuai dengan perubahan terakhir dalam proses perencanaan. Maka dari itu, urutan pekerjaannya biasanya adalah : Gambar arsitektural -> gambar struktur -> gambar MEP -> gambar detail interior -> gambar detail lansekap

Gambar perencanaan yang dibuat oleh para konsultan ini merupakan tahapan paling awal sebuah proyek. Gambar rencana biasanya sudah disepakati oleh tim perencana dan oleh owner sendiri. Gambar perencanaan jika dilihat dari tujuan pembuatannya, dibagi menjadi dua jenis yaitu Gambar For Tender dan Gambar For Contruction.

Gambar For Tender adalah gambar perencanaan yang digunakan untuk kebutuhan lelang kontraktor dan untuk menghitung penawaran RAB dari peserta lelang yang ingin memenangkan tender. Volume hitungan RAB yang digunakan berasal dari gambar perencanaan sehingga gambar harus cukup lengkap dan detail dalam penyebutan ukurannya.

Gambar For Construction adalah gambar yang diserahkan oleh owner kepada kontraktor jika terpilih sebagai pemenang tender. Gambar ini merupakan gambar final yang bisa langsung digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembangunan di lapangan.

Baca juga :  Koleksi Denah Rumah Minimalis Ukuran 6x12 meter

gambar shop drawing detail pintu aluminium

Gambar shop drawing adalah gambar kerja yang dibuat dan diajukan oleh kontraktor untuk disetujui oleh Pengawas Proyek sebagai syarat pelaksanaan pekerjaan. Gambar shop drawing biasanya merupakan gambar detail. Gambar shop drawing dibuat oleh kontraktor yang mengacu pada Gambar For Contruction sehingga dari prinsip perencanaan dan penggambaran tidak boleh berbeda jauh. Gambar shop drawing dibuat oleh kontraktor karena biasanya dalam gambar for construction ada beberapa detail yang tidak bisa diselesaikan oleh konsultan, terutama untuk detail khusus seperti detail baja ringan, detail pintu aluminium dan detail lainnya yang bersifat khusus.

Jadi, pembuatan gambar shop drawing hanya dilakukan secara parsial tergantung dari pekerjaan yang membutuhkan detail tambahan. Gambar shop drawing ini adalah syarat pelaksanaan item pekerjaan tertentu.

Kontraktor mengajukan shop drawing kepada Pengawas atau Manajemen Kontruksi proyek, kemudian setelah mendapat tanda tangan (di Acc) dan diterima, barulah pelaksanaan pekerjaan tersebut bisa dimulai.

Baca juga : Titik, Garis, Bidang, Ruang dan Bentuk dalam Arsitektur

gambar as built drawing kondisi eksisting

Gambar as built drawing adalah gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor sesuai dengan kondisi terbangun yang sebenarnya. Gambar as built drawing dibuat setelah proyek selesai sebagai dokumentasi ukuran-ukuran pada bangunan. Pada gambar asbuilt ini biasanya menampilkan perubahan-perubahan rencana yang terjadi saat pelaksanaan proyek akibat dari adaptasi di lapangan. Fungsi dari gambar asbuilt drawing ini juga bisa menjadi arsip pemilik bangunan yang digunakan untuk keperluan maintenance saat bangunan sudah digunakan. Gambar kerja as built drawing akan diserahkan bersamaan dengan serah terima proyek oleh kontraktor kepada owner.

Baca juga : Inilah alasan Kenapa Sketsa Penting dalam Arsitektur

Selain menjadi dokumen akhir sebuah proyek, as built drawing juga bisa menjadi gambar awal berupa gambar bangunan eksisting sebelum dilakukan renovasi. Owner bisa menyewa surveyor untuk melakukan pengukuran dan membuatkan gambar eksisting sebagai gambar as built drawing jika bangunan tersebut sebelumnya tidak memiliki as built drawing.

Berdasarkan pengertian di atas tentunya sudah jelas apa yang dimaksud dengan gambar perencanaan, gambar shop drawing dan gambar as built drawing. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA