Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Jakarta, Beritasatu.com - Indonesia termasuk negara yang rawan bencana hidrometeorologi basah, khususnya banjir. Curah hujan yang tinggi dapat membuat suatu wilayah mengalami bencana banjir.

Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), masyarakat harus siap dan mengantisipasi periode puncak musim hujan yang terjadi pada Desember, Januari, dan Februari 2021 yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi, khususnya banjir.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, kondisi cuaca pada musim hujan saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti angin La Nina, angin muson, serta sirkulasi siklonik yang disertai cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi.

Berikut deretan banjir terbesar di Indonesia yang dirangkum Beritasatu.com:
1. Sintang, November 2021
Banjir yang terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) pada pertengahan November 2021 merupakan yang terbesar selama 40 tahun terakhir. Indikatornya yaitu cakupan wilayah yang terdampak dan lama bencana hidrometeorologi berlangsung.

Banjir di Sintang merendam 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian, dan Kelam Permai. Selain itu, secara durasi, banjir di Sintang berlangsung selama hampir satu bulan terhitung sejak 21 Oktober 2021.

2. Manado, Januari 2014
Banjir yang melanda Manado, Sulawesi Utara pada Januari 2014 mengakibatkan 18 orang tewas, ribuan rumah rusak serta ribuan orang mengungsi. Banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur Manado selama 2 hari. Luapan Sungai Sario, Tondano, dan Sawangan turut mempengaruhi genangan air di sejumlah wilayah. Aktivitas warga sempat mengalami kelumpuhan akibat kejadian ini. Kerugian akibat banjir mencapai triliunan rupiah.

3. Tangse, Aceh, Maret 2011
Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh menyebabkan banjir. 24 orang dinyatakan meninggal dunia, banyak korban luka-luka dan rumah warga mengalami kerusakan. Banjir juga merusak sejumlah jembatan penghubung beberapa desa. Akibat peristiwa ini, kerugian mencapai miliaran rupiah.

Aliran air sungai yang kencang dan meluap, menghanyutkan puluhan korban lantaran sungai membawa ratusan log kayu hasil penebangan liar di kawasan Tangse. Penebangan liar membuat hutan gundul, sehingga daya serap air hujan tak lagi maksimal.

4. Wasior, Papua Barat, Oktober 2010
Banjir juga melanda wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya melanda Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Banjir disebabkan meluapnya air Sungai Batang Sala yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy. Sungai Batang Sala tidak mampu menahan debit air karena intensitas curah hujan yang tinggi melanda Wasior selama dua hari. Akibat banjir tersebut, 150 orang meninggal, 145 orang hilang, ribuan rumah warga dan fasilitas umum rusak.

5. Jakarta, Februari 2007
Jakarta dilanda banjir yang mengakibatkan 79 orang tewas dan ratusan ribu orang mengungsi. Sistem drainase yang buruk dan hujan dengan curah tinggi yang melanda Jakarta menyebabkan banjir. Akibat curah hujan yang tinggi, volume debit air di 13 sungai yang melintasi Jakarta bertambah dan meluap.

Sebanyak 60% wilayah Jakarta terendam banjir. Banjir juga menyebabkan kerugian ekonomi hingga triliunan rupiah akibat matinya perputaran bisnis. Banjir tersebut tercatat sebagai banjir terparah yang pernah dialami Ibukota.

Penyebab Terjadinya Banjir & Dampak Banjir – Bencana alam seringkali tidak kita duga kedatangannya, dimana seringkali peristiwa ini merugikan banyak orang dan penduduk setempat. Bencana alam merupakan peristiwa yang disebabkan oleh keadaan alam seperti curah hujan yang tinggi, erosi tanah, dan masih banyak lagi.

Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan bencana banjir yang merupakan keadaan dimana suatu wilayah atau kawasan terendam oleh air dengan jumlah yang besar. Selain curah hujan terdapat beberapa penyebab bencana banjir lainnya. Simak informasi berikut.

Daftar Isi

  • Penyebab dari Bencana Banjir
    • 1. Penebangan Hutan Liar
    • 2. Pemanfaatan Lahan untuk Kepentingan Pribadi yang Berlebihan
    • 3. Efek dari Rumah Kaca
    • 4. Sampah yang Dibuang Sembarangan
    • 5. Membangun Pemukiman di Tepi Kali
    • 6. Curah Hujan yang Tinggi
    • 7. Kawasan Drainase yang Sedikit
    • 8. Sistem Kelola Tata Ruang yang Kurang Tepat
    • 9. Kurangnya Lahan Hijau yang Menyebabkan Tanah Tidak Mampu Menyerap Air
    • 10. Penggunaan Air Tanah Berlebih
    • 11. Berada di Dataran Rendah
    • 12. Kiriman Air dari Dataran Tinggi
    • 13. Tsunami
    • 14. Bendungan Tidak Bekerja dengan Baik
    • 15. Luapan Lumpur
    • 16. Daerah Resapan Air yang Tidak Bekerja Maksimal
    • 17. Banjir Rob
  • Dampak dari Bencana Banjir
    • 1. Dampak Primer
    • 2. Dampak Sekunder
    • 3. Dampak Tersier
  • Langkah Pencegahan Bencana Banjir
      • Kategori Ilmu Biologi
      • Materi IPA

Penyebab dari Bencana Banjir

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Ilustrasi Banjir

Berikut berbagai faktor penyebab yang membuat adanya bencana banjir terjadi pada suatu kawasan.

1. Penebangan Hutan Liar

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang pertama adalah penebangan hutan liar. Dimana seperti yang kita ketahui, hutan memiliki fungsi sebagai daerah resapan air yang baik. Namun, dengan banyaknya penebangan pohon sembarangan oleh pihak tidak bertanggung jawab merusak hutan tersebut.

Dengan adanya penebangan liar tersebut, dapat memicu berbagai bencana dikarenakan tidak ada lagi yang dapat menyerap air tersebut. Bencana yang bisa terjadi seperti tanah longsor dan juga banjir.

2. Pemanfaatan Lahan untuk Kepentingan Pribadi yang Berlebihan

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang kedua adalah pemanfaatan lahan untuk kepentingan pribadi yang berlebihan, dimana seringkali pihak tersebut berbuat sesuka hati menggunakan lahan yang tersedia untuk kepentingan pribadinya seperti membangun pabrik, membangun kelapa sawit, maupun bangunan pribadi.

Karena adanya sifat egois oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini yang memanfaatkan lahan yang ada dengan seenaknya tanpa mendapat sanksi. Bahkan, cara untuk mendapatkan lahannya tersebut kadang sangatlah tidak manusiawi seperti membakar hutan secara sengaja.

Dengan membakar hutan, maka dalam jangka panjang tanah yang ada tidak bisa lagi dikembalikan kesuburannya dan tidak dapat digunakan untuk menumbuhkan tanaman. Jika hal ini sudah terjadi, maka air yang ada di dalam tanah akan dengan mudah meluap ke permukaan.

3. Efek dari Rumah Kaca

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang ketiga adalah efek dari rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan dampak negatif dari berbagai kegiatan manusia seperti membakar sampah, penggunaan kendaraan pribadi yang menyebabkan polusi kendaraan, hingga asap yang dikeluarkan pabrik industri yang lama kelamaan dapat merusak lapisan ozon.

Berikut beberapa hal yang dapat diakibatkan oleh efek dari rumah kaca :

  • Terjadinya peningkatan pada suhu bumi yang pada awal dan seharusnya sekitar 18 derajat celcius, kini meningkat menjadi 33 derajat celcius.
  • Kadar karbondioksida yang ikut meningkat dengan banyaknya polusi.
  • Pemanasan global.
  • Perubahan iklim cuaca yang tidak terduga dan ekstrem.
  • Dengan adanya peningkatan suhu, membuat es yang ada di Kutub mencair dan mempengaruhi ketinggian permukaan laut yang semakin meningkat.

4. Sampah yang Dibuang Sembarangan

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang keempat adalah sampah yang dibuang sembarangan. Sampah yang semakin lama menumpuk karena banyaknya penggunaan barang sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, hingga masker yang sulit untuk didaur ulang. Jika sampah ini terus menerus menumpuk maka aliran air yang ada akan tersumbat yang membuat tekanan air tersebut semakin besar. Sehingga volume air yang ada akan semakin deras yang dapat menyebabkan adanya air berlebih.

Namun, masih banyak orang yang masih belum sadar akan masalah sampah ini dan membuang sampah sembarangan. Oleh sebab itu, mari kita mulai bersama-sama untuk hidup yang lebih sustainable dengan menggunakan barang yang dapat didaur ulang atau menggunakan barang yang dapat digunakan berulang-ulang kali.

5. Membangun Pemukiman di Tepi Kali

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang kelima adalah membangun pemukiman di tepi kali. Dengan adanya pemukiman di tepi kali maupun sungai ini, seringkali membuat aliran sungai yang menjadi lebih sempit dan tanah yang dijadikan pemukiman tersebut akan rentan bencana tanah longsor.

Selain itu, bagi para penduduk yang tinggal di daerah sana, seringkali membuat sampah sembarangan dengan seenaknya ke sungai tersebut yang dapat membuat penumpukan sampah dan juga pendangkalan sungai yang lama kelamaan akan membuat bencana banjir di kawasan tersebut.

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Menangani Banjir, Kekeringan, dan Lingkungan

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Masyarakat awam mungkin tidak akan pernah tahu kapan daerahnya mengalami kebanjiran atau kekeringan. Akan tetapi, pada saat kebanjiran atau kekeringan muncul, merekalah yang paling menderita. Sampai sekarang memang belum ada bukti meyakinkan bahwa sebuah konsep untuk mengatasi kebanjiran atau kekeringan bisa meniadakan sama sekali penderitaan masyarakat awam.

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Buku ini berisikan cara menangani banjir, kekeringan, dan lingkungan. Dengan buku ini, setidaknya kita tahu bagaimana menangani dan mencegah banjir.

6. Curah Hujan yang Tinggi

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang keenam adalah curah hujan yang tinggi. Adanya curah hujan yang tinggi, membuat adanya produksi air yang berlebih dan seringkali tanah tidak dapat menyerap air itu semua yang menyebabkan munculnya genangan.

Selain itu, sungai dan danau pada suatu kawasan yang biasanya dijadikan tempat penampungan air hujan seringkali sudah mencapai maksimal kapasitas tampungannya yang membuat bencana banjir terjadi. Berhubungan dengan poin di atas, jika sungai dan danau terisi dengan berbagai sampah yang dibuang oleh masyarakat akan mengurangi daya tampung air dari sungai maupun danau tersebut.

7. Kawasan Drainase yang Sedikit

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang ketujuh adalah kawasan drainase yang sedikit pada suatu daerah. Drainase seringkali berguna untuk mencegah terjadinya bencana banjir, dimana dapat mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan dan juga lahan serta sebagai pengendali air ke permukaan guna memperbaiki genangan air yang ada.

Namun, seiring berkembangnya zaman, lahan drainase dialihfungsikan menjadi kawasan perkantoran ataupun pusat perbelanjaan yang membuat fungsinya hilang sebagai tempat penyimpanan luapan air yang bisa menampung dengan jumlah yang besar. Jika hal ini terus berlanjut, maka tidak ada lagi drainase yang dapat menampung air ketika terjadi luapan.

8. Sistem Kelola Tata Ruang yang Kurang Tepat

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang kedelapan adalah sistem kelola tata ruang pada suatu daerah yang kurang baik atau tepat.

Dengan adanya berbagai pembangunan gedung maupun lahan yang digunakan untuk kepentingan pribadi, seringkali daerah resapan air atau kawasan yang digunakan untuk penyerapan air suatu daerah dikesampingkan yang membuat aliran air menjadi lambat dan tanah menjadi sulit untuk menyerap air yang ada.

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

9. Kurangnya Lahan Hijau yang Menyebabkan Tanah Tidak Mampu Menyerap Air

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang kesembilan adalah kurangnya lahan hijau yang dapat digunakan untuk menyerap air. Seperti yang dijelaskan pada faktor sebelumnya, dimana daerah drainase dijadikan kawasan perkantoran maupun pusat perbelanjaan.

Hal tersebut membuat semakin sedikitnya lahan hijau yang tadinya dapat menyerap air, sekarang tidak ada lagi yang mampu menampung air tersebut sehingga pada akhirnya meluap yang menyebabkan bencana banjir.

10. Penggunaan Air Tanah Berlebih

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang kesepuluh adalah penggunaan air yang berasal dari tanah secara berlebihan dikarenakan adanya mobilitas dan juga pembangunan industri yang pesat.

Dengan banyaknya permintaan akan air yang berlebihan, akan membuat jumlah air yang ada serta permukaan tanah menjadi menurun sehingga hal tersebutlah yang menyebabkan bencana banjir akan dapat dengan mudah menghampiri.

11. Berada di Dataran Rendah

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang kesebelas adalah kawasan yang berada di dataran rendah akan rentan dengan bencana banjir ini. Seperti yang kita ketahui bahwa air mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah.

Oleh sebab itu, dengan berada di kawasan dataran rendah akan lebih memiliki resiko yang besar terkena bencana banjir.

12. Kiriman Air dari Dataran Tinggi

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang kedua belas adalah kiriman air yang datang dari dataran tinggi, seperti faktor penyebab yang di atas, seringkali dataran yang lebih rendah mendapat kiriman air banjir dari kawasan pegunungan yang lebih tinggi.

13. Tsunami

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang ketiga belas adalah tsunami, dimana bencana banjir biasanya selalu identik dengan air hujan, namun tsunami yang dihasilkan dari gempa gunung yang ada di dalam laut juga dapat menjadi faktor penyebab bencana banjir.

Hal tersebut dikarenakan, jika air laut sampai daerah pemukiman maka akan berbahaya dan daerah tersebut akan terendam air. Namun saat ini, karena perkembangan teknologi yang semakin maju, dapat dengan mudah menggunakan alat untuk mendeteksi tsunami sehingga penduduknya dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu.

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Catatan Pemikiran dari Titik Nol Tsunami Aceh: Membangun Negeri Sadar Bencana

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Sebuah kumpulan karya yang sangat menarik secara ilmiah dan kaya akan nuansa batin dari usaha pengurangan risiko bencana yang diinisiasi dari Bumi Aceh, ground zero bencana tsunami 26 Desember 2004.

Tulisan tidak hanya mengulas sejarah tsunami purba masa lampau, tsunami 2004 dan risiko tsunami di masa mendatang, tetapi juga mengulas dari berbagai aspek apa yang perlu disiapkan bangsa ini dalam menganisipasi bencana tsunami pada masa mendatang.

Kehadiran buku ini memperkaya khazanah ilmu kebencanan di Indonesia serta dapat menjadi landasan membangun budaya sadar bencana.

14. Bendungan Tidak Bekerja dengan Baik

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang keempat belas adalah bendungan yang tidak bekerja dengan baik. Seringkali kita melihat banyaknya pembangunan baru, yang membuat infrastruktur yang lama kurang dirawat dan memiliki resiko menjadi sebuah bencana.

Salah satu contoh dari bendungan yang tidak dirawat dengan baik dapat kita lihat pada tahun 2005 tepatnya yang terjadi di New Orleans, Amerika Serikat dimana adanya badai Hurricane Catrina membuat bendungan menjadi rusak dan jebol yang membuat keadaan di kawasan tersebut menjadi tambah parah.

15. Luapan Lumpur

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang kelima belas adalah luapan lumpur, dimana hal ini dapat menyebabkan bencana banjir dan biasanya terjadi di daerah pertanian dikarenakan adanya endapan tanah.

Hal tersebut dikarenakan, adanya penumpukan lumpur di dasar sungai yang membuat air di sungai semakin meluap dan jika curah hujan di daerah tersebut tinggi, maka volume penampungan airnya tidak akan maksimal dan membuat air meluap ke daerah penduduk.

16. Daerah Resapan Air yang Tidak Bekerja Maksimal

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang keenam belas adalah daerah resapan air yang tidak bekerja dengan maksimal. Seperti yang sudah dibahas diatas, drainase yang ada saat ini seringkali dialihfungsikan yang membuat daerah resapan air semakin berkurang. Namun tahukah kamu jika drainase terbagi menjadi beberapa bagian?

Berikut berbagai jenis drainase yang ada sebagai daerah resapan air yang berfungsi untuk menampung air.

1) Sungai yang memiliki fungsi untuk menampung air dengan jumlah yang besar merupakan sebuah aliran air yang terus mengalir dan bergerak dari hulu ke hilir. Sungai biasanya memiliki bentuk memanjang karena menghubungkan satu perairan dengan perairan lainnya.

Seringkali sungai tidak dapat berfungsi dengan baik jika terdapat hal-hal yang dapat membuat aliran airnya tersumbat, seperti bencana tanah longsong, puing-puing, atau bahkan sampah yang dibuang sembarangan ke dalam sungai.

2) Muara yang memiliki fungsi sebagai tempat berakhirnya aliran air sungai di laut, danau, maupun sungai. Namun, seringkali muara tidak dapat bekerja dengan maksimal jika adanya pasang laut yang diakibatkan oleh angin badai yang terjadi.

3) Pantai yang merupakan suatu daerah yang berada di pesisir laut yang merupakan suatu bentuk geografis dan terdiri atas kumpulan pasir. Seringkali bencana banjir di pantai diakibatkan karena adanya sistem tekanan udara yang rendah di daerah tropis.

17. Banjir Rob

Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang ketujuh belas adalah banjir rob. Banjir Rob terjadi karena adanya air laut yang meluap ketika pasang surut air laut, yang membuat daerah disekitar daerah tersebut menjadi terendam air. Banjir Rob biasanya sering terjadi di daerah yang memiliki dataran rendah dibandingkan dengan permukaan air laut di daerah tersebut. Hal lain yang dapat mempengaruhi banjir rob adalah pemanasan global.

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Menata Kota Banjir

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Materi dasar enam Digital News Book Kompas ini disarikan dari publikasi Harian Kompas dan Kompas Siang. Keenam tema yang disajikan, yakni menelaah banjir, pedagang kaki lima, birokrasi, kebudayaan, transportasi, dan Kartu Jakarta Pintar atau Kartu Jakarta sehat.

Dampak dari Bencana Banjir

Dampak dari bencana banjir dibagi menjadi tiga bagian yaitu primer, sekunder, dan tersier yang terbagi sesuai tingkat kepentingannya. Simak informasi berikut.

1. Dampak Primer

Dampak dari bencana banjir yang pertama adalah dampak primer, dimana seringkali kita melihat bencana banjir memberikan kerugian besar bagi penduduk di wilayah tersebut. Seperti kehilangan harta benda yang berharga hingga yang paling parah adalah kehilangan korban jiwa akibat bencana tersebut.

Selain penduduk di wilayah tersebut, lingkungan yang ada juga terkena dampak dari bencana tersebut, seperti pohon tumbang, jalan raya menjadi rusak, bangunan terendam air, dan masih banyak lagi.

Akibat adanya banjir juga seringkali membuat air bersih ikut berkurang, seperti yang kita tahu bahwa air bersih merupakan hal dasar setiap manusia sehingga dapat mengganggu kegiatan sehari-hari seseorang.

2. Dampak Sekunder

Dampak dari bencana banjir yang kedua adalah dampak sekunder, dengan adanya bencana banjir yang berisi dengan air yang sudah tercampur berbagai hal yang membuatnya kotor. Di dalam air tersebut seringkali membawa wabah penyakit yang dapat menyerang masyarakat khususnya para anak-anak dan juga lansia.

Hal ini juga berhubungan dengan minimnya air bersih yang tersedia karena air tanah di daerah tersebut sudah terkontaminasi sehingga sulit bagi penduduk untuk mendapatkan air bersih.

3. Dampak Tersier

Dampak dari bencana banjir yang ketiga adalah dampak tersier, yang disebabkan bencana banjir membuat suatu daerah menjadi kesulitan ekonomi. Hal tersebut dikarenakan jika kawasan tersebut merupakan wilayah lokasi wisata, maka pengunjung yang datang akan menurun karena adanya bencana tersebut, ditambah lagi dengan adanya fasilitas yang harus diperbaiki dan pembangunan ulang yang membuat biaya pengeluaran semakin besar.

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Opini Tempo: Macet dan Banjir

Peristiwa apa yang terjadi pada banjir?

Banjir menjadi bahasan utama di ebook ini. Ebook ini merupakan kumpulan Opini di majalah Tempo khusus tentang problem Jakarta. Dari sekian banyak masalah, ebook ini memfokuskan pada dua persoalan besar, yaitu banjir dan transportasi.

Tentang hal ini, Tempo menulis pentingnya gubernur pada masa itu untuk turun langsung ke pusat-pusat banjir. Selain itu, menyarankan perlunya membangun lebih banyak banjir kanal.

Langkah Pencegahan Bencana Banjir

Berbagai hal dapat kamu lakukan untuk mencegah bencana banjir, dari hal yang dapat kamu lakukan sendiri hingga bergotong royong dengan masyarakat setempat. Berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan.

  • Membuat saluran air di tempat kamu berada.
  • Membuang sampah pada tempatnya dan hindari membuang sampah sembarangan.
  • Secara rutin membersihkan saluran air yang sudah dibuat.
  • Membuat bendungan air.
  • Menanam pohon di rumah.
  • Melestarikan hutan dengan mengurangi penggunaan tissue, kertas, dan berbagai hal yang menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya.
  • Membuat sumur air.
  • Bergotong royong membersihkan dan mengeruk sungai.
  • Membuang lubang biopori.

Itulah pembahasan mengenai Dampak dari Bencana Banjir. Apabila kalian ingin menambah wawasan dan sulit mencari rekomendasi buku relevan, Gramedia senantiasa hadir untuk memberikan buku yang berkualitas dan relevan sesuai kebutuhan kalian.

Bagaimana peristiwa itu terjadi banjir?

Secara umum, penyebab utamanya adalah curah hujan tinggi atau karena air laut yang pasang. Penyebab lainnya bisa karena kondisi permukaan tanah yang lebih rendah dari laut, atau letak wilayah dengan pengaliran air keluar yang sempit. Selain itu, penyebab banjir juga sering dikarenakan ulah manusia.

Termasuk peristiwa atau bencana apakah banjir itu?

Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.

Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya banjir?

Penyebab Banjir yang Perlu Diwaspadai.
Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan. ... .
Daerah Resapan Air yang Berkurang. ... .
Bendungan dan Tanggul Air Rusak. ... .
Kondisi Tanah yang Rendah. ... .
Pemanasan Global. ... .
Kerusakan Hutan Akibat Penebangan Pohon. ... .
Penyalahgunaan Lahan..