Mengapa jepang bersedia memberi pelatihan militer kepada para pemuda indonesia

Ganti ke penampilan 
HP  
Laptop

Pilih Bahasa  
 

Pemain Soccer :  A  B  C  D  F  G  H
Center soccer  ❆ Piala Dunia (1938, 2014)  ❆ Indonesia (U-19, Timnas)   ❆ Piala Asia   ❆ CAF (Afrika)   ❆ Statistik Tim & Pemain (1930 - 2014)   ❆ AFF (ASEAN)
Cari di Center Soccer   

Sejarah Nusantara (1800-1942)  (Bab sebelum ini) (Bab selanjutnya)  Sejarah Nusantara pada era ker.....

Artikel ini anggota dari seri
Sejarah Indonesia
Lihat pula:
Garis saat sejarah Indonesia
Sejarah Nusantara
Prasejarah
Kerajaan Hindu-Buddha
Kutai (abad ke-4)
Tarumanagara (358–669)
Sriwijaya (abad ke-7 hingga ke-11)
Sailendra (abad ke-8 hingga ke-9)
Kerajaan Medang (752–1045)
Kerajaan Sunda (932–1579)
Kediri (1045–1221)
Dharmasraya (abad ke-12 hingga ke-14)
Singhasari (1222–1292)
Majapahit (1293–1500)
Malayapura (abad ke-14 hingga ke-15)
Kerajaan Islam
Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)
Kesultanan Ternate (1257–sekarang)
Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)
Kesultanan Malaka (1400–1511)
Kerajaan Inderapura (1500-1792)
Kesultanan Demak (1475–1548)
Kesultanan Aceh (1496–1903)
Kesultanan Banten (1527–1813)
Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)
Kesultanan Mataram (1588—1681)
Kesultanan Siak (1723-1945)
Kerajaan Kristen
Kerajaan Larantuka (1600-1904)
Kolonialisme bangsa Eropa
Portugis (1512–1850)
VOC (1602-1800)
Belanda (1800–1942)
Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional (1899-1942)
Pendudukan Jepang (1942–1945)
Revolusi nasional (1945–1950)
Indonesia Merdeka
Orde Lama (1950–1959)
Demokrasi Terpimpin (1959–1966)
Orde Baru (1966–1998)
Era Reformasi (1998–sekarang)

Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan kondisi siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang mempunyai tujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.

Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tsb. Untuk yang tinggal di kawasan yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan kemerdekaan adalah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau 独立準備調査会 (Dokuritsu junbi chōsa-kai?) dalam bahasa Jepang. Badan ini bekerja membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan menciptakan dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bekerja menyiapkan kemerdekaan.

Daftar isi

  • 1 Latar Balik
  • 2 Organisasi yang diprakarsai oleh Jepang
  • 3 Sosial Budaya
    • 3.1 Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Jepang
    • 3.2 Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Industri Modern
  • 4 Perlawanan rakyat terhadap Jepang
  • 5 Garis saat
    • 5.1 1941
    • 5.2 1942
      • 5.2.1 Januari
      • 5.2.2 Februari
      • 5.2.3 Maret
      • 5.2.4 April
      • 5.2.5 Mei
      • 5.2.6 Juni
      • 5.2.7 Juli
      • 5.2.8 Agustus, September, Oktober
      • 5.2.9 November, Desember
    • 5.3 1943
    • 5.4 1944
    • 5.5 1945
      • 5.5.1 Januari-April
      • 5.5.2 Mei
      • 5.5.3 Juni
      • 5.5.4 Juli
  • 6 Periode menjelang Kemerdekaan RI
  • 7 Pasca-Kemerdekaan
  • 8 Sekutu
  • 9 Kesudahan suatu peristiwa Pendudukan Jepang Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia
    • 9.1 Aspek Politik
    • 9.2 Aspek Ekonomi dan Sosial
    • 9.3 Aspek Kehidupan Militer
  • 10 Kesudahan suatu peristiwa Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia
    • 10.1 Kesudahan suatu peristiwa Positif Pendudukan Jepang
    • 10.2 Kesudahan suatu peristiwa Negatif Pendudukan Jepang
  • 11 Referensi
  • 12 Pranala luar

Latar Balik

Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe Fumimaro untuk Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, hingga belakang tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki melawan sebagian negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda mesti dihadapi sekaligus, apabila mereka bersedia menguasai sumber daya dunia di Asia Tenggara. Lebih-lebih setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, berpihak kepada yang benar untuk industri di Jepang, maupun untuk kepentingan perang.

Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Tingkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, adalah mengerahkan seluruh daya armadanya untuk dua operasi akbar. Seluruh potensi Tingkatan Laut Jepang meliputi 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Daya pertama, adalah 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan daya kedua, sisa daya Tingkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Tingkatan Darat dalam Operasi Selatan, adalah penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Daya yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan berakhir dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.

Hari ahad pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri atas pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang akbar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada ketika itu tidak berada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.

Perang Pasifik ini berpengaruh akbar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hindia-Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber dunia, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang untuk pusat penyediaan untuk seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera untuk sumber minyak utama.

Organisasi yang diprakarsai oleh Jepang

  • Pembela Tanah Cairan (Peta)
  • Gakukotai (laskar pelajar)
  • Heiho (barisan cadangan prajurit)
  • Seinendan (barisan pemuda)
  • Fujinkai (barisan wanita)
  • Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
  • Jawa Hokokai
  • Keibodan (barisan pembantu polisi)
  • Jibakutai (pasukan berani mati)
  • Kempetai (barisan polisi rahasia)

Sosial Budaya

Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Jepang

Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang menempatkan golongan bumiputera di atas golongan Eropa maupun golongan Timur Asing, kecuali Jepang. Hal ini diakibatkan oleh Jepang bersedia yang mengambil hati rakyat Indonesia untuk membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya.

Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Industri Modern

Ketika ini, industrialisasi modern tentu membawa kesudahan suatu peristiwa yang jauh lebih luas daripada industrialisasi pada masa Kolonial Belanda. Di perkotaan, terdapat pergeseran bentuk pekerjaan dan tingkatan kerja. Misalnya, sekarang muncul jenis-jenis pekerjaan baru yang dahulu tidak berada, adalah jasa konsultan, advokasi, dan lembaga bantuan hukum. Tingkatan kerja juga mengalami pergeseran, terutama dalam hal gender. Dahulu, tenaga kerja sangat dimonopoli kaum laki-laki. Namun ketika ini, kaum perempuan telah bertindak di segala segi pekerjaan.

Sesuai hal tsb, penentuan kelas sosial tidak lagi hanya dipilihkan oleh aspek ekonomi semata, tetapi juga dipilihkan oleh aspek lain, seperti faktor kelangkaan dan profesionalitas seseorang. Hal ini diakibatkan oleh warga industri yang memang sangat mengahrgai kreativitas yang dapat memberi nilai tambah dalam pekerjaan. Akibatnya, orang yang berpendidikan tinggi sangat dihargai oleh warga industri. Sebaliknya, orang yang berpendidikan rendah diletakkan pada strata bawah.

Perlawanan rakyat terhadap Jepang

Perihal acinya Cot Plieng, Aceh 10 November 1942

Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng, Lhokseumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang melaksanakan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat masih melaksanakan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berupaya menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid sementara pimpinan pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh, namun berakhir tertembak ketika masih salat.

Perihal acinya Singaparna

Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Dia menolak dengan tegas petuah yang berbau Jepang, khususnya kewajiban untuk melaksanakan Seikerei setiap pagi, adalah memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk budi pekerti syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat kesudahan suatu peristiwa tanam paksa.

Ketika utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah mempersiapkan para santrinya yang telah dibekali pengetahuan beladiri untuk mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang berakhir mundur ke Tasikmalaya.Jepang memutuskan untuk memanfaatkan kekerasan untuk upaya untuk mengakhiri pembangkangan ulama tsb. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit selang rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilaksanakan, namun KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya selanjutnya dibawa ke Jakarta untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol.Perihal acinya Indramayu, April 1944

Perihal acinya Indramayu terjadi bulan April 1944 diakibatkan beradanya pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan penerapan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang telah mempunyai kesudahan suatu peristiwa penderitaan rakyat yang berkepanjangan.

Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu.Pasukan Jepang sengaja bertindak kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) supaya kawasan lain tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman yang dilaksanakan pada setiap pemberontakan.Pemberontakan Teuku Hamid

Teuku Hamid adalah seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk melaksanakan perlawanan. Ini terjadi pada bulan November 1944.

Menghadapi kondisi tsb, pemerintah Jepang melaksanakan ancaman akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak bersedia menyerah. Kondisi tsb memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah, sehingga berakhir dapat ditumpas.Di kawasan Aceh lainnya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan dibantu oleh satu regu Giyugun (perwira tentara sukarela), namun semua berakhir dengan kondisi yang sama yakni berhasil ditumpas oleh daya militer Jepang dengan sangat kejam.Pemberontakan Peta
  • Perlawanan PETA di Blitar (29 Februari 1945)

Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini diakibatkan karena masalah pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yang dilaksanakan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Untuk putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang menempuh Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya disiksa hingga mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.

  • Perlawanan PETA di Meureudu-Pidie, Aceh (November 1944)

Perlawanan ini dipimpin oleh Perwira Gyugun Teuku Hamid. Latar balik perlawanan ini karena sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat biasanya dan prajurit Indonesia pada khususnya.

  • Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap (April 1945)

Perlawanan ini dipimpin oleh pimpinan regu (Bundanco), Kusaeri bersama rekan-rekannya. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945 diketahui Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945. Kusaeri divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh Sekutu.

Perlawanan Pang Suma

Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Pang Suma berkobar di Kalimantan Selatan. Pang Suma adalah pimpinan suku Dayak yang akbar pengaruhnya di kalangan suku-suku di kawasan Tayan dan Meliau. Perlawanan ini bersifat gerilya untuk mengganggu keaktifan Jepang di Kalimantan.

Momentum perlawanan Pang Suma diawali dengan pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di selang lebih kurang 130 pekerja pada suatu perusahaan kayu Jepang. Perihal acinya ini selanjutnya memulai suatu rangkaian perlawanan yang mencapai puncak dalam suatu serangan balasan Dayak yang diketahui dengan Perang Majang Desa, dari April hingga Agustus 1944 di kawasan Tayan-Meliau-Batang Tarang (Kab. Sanggau). Lebih kurang 600 pejuang kemerdekaan dibunuh oleh Jepang, termasuk Pang Suma.Perlawanan Koreri di Biakdi Irian Barat tahun 1943

Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan untuk budak belian, dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tsb rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan gigih. Berakhir Jepang meninggalkan Pulau Biak.

Perlawanan di Pulau Yapen Selatan

Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat maka memberi bantuan senjata kepada pejuang sehingga perlawanan lebih seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang untuk menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pimpinan gerilya yakni S. Papare.

Perlawanan di Tanah Akbar Papua

Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama selang gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapat modal senjata dari Sekutu.

Gerakan bawah tanah

Sebenarnya susunan perlawanan terhadap pemerintah Jepang yang dilaksanakan rakyat Indonesia tidak hanya terbatas pada susunan perlawanan fisik saja tetapi Anda dapat pula melihat betnuk perlawanan lain/gerakan bawah tanah seperti yang dilaksanakan oleh:

  • Kelompok Sutan Syahrir di kawasan Jakarta dan Jawa Barat dengan cara menyamar untuk pedagang nanas di Sindanglaya.
  • Kelompok Sukarni, Adam Malik dan Pandu Wiguna. Mereka berhasil menyusup untuk pegawai kantor pusat propaganda Jepang Sendenbu (sekarang kantor berita Antara).
  • Kelompok Syarif Thayeb, Eri Sudewo dan Chairul Saleh. Mereka adalah kelompok mahasiswa dan pelajar.
  • Kelompok Mr. Achmad Subardjo, Sudiro dan Wikana. Mereka adalah kelompok gerakan Kaigun (AL) Jepang.
Mereka yang tergabung dalam kelompok di bawah tanah, berupaya untuk mencari informasi dan peluang untuk dapat melihat kelemahan pasukan militer Jepang dan usaha mereka akan dapat Anda lihat hasilnya pada ketika Jepang telah kalah dari Sekutu, kelompok pemudalah yang lebih cepat dapat informasi tsb serta merekalah yang berakhir mendesak golongan tua untuk secepatnya melakukn proklamasi.Demikianlah cerminan tentang aktifitas pergerakan Nasional yang dilaksanakan oleh kelompok organisasi maupun gerakan sosial pada masa pemerintah pendudukan Jepang, tentu Anda dapat memahami sebab-sebab kegagalan dan mengapa para tokoh pergerakan lebih memilihkan pilihan sikap kooperatif menghadapi pemerintahan militer Jepang yang sangat ganas/kejam.

Garis saat

1941

  • 6 Januari, Belanda menangkap Thamrin, Douwes Dekker dan sebagian tokoh nasionalis lain. Thamrin meninggal di tahanan lima hari selanjutnya. Douwes Dekker diasingkan ke Suriname.
  • 11 Januari - Tim perundingan Jepang yang baru dan lebih sifat menyerang di bawah Yoshizawa tiba di Batavia.
  • Februari - Tekanan Jepang yang kian meningkat terhadap pemerintah Hindia Belanda untuk "bergabung dengan Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" didorong Van Mook.
  • 14 Mei - Jepang mengirimkan suatu ultimatum kepada pemerintah Hindia Belanda, menuntut supaya pengaruh dan kehadiran Jepang dibiarkan di wilayah ini.
  • 6 Juni - Perundingan selang Belanda dan Jepang gagal. Pemerintah Hindia Belanda menjawab bahwa tidak akan berada konsesi yang akan diberikan kepada Jepang, dan bahwa semua produk strategis (termasuk minyak dan karet) telah dikontrakkan untuk dikapalkan ke Inggris dan Amerika Serikat.
  • 11 Juli - Volksraad membentuk suatu milisi Indonesia.
  • 25 Juli - Jepang mengumumkan pembentukan suatu "protektorat" atas Indochina.
  • 26 Juli - Semua asset Jepang di Hindia Belanda dibekukan.
  • 30 Juli - Pemerintah Belanda di pembuangan menjanjikan untuk mengadakan konferensi tentang Indonesia setelah perang.
  • 30 November - Tingkatan Laut Belanda di Hindia mulai dimobilisasi.
  • 5 Desember - Pemerintah Hindia Belanda mengirim permintaan kepada Australia untuk mengirimkan pasukannya ke Ambon dan Timor. Pesawat-pesawat Tingkatan Udara Australia dan personilnya tiba pada 7 Desember.
  • 8 Desember - Jepang menyerang Malaya, mendarat di ujung selatan Thailand dan utara Malaya. Jepang mulai menyerang Filipina. Belanda, di selang bangsa-bangsa lainnya, perang terhadap Jepang.
  • 10 Desember - Kapal-kapal perang Inggris, Prince of Wales dan Repulse ditenggelamkan dalam perbedaan sebagian jam saja satu sama lain di lepas sama sekali pantai Malaya.
  • 16 Desember - Orang-orang Aceh yang anti Belanda mengadakan hubungan dengan pasukan-pasukan Jepang di Malaya.
  • 17 Desember – Pasukan yang dipimpin oleh Australia mendarat di Timor Portugis. Diktator Portugal Salazar memprotes.
  • 17 Desember - Jepang melaksanakan serangan udara atas Ternate.
  • Jepang mendarat di Sarawak.
  • 22 Desember – Pasukan invasi utama Jepang mendarat di Filipina.
  • Hatta menulis suatu artikel surat kabar yang menyerukan supaya bangsa Indonesia melawan Jepang.
  • 24 Desember - Jepang menyerang pasukan-pasukan Inggris di Kuching, Sarawak.

1942

Januari

  • 2 Januari - Jepang merebut kota Manila.
  • 3 Januari - Jepang merebut Sabah.
  • 6 Januari - Jepang merebut Brunei.
  • 6 Januari – Serangan udara Jepang pertama atas Ambon.
  • 10 Januari - Jepang mulai menginvasi Indonesia di Kalimantan (Tarakan) dan Sulawesi (Manado).
  • 11 Januari - Jepang merebut Tarakan.
  • 12 Januari - Van Mook melaksanakan perjalanan darurat ke Amerika Serikat, memohon tambahan pasukan, dan supaya Hindia Belanda tidak dilupakan dalam pertahanan Sekutu.
  • 13 Januari - Jepang merebut Manado.
  • 15 Januari - Jen. Wavell dari Inggris mengambil alih komando atas ABDACOM, komando gabungan Sekutu pertama (Australia, Inggris, Belanda, Amerika) di dalam perang.
  • 16 Januari – Agen-agen Aceh kembali dari Malaya dengan janji-janji dukungan Jepang dalam melawan Belanda.
  • 23 Januari - Jepang merebut Balikpapan meskipun terdapat serangan balasan dari Belanda dan A.S.
  • 25 Januari - Jepang merebut Kendari di Sulawesi.
  • 30 Januari - Jepang menyerang Ambon. Pasukan-pasukan KNIL dan Australia menghancurkan pasokan supaya tidak jatuh ke tangan Jepang. Kota Ambon diduduki dalam tempo 24 jam. Pertempuran berlanjut hingga 2 Februari. Sejumlah 90 persen pasukan pertahanan Australia dijadikan korban, banyak di selangnya yang dibantai pada Februari setelah ditawan.
    • Pasukan Inggris mengevakuasi Malaya dan lari ke Singapura.

Februari

  • 1 Februari - Jepang merebut Pontianak.
  • 3 Februari - Jepang mengebom Surabaya, memulai serangan udara terhadap sasaran-sasaran di Jawa.
  • 4 Februari – Pertempuran Selat Makassar (pertempuran laut selang Kalimantan dan Sulawesi): Tingkatan Udara dan Laut Jepang memaksa Sekutu untuk mundur hingga ke Cilacap. Jepang maju hingga ke Sulawesi.
  • 6 Februari - Jepang mulai mengebom Palembang.
  • 8 Februari - Jepang mulai melaksanakan serangan utama atas Singapura.
  • 9 Februari - Jepang mengebom Batavia, Surabaya dan Malang.
  • 10 Februari - Jepang merebut Makassar.
  • 13 Februari - Jepang mendaratkan pasukan parasut di Palembang, merebut kota dan industri minyaknya yang mempunyai nilai.
  • 15 Februari - Singapura jatuh; 130.000 pasukan di bawah komando Inggris ditawan untuk tawanan perang.
  • 18 Februari - Van Mook, di Australia, memohon supaya pasukan Sekutu melaksanakan serangan. Bali diduduki Jepang.
  • 19 Februari – Pertempuran Selat Badung (pertempuran laut selang Bali dan Lombok): suatu satuan kecil pasukan Jepang memukul mundur pasukan Belanda dan Australia. Jepang mendarat di Bali. Serangan udara pertama Jepang atas Darwin, Australia.
  • 20 Februari - Jepang mendarat di Timor dan tanggal 24 Februari tentara Jepang telah menguasai Timor.
  • 23 Februari – Revolusi melawan Belanda dimulai di Aceh dan Sumatera Utara, dengan dukungan Jepang.
    • Belanda memindahkan Soekarno ke Padang; Soekarno lolos dalam kekacauan sementara Belanda melaksanakan evakuasi.
    • Belanda mengevakuasi Sjahrir dan Hatta dari Banda lewat udara sebagian menit sebelum Jepang mulai mengebom pulau itu.
    • Jepang mengklaim Timor; pasukan-pasukan Australia terus melaksanakan perang gerilya.
  • 27 Februari

Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di Laut Jawa dekat Surabaya yang berlanjut selama tujuh jam, Tingkatan Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Admiral Karel Willem Frederik Marie Doorman, Komandan Tingkatan Laut Hindia-Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal 25 Februari 1942 ditunjuk dijadikan Tactical Commander armada tentara Sekutu ABDACOM, tenggelam bersama kapal perang utamanya (flagship) De Ruyter.

  • 28 Februari

Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Tingkatan Darat ke-16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di tiga tempat di Jawa. Pertama adalah pasukan Divisi ke-2 mendarat di Merak,Banten, kedua adalah Resimen ke-230 di Eretan Wetan, dekat Indramayu dan yang ketiga adalah Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56 di Kragan. Ketiganya segera menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelah merebut Pangkalan Udara Kalijati (sekarang Lanud Suryadarma), Letnan Jenderal Imamura menciptakan markasnya di sana. Imamura memberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, maka tentara Jepang akan menghancurkan tentara Belanda.

Maret

Pada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa dipercakapkan oleh mata-mata bahwa suatu daya Jepang sejumlah 250.000 masih mendekati Bandung, sementara kenyataannya dayanya hanya sepersepuluh banyak itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan anggota dari gagasan mengapa Sekutu menyerah di Jawa.

Belanda sesungguhnya memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di Hindia Belanda, sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang tiba.

  • 1 Maret - Pertempuran Selat Sunda: Pasukan invasi Jepang mendarat di Banten.
    • Pasukan invasi Jepang mendarat di sebelah barat Surabaya.
    • Serangan udara Jepang atas Medan.
  • 5 Maret - Serangan udara Jepang di Cilacap. Jepang masuk ke Batavia.
  • 7 Maret - Jepang merebut Cilacap.
  • 7 Maret - Rangoon jatuh ke tangan Jepang.
  • 8 Maret - Jepang merebut Surabaya.
  • 9 Maret - Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang

Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan dimulai perundingan selang Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura menyatakan, bahwa Belanda mesti menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah kesan Hindia-Belanda sejak itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada seluruh tentara Hindia Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara Kekaisaran Jepang.

Para penguasa yang lain, segera melarikan diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda anggota timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur, melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Tingkatan Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung. Tentara KNIL yang berjumlah lebih kurang 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa lain dan juga warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak juga warga sipil tsb yang dipulangkan kembali ke Eropa.

Secara formal Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berfaedah berhasil menduduki Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan gembira dan disambut berpihak kepada yang benar karena akan membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa Belanda.

  • 11 Maret - Perlawanan Aceh terlibat dalam pertempuran dengan Belanda yang masih mengundurkan diri.
  • 12 Maret - Jepang mendarat di Sabang. Operasi-operasi di Aceh berakhir lebih kurang 15 Maret.
  • 12 Maret - Jepang tiba di Medan.
  • 18 Maret - Jepang merebut Padang.
  • 28 Maret - Pasukan Belanda terakhir di Sumatra menyerah di Kutatjane, di selatan Aceh.
    • Jepang melarang semua keaktifan politik dan semua organisasi yang berada. Volksraad dihapuskan. Bendera merah-putih dilarang.
    • Tingkatan Darat ke-16 Jepang menguasai Jawa; Tingkatan Darat ke-25 di Sumatra (markas akbar di Bukittinggi); Tingkatan Laut menguasai Indonesia timur (markas akbar di Makassar).

April

Pada April 1942, lebih kurang 200 tentara Sekutu yang telah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa Timur dan terus bertempur, ditangkap oleh Jepang di bawah perintah Imamura. Mereka dikumpulkan dan dibawa masuk ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan kereta-kereta api buka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke ikan-ikan hiu, sementara masih berada di dalam kandang-kandang bambu itu. Imamura dikemukakan bersalah atas kekejaman ini oleh suatu peradilan militer Australia setelah perang.

  • 7 April – Tiga orang pegawai Radio Hindia Belanda dihukum mati karena melakukan lagu kebangsaan Belanda pada 18 Maret, setelah menyerahnya Belanda.
  • 7 April - Jepang merebut Ternate.
    • Jepang mencoba untuk membentuk gerakan Tiga A; memulai kampanye propaganda.
    • ABDACOM dicerai-beraikan. Inggris dan Amerika membagi tanggung jawab perang: Inggris akan mencoba untuk merebut kembali Malaya dan Sumatra serta Burma. Sisanya di Pasifik dan Indonesia dijadikan tanggung jawab AS (yang melakukan pekerjaan sama dengan Australia).
  • 19 April - Jepang merebut Hollandia (kini Jayapura).

Mei

  • 9 Mei - Jepang menduduki Lombok.
  • 13 Mei - Jepang menduduki Sumbawa.
  • 16 Mei - Jepang menduduki Sumba.

Juni

  • 17 Juni – Pemerintah Belanda di pengungsian di London membentuk dewan konsultatif untuk urusan-urusan Hindia Belanda.

Juli

Pilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta adalah pura-pura melakukan pekerjaan sama dengan Jepang. Tujuan berakhir, sudah tentu, bukanlah untuk mendukung Jepang, melainkan untuk mendapat kemerdekaan untuk Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembali akan mencoba untuk menuduh Soekarno untuk kolaborator Jepang guna mendapat dukungan Inggris dalam menghadapi republik Indonesia yang baru terbentuk.

Sjahrir memimpin gerakan di bawah tanah dari rumah kakak perempuannya di Cipanas, dekat Bogor. Informasi seringkali dan dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang mendapatnya dari lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.

  • Satuan sisa-sisa tentara KNIL dikirim ke Kai, Aru dan Kepualuan Tanimbar.
  • Jepang mengumpulkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir di Jakarta.
  • Soekarno, Hatta, Sjahrir bertemu secara rahasia: Soekarno untuk mengumpulkan massa untuk kemerdekaan, Hatta untuk menangani hubungan-hubungan diplomatik, Sjahrir untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawah tanah.
  • Soekarno menerima tawaran Jepang untuk dijadikan pimpinan pemerintah Indonesia, tetapi bertanggung jawab kepada militer Jepang.
  • 30 Juli - Jepang menduduki Kep. Kai dan Aru, setelah sejumlah perlawanan di Kai.
  • 31 Juli - Jepang merebut Kep. Tanimbar sejumlah perlawanan oleh KNIL dan detasemen-detasemen Australia di Saumlaki.

Agustus, September, Oktober

  • 29 Agustus - Jepang mulai memindahkan sejumlah pasukan dari Sumatra dan Jawa ke Kep. Solomon.
  • September, orang-orang Muslim Indonesia menolak untuk memberi hormat kepada Kaisar Jepang di Tokyo. Perihal acinya di Sukamanah, Singaparna Tasikmalaya-Jawa Barat bukti nyata penolakan tsb. Haji Zaenal Mustafa mengangkat senjata kepada Jepang walaupun selanjutnya berhasil ditumpas dan dia dihukum mati di Ancol. Untuk penghormatan, nama Haji Zaenal Mustafa dijadikan nama perlintasan terpenting di Tasikmalaya.
  • Oktober, Kemajuan militer Jepang di Pasifik terhenti; para komandan Jepang disuruh mengembangkan sentimen-sentimen pro-Jepang di wilayah-wilayah pendudukan.
  • 16 Oktober – Tentara ke-16 Jepang mengirimkan pasukan-pasukan pengawal ke Lombok, Sumba dan Timor.

Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-pasukan Jepang mulai mencuri makanan dan menangkapi orang untuk dijadikan pekerja paksa, sehngga pandangan bangsa Indonesia terhadap mereka mulai berbalik.

Militer Jepang menciptakan tiga kesalahan akbar terhadap bangsa Indonesia:

  1. kerja paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan dan banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang.
  2. pengambilan paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan, pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan tukar rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa perang.
  3. perbudakan paksa terhadap perempuan: banyak perempuan Indonesia yang dijadikan "wanita penghibur" untuk tentara-tentara Jepang.

Selain itu, Jepang menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam kondisi yang buruk pula.

Namun, kejahatan-kejahatan perang di tempat yang sangat serius pada kenyataannya tidak seburuk dengan apa yang dilaksanakan di Tiongkok atau Korea pada masa yang sama. Sejumlah komandan, seperti contohnya Jen. Imamura di Jawa, secara buka dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu lunak. Bahkan berada sejumlah perwira Jepang yang bersimpati dengan gagasan kemerdekaan Indonesia, dan yang bahkan memberikan dukungan mereka kepada tokoh-tokoh dan organisasi politik Indonesia, hingga kepada Soekarno sendiri.

November, Desember

  • November, Pemberontakan di Aceh diredam oleh Jepang.
  • Jenderal Imamura digantikan oleh Jenderal Harada.
  • 7 Desember - Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda, di pengasingan berpidato menjanjikan perbaikan hubungan kembali dengan jajahan setelah perang berakhir.
  • 27 Desember - Jepang membuka kamp interniran pertama untuk perempuan Belanda di Ambarawa.

1943

  • Januari, Jepang menangkap Amir Sjarifuddin untuk mematahkan gerakan perlawanannya. Sjarifuddin dijatuhi hukuman mati, tetapi Soekarno mengintervensi dan membelanya atas nama pribadi. Kasus Amir Sjarifuddin ini cukup unik. Beliau seorang komunis namun menerima dana dari pemerintah Belanda untuk mendukung perlawanan terhadap Jepang.
  • 9 Februari - Jepang mengirim tambahan pasukan ke Tanimbar, Kepulauan Kai dan Irian Barat.
  • 10 Februari - Gerilyawan Australia ditarik dari Timor Portugis setelah setahun bertempur di dalam hutan.
  • 9 Maret - Jepang membentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat), suatu sayap organisasi politik. Soekarno dijadikan ketuanya, Hatta dan Ki Hadjar Dewantara salah satu anggotanya.
  • Jepang membentuk sayap militer lokal, dikata Heiho untuk dijadikan unit reguler Jepang. Tentara Heiho dari Indonesia adalah kombinasi selang sukarelawan dan milisi. Tentara Jepang membedakan perlakuan terhadap Heiho dan tentara Jepang.
  • Juli, Jepang menangkap lebih kurang 1000 pejuang di Kalimantan Selatan
  • 7 Juli - Perdana Menteri Jepang Tojo menjanjikan pemerintahan otonomi terbatas untuk Indonesia dalam pidatonya di Gambir.
  • 13 Agustus - Amerika melancarkan serangan bom dari Australi terhadap Balikpapan.
  • Jepang mulai mengambil alih perkebunan gula untuk menguasai produksi gula. Para manajer Eropa dikirim kamp interniran. Di lebih kurang saat ini, banyak Gereja Kristen Protestan didirikan oleh orang Indonesia setelah pendeta dan misionaris Belanda dikirim ke kamp interniran Jepang.
  • September, pemberontakan melawan Jepang berhasil ditumpas di Kalimantan Selatan dan Barat.
  • 8 September - Perintah dari Markas Akbar Militer Jepang di Saigon untuk membentuk "Giyugun" (angkatan bersenjata lokal) di sepanjang Asia Tenggara. Pada belakang peperangan, lebih kurang dua juta orang Indonesia telah direkrut untuk dijadikan Giyugun atau dijadikan Heiho. Jepang merasa perlu merekrut orang lokal untuk pertahanan, karena tentara Jepang terus ditarik untuk perang dengan Sekutu di Pasifik.
  • 3 Oktober - Jepang membentuk Giyugun di Sumatra dan Jawa. Pasukan di Jawa dikata PETA (Pembela Tanah Cairan). Banyak tokoh yang tergabung dalam PETA, termasuk Soedirman dan Soeharto. Aktivis kemerdekaan menganggap pelatihan militer tidak begitu mendukung daya Jepang dibanding persiapan untuk kemungkinan kemerdekaan. Pada pertengahan 1945, berada 120.000 pejuang tergabung dalam PETA. Kelompok ini yang selanjutnya akan membentuk inti Tingkatan Bersenjata Indonesia.
  • 24 Oktober, payung organisasi MIAI beralih nama dijadikan Masyumi (Majelis Syurah Muslimin Indonesia).
  • Jepang mulai melancarkan kerja paksa terhadap penduduk desa (romusha), ribuan orang mati dan hilang. Jepang mulai menjarah beras.
  • Brigade Tingkatan Laut Belanda di pengasingan mulai pelatihan pada Camp Lejeune, North Carolina, dengan tujuan belakang merebut kembali Hindia Belanda.
  • 3 November - Hatta berpidato menghimbau orang Indonesia untuk bergabung dengan PETA.
  • 10 November - Soekarno, Hatta, dan Kyai Bagus Hadikusumo berangkat ke Tokyo untuk bertemu dengan Kaisar Jepang. Ini adalah pertama kali Soekarno bepergian ke luar negeri.
  • Desember, Barisan Hizbullah diproduksi susunan oleh Jepang, suatu tingkatan perang pemuda Muslim yang mengadakan komunikasi dengan Masyumi.

1944

  • Januari, Putera digantikan oleh Jawa Hokokai. Soekarno dijadikan pimpinannya.
  • 19 April - Sekutu menjatuhkan bom di Sabang, Aceh.
  • 22 April - Sekutu menguasai Hollandia (sekarang Jayapura).
  • 9 Mei - Komandan Jepang memutuskan meninggalkan Irian Barat.
  • 17 Mei - Serangan udara Sekutu di Surabaya.
  • 21 Mei - Tentara Amerika mendarat di Biak.
  • 4 Juni - Jepang melancarkan serangan balik ke Biak.
  • Agustus, Barisan Pelopor yang diproduksi susunan oleh sayap pemuda Jawa Hokokai (setelah kemerdekaan beralih nama dijadikan Barisan Benteng).
  • 11 Agustus - Serangan udara Sekutu di Palembang.
  • 28 Agustus - Ambon luluh lantak kesudahan suatu peristiwa serangan udara Sekutu.
  • 8 September - Jenderal Koiso menjanjikan Indonesia akan merdeka dalam saat yang tidak lama lagi.
  • 8 September - tentara Amerika berhasil mengusir Jepang dari Biak.
  • 15 September - Sekutu mendarat di Morotai. Otoritas Jepang mulai mengorganisir dewan regional (dengan kekuasaan untuk penasehat saja).
  • Oktober, tentara Australia mulai melancarkan serangan bom ke Balikpapan. Jepang mengorganisir suatu Dewan Penasehat Pusat, serupa dengan Volksraad, namun tanpa kekuasaan legislatif.
  • November, Gubernur Militer Kumashaki Harada digantikan oleh Shigeichi Yamamoto. Pakubuwono XII dijadikan Susuhunan Surakarta.

1945

Makam Kalibanteng, tempat dimakamkannya banyak warga sipil Belanda yang meninggal di kamp interniran Jepang.

Januari-April

  • 14 Februari - tentara Peta di Blitar menyerang gudang senjata Jepang.
  • 1 Maret - Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), suatu komite untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia, diumumkan pembentukannya oleh Jepang. Anggota-anggotanya selang lain Soekarno, Hatta, Wahid Hasyim, dan untuknya. Pimpinannya adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
  • April, Admiral Maeda, pimpinan intelijen Tingkatan Laut di Indonesia, mendukung perjalanan pidato keliling Soekarno dan Hatta ke Makassar.
  • 30 April - Tentara Australia dan Belanda mendarat di Tarakan.

Mei

  • 3 Mei - Gerilyawan Aceh menyerang pos Jepang di Pandrah, berhasil membunuh seluruh tentara Jepang.
  • 29 Mei - Diselenggarakan sidang pertama BPUPKI yang berlanjut hingga 1 Juni. Soepomo berpidato tentang integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan. Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tsb juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Timor Portugis, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang. Yamin juga menyarankan bahwa Indonesia baru mesti mengabaikan hukum internasional dan mendeklarasikan semua lahan samudra selang pulau-pulau untuk perairan teritorial. Kontroversi terus berlanjut di selang peserta sidang BPUPKI tentang aturan Islam dalam Indonesia yang baru.

Juni

  • Maeda mendukung perjalanan Soekarno dan Hatta ke Bali dan Banjarmasin untuk berpidato.
  • 1 Juni - Soekarno menjelaskan tentang doktrin "Pancasila" di depan BPUPKI.
  • 10 Juni - Tentara Australia mendarat di Brunei, tentara Belanda mendarat di Sumatera Utara.
  • 22 Juni - Suatu komisi khusus dipimpin Soekarno diproduksi susunan untuk memecahkan perselisihan atas peran Islam dalam Republik yang baru, dan setuju dengan menghadiahkan bahasa kompromi, yang selanjutnya diketahui untuk Piagam Jakarta. Bahasa kompromi ini menyebutkan bahwa hanya yang beragama Islam yang diwajibkan untuk mengikuti Hukum Islam.
  • 24 Juni - Tentara Sekutu mendarat di Halmahera.

Juli

  • Militer Jepang mengadakan pertemuan di Singapura. Merencanakan pengalihan kekuasaan Indonesia kepada pimpinan pejuang kemerdekaan Indonesia.
  • 1 Juli - Tentara Australia menguasai Balikpapan, pesawat Amerika menjatuhkan bom di Watampone.
  • 8 Juli - Sekolah Tinggi Islam didirikan di Jakarta (sekarang dijadikan Universitas Islam Indonesia (UII)) yang berpusat di Yogyakarta seiring perpindahan ibukota Indonesia ke Yogyakarta ketika Serangan Militer Belanda ke-II)
  • 10 Juli-17 Juli - Diselenggarakan sidang kedua BPUPKI untuk membicarakan rancangan undang-undang dasar untuk Indonesia. Hatta melaksanakan kritik terhadap pernyataan Yamin, dan menyarankan Irian Barat sebaiknya tidak dibawa masuk ke dalam Indonesia. Soekarno mendukung Yamin. Haji Agus Salim menyarankan supaya rakyat yang berada di bawah kesan kekuasaan Inggris dan Portugis dapat memilihkan pilihan apakan akan bergabung dengan Indonesia atau tidak. Mayoritas anggota memilihkan pilihan bahwa Indonesia mesti memasukkan Malaya, Sarawak, Sabah dan Timor Portugis, seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.
  • 11 Juli - Amerika melancarkan serangan udara di Sabang.

Periode menjelang Kemerdekaan RI

  • Pada 6 Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
  • 7 Agustus - BPUPKI beralih nama dijadikan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
  • Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang masih menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.
  • Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio pada tanggal 10 Agustus 1945, bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah berjaga-jaga memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak susunan kemerdekaan yang diberikan untuk hadiah Jepang. Ketika Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah cairan pada tanggal 14 Agustus 1945, Syahrir mendesak supaya Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI ketika itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang akbar, dan dapat mempunyai kesudahan suatu peristiwa sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.
  • 15 Agustus - Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Tingkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda.
  • Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik Soekarno dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang selanjutnya terkenal untuk perihal acinya Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, bertemu dengan Jenderal Moichiro Yamamoto dan bermalam di kediaman Admiral Muda Maeda Tadashi. Dari komunikasi selang Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta dijadikan yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.

  • Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumbahan darah telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi yang selanjutnya dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.

Tentara Pembela Tanah Cairan, kelompok muda radikal, dan rakyat Jakarta mengorganisasi pertahanan di kediaman Soekarno. Selebaran selanjutnya dibagi-bagikan berisi tentang pengumuman proklamasi kemerdekaan. Adam Malik juga mengirim pesan singkat pengumuman Proklamasi ke luar negeri.

Pasca-Kemerdekaan

Rapat kedua KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir pada tanggal 25-26 November 1945

18 Agustus - PPKI membentuk suatu pemerintahan sementara dengan Soekarno untuk Presiden dan Hatta untuk Wakil Presiden. Piagam Jakarta yang memasukkan kata "Islam" di dalam sila Pancasila, dihilangkan dari mukadimah konstitusi yang baru.

Republik Indonesia yang baru kelahiran ini terdiri 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Nodaku, dan Sunda Kecil.

Pada 22 Agustus Jepang mengumumkan mereka menyerah di depan umum di Jakarta. Jepang melucuti senjata mereka dan membubarkan PETA Dan Heiho. Banyak anggota kelompok ini yang belum mendengar tentang kemerdekaan.

23 Agustus - Soekarno mengirimkan pesan radio pertama ke seluruh negeri Indonesia. Badan Keamanan Rakyat, tingkatan bersenjata Indonesia yang pertama mulai diproduksi susunan dari kesan anggota PETA dan Heiho. Sebagian hari sebelumnya, sebagian batalion PETA telah diberitahu untuk membubarkan diri.

29 Agustus - Rancangan konstitusi bentukan PPKI yang telah diumumkan pada 18 Agustus, dipilihkan untuk UUD 45. Soekarno dan Hatta secara formal dinaikkan dijadikan Presiden dan Wakil Presiden. PPKI selanjutnya berubah nama dijadikan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). KNIP ini adalah lembaga sementara yang bekerja hingga pemilu dilaksanakan. Pemerintahan Republik Indonesia yang baru, Kabinet Presidensial, mulai bekerja pada 31 Agustus.

Sekutu

Sesuai dengan kontrak Wina pada tahun 1942, bahwa negara-negara sekutu bersepakat untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang sekarang diduduki Jepang pada pemilik koloninya masing-masing bila Jepang berhasil diusir dari kawasan pendudukannya.

Menurut Sekutu untuk pihak yang memenangkan Perang Dunia II, Lord Mountbatten untuk Komandan Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara adalah orang yang diserahi tanggung jawab kekuasaan atas Sumatra dan Jawa. Tentara Australia diberi tanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia anggota Timur.

Pada 23 Agustus 1945 tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh.

15 September 1945, tentara sekutu tiba di Jakarta, beliau ditemani Dr Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr Hubertus J van Mook.

Kesudahan suatu peristiwa Pendudukan Jepang Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia

Aspek Politik

Kebijakan pertama yang dilaksanakan Dai Nippon (大日本?)(pemerintah militer Jepang) adalah melarang semua rapat dan keaktifan politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang membubarkan semua organisasi politik dan semua susunan perkumpulan. Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional.

Selain itu, Jepangpun melaksanakan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:

  • Menganggap Jepang untuk saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)
  • Melancarkan semboyan 3A (Jepang pimpinan, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)
  • Melancarkan simpati lewat pendidikan bermodel beasiswa pelajar.
  • Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
  • Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
  • Melancarkan politik dumping
  • Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tsb dari penahanan Belanda.

Selain propaganda, Jepang juga melaksanakan berbagai aksi nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:

  • Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual supaya menyerahkan tenaga dan akalnya untuk mengabdi kepada Jepang.
  • Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri atas berbagai jenis profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).

Penerapan sistem Autarki (daerah yang mesti memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang). Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa dijadikan 17 kawasan, Sumatera 3 kawasan, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Tingkatan Laut) 3 kawasan. Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati maka seluruh kawasan Hindia Belanda dijadikan 3 kawasan pemerintahan militer:

  • Kawasan anggota tengan meliputi Jawa dan Madura diduduki oleh tentara keenambelas denagn kantor pusat di Batavia (Jakarta).
  • Kawasan anggota Barat meliputi Sumatera dengan kantor pusat di Bukittinggi diduduki oleh tentara keduapuluhlima.
  • Kawasan anggota Timur meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusantara, Nodaku dan Irian Jaya dibawah kekuasaan armada selatan kedua dengan pusatnya di Makassar.

Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga melaksanakan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, selang lain adalah pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In/dewan penasehat. Untuk mempermudah pengawasan diproduksi susunan tiga pemerintahan militer yakni:

  • Pembentukan Tingkatan Darat/Gunseibu, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia untuk pusat dan diketahui dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura.
  • Pembentukan Tingkatan Darat/Rikuyun, yang membawahi Sumatera dengan pusat Bukit Tinggi (Sumatera Barat) yang diketahui dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Jendral Tanabe.
  • Pembentukan Tingkatan Laut/Kaigun, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Nodaku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) yang diketahui dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Admiral Maeda.

Untuk kedudukan pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di Dalat/Vietnam.

Aspek Ekonomi dan Sosial

Pada kedua aspek ini, Anda akan menemukan bagaimana praktek eksploitasi ekonomi dan sosial yang dilaksanakan Jepang terhadap bangsa Indonesia dan Anda dapat membandingkan kesudahan suatu peristiwa ekonomi dan sosial dengan kesudahan suatu peristiwa politis dan birokrasi. Hal-hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang adalah untuk berikut:

  • Keaktifan ekonomi diarahkan untuk kebutuhan perang maka seluruh potensi sumber daya dunia dan bahan mentah dipakai untuk industri yang mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai kesudahan suatu peristiwa titik berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tsb menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis.
  • Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tsb diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula, pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah.
  • Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan kawasan sendiri dan menunjang keaktifan perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kebutuhan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat berpihak kepada yang benar fisik maupun material.

Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang lebih meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar-besaran menempuh Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi formal pemerintah. Kesudahan suatu peristiwa dari kondisi tsb, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% dijadikan hak pemiliknya. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat lebih sulit, gairah kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda nyaris di setiap desa di pulau Jawa salah satunya: Wonosobo (Jateng) angka kematian 53,7% dan untuk Purworejo (Jateng) angka kematian mencapai 224,7%. Dapat Anda bayangkan bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia pada masa Jepang (bahkan rakyat dipaksa makan makanan hewan seperti keladi gatal, bekicot, umbi-umbian).

Aspek Kehidupan Militer

Pada aspek militer ini, Anda akan memahami bahwa badan-badan militer yang diproduksi susunan Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang lebih terdesak dalam perang Pasifik.

Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943), Jepang lebih intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di segi militer. Hal ini diakibatkan karena situasi di medan pertempuran (Asia – Pasifik) lebih menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan lebih kurang Laut Karang (Agustus ’42 – Februari 1943). Kondisi tsb diperparah dengan jatuhnya Guadalacanal yang merupakan basis daya Jepang di Pasifik (Agustus 1943).

Situasi di atas menciptakan Jepang melaksanakan konsolidasi daya dengan menghimpun daya dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia untuk tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam pertempuran menghadapi Sekutu.

Kesudahan suatu peristiwa Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh untuk perkembangan Indonesia, selain itu nyaris tidak beradanya tantangan yang berfaedah kepada Belanda sebelumnya. Dalam masanya yang singkat itu, Jepang membawa kesudahan suatu peristiwa yang positif dan juga membawa kesudahan suatu peristiwa yang negatif untuk bangsa Indonesia biasanya. Biasanya banyakan beranggapan masa pendudukan Jepang adalah masa-masa yang kelam dan penuh penderitaan. Akan tetapi tidak keseluruhan itu sah, berada sebagian kebijakan pemerintah pendudukan Jepang yang memberikan kesudahan suatu peristiwa positif, terutama dalam pembentukan nasionalisme Indonesia dan pelatihan militer untuk pemuda Indonesia.

Kesudahan suatu peristiwa Positif Pendudukan Jepang

Tidak banyak yang mengetahui tentang kesudahan suatu peristiwa positifnya Jepang menduduki Indonesia. Berada pun kesudahan suatu peristiwa positif yang dapat dihadirkan selang lain :

  • Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk dijadikan bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri untuk bahasa nasional.
  • Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga bersedia tak bersedia ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Selang lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, contohnya perubahan nama Batavia dijadikan Jakarta.
  • Untuk mendapat dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pimpinan nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan supaya Sukarno bersedia membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan jabatan para pimpinan nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
  • Dalam segi ekonomi didirikannya kumyai adalah koperasi yang mempunyai tujuan untuk kebutuhan bersama.
  • Membangun sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA
  • Pembentukan strata warga hingga tingkat sangat bawah adalah rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi
  • Diperkenalkan suatu sistem baru untuk pertanian adalah line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
  • Diproduksi susunannya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
  • Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kebutuhan Jepang pada awal mulanya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk bertempur yang dikemudian hari dipakai untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
  • Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon-sentris dan diperkenalkannya keaktifan upacara dalam sekolah.

Kesudahan suatu peristiwa Negatif Pendudukan Jepang

Selain kesudahan suatu peristiwa positifnya tadi diatas, Jepang juga membawa kesudahan suatu peristiwa negatif yang luar biasa selang lain :

  • Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak selang lain yang bermanfaat untuk kemajuan pengetahuan pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
  • Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
  • Pengumpulan segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kebutuhan perang. Hasilnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
  • Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
  • Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar kawasan.
  • Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang lepas sama sekali melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh untuk mata-mata atau anti-Jepang tanpa babak pegadilan.
  • Pembatasan pers sehingga tidak berada pers yang independen, keseluruhan dibawah pengawasan Jepang.
  • Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan untuknya.
  • Pelarangan terhadap buku-buku bercakap Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi berasa absurd.
  • Banyak guru-guru yang dipekerjakan untuk pejabat-pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.

Referensi

Pranala luar

  • (Inggris) Sidang dengan Bung Karno @ YouTube.com
  • (Jepang) The Heroes of Indonesia @ YouTube.com
  • (Jepang) Japanese Samurai in Indonesia @ YouTube.com

Topik Indonesia

Sejarah NusantaraSejarah IndonesiaGeografiPolitik dan
pemerintahanEkonomiDemografiBudayaSimbolFlora faunaLainnya
 

  • Prasejarah
  • Kerajaan Hindu-Buddha
  • Kerajaan Islam
  • Era Portugis
  • Era VOC
  • Era Belanda
  • Era Jepang
  • Era Kemerdekaan

 

  • Sejarah nama Indonesia
  • Proklamasi
  • Masa transisi
  • Era Orde Lama (Dekrit Presiden
  • Demokrasi Terpimpin
  • Gerakan 30 September)
  • Era Orde Baru (Supersemar
  • Integrasi Timor Timur
  • Gerakan 1998)
  • Era reformasi

 

  • Cairan terjun
  • Bendungan & Waduk
  • Danau
  • Gunung & pegunungan
  • Gunung berapi
  • Laut
  • Pantai
  • Pulau & kepulauan
  • Selat
  • Sungai
  • Tanjung & ujung
  • Teluk
  • Titik-titik garis pangkal

 

  • Pemerintah
  • Presiden
  • Kementerian
  • MPR
  • DPR
  • DPD
  • MA
  • MK
  • KY
  • BPK
  • Perwakilan di luar negeri
  • Kepolisian
  • Militer
  • Lembaga pemerintahan
  • Administratif (Provinsi
  • Kabupaten/kota
  • Kecamatan dan kelurahan/desa)
  • Hubungan luar negeri
  • Hukum
  • Undang-Undang
  • Pemilu
  • Partai politik
  • Kewarganegaraan Indonesia

 

  • Perusahaan
  • Pariwisata
  • Transportasi
  • Pasar modal
  • Bank
  • BUMN
  • BEI
  • BBJ

 

  • Suku
  • Bahasa
  • Agama
  • Nama Indonesia
  • Tokoh

 

  • Seni (Film
  • Tari
  • Sastra
  • Musik
  • Lagu)
  • Masakan
  • Mitologi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Busana kawasan
  • Arsitektur (Bandar udara
  • Pelabuhan
  • Stasiun kereta api
  • Terminal
  • Pembangkit listrik)
  • Warisan budaya (Wayang
  • Batik
  • Keris
  • Angklung
  • Tari Saman
  • Noken)

 

  • Sang Saka Merah Putih
  • Garuda Pancasila
  • Ibu Pertiwi
  • Nusantara

 

  • Fauna
  • Flora
  • Bunga
  • Hewan
  • Burung
  • Ikan
  • Tumbuhan
  • Cagar dunia
  • Suaka margasatwa
  • Taman nasional
  • Terumbu karang
  • Kebun raya

 

  • Media
  • Telekomunikasi (Televisi nasional
  • Televisi lokal)
  • Tanda kehormatan
  • Kode telepon
  • Kode kendaraan
  • Hari penting

 

Portal Indonesia


Sumber :
p2k.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), dsb-nya.

Mengapa Jepang bersedia memberikan pelatihan militer kepada para pemuda Indonesia jelaskan *?

Pada masa kependudukan Jepang, tentara Jepang bersedia melatih dan mempersenjatai pemuda Indonesia untuk kepentingan Jepang di perang Asia Timur Raya. Hal ini dikarenakan dalam Perang Asia Timur Raya, pemerintah Jepang membutuhkan sumber daya manusia Indonesia yang dipilih melalui pelatihan-pelatihan militer.

Apa manfaat latihan militer Jepang bagi bangsa Indonesia?

Jawaban. yaitu pertahanan dan keamanan negeri menjadi aman. juga rakyat memiliki mental yg kuat untuk menghadapi musuh.

Apakah tujuan sebenarnya dari pemerintah pendudukan Jepang sehingga bangsa Indonesia diajari berbagai macam latihan kemiliteran?

Tujuan Jepang untuk membentuk organisasi militer dan semi militer di Indonesia adalah untuk dapat mempergunakannya untuk kepentingan Jepang itu sendiri, yaitu mempertahankan indonesia dari pihak sekutu dan untuk dikirim ke daerah perang Jepang di luar negeri.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA