Membaca puisi yang bertema semangat biasanya dibaca dengan suara yang keras dan

Lihat Foto

freepik.com/studiogstock

Ilustrasi musikalisasi puisi

KOMPAS.com - Puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik sering disebut dengan musikalisasi puisi. 

Musikalisasi puisi digunakan untuk membuat pembacaan puisi jauh lebih menarik serta ekspresif. Puisi dibawakan dengan cara dinyanyikan atau diberi iringan musik yang sesuai.

Menurut Mohd. Harun dalam buku Pembelajaran Puisi untuk Mahasiswa (2018), musikalisasi puisi adalah suatu jenis karya musik yang digubah atau disusun berdasarkan teks puisi yang ditulis penyair dan diunggah di media massa sebagai karya sastra.

Pengertian musikalisasi puisi menurut para ahli

Musikalisasi puisi memang diartikan sebagai teknik pembawaan puisi dengan diiringi lagu. Beberapa ahli turut mengeluarkan pendapatnya tentang pengertian musikalisasi puisi.

Baca juga: Jenis-Jenis Tema Puisi

Apa sajakah pengertian puisi menurut para ahli? Berikut penjelasannya:

Mengutip dari Musikalisasi Puisi: Tuntunan dan Pembelajaran (2008) karya Ari KPIN, musikalisasi puisi merupakan cara membawakan puisi kepada penonton lewat persembahan musik, baik nyanyian, iringan musik ataupun lagu. Musikalisasi puisi adalah bentuk penggabungan seni membaca puisi dengan seni musik.

Dalam Proses Musikalisasi Deavies Sanggar Matahari (1996) karangan Freddy D. Arsie, musikalisasi merupakan bentuk ekspresi sastra, yakni puisi, dan memadukannya dengan berbagai unsur seni, mulai dari musik hingga seni tari.

Menurut Dedi S. Putra, musikalisasi puisi adalah bentuk apresiasi puisi melalui bentuk musikal, mulai dari instrumen ataupun melodi musik hingga nyanyian.

Menurut Supratman Abdul Rani, musikalisasi merupakan penampilan puisi yang dilakukan dengan memadukan unsur musik secara dominan.

Baca juga: Puisi Elegi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Unsur musikalisasi puisi

Musikalisasi puisi memiliki beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Nada
    Dalam musikalisasi puisi, nada menjadi unsur utama yang penting. Karena puisi harus dibacakan sesuai nada iringan musik yang digunakan.
  2. Irama
    Irama dalam pembacaan musikalisasi puisi dilakukan untuk menjiwai isi puisi yang dibawakan. Penentuan irama dan temponya ditentukan dari tema puisi. Contohnya tema puisi yang bersemangat, jauh lebih cocok dibawakan dengan irama dan tempo musik yang cepat dan semangat.
  3. Pelafalan
    Sama seperti pembacaan puisi biasa, pelafalan juga termasuk unsur musikalisasi puisi. Pelafalan dari pembacaan puisi harus jelas, agar pendengar dapat memahami dan menjiwainya.
  4. Harmoni
    Artinya keseluruhan unsur musikalisasi puisi haruslah saling berkesinambungan dan harmonis. Mulai dari nada iringan musik hingga cara pembawaannya, semua harus harmonis dan serasi.
  5. Ekspresi
    Saat membaca puisi, ekspresi menjadi unsur penting. Begitu pula dengan musikalisasi puisi, ekspresi wajah dan gerak gerik tubuh harus diperhatikan, karena berpengaruh pada penjiwaan.

Baca juga: Contoh Puisi dan Unsur Pembangunnya

Bentuk musikalisasi puisi

Bentuk musikalisasi puisi dibagi menjadi empat, yakni:

  1. Musikalisasi puisi total
    Artinya seluruh isi puisi diubah dan diterjemahkan ke dalam bentuk instrumen musik. Kata lainnya, tidak ada pembacaan puisi atau mungkin hanya ada penyebutan judul saja.
  2. Musikalisasi puisi iringan
    Artinya puisi dibawakan dengan diiringi permainan alat musik, seperti gitar, piano, biola atau lainnya. Jenis musikalisasi ini tetap dibawakan dengan cara pembacaan puisi seperti biasanya, hanya perbedaanya terletak pada iringan musik.
  3. Musikalisasi puisi lagu
    Artinya seluruh isi puisi diubah ke dalam bentuk lagu. Sehingga lirik lagunya berasal dari puisi dan dinyanyikan bersama dengan iringan musik.
  4. Musikalisasi puisi campuran
    Artinya puisi dibawakan dengan membaca puisi sambil diiringi musik dan juga dinyanyikan. Jenis musikalisasi ini merupakan perpaduan antara musikalisasi puisi iringan dan lagu.

Baca juga: Rima Puisi dan Irama

Langkah-langkah musikalisasi puisi

Mengutip dari Proses Penggarapan Musikalisasi Puisi “Di Beranda” oleh Pelangi Smada di SMAN 2 Bangkalan (2016) karya Trisnawati Asri Okaria, sebelum melakukan musikalisasi, ada empat langkah yang harus diperhatikan dan dilakukan, yaitu:

  1. Pemilihan puisi
    Puisi menjadi unsur utama yang paling penting dalam musikalisasi puisi. Tentukan puisi yang akan dibawakan dengan memperhitungkan tema, lirik serta iringan musik yang akan dipakai. Pemilihan puisi yang tepat akan membantu proses musikalisasi puisi.
  2. Penentuan bentuk musikalisasi puisi
    Setelah memilih puisi, langkah selanjutnya ialah menentukan bentuk musikalisasi puisi. Pastikan untuk tidak mengubah makna yang terkandung dalam puisi. Sesuaikan pula tema puisi dengan bentuk musikalisasi puisinya.
  3. Penafsiran isi puisi
    Agar lebih menjiwai dalam membawakan musikalisasi puisi, tentunya isi atau makna yang terkandung harus ditafsirkan atau dipahami terlebih dahulu. Penafsiran ini mempermudah cara pembawaan dan penjiwaannya.
  4. Penentuan irama atau iringan musik
    Setelah menafsirkan isi puisi, tentukanlah irama atau iringan musiknya. Hal ini juga termasuk penentuan alat musik dan tempo dalam membawakan puisinya.

Baca juga: Deklamasi Puisi dan Tanda Jeda

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Lihat Foto

KOMPAS.com/Arum Sutrisni Putri

Tangkapan layar program Belajar dari Rumah TVRI Kelas 4-6 SD Selasa 28 April 2020 bertajuk Demam Puisi membahas 3 teknik membaca puisi.

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI SD Kelas 4-6 pada Selasa, 28 April 2020 mengangkat tema Demam Puisi. Berikut ini ringkasan materinya:

28 April, Hari Puisi

28 April diperingati sebagai Hari Puisi Nasional sekaligus mengenang wafatnya Chairil Anwar, penyair terkemuka di Indonesia. Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922 dan wafat di Jakarta, 28 April 1949. 

Ia diperkirakan membuat 96 karya termasuk 70 puisi. HB Jassin menobatkan Chairil Anwar sebagai pelopor angkatan '45 dan puisi modern bersama Asrul Sani dan Rivai Apin.

Teknik membaca puisi

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam teknik membaca puisi. Teknik membaca puisi harus menggunakan:

Lafal harus jelas

Lafal adalah pengucapan bunyi bahasa yang sesuai dengan alat ucap yang digerakkan. saat membaca puisi membunyikan bunyi hurufnya harus jelas.

Harus ada intonasi

Intonasi adalah perubahan nada saat berbicara. dalam membacakan puisi sebaiknya digunakan nada atau intonasi yang sesuai dengan karakter kata dalam puisi. ada naik turun nada agar enak didengar, tidak membosankan dan tidak terdengar rata.

Tekanan

Tekanan adalah keras atau lembutnya pengucapan bunyi.

Ekspresi

Ekspresi sangat perlu dalam membaca puisi. Ekspresi akan keluar dengan sendirinya ketika kita menggunakan lafal, intonasi dan tekanan dalam membaca puisi.

Contoh puisi

Berikut ini contoh-contoh puisi dalam tayangan:

Contoh puisi 1

Ayahku Presiden

Ingin bisa membaca puisi tetapi belum tau bagaimana cara membaca puisi yang baik? Tenang! Artikel ini akan membahas teknik membaca puisi yang pastinya akan berguna buat Sobat semua.

Hai Sobat Zenius! Lo pasti sudah pernah mengenal yang namanya puisi dan dengar nama-nama penyair Indonesia yang terkenal seperti Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar dan W.S Rendra kan? Mungkin beberapa dari lo juga sudah pernah nih menulis karya puisi lo sendiri. Biasanya, kalau sudah menulis puisi sendiri, tantangan selanjutnya adalah pembacaan puisi tersebut. Nah, biasanya pertanyaan yang muncul adalah “Bagaimana cara membaca puisi yang baik?” Untuk bisa menjawab pertanyaan ini kita perlu tahu dulu nih apa saja teknik membaca puisi yang bisa kita terapkan. Di artikel ini, gue akan dengan senang hati memberikan informasi terkait hal tersebut. Yuk, simak artikel ini!

Puisi 

Sebelum kita membahas teknik membaca puisi, sepertinya ada baiknya kalau kita mereview sedikit tentang apa itu puisi nih. Untuk memulai, coba deh teman-teman baca puisi singkat tentang cinta yang berjudul Aku Ingin ciptaan Sapardi Djoko Damono dibawah ini.

Setelah membaca puisi diatas, pasti lo ikut merasakan suasana romantis yang diciptakan oleh penyair kan? Kok bisa ya? Nah, hal itu berkaitan dengan arti puisi itu sendiri Sobat. Menurut Pradopo (2002), puisi adalah sebuah karya tulis yang disusun secara berirama untuk mengekspresikan pemikiran seseorang yang dapat mebangkitkan perasaan sekaligus imajinasi panca indera pembacanya. Jadi, wajar kalau lo ikut merasakan perasaan yang dicurahkan penyair di dalam suatu karya tulisnya karena kata-kata yang digunakan dalam puisi tersebut bisa membangkitkan imajinasi lo juga.

Kalau Sobat Zenius ingin bisa menulis puisi yang bikin pembacanya sampai terbawa perasaan, lo bisa juga nih baca artikel Zenius lainnya yang berjudul 5 Tips Menulis Puisi yang Baik – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 atau Struktur Puisi, Unsur, Ciri dan Contohnya! – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10.

(Foto: www.unsplash.com by Tamarcus Brown)

Nah, puisi yang telah ditulis oleh seorang penyair, biasanya akan dibacakan Sobat. Kalau membaca dalam hati saja sudah bisa mengaduk-aduk perasaan kita, bagaimana kalau puisi itu dibacakan dengan lantang dan penuh penghayatan? Pasti makin terasa berlipat-lipat deh gregetnya. Tapi lo tahu ngga sih kalau membaca puisi itu ada tekniknya supaya makna puisi yang dibacakan dapat benar-benar ditangkap oleh pendengar? Biar nggak penasaran, yuk kita langsung bahas apa saja teknik membaca puisi yang perlu kita ketahui!

Teknik Membaca Puisi

Mengetahui teknik membaca puisi penting sekali karena tanpa teknik yang benar mungkin lo akan kesulitan untuk menyampaikan makna sekaligus perasaan yang ada dalam sebuah puisi. Apa saja sih teknik membaca puisi itu? Menurut Utami, S., Sugiarti, Sutoro, & Sosa, A. (2008), terdapat tiga hal yang berkaitan dengan teknik membaca puisi yang perlu kita perhatikan yaitu interpretasi atau penafsiran, teknik vokal dan penampilan. Yuk, kita bahas satu persatu!

Interpretasi

Teknik membaca puisi yang pertama berkaitan dengan kemampuan interpretasi puisi. Yang dimaksud dengan interpretasi adalah kemampuan lo dalam menafsirkan atau mengartikan kata, simbol, atau lambang yang digunakan oleh penyair di dalam puisinya. Interpretasi yang tepat itu sangat penting bahkan mungkin merupakan kunci keberhasilan dalam pembacaan suatu puisi lho Sobat. Pasalnya, jika kita gagal memahami arti atau pesan yang disampaikan dalam puisi, pasti sangat mempengaruhi teknik membaca puisi yang lainnya dari segi vokal dan penampilan.

Contohnya nih, pernah nggak sih lo membaca suatu puisi, lalu lo kesulitan mengartikannya karena kata-kata yang digunakan itu asing buta lo? Contohnya seperti penggunaan kata “sedan” dalam penggalan puisi yang berjudul Ibuku Dahulu karya Amir Hamzah dibawah ini nih.

Kalau lo belum mengetahui apa arti kata “sedan” yang digunakan dalam pada puisi di atas, pasti lo akan bertanya-tanya apa maksudnya? Atau kalau lo anak mobil, mungkin lo akan langsung terbayang jenis mobil sedan seperti gambar dibawah ini.

Mobil Sedan (Foto: www.unsplash.com by Waqas Sultan)

Tapi masak iya artinya menahan sebuah mobil? Pasti bukan ya Sobat. Terus apa dong artinya? Arti kata “sedan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah isak atau suara tangis yang tertahan-tahan. Nah, sekarang jadi lebih nyambung kan. Dengan lo mengetahui bahwa sosok ibu yang sedih hingga menahan tangis diceritakan dalam puisi itu, pasti akan mempengaruhi cara penyampaian lo dari segi ekspresi, gerakan tubuh, dan intonasi lo.

Lalu bagaimana kalau nggak tau artinya sama sekali? Tenang, lo bisa tengok artinya di KBBI, atau bisa juga coba search di Google ya Sobat. Jika disediakan, lo juga bisa memperhatikan gambar atau ilustrasi yang disediakan oleh penyair untuk mempermudah penafsiran makna puisinya.

Selain memahami arti tiap katanya, lo juga harus bisa menafsirkan puisinya secara keseluruhan. Nah, hal ini mungkin sulit ketika lo bertemu dengan puisi baru yang menggunakan gaya bahasa dan penulisan yang lo nggak familiar. Menurut Edward Hirsch (2007), seorang penyair, penulis sekaligus profesor di Wayne State University dan University of Houston, salah satu hal yang perlu lo lakukan adalah mencoba untuk membaca puisi itu beberapa kali kata demi kata untuk mendapatkan pemahaman lebih tentang puisi yang lo baca. Kalu lo sudah berfasil menafsirkan atau memahami makna dari puisinya, lo bisa lanjut ke teknik membaca puisi berikutnya, yaitu teknik vokal.

Teknik Vokal

Teknik membaca puisi yang kedua ini berkaitan dengan bagaimana kejelasan suara yang baik dalam membaca puisi. Untuk memastikan bahwa suara yang kita hasilkan saat membaca puisi itu baik, jelas dan membantu penyampaian makna atau penafsiran terhadap puisi itu kepada audience, ada beberapa hal yang perlu lo perhatikan.

  1. Intonasi
    Menurut  Foy Ario (2020), intonasi adalah keras lembutnya pengucapan suatu kata yang mempengaruhi ketepatan penyajian puisi. Lo juga bisa menyatakan bahwa tinggi rendahnya nada dalam membaca puisi disebut intonasi. Supaya Sobat Zenius bisa memiliki intonasi yang baik, Sobat harus terlebih dahulu menemukan kata-kata yang dianggap penting yang lalu diberikan penekanan dalam pengucapannya. Penekanan kata-kata yang penting ini disebut juga tekanan dinamik. Selain penekanan kata, lo juga harus menentukan cepat lambatnya pengucapan suatu kata yang disebut dengan tekanan tempo. 
  2. Jeda
    Sobat pasti menyadari kalau puisi pada umumnya disusun dalam bentuk baris atau larik. Nah, kesalahan yang sering dibuat dalam teknik membaca puisi adalah memberikan jeda pada setiap pergantian barisnya. Tunggu, jeda itu apa sih Sobat? Yak benar, pemberhentian sesaat dalam membaca puisi disebut jeda. Pemberian jeda pada setiap barisnya dapat menimbulkan efek terputus-putus dan membuat pendengar sulit untuk memahami atau menikmati pembacaan puisi lo. Satu hal yang paling mudah dilakukan adalah mengikuti tanda baca yang ada di dalam puisi. Lo bisa memberikan penjedaan singkat jika menemui tanda koma (,) dan penjedaan lebih lama pada tanda titik (.). Contoh nya seperti pada penggalan puisi Sajak Matahari karya W. S. Rendra di bawah ini.

  3. Artikulasi
    Artikulasi merupakan kejelasan suara dari pengucapan setiap kata yang ada dalam sebuah puisi. Sobat bisa mulai dari kejelasan pengucapan huruf-huruf vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Pastikan bahwa Sobat benar-benar membuka dan membentuk mulut Sobat dengan benar dalam pengucapannya. Misalnya, ketika lo mengucapkan huruf /o/, maka mulut akan terbuka dan bibir membentuk lingkaran kecil. Lalu ketika mengucapkan huruf /a/, pastikan mulut dan bibir Sobat semua terbuka lebar ya. Dengan memperhatikan pengucapan setiap huruf yang ada, lo akan memiliki artikulasi yang baik juga.
  4. Pernafasan
    Teknik pernafasan yang benar penting supaya dalam membaca Sobat Zenius tidak kehabisan nafas. Kalau Sobat Zenius menonton video penjelasan tentang teknik membaca puisi yang ada di Zenius, lo akan mendapatkan tips untuk menggunakan nafas perut saat membaca puisi. Penggunaan nafas perut ditandai dengan alih-alih pundak yang terangkat naik, tetapi perut lah yang akan mengembang saat menarik nafas.

Performance atau Penampilan

Teknik membaca puisi yang terakhir ini membahas terkait penampilan lo yang bisa dilihat oleh mata audience yaitu ekspresi dan bahasa tubuh. Pertama, ekspresi atau mimik wajah, seperti yang lo semua tau merupakan raut wajah yang menunjukan suatu emosi. Tentunya raut wajah kita ketika senang akan berbeda dengan raut wajah ketika marah atau sedih. Selanjutnya, bahasa tubuh artinya gerakan tubuh yang Sobat Zenius buat selama membacakan puisi. Contoh yang paling umum adalah gerakan mengepalkan tangan ke atas dengan tegas ketika ingin menunjukan semangat yang membara dalam sebuah puisi. Penggunaan ekspresi wajah dan bahasa ini penting untuk membantu menggambarkan atau menafsirkan isi puisi ini Sobat.

Foto W. S. Rendra Membacakan Puisinya Menerapkan Teknik Membaca Puisi (Foto: Kompas.com)

Selain menggunakan ekspresi dan bahasa tubuh. Pembaca puisi juga harus tenang ketika tampil di atas panggung. Tenang bukan berarti tidak bergerak ya Sobat, melainkan tidak menunjukan gerak tubuh yang grogi atau tidak menguasai panggung. Merasa relax saat membaca puisi sangat penting supaya penjiwaan terhadap puisi dapat mengalir. Pembaca puisi juga harus berani untuk membuat kontak mata dengan audience supaya mereka juga bisa turut merasakan emosi yang Sobat rasakan.

Contoh Puisi

Nah, karena Sobat sudah mendapatkan teknik membaca puisi dari artikel ini, lo bisa melatihnya deh. Di bawah ini gue sudah menyediakan beberapa contoh puisi yang bisa lo gunakan untuk berlatih.

Sajak MatahariW. S. Rendra

Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.

Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin!
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!

Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.

Matahari adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia!

Guru – Kahlil Gibran

Barang siapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain

Bintang – Chairil Anwar

Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku ‘tuk melihat
Bahwa untuk hidup bahagia
Belajar adalah kuncinya
Kamu perhatian dan pandai
Kamu memahami muridmu
Kamu guru terbaik yang pernah ada
Aku tahu itu dari awal kita bertemu
Aku memperhatikan kata-katamu
Kata-kata dari seorang guru sejati
Kamu lebih dari teladan terbaik
Sebagai guru, kamu adalah bintang

Penutup

Gimana Sobat? Sudah lebih tau tentang teknik membaca puisi kan? Kalau dirangkum secara luas, terdapat tiga hal yang perlu lo perhatikan yaitu penafsiran isi puisi, penggunaan vokal, dan penggunaan ekspresi dan bahasa tubuh yang baik dalam pembacaan puisi. Kalian bisa mengaplikasikan teknik-teknik tersebut supaya bisa membaca puisi dengan baik ya. Terakhir, kata orang sih kunci dari keberhasilan adalah berlatih Sobat, jadi semangat untuk berlatih membaca puisi dengan baik ya!

Sekian dari gue, see you in the next article!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA