Turun peranakan atau prolaps uteri adalah gangguan yang berkaitan dengan turunnya organ panggul seperti uterus ke dalam vagina. Hal ini disebabkan karena kelainan atau kelemahan dasar panggul. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang sudah berumur 50 tahun ke atas.
Penyebab utamanya adalah kehamilan dan persalinan. Meski sering terjadi, hal ini bukanlah hal yang lumrah. Hal serupa juga disebutkan oleh dr Gita Nurul Hidayah, SpOG(K) dari RSCM.
"Banyak yang mengatakan bahwa itu (turun peranakan) lumrah karena usia, lumrah karena sudah pernah hamil, sudah pernah melahirkan. Sebenernya, ini bukan hal yang lumrah. Ini adalah penyakit yang bisa diobati hanya saja butuh pertolongan medis ke dokter kandungan untuk mengatasinya," ucapnya dalam live Instagram @rscm.kencana, Jumat (12/8/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Lagi! Pria 23 Tahun Idap Paru-paru Bocor Gegara Ngerokok Plus Ngevape
Tak hanya itu, ternyata penyakit ini sudah dapat dialami sejak kehamilan pertama yang nantinya akan menimbulkan turun peranakan.
"Pencetus atau pemicu terjadinya turun peranakan itu terjadi di usia yang relatif muda seperti 20 hingga 30 tahun saat seorang perempuan mengalami kehamilan, persalinan, itu sebenarnya cikal bakal kelemahan dari struktur penyokong dasar panggul yang nantinya akan menyebabkan turun peranakan ini," ujarnya.
Gejala
Ada beberapa gejala yang bisa dikenali:
- Benjolan di vagina
- Merasakan ada tarikan di perut bagian bawah atau di vagina
- BAB dan BAK kurang tuntas
- Rasa tidak nyaman melakukan hubungan seks
Cara Mencegah
Seorang yang sudah pernah hamil dan melahirkan memiliki risiko yang besar terjadinya turun perankan. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa cara untuk meminimalisir terjadinya turun peranakan, seperti ketika seseorang melakukan pap Semar setahun sekali dapat sekalian memeriksa kesehatan otot dasar panggul.
Tak hanya itu, dr Surahman Hakim, SpOG(K), MPH, Kepala Divisi Urogin-RE RSCM FKUI menjelaskan cara lain yang dapat dilakukan dengan melatih kontraksi:
1. Kontraksi Cepat
Masukan jari ke vagina dan jepit dengan kuat selama dua detik.
2. Kontraksi Lambat
Masukan jari ke vagina, jepit dengan kuat dan tahan selama 5 hingga 10 detik.
"Kalau penelitian di Amerika dikatakan minimal 50 kontraksi, baik cepat atau lambat selama satu hari," kata dr Surahman
Pernah mendengar tentang peranakan turun, Bun? Kondisi ini memang seringkali terjadi pada wanita yang pernah hamil dan melahirkan. Namun sebagai wanita, banyak yang tidak menyadari tentang kondisi ini karena kita tidak benar-benar mengetahui gejalanya.
Padahal, peranakan turun bisa saja terjadi pada semua wanita, tak terkecuali perempuan yang belum pernah hamil dan melahirkan.
Kenali tanda peranakan turun
Peranakan turun seringkali tidak disadari. Dilansir dari theAsianparent Malaysia, penyebabnya bisa jadi karena angkat barang yang berat, sembelit, otot vagina yang longgar, dan dinding rahim yang tidak kuat.
Berikut beberapa tanda dan gejala yang bisa Anda curigai sebagai kondisi peranakan turun:
- Kesulitan saat buang air kecil.
- Tidak dapat mengontrol urin, terutama saat batuk dan bersin.
- Sakit saat berhubungan seks.
- Sensasi seperti gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman di perut.
- Sakit pinggang yang berkepanjangan.
- Kebas pada paha dan betis.
- Tak enak badan seperti demam, terutama di sore hari.
3 Cara mendeteksi peranakan turun yang bisa dilakukan di rumah
Sebenarnya, peranakan jatuh dapat dideteksi sendiri dari rumah dengan melakukan 3 langkah ini:
- Duduklah dalam posisi bersandar. Kemudian, tekan ibu jari di bagian pusat. Jika berdenyut, tandanya rahim Anda dalam posisi normal.
- Dalam posisi jongkok, masukkan jari Anda ke dalam vagina dengan hati-hati dan lembut. Jika jari Anda dapat menyentuh sebuah objek yag lembut dengan mudah, bisa jadi peranakan Anda rendah. Apabila ingin memastikan, gunakan cermin untuk melihatnya. Lalu, jika ada bagian daging yang keluar, artinya Anda harus segera menghubungi dokter.
- Dalam posisi berbaring, gunakan minyak kelapa atau minyak zaitun dan pijat perlahan di bagian perut. Jika ada benjolan kecil di bagian bawah, bisa jadi tandanya rahim Anda turun.
Namun, Anda tetap perlu memastikannya pada dokter kandungan untuk membantu mendiagnosis kondisi rahim turun.
Artikel terkait: Rahim Retro, kelainan posisi rahim yang membuat Bunda susah punya anakKapan sebaiknya Anda periksa ke dokter?
Anda harus periksa ke dokter jika memiliki gejala-gejala ini:
- Anda merasakan rahim dekat dengan pembukaan vagina atau merasakan tekanan konstan pada bagian tersebut.
- Tidak nyaman saat buang air kecil atau dorongan untuk buang air besar.
- Mengalami sakit punggung dan sulit berjalan.
Pemeriksaan fisik peranakan turun
Dokter akan mendiagnosis rahim yang turun dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik pada daerah panggul, sebagai berikut:
- Dokter akan diperiksa dalam posisi berdiri dan saat Anda berbaring. Kemudian, Anda diminta batuk untuk meningkatkan tekanan di perut.
- Dalam beberapa kasus, mungkin memerlukan pielogram intravena (IVP) atau sonografi ginjal. Kemudian, dilakukan serangkaian sinar-X untuk melihat perkembangannya melalui kandung kemih.
- USG transvaginal dapat dilakukan dengan dimasukkan alat USG khusus ke dalam vagina untuk memudahkan pemeriksaan.
Cerita mitra kami
Kesehatan
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Info Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Info Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
Kesehatan
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda ya, Bun!
Dilansir dari artikel Nurul Halifah di theAsianparent MalaysiaBaca juga:
//id.theasianparent.com/kain-kasa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.