Show
Ada begitu banyak kain tenun tradisional di Indonesia, sebut saja seperti kain songket, tenun ulos, tenun sasak, kain lurik dan masih banyak lagi. Kain kain tersebut tentu saja tercipta dengan bantuan sebuah alat yang bernama alat tenun bukan mesin. Sayangnya, keberadaan alat ini semakin berkurang. Saat ini alat tenun ini hampir punah, mengingat kemampuannya yang masih jauh tertinggal dari mesin tenun modern. Lalu apa itu alat tenun bukan mesin? Simak ulasan lengkapnya hanya di blog ozza Apa Itu Alat Tenun Bukan Mesin?Alat tenun bukan mesin adalah alat tenun tradisional untuk membuat kain tenun dengan anyaman sederhana. Gerakannya dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia. Tenun sendiri adalah proses pembuatan kain dengan menyilangkan benang secara vertikal (lungsi) serta horizontal (pakan) dengan menggunakan alat tenun. Sejarah Alat Tenun Bukan MesinAlat Tenun Bukan Mesin pertama kali diciptakan oleh seorang Insinyur dari Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) pada tahun 1912. Pertama kali digunakan di kabupaten Wajo pada tahun 1950-an untuk memproduksi kain tenun Samarinda. ATBM ini sbenarnya merupakan penyempurnaan dari alat tenun gedogan dengan menambahkan komponen tertentu untuk mempermudah penenun dalam membuat kain tenun. Sejarah tenun di Indonesia banyak dipengaruhi oleh budaya asing yang berasal dari daratan Asia Tenggara. Hal ini karena wilayah Indoesnia berada pada jalur persimpangan migrasi kuno yang menjadi rute perdagangan antara Asia dan Pasifik. Beberapa negara yang singgah ke Indoesnia seperti negara Cina, Persia, India, Mesir bahkan Eropa. Negara negara ini membawa budaya mereka yang pada akhirnya memberikan pengaruh bagi budaya Indonesia. Bagian Bagian Alat Tenun Bukan MesinSebelum kami membahas lebih jauh mengenai alat ini ada baiknya, ada baiknya jika kamu mengetahui telrbih dahulu bagian bagian dari alat tenun bukan mesin (ATBM).
Cara Kerja Alat Tenun Bukan MesinCara kerja alat tenun bukan mesin pada dasarnya sama dengan alat tenun tradisional lainnya yaitu dengan cara menyilangkan benang pakan dan benang lusi sehingga menjadi anyaman kain. Prinsipnya adalah dengan meletakkan benang lusi diatas benang pakan, sedangkan pada bagian berikutnya benang lusi diletakkan pada bagian bawah benang pakan, kemudian naik lagi, turun lagi dan seterusnya. Alat ini menggunakan beberapa prinsip gerakan seperti gerakan membuka mulut lusi, gerakkan untuk meluncurkan pakan, pengetekan, penguluran lusi dan penggulungan kain. Alat tenun bukan mesin digerakkan secara manual menggunakan tangan dan kaki. Cara kerjanya adalah penenun mengayun pedal dan tangan menarik pengungkit. Gerakan kaki berfungsi untuk mengatur naik turunnya benang lusi pada saat waktu keluar masuk benagn pakan. Kain yang dihasilkan dari alat tenun bukan mesin ini adalah kain tenun dengan beragam motif yang sudah ditentukan sebelumnya. Contoh kain tenun yang dihasilkan dari alat ini seperti kain songket, kain ulos, tenun toraja, tenun sasak, lurik jawa, tenun troso, tenun gringsing Bali dan masih banyak lagi. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa cek video yang kami sertakan di atas!
Harga Alat Tenun Bukan MesinUntuk kalian yang tertarik membeli alat tenun tradisional ini mungkin sedikit kesulitan jika mencarinya lewat google. Biasanya alat tenun ini hanya di jual dengan sistem made by order atau custom melalui pengrajin alat tenun. harga alat tenun ini bervariasi antara 3 jutaan sampai 10 jutaan tergantung dari spesifikasi dan bahan yang digunakan. Perbedaan Antara Alat Tenun Bukan Mesin Dengan Alat Tenun MesinAlat Tenun Bukan Mesin (ATBM):
Alat Tenun Mesin (ATM):
Permasalahan Alat Tenun Bukan Mesin Saat IniAlat tenun bukan mesin merupakan salah satu jenis alat tenun tradisional yang masih menggunakan tenaga manusia. Pengerjaannya pun tidak bisa sembarangan karena dibutuhkan ketelitian, insting dan juga pengalaman dalam menenun. Kapasitas ATBM hanya mampu menghasilkan kain tenun sebanyak 60 meter selama 3-4 hari yang dikerjakan oleh 3 orang operator. Akhir akhir ini banyak tenaga kerja dari industri pengrajin ATBM yang mulai enggan menenun lagi, karena kebanyakan usia penenun ini sudah tua dan produktivitas yang menurun. Karena seperti yang kita tahudibutuhkan tenaga yang kuat terutama tangan dan kaki. Alat tenun bukan mesin (ATBM) yang selama ini dimiliki pengrajin masih bersifat manual dalam pengoperasiannya. Alat Tenun Mesin Sebagai Solusi Dalam Memenuhi Permintaan PasarMelihat banyaknya permintaan pasar akan kain tenun, tentu saja membuat pengerjaan kain tenun menggunakan ATBM dirasa kurang efisien. Sehingga muncul apa yang kita kenal sebagai alat tenun mesin. Alat tenun mesin memiliki kelebihan dalam segi hal efisiensi waktu dan biaya produksi, karena pengerjaannya sepenuhnya menggunakan mesin. Namun, keberadaan alat tenun mesin ini tentu dapat mengancam keberadaan penenun tradisional yang masih menggunakan alat tenun gedogan atau alat tenun bukan mesin. Itulah sebabnya perlunya peran aktif dari berbagai pihak termasuk pemerintah untuk ikiut melestarikan kebudayaan menenun dengan cara tradisional. Penting untuk mengenalkan dan mengajarkan generasi muda agar mereka memiliki minat dalam mengembangkan kain tenun di Indonesia. KesimpulanAlat tenun bukan mesin merupakan pengembangan dari alat tenun tradisional gedogan dengan menambahkan komponesn tertentu untuk mempermudah penenun dalam melakukan proses menenun kain. Karena proses pembuatannya yang lama dan membutuhkan ketelitian sehingga membuat harga kain tenun menjadi mahal. Untuk mengatasi biaya produksi serta membuat harga kain jadi lebih terjangkau kini banyak produsen yang berasilh menggunakan alat tenun mesin yang lebih efisien. Sumber Referensi: |