Peristiwa bencana alam yang tidak bisa ditanggulangi adalah

Peristiwa-peristiwa alam tersebut tidak dapat kita cegah. Gempa bumi, gunung Corong meletus, dan angin puting beliung dapat Silinder tembaga terjadi secara tiba-tiba. Namun, sebenarnya Gelas penampung peristiwa alam itu dapat diperkirakan air Wadah luar sebelumnya. Badan Meteorologi dan Penakar hujan Geofisika (BMG) dapat memperkirakan peristiwa alam itu akan terjadi. Informasi itu diumumkan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menyelamatkan diri. BMG juga bertugas mengamati kondisi cuaca harian. Stasiun meteorologi yang mengamati Anemometer Barometer kondisi cuaca, biasanya berada di kota-kota Sumber: Understanding Geography besar. BMG mempunyai alat-alat pengukur Alat-alat pengukur cuaca dan iklim cuaca dan iklim antara lain seperti berikut. 1. Alat untuk mengukur curah hujan (penakar hujan). 2. Alat untuk mengukur kecepatan angin (anemometer). 3. Alat untuk mengukur tekanan udara (barometer). Beberapa peristiwa alam dapat kita cegah, misalnya banjir dan tanah longsor. Beberapa usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir sebagai berikut. 1. Melakukan reboisasi atau penghijauan, khususnya di lereng bukit. 2. Membuat sengkedan (teras) di lahan miring agar tanah tidak longsor diterjang hujan. 3. Jangan membuang sampah di sungai, selokan, atau saluran air lainnya karena dapat menghambat aliran air dan menyebabkan pendangkalan sungai. Kamu telah mengetahui beberapa jenis bencana alam. Diskusikan bersama teman- temanmu mengenai dampak dari bencana alam tersebut! Berilah saran cara mencegah bencana alam tersebut! Tulislah hasil diskusimu dan bahaslah di kelas! 1. Peristiwa alam yang sering terjadi di Indonesia yaitu gempa bumi, banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan angin puting beliung. 2. Peristiwa alam yang dapat dicegah yaitu banjir dan tanah longsor. 3. Peristiwa alam yang tidak dapat dicegah yaitu gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan angin puting beliung. 4. Peristiwa alam dapat merusak lingkungan dan kehidupan makhluk hidup. 5. Usaha-usaha untuk mencegah banjir sebagai berikut. a. Melakukan reboisasi. b. Membuat sengkedan di lahan miring. c. Tidak membuang sampah di sungai dan saluran air. 158 Bab XIV Peristiwa Alam Beserta Dampaknya

Lihat Foto

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Ilustrasi Gempa Bumi

KOMPAS.com - Tahukah kamu jika berbagai fenomena alam yang terjadi di permukaan bumi erat kaitannya dengan struktur lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi.

Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan yang disebabkan, baik oleh faktor alam, non alam maupun faktor manusia dan menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan psikologi.

Baca juga: Ahli Gizi Ungkap Kendala Pemenuhan Nutrisi Pengungsi Bencana Alam

Ada beberapa fenomena alam atau bencana yang sering terjadi, yakni;

  1. Gunung meletus
  2. Gempa bumi
  3. Tsunami

Berikut penjelasannya tentang mekanisme terjadinya atau penyebab bencana alam:

Gunung meletus

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), gunung meletus adalah gunung berapi yang di kerak bumi mengeluarkan letusan batuan cair, pecahan batu panas, dan gas panas.

Letusan gunung berapi merupakan tampilan luar biasa dari kekuatan bumi. Mesti letusan spektakuler bisa untuk diamati, letusan tersebut juga bisa menyebabkan kematian.

Sebelum letusan terjadi akan didahului dengan penumpukan magma di reservoir yang dekat dengan permukaan bumi. Selain itu dapat didahului dengan emisi uap dan gas dari ventilasi kecil di dalam tanah.

Bahkan akan terjadi beberapa gempa kecil yang disebabkan oleh meningkatnya magma padat dan kental yang berosilasi (variasi periodik waktu) terhadap selubung magma.

Baca juga: Periode 1-20 Januari 2020, 74 Orang Meninggal Akibat Bencana Alam

Gunung berapi menjadi tokoh utama banyak orang yang telah belajar hidup dengan letusan. Tapi sains terlambat mengakui peran penting vulkanisme dalam evolusi bumi.

Gunung berapi sangat erat kaitannya dengan aktivitas lempeng tektonik. Sebagian besar gunung berapi, seperti di Jepang dan Islandia terjadi di pinggiran lempeng berbatu yang sangat besar yang membentuk permukaan bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo mengakui bahwa memang bencana di Indonesia tidak bisa dihindari. Terlebih lagi, letak Indonesia yang berada di cincin api gunung aktif serta pertemuan tiga lempengan.

Kendati begitu, kata Doni masyarakat Indonesia tidak perlu risau. Ancaman bencana bisa dihindari manakala kita secara simultan dari berbagai pihak melakukan langkah-langkah mitigasi.

"Tidak ada satupun kekuatan manusia bisa mencegah (bencana), yang bisa, bagaimana untuk memitigasi meningkatkan kesiapsiagaan, menyusun sistem peringatan dini. Ketika terjadi sesuatu, kita lebih siap dan korbannya (ditekan) sekecil mungkin," ucap Doni di Aula Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis, 1 Agustus 2019. 

Untuk melakukan pencegahan, Doni meminta  pembangunan didasarkan pada pengkajian akan resiko kebencanaan. Selain itu, pihak yang bertanggung jawab akan informasi kebencanaan juga dituntut untuk membuka resiko bencana di suatu daerah secara transparan.

"Melibatkan pakar untuk memberikan informasi kepada publik, kepada pemerintah. Tidak ada yang ditutup-tutupi, buka apa adanya," tegas Doni.

Di samping itu, saat terjadi bencana, kepala daerah di wilayah yang terdampak bencana juga mesti sigap mengambil komando sebagai komandan Satgas Bencana, atau pimpinan yang terlibat dalam penanggulangan bencana.

"Sistem peringatan dini pun harus kita siapkan lebih baik," lanjut dia.

Jakarta -

Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana seperti dikutip dalam laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki pengertian yang cukup panjang. Bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat, baik karena faktor alam dan/atau faktor nonalam atau juga faktor manusia serta menimbulkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Berdasarkan pengertian di atas, maka UU Nomor 24 Tahun 2007 juga memiliki pengertian mengenai bencana alam, nonalam, dan bencana sosial.

Khususnya untuk bencana alam, pengertiannya adalah bencana yang ditimbulkan karena peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan alam. Contohnya gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan angin topan.

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan di permukaan bumi dan diakibatkan oleh tumbukan antarlempeng bumi, patahan aktif, runtuhan batuan, atau aktivitas gunung api.

2. Letusan Gunung Api

Letusan gunung api adalah bagian dari aktivitas vulkanik yang juga dikenal sebagai erupsi. Bencana alam berupa letusan gunung api dapat menimbulkan sejumlah bahaya seperti awan panas, hujan abu lebat gas racun, lontaran material/pijar, gas racun, lava, tsunami, serta banjir lahar.

3. Tsunami

Nama bencana tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang ombak lautan. Suku kata 'tsu' berarti lautan dan 'nami' berarti gelombang ombak.

Tsunami adalah rangkaian gelombang ombak laut raksasa yang terjadi karena pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.

4. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan atau juga campuran keduanya yang keluar lereng akibat kestabilan tanah yang terganggu atau batuan penyusun lereng.

5. Banjir

Banjir adalah peristiwa terendamnya suatu daerah atau daratan karena naiknya volume air.

6. Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir yang datang tiba-tiba dengan debit air besar karena terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

7. Kekeringan

Kekeringan adalah keadaan di mana jumlah ketersediaan air jauh di bawah yang dibutuhkan untuk hidup, bertani, dan kegiatan lingkungan maupun ekonomi. Sementara, kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian di mana ada tanaman yang sedang dibudidayakan.

8. Angin Puting Beliung

Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang dengan tiba-tiba, terdapat pusat, dan gerakannya melingkar seperti spiral dengan kecepatan 40-50 kilometer per jam. Angin puting beliung terjadi hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat kira-kira 3-5 menit.

9. Gelombang Pasang atau Badai

Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi akibat efek siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi besar menimbulkan bencana alam.

Indonesia memang bukan wilayah lintasan siklon tropis, tetapi, keberadaaan siklon tropis bisa berpengaruh besar pada terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi yang disertai hujan deras.

Bencana Alam Besar yang Pernah Terjadi di Indonesia

1. Gempa Palu-Donggala

Mengutip dari CNBC Indonesia, salah satu gempa besar yang terjadi di Indonesia adalah gempa di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Pada gempa 28 September 2018 waktu itu, kekuatannya mencapai 7,4 SR dan ada lebih dari 2.000 orang tewas serta 670 lainnya hilang.

2. Gunung Meletus

Dikutip dari Volcano Discovery, letusan gunung api terbesar di dunia ada di Indonesia. Keduanya adalah letusan Gunung Tambora pada 1815 dan letusan Gunung Krakatau pada 1883.

Letusan Gunung Tambora sendiri berdampak sampai ke Eropa. Sementara itu, letusan Gunung Krakatau menewaskan 36.0000-40.000 korban jiwa.

3. Tsunami

Bencana tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004. Dikutip dari detiknews, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tsunami di Aceh adalah bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.

Tsunami Aceh diawali dengan gempa magnitudo dengan kekuatan 9,3 SR kira-kira pukul 07.59 WIB. Gempa ini berpusat di Samudra Hindia di kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut dan dirasakan selama 10 menit.

Setelah gempa, terjadi kenaikan air laut di mana ketinggian tsunaminya mencapai 30 meter. Bahkan, di Lhoknga, Aceh Besar, ketinggian air laut mencapai 51 meter.

Itulah pengertian, jenis, dan contoh bencana alam besar di Indonesia. Semoga informasinya bermanfaat, detikers!

Simak Video "BNPB Tetapkan Masa Tanggap Darurat di Mamuju 3-7 Hari"



(nah/lus)

Page 2

Jakarta -

Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana seperti dikutip dalam laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki pengertian yang cukup panjang. Bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat, baik karena faktor alam dan/atau faktor nonalam atau juga faktor manusia serta menimbulkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Berdasarkan pengertian di atas, maka UU Nomor 24 Tahun 2007 juga memiliki pengertian mengenai bencana alam, nonalam, dan bencana sosial.

Khususnya untuk bencana alam, pengertiannya adalah bencana yang ditimbulkan karena peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan alam. Contohnya gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan angin topan.

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan di permukaan bumi dan diakibatkan oleh tumbukan antarlempeng bumi, patahan aktif, runtuhan batuan, atau aktivitas gunung api.

2. Letusan Gunung Api

Letusan gunung api adalah bagian dari aktivitas vulkanik yang juga dikenal sebagai erupsi. Bencana alam berupa letusan gunung api dapat menimbulkan sejumlah bahaya seperti awan panas, hujan abu lebat gas racun, lontaran material/pijar, gas racun, lava, tsunami, serta banjir lahar.

3. Tsunami

Nama bencana tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang ombak lautan. Suku kata 'tsu' berarti lautan dan 'nami' berarti gelombang ombak.

Tsunami adalah rangkaian gelombang ombak laut raksasa yang terjadi karena pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.

4. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan atau juga campuran keduanya yang keluar lereng akibat kestabilan tanah yang terganggu atau batuan penyusun lereng.

5. Banjir

Banjir adalah peristiwa terendamnya suatu daerah atau daratan karena naiknya volume air.

6. Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir yang datang tiba-tiba dengan debit air besar karena terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

7. Kekeringan

Kekeringan adalah keadaan di mana jumlah ketersediaan air jauh di bawah yang dibutuhkan untuk hidup, bertani, dan kegiatan lingkungan maupun ekonomi. Sementara, kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian di mana ada tanaman yang sedang dibudidayakan.

8. Angin Puting Beliung

Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang dengan tiba-tiba, terdapat pusat, dan gerakannya melingkar seperti spiral dengan kecepatan 40-50 kilometer per jam. Angin puting beliung terjadi hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat kira-kira 3-5 menit.

9. Gelombang Pasang atau Badai

Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi akibat efek siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi besar menimbulkan bencana alam.

Indonesia memang bukan wilayah lintasan siklon tropis, tetapi, keberadaaan siklon tropis bisa berpengaruh besar pada terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi yang disertai hujan deras.

Bencana Alam Besar yang Pernah Terjadi di Indonesia

1. Gempa Palu-Donggala

Mengutip dari CNBC Indonesia, salah satu gempa besar yang terjadi di Indonesia adalah gempa di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Pada gempa 28 September 2018 waktu itu, kekuatannya mencapai 7,4 SR dan ada lebih dari 2.000 orang tewas serta 670 lainnya hilang.

2. Gunung Meletus

Dikutip dari Volcano Discovery, letusan gunung api terbesar di dunia ada di Indonesia. Keduanya adalah letusan Gunung Tambora pada 1815 dan letusan Gunung Krakatau pada 1883.

Letusan Gunung Tambora sendiri berdampak sampai ke Eropa. Sementara itu, letusan Gunung Krakatau menewaskan 36.0000-40.000 korban jiwa.

3. Tsunami

Bencana tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004. Dikutip dari detiknews, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tsunami di Aceh adalah bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.

Tsunami Aceh diawali dengan gempa magnitudo dengan kekuatan 9,3 SR kira-kira pukul 07.59 WIB. Gempa ini berpusat di Samudra Hindia di kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut dan dirasakan selama 10 menit.

Setelah gempa, terjadi kenaikan air laut di mana ketinggian tsunaminya mencapai 30 meter. Bahkan, di Lhoknga, Aceh Besar, ketinggian air laut mencapai 51 meter.

Itulah pengertian, jenis, dan contoh bencana alam besar di Indonesia. Semoga informasinya bermanfaat, detikers!

Simak Video "BNPB Tetapkan Masa Tanggap Darurat di Mamuju 3-7 Hari"


[Gambas:Video 20detik]
(nah/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA