Sampai kapan tanggung jawab ayah terhadap anak perempuannya?

Ketika seorang lelaki menikah lalu memiliki anak, maka dirinya telah resmi menjadi seorang ayah, itu artinya dirinya punya amanah dan tanggung jawab yang sangat besar.


Sekalipun tiap-tiap anggota keluarga mempunyai tanggung jawab masing-masing, tapi tanggung jawab seorang ayah adalah yang paling besar. Hal itu karena ayah adalah sosok kepala keluarga.


Sampai kapan tanggung jawab ayah terhadap anak perempuannya?

Photo: https://pixabay.com/id/ayah-putra-anak-anak-laki-laki-2432569/

Tanggung Jawab Ayah Terhadap Anak dan Keluarga


1. Membuat Anak Merasa Aman dan Terlindungi


Anak-anak seharusnya melewati masa kecilnya dengan perasaan aman dan nyaman, karena ini sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembangnya.


Tanggung jawab seorang kepala keluarga yaitu membuat semua anggota keluarga merasa aman, nyaman dan terlindungi. Ayah adalah sosok yang paling bertanggung jawab dalam memberikan rasa aman dan nyaman pada semua anggota keluarga.


Jika anak tumbuh dengan perasaan tidak aman dan tidak nyaman, menandakan sang ayah gagal dalam menjalankan tanggung jawabnya yang paling utama ini.



2. Memberikan Nafkah


Tanggung jawab seorang Ayah yang sangat jelas yaitu memberikan nafkah untuk anak-anaknya. Seperti memberikan anak-anak berupa tempat tinggal, makanan bergizi, pakaian, pendidikan (sekolah) dan lainnya. Itu semua adalah kewajiban Ayah.


Setiap ayah biasanya senantiasa berjuang untuk mencari rezeki, jangan sampai seorang ayah melalaikan kewajibannya. Ketika seorang lelaki memutuskan untuk menikah dan punya anak, maka harus siap dengan konsekuensi-nya.


Peran ayah adalah menyediakan segala kebutuhan anggota keluarga. Walaupun ayah punya kewajiban besar ini, tapi bukan berarti mengabulkan segala permintaan anak.


Ayah harus bisa memilah mana permintaan anak yang pantas untuk dipenuhi, dan mana permintaan anak yang aneh-aneh sehingga jangan dituruti. Hal ini penting agar anak tidak tumbuh menjadi orang yang manja dan suka menuntut.


Penting diingat: Walaupun seorang ayah berkewajiban untuk menafkahi, bukan berarti mengabulkan semua tuntutan atau permintaan anak.


3. Ikut Serta dalam Pengasuhan Anak


Tanggung jawab seorang ayah adalah ikut serta dalam pengasuhan anak. Hanya saja, banyak Ayah yang punya mindset bahwa tugasnya hanyalah mencari nafkah.


Padahal kewajiban seorang ayah jauh lebih besar dari itu. Kekeliruan ini sangat disayangkan karena bisa berdampak buruk terhadap masa depan anak.


Anak-anak yang tumbuh tanpa peran aktif ayahnya, dimana minimnya kehadiran sosok Ayah menyebabkan proses tumbuh-kembang anak tidak optimal, sehingga nantinya kesulitan saat bersaing dalam dunia pekerjaan di masa depan.


Oleh karena itu, ayah punya kewajiban untuk ikut serta mengasuh anak, sering hadir bersama anak, termasuk menyisihkan waktu untuk menemani anak belajar.



4. Melatih Anak Disiplin


Cara menjadi ayah yang baik yaitu membangun jiwa disiplin anak, sehingga tidak memanjakan anak secara berlebihan. Disiplin merupakan hal yang sangat penting untuk dibiasakan di dalam kehidupan.


Kedisiplinan adalah syarat agar bisa mencapai kesuksesan. Kewajiban ayah adalah mengajarkan anak untuk bisa disiplin.


Hanya saja, karakter disiplin tidak bisa muncul dalam sekejap, melainkan butuh latihan panjang dan pembiasaan agar bisa disiplin.


Oleh karena itu, peran ayah sangat vital dalam menanamkan karakter ini dalam jiwa anak. Jika ayah lalai dalam menanamkan karakter disiplin, ini bisa membahayakan masa depan anak.


Penanaman kedisiplinan seharusnya dilakukan sejak dini, namun tentunya diselaraskan dengan usia anak dan dilakukan secara bertahap.


Sejak kecil, biasakan anak untuk bangun pagi. Ini cara paling efektif mengajarkan kedisiplinan pada anak. Lalu berikan anak menu rutinitas hariannya dan minta anak untuk mengikutinya, usahakan berjalan konsisten.


5. Membimbing Anak dalam Memahami Dunia


Bentuk kasih sayang seorang ayah yaitu membimbing anak dalam memahami dunia. Hal itu karena kehidupan di luar sangat keras, sehingga jangan sampai Ayah lalai dalam mengajarkan anak tentang kehidupan.


Ayah harus berperan aktif membimbing anak, sosok ayah memberikan pengaruh besar terhadap cara anak dalam memandang dunia. Beberapa hal yang perlu dilakukan Ayah:

  1. Mengajarkan anak bahwa di luar sana terdapat berbagai jenis orang, dimana terdapat orang baik dan ada juga orang buruk.
  2. Mengajarkan anak caranya berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sosial.
  3. Mengajarkan anak bagaimana cara disenangi teman-teman sebayanya.
  4. Mengajarkan anak caranya bersikap tegas dan melindungi diri.
  5. Membantu anak menyesuaikan diri pada setiap kondisi baru.
  6. Membantu anak mengeksplorasi kehidupannya.
  7. Mengajarkan anak norma masyarakat, serta caranya bersikap dan bersopan santun.
  8. Mengarahkan anak pada hal-hal positif.
  9. Menjauhkan (melindungi) anak dari hal-hal negatif dan pengaruh buruk.
  10. Dll.


6. Menampakan Rasa Cinta


Seorang ayah tentu harus mencintai anak-anaknya, tapi itu masih kurang. Seorang ayah harus bisa menampakan atau mempraktekan secara langsung rasa cinta, perhatian dan sayangnya kepada anak-anak.


Anak-anak memiliki kebutuhan materi dan psikologis. Nah, yang sering dilalaikan banyak ayah yaitu tidak memenuhi kebutuhan psikologis anak.


Ada banyak bentuk cinta, perhatian dan kasih sayang pada anak. Diantaranya yaitu:

  1. Mengatakan “cinta” atau ”sayang” secara langsung kepada anak
  2. Mencium dan memeluk anak.
  3. Menjadi pendengar yang baik untuk anak.
  4. Bercengkrama dan tertawa bersama anak.
  5. Memijat-mijat anak.
  6. Mengajak anak olahraga bersama.
  7. Mengajak anak memasak bareng.



7. Quality Time Bersama Anak


Peran ayah dalam keluarga yaitu menyediakan waktu berkualitas, usahakan secara rutin berinteraksi dengan anak. Jangan sampai karena terlalu sibuk bekerja sehingga tidak memiliki quality time bersama anak.


Termasuk kesalahan banyak ayah yaitu lebih perhatian pada gadgetnya, terlalu sibuk dengan gadget sehingga lupa pada anak. Seharusnya saat ada waktu luang, ini kesempatan untuk melakukan aktivitas tertentu bersama anak.


Khususnya di hari libur, manfaatkan momen tersebut untuk keluarga, dan membangun hubungan emosional yang kuat dengan anak.


8. Menjadi Pendengar yang Baik


Cara menjadi ayah yang baik yaitu jadilah pendengar yang baik untuk anak-anak. Saat anak berkata atau bercerita maka fokus dengarkan dan tatap mata anak, hindari memotong, mencela atau merendahkan perkataan anak.


Seorang ayah acapkali ketika berbicara menuntut anak-anaknya untuk mendengarkan dengan seksama. Maka juga sebaliknya, seorang Ayah sudah seharusnya bisa menjadi pendengar yang baik untuk anak-anaknya.


Jika anak didengarkan dengan baik, ini menjadikan anak merasa dihargai dan semakin cinta pada orangtuanya.


9. Memberikan Contoh yang Baik


Hal ini sudah pasti, seorang ayah harus bisa memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya. Hal itu karena anak-anak biasanya sangat memperhatikan setiap gerak-gerik ayahnya. Jadi jangan sampai seorang Ayah memberikan teladan buruk, karena anak 99% bakal mencontohnya.


10. Membangun Keluarga Harmonis


Tanggung jawab ayah dalam keluarga adalah membangun keluarga yang harmonis. Anak-anak memiliki hak yang sangat besar untuk bisa tumbuh di lingkungan yang harmonis.


Kondisi keluarga yang harmonis menjadikan anak tumbuh dengan perasaan aman, nyaman dan terlindungi. Untuk membangun keluarga yang harmonis perlu kekompakan semua anggota keluarga.


Tanggung jawab seorang kepala keluarga yaitu membangun budaya yang positif di keluarga dan membimbing anggota keluarga. Dimulai dari membiasakan tradisi saling menghargai, saling membantu, saling bertukar cerita dll. Hal ini akan membuat suasana di dalam rumah terasa harmonis dan membahagiakan.


Tambahan: Tanggung jawab seorang ayah lainnya yaitu mengajarkan anak attitude, memberikan pendidikan karakter pada anak, memastikan anak tumbuh dengan perasaan bahagia, serta mencari tahu dan mengembangkan bakat anak.

Sampai kapan ayah menafkahi anak perempuannya?

Ayah wajib menafkahi anaknya selama ia belum baligh, atau anaknya dalam kondisi lumpuh atau gila, atau sang anak fakir (tidak memiliki uang dan pekerjaan). Ketika sang anak melewati batas baligh dan mampu mencari pekerjaan, maka sejatinya kewajiban menafkahi juga selesai.

Sampai kapan tanggung jawab orang tua terhadap anak perempuan?

Namun, melihat definisi anak dan ketentuan dalam Pasal 26 ayat (1) UU 35/2014, dapat diketahui secara harfiah bahwa kewajiban dan tanggung jawab orang tua dilakukan sampai anak berusia 18 tahun.

Apa kewajiban seorang ayah kepada anak perempuannya?

Peran ayah menurut Islam untuk anak perempuannya yang selanjutnya adalah ayah sebagai pemenuh kasih sayang. Perhatian dan kasih sayang ayah yang besar terhadap anak perempuan, akan menjadikan anak tidak mencari kasih sayang dari laki-laki lain.

Apa efek anak perempuan kurang kasih sayang ayah?

Anak perempuan yang kekurangan sosok ayah dari usia dini akan menunjukkan sikap lebih agresif terhadap laki-laki dan berupaya mengisi kekosongan itu dengan lawan jenis sehingga lebih rentan diekspoitasi laki-laki.