Mengapa keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia perlu dijaga dan dipertahankan

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang cukup luas di satu sisi memang membanggakan mengingat potensi alamnya yang cukup banyak. Namun di sisi lain harus diwaspadai karena butuh pengamanan wilayah ektra, mengingat ancaman dari luar terus menggerus keutuhan negara Indonesia. Sehingga TNI sebagai kekuatan Hankam harus tetap mempertahankan keutuhan NKRI di tengah keterbatasan personil dan perlengkapannya. Namun demikian tugas ini akan menjadi ringan jika TNI dibantu oleh rakyat. Selain itu harus ada wawasan kebangsaan dan kesadaran menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Demikian salah satu butir Sarasehan Wawasan Kebangsaan Mencermati Ancaman Terhadap NKRI dan Solusinya Melalui Binter yang diselenggarakan di Gedung Induk, Kamis (21/2). Tampil sebagai pembicara adalah Kolonel Inf.M.Setyo Sularso ( Danrem) 0272/PMK. Sarasehan ini di hadiri oleh Bupati Bantul,Drs.HM Idham Samawi, Muspida Bantul, anggota DPRD, Jajaran pejabat Dinas/Instansi, Camat,Lurah, BPD, LSM, serta wartawan.

Negara Indonesia mempunyai panjang wilayah 5.140 km, lebar 1.949 km, luas daratan 2.027.087 km, luas lautan 3.166.163 km, dengan garis pantai 80.791 km dengan jumlah pulau 17.514. Wilayah RI berbatasan dengan 9 negara lain, dan ini merupakan satu-satunya negara di dunia. Padahal wilayah perbatasan biasanya terletak di daerah atau kepulauan terpencil. Sehingga sangat rawan terhadap masuknya musuh, katanya. Masalah kebangsaan menyangkut keutuhan NKRI ini bahkan sejak merdeka tidak pernah selesai bahkan memakan banyak korban prajurit TNI. Lepasnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligidan menjadi bukti kurangnya perhatian bangsa Indonesia terhadap keutuhan NKRI dan menjadi aib karena menjadi satu-satunya bangsa modern di dunia yang adem ayem kehilangan wilayah.

Idealnya TNI harus sebagai kekuatan penangkal, penindak dan pemulih sehingga musuh merasa segan jika ingin masuk dan menguasai negara NKRI. Ini harus disiasati dengan mewujudkan gelar koter yaitu manunggalnya TNI dan rakyat, kata Setyo Sularso. Jika rakyat menyatu dengan TNI dalam pengamanan wilayah maka tak ada musuh yang berani menganggu NKRI, sebaliknya jika ingin NKRI hancur maka pisahkan kesatuan TNI dan rakyat ( Koter). Sayangnya di Indonesia belum ada UU komponen cadangan & pendukung ( wajib militer). Terlebih saat ini kekuatan TNI sebagai penyangga utama Hankam hanya 0,17 % jumlah penduduk Indonesia.

Keutuhan NKRI juga semakin rawan gangguan akibat adanya perang modern pasca perang dingin. Perang modern disini yaitu penguasaan negara lain dengan memanfaatkan warga negara lain secara fisik ataupun non fisik dan bilamana kuat akan menguntungkan kepentingan negara yang ingin menguasai.

Tantangan Bangsa Indonesia abad 21 yaitu erosi nasionalisme, kualitas SDM rendah, militansi bangsa pada titik kritis serta jati diri dan kultur bangsa terkikis sehingga NKRI diambang disintegrasi. Untuk itu jangan sampai NKRI hancur karena persoalan kita sendiri dari dalam ( konflik dalam negeri) disamping musuh dari luar, katanya. Untuk memecahkan persoalan tersebut bangsa Indonesia harus bangkit, bersatu, bekerja keras bersama membangun bangsa dengan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta semangat pantang menyerah. Membangkitan militansi bangsa dapat diraih dengan pendidikan dan pelatihan, harus paham sejarah perjuangan bangsa, menghargai terhadap prestasi anak bangsa, pantang menyerah rela berkorban serta mengutamakan kepentingan nasional. (nurcholis)

Jakarta -

Mengapa persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia? Pertanyaan tersebut pasti pernah terlintas di benak detikers. Untuk memahami sebuah makna akan lebih baik paham terlebih dahulu tentang makna persatuan dan kesatuan.

Dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa terdapat sejumlah konsep dasar seperti persatuan, kesatuan, bangsa, integrasi nasional, nasionalisme, dan patriotisme. Persatuan secara sederhana berarti gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) dari beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh.

Persatuan bangsa berarti persatuan bangsa Indonesia yang menghuni wilayah Nusantara. Bersatunya bangsa Indonesia sendiri didorong atas kemauan yang sadar dan penuh tanggung jawab untuk mencapai kehidupan bangsa yang bebas dan penuh tanggung jawab untuk mencapai kehidupan bangsa yang bebas dalam suatu wadah negara yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.

Persatuan dalam bangsa perlu terus dibina. Jika hal tersebut terus dibina akan melahirkan kesatuan bangsa, yakni suatu kondisi yang utuh yang memperlihatkan keamanan, kesentosaan, dan kejayaan.

Mengapa persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia? Jawabannya tentu agar bangsa Indonesia terhindar dari konflik dan dapat hidup berdampingan.

Melansir dari laman Kemdikbud, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu bentuk negara yang luas dan memiliki beragam adat, suku, keyakinan, serta budaya yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan merupakan jiwa lahirnya NKRI karena hal tersebut terkait dengan keragaman bangsa Indonesia. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bangsa Indonesia secara jelas dapat dipahami dari dasar negara Pancasila dan konstitusi negara, UUD NKRI Tahun 1945.

Berikut adalah manfaat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bernegara:

1. Dapat menjaga keutuhan dan keamanan.

2. Memperkuat jati diri bangsa.

3. Kemajuan bangsa dapat dirasakan dalam segala bidang.

4. Terciptanya suasana tenteram dan nyaman.

Persatuan dan kesatuan juga mencerminkan dari sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia dari Persatuan Indonesia tersebut masyarakat Indonesia harus menjadi satu, dan jangan sampai terpecah belah.

Contoh dari perilaku persatuan dan kesatuan dalam lingkungan masyarakat yang erat dengan semboyan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh salah satunya adalah saling menghormati dan menghargai dengan sesama warga masyarakat, menjaga hubungan baik dengan tetangga dan selalu berperilaku sopan kepada semua warga yang berada di lingkungan sekitar kita.

Jadi mengapa persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia, agar Indonesia tidak terpecah belah dan tetap saling menghargai satu sama lain. Paham ya detikers?

Simak Video "Cegah Upaya Kelompok Intoleransi, Danrem Kumpulkan Elemen Masyarakat Bogor"


[Gambas:Video 20detik]
(atj/nwy)

Menjaga Persatuan dan Kesatuan, serta Keutuhan NKRI

TUBAN – Didik Mukrianto, SH, MH, anggota DPR-MPR RI kembali menyambangi daerah pemilihannya (Tuban-Bojonegoro) dalam rangka sosialisasi empat Pilar MPR RI di Tuban Jumat (18/1) lalu. Saat sosialisasi, sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini memaparkan tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Persatuan dan Kesatuan NKRI harus tetap dijaga dan dipertahankan. Sebab jika tidak terkelola akan menjadi malapetaka dan kehancuran serta perpecahan dimana-mana. Karena itu, mengelola sebuah negara besar seperti Indonesia tidaklah mudah. Sedikit salah kelola saja bisa berimplikasi pada ancaman disintergrasi.

‘’Dengan cara memperkuat idealisme, nasionalisme, dan kecintaan kita terhadap negara ini adalah merupakan bentuk tanggung jawab kita untuk melawan segenap ancaman terhadap eksistensi NKRI yang kita cintai ini,’’ terang anggota Komisi III DPR RI itu.

Ketua Umum Karang Taruna Nasional ini juga menyampaikan bahwa transformasi besar bangsa ini yang diusung oleh para pejuang reformasi harus dikawal.  Dan, selalu memastikan agar NKRI sebagai bingkai bangsa tetap berdiri tegak menuju bangsa besar, kuat, dan makmur. Menurut dia, perjuangan para pahlawan sejak 1908 hingga kemerdekaan 1945 dengan segenap pengorbanan jiwa-raganya melawan penjajahan menjadi pondasi yang penting buat segenap generasi untuk memperkuat positioning di kompetisi global dengan menghadirkan karya dan prestasi besar untuk bangsa ini.  

‘’Saya melihat saudara-saudara adalah calon pemimpin dan menjadi bagian sukses menuju Indonesia emas. Pemimpin bangsa yang visioner, cakap, dan kuat akan mempermudah mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan. Dan calon pemimpin yang tetap teguh menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI,’’ tegasnya dalam mengakhiri materi.

Baca Juga :  Peserta Latsitardanus Harus Menjunjung Integritas

TUBAN – Didik Mukrianto, SH, MH, anggota DPR-MPR RI kembali menyambangi daerah pemilihannya (Tuban-Bojonegoro) dalam rangka sosialisasi empat Pilar MPR RI di Tuban Jumat (18/1) lalu. Saat sosialisasi, sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini memaparkan tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Persatuan dan Kesatuan NKRI harus tetap dijaga dan dipertahankan. Sebab jika tidak terkelola akan menjadi malapetaka dan kehancuran serta perpecahan dimana-mana. Karena itu, mengelola sebuah negara besar seperti Indonesia tidaklah mudah. Sedikit salah kelola saja bisa berimplikasi pada ancaman disintergrasi.

‘’Dengan cara memperkuat idealisme, nasionalisme, dan kecintaan kita terhadap negara ini adalah merupakan bentuk tanggung jawab kita untuk melawan segenap ancaman terhadap eksistensi NKRI yang kita cintai ini,’’ terang anggota Komisi III DPR RI itu.

Ketua Umum Karang Taruna Nasional ini juga menyampaikan bahwa transformasi besar bangsa ini yang diusung oleh para pejuang reformasi harus dikawal.  Dan, selalu memastikan agar NKRI sebagai bingkai bangsa tetap berdiri tegak menuju bangsa besar, kuat, dan makmur. Menurut dia, perjuangan para pahlawan sejak 1908 hingga kemerdekaan 1945 dengan segenap pengorbanan jiwa-raganya melawan penjajahan menjadi pondasi yang penting buat segenap generasi untuk memperkuat positioning di kompetisi global dengan menghadirkan karya dan prestasi besar untuk bangsa ini.  

‘’Saya melihat saudara-saudara adalah calon pemimpin dan menjadi bagian sukses menuju Indonesia emas. Pemimpin bangsa yang visioner, cakap, dan kuat akan mempermudah mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan. Dan calon pemimpin yang tetap teguh menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI,’’ tegasnya dalam mengakhiri materi.